Share

194. Ketakutan Terbesar

"Sehan! Sehan sadarlah!" tangis Liona pecah seketika. Dia menggoncangkan tubuh Sehan dengan pelan. Berharap dengan itu bisa membuat Sehan membuka matanya kembali.

Namun Sehan sama sekali tak ada respon. Laki-laki itu telah kehilangan kesadaran.

"Sehan, jangan tinggalkan aku! Buka matamu. Sehan aku mohon!"

Liona menangis histeris, di bawah langit malam yang semakin petang. Pandangan Liona kini mengarah pada luka di perut laki-laki itu yang terus mengeluarkan darah.

Tangan Liona yang semakin gemetar, berusaha menekan luka tersebut. Berharap itu bisa membantu mencegah banyaknya darah yang keluar.

Hanya itu yang bisa Liona lakukan sampai pertolongan datang. Entah, benarkah akan ada orang yang menolong mereka?

Liona ingin membawa Sehan masuk ke mobil, dan membawanya ke rumah sakit. Namun Liona tak memiliki tenaga untuk mengangkat tubuh sang suami, apalagi kondisinya saat ini sedang hamil besar.

"Sehan. Jika tau begini a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status