Share

Upaya Kabur

Penulis: Ursa Mayor
last update Terakhir Diperbarui: 2021-12-01 09:51:16

“Sebaiknya kalian istirahat, ini sudah larut. Bersiaplah untuk penderitaan besok!”

 Rey menurunkan senjata itu, memasukkan kembali ke tempatnya  lalu pergi melenggang. Salah satu dari pria penjaga menyalakan lilin, meletakkannya di atas meja kayu usang. Para penjaga itu pun mengikuti langkah Rey, meninggalkan aku dan Dwi, hanya berdua dan runagan ini seketika jadi remang, hanya dibawah penerangan lampu lilin.

“Ini semua karena aku.”  Dwi memulai pembicaraan.

“Bukan saatnya menyalahkan dirimu. Yang terpenting adalah bagaimana caranya kita kabur dari sini.” Aku meyela Dwi.

“Seharusnya aku gak memercayai Rey atas janin ini.” Dwi berkata lirih.

     Karena dia terus menyesali yang terjadi padanya sekarang, aku ingin sekali mendekap adik iparku tetapi, tangan yang terikat menghalangi membuat tidak berdaya untuk melakukan itu jadi, aku hanya diam. Mendengar semua penyesala

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Menikahi Bu Manajer   Wanita Pemberani : Erika Hana

    “Banguuun!” Sebuah hentakan di kakiku menyadarkan dari tidurku yang lelap. Perlahan, mataku samar-samar melihat sosok seorang pria berwajah oriental lalu, sosok itu semakin jelas. Rey sudah berdiri dengan pakaian yang sama seperti semalam.“Rey!” sapaku lirih. Rey mengambil posisi jongkok di hadapanku. Menodongkan moncong senjata ke dagu.“Katakan! Dimana dokumen pailitnya?”“A-aku tidak tahu!” suaraku tercekat. Lalu, sebuah hentakan di perut membuatku merintih.“Kalau tidak kamu katakana-,” Rey berdiri kemudian menodongkan senjata ke pelipis Dwi.“Kalau gak mau ngaku, adikmu dalam bahaya!” ancamnya.“Hentikan, Rey! Dia gak ada hubungannya dengan ini.” Aku memekik, takut dia semakin nekat.“Kalau begitu, katakan!”“Sudah kubilang, aku tidak tahu apapun tentang itu!” tegasku.

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-02
  • Menikahi Bu Manajer   Perasaanku Pada Erika

    Satu tembakan itu menembus skapulaku. Rasanya begitu sakit, seakan ada yang bergerak di sana, tubuhku mulai kebas. Pelukanku pada tubuh Erika pun terlepas, badanku memerosot. Ditopang oleh tangan Erika, dia membaringkanku ke tanah. Samar-samar, wajah Erika berubah panik.“Pras! Pras! Bertahanlah!” Pandanganku yang samar-samar sekeetika menjadi gelap, aku tidak sadarkan diri. Entah apa yang terjadi selanjutnya, hanya gelap dan aku tidak ingat apa-apa.*** Setelah insiden itu, aku tersadar di ranjang rumah sakit. Bahuku terasa sakit, badan bagian atas terasa kaku. Tanganku terhubung ke selang infus. Satu-satunya sosok yang kulihat samar-samar adalah tanteku yang sedang terlihat cemas sembari menyatukan tangannya. Ketika mataku terbuka sepenuhnya, Tante lalu memanggil lirih.“Pras!” Tante menyunggingkan senyum terpaksa, menghiburku yang terbaring lemas di atas bra

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-03
  • Menikahi Bu Manajer   Besukan Rafael

    Matahari menyelendup dari jendela rumah sakit, membias ke atas kakiku yang terjulur di atas brankar. Aku duduk bersandar pada bantal membiarkan seorang perawat wanita mengganti infus yang menggantung di tiang. Setelah menyelesaikan tugasnya, dia melenggang tanpa berkata apa-apa. Pandanganku teralihkan ketika sosok Erika menyapa.“Jangan kebanyakan melamun!” Erika menarik kursi kemudian duduk di sana.“Ya, mau bagaimana lagi? Yang bisa kulakukan cuma melamun.” Aku menyunggingkan senyum.“Rahayu sedang mengajukan banding untuk Yus.” Mendengar nama pengacara itu disebut, aku tertegun, berkomentar tentang Sang Pengacara. “Benar-benar wanita yang gak suka kekalahan, ya.”“Soalnya, dia gak puas.”“Oh.”“Dengan begitu, kita bisa menyeret Rey kepenjara.” Erika memandangku lurus-lurus.“Aku

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-04
  • Menikahi Bu Manajer   Smartphoneku

    Benar-benar jadi sejauh ini, padahal aku sudah melupakan kasus itu. “Dia benar-benar gigih,” aku berkomentar. “Bukan gigih lagi, tapi dia memang gak puas kalau gak menang di persidangan.” Aku menyunggingkan senyum. “Padahal aku sudah tidak ambil pusing lagi tentang kasus itu. Toh juga Rafael sudah bebas lewat jalur tikus,” ujarku. Rafael menekuk wajah mendengar komentarku seakan pria itu tidak senang meremehkan hukum. “Kalau membiarkan ‘hukum jalur tikus’ begitu saja, hukum akan selamanya pincang. Erika pun wanita yang tidak suka ketidak adilan. Jadi, dia meminta untuk mengajukan banding.” Rafael meraih remote di atas nakas, menyalakan TV yang tergantung di tembok kamar rawat inapku kemudian mencari chanel berita. Seorang presenter berita pria pun tampak memasang wajah tegang di dalam layar sana. [Putera CEO Jayanta Tambang kembali ditang

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-05
  • Menikahi Bu Manajer   Serangan Tina

    Selimutku tersingkap, ketika dia menarik selimutku, sebilah pisau sudah terhunus di depan dadaku. Sebelum benda itu menancap, aku mengulingkan badan ke lantai. Namun, selang infus membuatku tidak leluasa. Ditambah lagi bahu yang terbalut perban terasa sakit karena membentur lantai. Mataku membeliak, sosok Tina yang masih mengenakan seragam sekolah dengan ujung baju dikeluarkan dari dalam rok melangkah dengan sebilah pisau di tangannya.Mata yang seakan penuh amarah dan mengeluarkan rasa ketidakpuasan memandangku lekat-lekat. Langkahnya perlahan semakin dekat.“T-Tina, apa yang kamu lakukan?” pekikku. Tina tidak mejawab pertanyaanku, dia hanya menyeringai. Khawtir aku jadi sasaran pisaunya, aku melepas infus di tanganku agar pergelakanku leluasa sembari memasang sikap waspada.“Aku tidak puas jika kamu hanya tertembak.”Tap! Tap! Tap! Tina semakin mendekat. Aku tersudut dalam posi

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-07
  • Menikahi Bu Manajer   Nasihatku Pada Tina

    Tina masih terisak di ranjang rumah sakit saat istriku masuk ke ruang rawat dengan raut heran mendapati Tina duduk menutupi wajah dengan kedua tangan. Langsung aku memberi tanda pada Erika, menggidikan bahu. Lalu, mendekati Erika. Menarik tangannya agak menjauhi anak itu.“Gadis itu nyaris saja membunuhku!” Aku mengadu. Erika tersentak, dia mendelik tidak terima dan hampir melabrak Tina namun, sebelum dia mendekat aku menahannya.“Tenang dulu. Jangan gegabah.”“Kamu gak kenapa-kenapa, kan?” tanya Erika setelah melirik Tina.“Hanya sedikit nyeri di bahuku. Nanti kita periksa lagi.”“Mau dia apa?”“Kebenaran dan keadilan tentang kakaknya.”“Itu lagi?”“Iya!” Tiba-tiba saja, pundakku terasa nyeri, rasa sakit yang tidak bisa kutahan di dalam sana. Kakiku tidak kuat lagi menahan tubuhku. Sambil

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-08
  • Menikahi Bu Manajer   Skenario Jayanta Group

    Dokter memeriksa keadaanku. Pertama-tama dokter itu memeriksa bahu kiri yang diperban. Kemudian, melihat darah menodai bagian luar perban, dia langsung membuka benda itu, melepaskan lilitannya.“Wah, ini jahitannya lepas!” ucap dokter.“Kok bisa begini?” tanyanya kemudian.“Tadi jatuh dari kasur, kejungkal terus membentur lantai.” Aku menyahut. Namun, di belakang dokter, sepasang mata milik Erika mendelik. Dia tahu kalau aku bohong.“Infusnya juga lepas nih.” Aku hanya bisa cengengesan. Tidak mau mengakui kejadian barusan pada dokter.Dokter pun menyuntikan obat bius di sana lalu mulai menjahit bekas jahitan yang terlepas setelah menyuruhku berbaring. Di tangan dingin dokter yang profesional, hanya dalam sekejap saja luka jahit yang robek itu kembali seperti semula. Diganti dengan perban baru yang bersih dan dipas

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-09
  • Menikahi Bu Manajer   Pengakuan Erika

    “Sedari awal, ini adalah rekayasa, Pras. Kamu sendiri tidak menyadarinya, ya?” Erika tersenyum sumringah. “Lalu, apa penusukan mama dan kebakaran kedai itu juga adalah drama kalian?” tanyaku penasaran. Mendengar pertanyaanku, senyum Erika luntur. “Kalau itu, bukanlah sesuatu yang kami harapkan. Itu murni karena perbuatan Rey. Penusukan mamamu, kebakaran kedai dan kehamilan Dwi itu kelakuan Rey,” jawab Erika. Aku tidak bisa berkata apa-apa mengetahui semua ini. Pernikahanku dengan Erika ternyata memang benar-benar direncanakan. Seperti yang dikatakan Tante tetapi, Tante mengatakan pernikahanku dengan Erika karena bisnis papa yang terancam bangkrut. Kalau tidak salah, Tante juga menyinggung tentang Om Jayanta yang mengancam papa. Bila dikomparasi antara pengakuan Erika dengan cerita Tante, semuanya jadi tampak abu-abu di mataku. Fakta mana yang harus kupercaya? “Lalu, kenapa kamu menyetujui pernikahan ini padahal kamu mencintai Rey wa

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-10

Bab terbaru

  • Menikahi Bu Manajer   Surat Dari Penulis

    Kepada Pembaca, Kepada pembaca, dengan ini penulis menyatakan novel Menikahi Bu Manajer sudah tamat pertanggal 23 Desember 2021. Hampir 7 bulan menyelesaikannya karena kesibukan bekerja dan kadang juga dilanda malas. Menikahi Bu Manajer mungkin bukan karya yang sempurna tetapi, author berharap semua bisa menikmati karya yang tidak sempurna ini dan para pembaca bisa turut menikmati prosesnya. Author sangat berharap bisa membuat karya yang lebih sempurna lagi tentunya dengan kritik, saran dan masukan dari para pembaca. Jadi, silakan tuangkan sarannya di sini mengenai kekurangan dalam novel Menikahi Bu Manajer. Nantikan karya selanjutnya yang lebih baik, ya. Semangat semuanya.Salam dari langit utara,Ursa Mayor, Jangan lupa follow akun media sosial penulisF*: Omang YayuzI*: @mang_yayus

  • Menikahi Bu Manajer   Ekstra Bab : Memutus Penderitaan

    Dua bulan kemudian, hubunganku dengan Erika berangsur akur. Kami menjalankan semua kesibukan kami bersama dan yang menggembirakan adalah aku mendapat berita bahwa Rey masuk bui dengan pasal berlapis. Kabar itu kudapat dari Rahayu melalui pesan singkat Waktuchat. Ayahnya dipecat dari Jayanta Tambang. Dan hari ini, aku tidak sengaja bertemu Dita di sebuah kafetaria. Gadis ceria itu sangat senang melayaniku dan menguarkan keceriaannya kembali. Di sela-sela senggangnya, dia bahkan mendampingku seperti sekarang, duduk satu meja. “Kak Pras, aku sangat senang karena Yus sudah bebas. Padahal, aku juga sebenarnya tidak punya bukti apa-apa tentang kasus kedai itu.” Dita memulai pembicaraan. “Lupakan masalah itu. Aku tidak akan membiarkan dia di sana terlalu lama.” “Tapi, bagaimana Kak Pras membebaskannya tanpa syarat?” tanya Dita. Aku menyedot es capucino di depanku. “Rahasia!” jawabku kemudian sambil terse

  • Menikahi Bu Manajer   Pulihkan Dengan Sebatang Cokelat

    Aku malah jadi frustasi karena semua ini. Mendadak jadi pemimpin hanya karena ancaman yang kulakukan. “Sebenarnya Papa mau aku gimana?” Aku mengumpat kepada papa yang sudah tidak ada dan tentu saja sudah tidak bisa mendengar keluh kesahku. Pernikahan dengan Erika yang membuat hidup berantakan, cerita-cerita yang tidak masuk akal dari ayah mertua, Erika atau mungkin juga dari Tante yang tidak masuk ke logikaku dan sekarang menjadikanku pemegang Jayanta Tambang. Sekarang aku baru menyadari sesuatu, pemicu sebenarnya dari kehidupanku yang berantakan bukanlah pernikahanku dengan Erika, tetapi kepemilikan saham. Aku tidak bisa mengatakan diriku ini alat untuk merebut kekuasaan karena di sisi lain aku juga yang diuntungkan, tetapi aku menyayangkan keputusan mereka. “Kamu ini gak sopan banget, malah melenggang gitu aja!” Erika sudah duduk di kursi di sebelahku, menutup pintu wagon dengan kesal. “Kenapa sih, Pras!” tanyanya sembari melipat t

  • Menikahi Bu Manajer   Aku Kecewa Tapi Mencintainya

    Suara TV dari ruang tamu membuat mataku terbuka padahal seingatku sebelum aku tidur semalam, aku sudah mematikannya. Namun, agaknya Erika bangun sebelum aku bangun. Bukan tanpa alasan mataku jadi terbuka tetapi, karena telingaku menangkap suara seorang pewarta yang membawakan berita pagi ini. “CEO Jayanta Tambang melaporkan kasus putranya….” Kalimat itulah alasan utama. Aku bangkit dari tempat tidur, melakukan peregangan pada bagian badan, menguap melepaskan sisa kantuk. Badanku terisi ulang dengan energi, tapi tenggorokan yang kering memaksa untuk pergi ke dapur dan mengambil minum. “Sebenarnya, apa yang kamu lakukan kemarin?” Erika masih dengan pakaian yang dia kenakan semalam, duduk bersila di sofa sambil menatap layar. Di layar TV terpampang highlight bertuliskan, “Putra Jayanta Tambang Tersandung Kasus.” Ternyata, secepat ini beritanya tersiar. “Jawab, Pras!” Erika menurunkan hodie telinga kucing, memand

  • Menikahi Bu Manajer   Piyama Erika

    Puas menghabiskan sisa hari ini bersama Tante dan Ryan, aku pulang ke rumah dengan bekal masakan hasil karya Tante ketika langit sudah mulai gelap. “Aku pulang!” Kudapati istriku itu sedang duduk di sofa mengenakan piyama putih sembari bersila. Ekspresinya sangat serius menonton tayangan luar negeri, seakan dia tidak menyadari kehadiranku dia sama sekali tidak menoleh atau bahkan membalas salam. Tetapi satu hal yang membuat aku terenyum adalah atasan tambahan yang dia kenakan. Atasan yang dia kenakan sangat kontras dengan kepribadiannya. Jaket rajut warna cokelat dengan hodie bertelinga mirip seperti hewan kucing atau semacamnya. Saking seriusnya menonton dan suara TV yang mengalahkan derap langkahku, aku berjalan mendekat, menarik salah satu telinga kucing pada hodienya. Masih belum juga menyadari kehadiranku dan mengira hodienya melorot aku ikut bersenandung ketika iklan dengan soundtrack anak-anak muncul. “

  • Menikahi Bu Manajer   Anak Perempuan di Album Foto Lama

    Meski rumah ini sudah ditinggal oleh orang tuaku, pintu rumah yang selalu terbuka seakan selalu menyambutku kapan saja aku datang. Bagaimana pun keadaanku dan sesulit apapun masalah yang menghampiri, rumah ini adalah tempat aku meletakkan semua lelah untuk sesaat. Sekarang pun masih tetap sama hanya saja, dengan kasih yang datang dari orang berbeda. Kasih seorang ibu juga. Aku memasuki ruang tamu, kudapati Tante sedang membuka sebuah benda seperti buku. “Aku pulang!” Aku memberi salam. Tante pun menoleh untuk sesaat. “Eh, Pras,” sahutnya. “Lihat apa, Tante?” tanyaku sembari mendongak. Tampak beberapa foto nostalgia di dalam album foto yang dipangku Tante. “Mendadak Tante kangen sama orang tuamu. Juga beberapa fotomu waktu kecil.” Tante tersenyum sembari membalik album. “Oh ya, sebelum lupa-,” Aku mengeluarkan dokumen dari dalam saku jass kemudian memberikannya pada Tante-.”tolong disimpan dengan baik lagi, ya1"

  • Menikahi Bu Manajer   Riset Produk : Perintah Presdir

    “Selanjutnya, saya serahkan kepada Rahayu dan Bapak.” Aku bangkit dari posisiku. “Saya tunggu di law firm.” Rahayu menyodorkan kartu namanya kemudian menepuk pundakku memberi tanda untuk segera pergi. Kami berdua berjalan bergantian dengan derap langkah yang tegas. “Kok bisa-bisanya kamu berpikir tentang rencana ini?” tanya Rahayu ketika kami menuruni tangga, keluar dari gedung. “Yah, mau bagaimana lagi. Aku juga gak ada cara lain. Dengan begini pun firma hukummu seharusnya diuntungkan,” jawabku. “Apa Erika tahu tentang ini?” tanyanya lagi. “Ini tidak ada hubungannya lagi dengan Erika. Aku pun gak perlu validasi dari istriku.” Kami berhenti di depan mobil wagonku. Rahayu pun tersenyum untuk pertama kalinya kepadaku. “Kali ini, aku serahkan padamu.” Aku berbalik, membuka pintu mobil. “Tunggu!” “Apalagi?” “K

  • Menikahi Bu Manajer   Kemenanganku

    Aku duduk di sofa, menyilangkan kakiku dan merentangkan tangan di atas daun sofa. Pria paruh baya yang kulihat di TV pasca Rey dijebloskan dipenjara untuk pertama kalinya sekarang ada di di depanku. “Kamu siapa? Kenapa lancang masuk ke ruangan ini tanpa izin?” tanyanya. “Dia Pras, Ayah!” sahut Rey. “Salam, Pak!” Aku menangkupkan tangan sambil tersenyum. “Jadi kamu yang telah merebut Erika dari anak saya?" Pria itu mendekat sembari mengarahkan telunjuknya kepadaku. “Tenanglah, Pak!” ucapku santai. “Apa maksudmu datang ke sini tiba-tiba begini? Belum puas kamu membawa penderitaan kepada anakku?” Senyum di bibirku luntur seketika. Aku bangkit berdiri di hadapan pria yang sudah membesarkan Rey hingga dia menjadi seberengsek itu. “Penderitaan katamu, wahai Tuan CEO yang terhormat?” Kupandang wajahnya yang berkerut. Sesaat kemudian, aku beralih pandang ke Rey yang berdiri di depan meja kerja mewah ayahnya.

  • Menikahi Bu Manajer   Mendatangi Kantor Jayanta Tambang

    Sesaat kemudian, Tante turun membawa dokumen yang kuminta. Dia mengeluarkan seluruh isinya di hadapanku. “Kamu hanya perlu dokumen pailit, jadi Tante akan memberikan itu saja. Sisanya, Tante akan menyimpannya untukmu nanti.” Tante memasukan dokumen yang kuperlukan ke dalam amplop kemudian merapikan sisanya. “Ini.” Tante mengulurkan benda pipih cokelat itu kepadaku. Aku mengambilnya kemudian menyimpan di kantong bagian dalam jasku. “Sebenarnya Tante mengkhawatirkanmu. Maafkan, Tante atas tamparan itu. Kamu sudah seperti putraku sendiri, Nak.” Tante mulai terisak. Aku berjongkok di hadapan tante, meletakkan kepalaku di pahanya. “Tante, aku mencintaimu. Cuma Tante yang bisa gantiin sosok Mama dan orang tua untukku. Aku minta maaf karena lancang dan merepotkan selama ini. Terima kasih.” Aku kembali merasakan kehangat seorang ibu ketika tangan tante mengelus lembut kepalaku. A

DMCA.com Protection Status