Share

25. Kesaksian Kasih

Penulis: Rizu Key
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Gegas gadis cantik berambut panjang itu dibawa ke rumah sakit. Kini dia mendapatkan perawatan dan tinggal menunggu sadar.

"Sisi kenapa, Dokter? Sisi kenapa? Sisi kenapa?" Xavier bertanya dengan hebohnya sembari mengguncang-guncangkan tubuh seorang dokter yang tadi menangani Kasih.

"Tenanglah, Xavi." Wibowo menarik cucunya sehingga pria tampan itu melepaskan genggamannya.

Sang dokter pria mengendurkan otot-ototnya yang baru saja digenggam begitu erat oleh pria kekar tersebut. Ia merasa takut sekarang karena Xavier seolah ingin memburunya dengan tatapan tajamnya itu.

"Nona Kasih mengalami keracunan. Sepertinya ada makanan atau minuman yang mengandung racun yang telah dikonsumsi," jelas dokter pria tersebut.

"Apa? Racun?" tanya Wibowo seolah tak percaya. Padahal ia yakin di restoran yang ia sewa merupakan restoran terbaik di kotanya.

"Iya, Tuan. Saya sudah memeriksanya dan memang benar Nona Kasih mengalami keracunan. Tapi beruntungnya racun itu tidak banyak," jelas dokter itu lagi.

Xavie
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Menikahi Billionaire Bodoh   26. Milik Xavi!

    Xavier segera melompat turun dari sofa, larut dalam kecemburuan dan meluapkan rasa marahnya, menghampiri Jeremy yang sedang mendekati Kasih."Jangan sentuh Sisi! Sisi itu milik Xavi! One and only milik Xavi!" geram Xavier sambil menatap tajam sepupunya itu.Ia menarik Kasih ke dalam pelukannya, berusaha melindunginya dari pria yang tak diinginkannya itu."X-Xavi...sesak..." keluh Kasih lemah. Apa lagi ia yang baru saja sadar, merasakan tubuhnya yang terlalu lemas diremas oleh pelukan Xavier yang terlalu kuat.Di dalam hati Xavier, ada perasaan campur aduk antara marah dan ingin melindungi gadis yang selalu merawatnya itu. Perasaan yang bahkan pria bocah itu tak mengerti."Husss, husss. Jauh-jauh kamu dari Sisi!" perintah Xavier sambil mengibaskan tangan kanannya pada Jeremy."Ya, ya. Aku tahu apa yang ku lakukan. Tapi lihat, Kasih kesulitan bernapas jika kamu memeluknya seerat itu," balas Jeremy dengan sinis, seolah menegur perilaku Xavier yang terlalu overprotektif dan kekanakan.Xav

  • Menikahi Billionaire Bodoh   27. Tolong, Sisi (18+)

    Kasih sudah boleh dibawa pulang. Gadis cantik itu kini semakin mendapatkan perhatian khusus dari Tuan Muda posesif yang manja."Sisi ...." panggil Xavier yang kemudian ikut duduk di samping istrinya."Ada apa, Xavi?" tanya Kasih sembari menatap wajah tampan suaminya."Xavi pengen jadi suami betulan buat Sisi," jawabnya dengan wajah polos yang menggemaskan.Kasih mengernyitkan keningnya. "Maksudnya?""Nggak ada maksud apa-apa, sih. Cuma ... Katanya kalau suami istri itu harusnya olahraga malam," ucapnya."O-olahraga malam ...?" Kasih kaget mendengarnya. Pikirannya langsung tertuju pada hal-hal yang berbau dewasa."Iya." Xavier mengangguk dengan yakin. "Tapi masa malam-malam harus olahraga?" gumamnya.Kasih menghela napas lega. Setidaknya suaminya masih berpikiran polos. Entah bagaimana nantinya jika Xavier benar-benar paham dari ucapannya sendiri. Ia belumlah siap.*Sore itu Xavier terlihat ceria. Pria itu berdendang riang sembari menata pakaian ganti untuknya dan Kasih."Xavi, aku bi

  • Menikahi Billionaire Bodoh   28. Insiden Kamar Mandi (18+)

    "Apa itu?" gumam Xavier ketika ingatan buram yang menggairahkan itu muncul kembali. Kepalanya terasa sakit dan ia menatap ke arah Kasih yang masih telanjang bulat.Dengan kesadarannya, Xavier menarik selimut untuk menutupi tubuh polos istrinya. Lalu pria itu ikut berbaring dan merasakan sesak di dadanya."Ahhhh." Ia mendesah pelan dengan gejolak yang tak ia ketahui.Xavier memejamkan kedua matanya sejenak dan merasakan sensasi panas yang seolah membakar dirinya.Pria itu kemudian kembali membuka kedua matanya dan menatap ke arah Kasih yang sudah tak sadarkan diri. Perlahan ia mendekati tubuh Kasih dan mulai menyibakkan selimutnya lagi."Sisi ... Kenapa Xavi ingin menyentuh tubuh Sisi ...." gumam pria itu dengan tatapan mulai berkabut.Xavier mendekati Kasih. Tangannya bergetar ketika hendak menyentuh dada sintal itu. Rongga dada Xavier bergemuruh seolah ingin melahap gadis yang masih memejamkan kedua matanya."Sisi ...." Dengan kesadaran yang tak sepenuhnya, Xavier mulai menyentuh tub

  • Menikahi Billionaire Bodoh   29. Sikap Aneh Xavier

    "Kamu tahu kan kalau kamu nggak boleh memberi tahu siapa pun?" tanya Wibowo."Tapi, Kek. Saya sama sekali nggak pernah memberi tahu siapa pun di kantor ini," ucap Kasih membela diri."Lalu siapa? Kakek dengar dari orang-orang yang bekerja di sini mereka bilang bahwa kamulah yang mengatakannya," papar Wibowo dengan tatapan kecewa.Kasih membulatkan kedua matanya. "Tapi saya bersumpah saya tidak pernah melakukannya, Kek. Janji adalah janji ...." Wibowo sudah terlihat kecewa. Namun pria tua itu masih menunjukkan ketenangan. "Kalau begitu kita dengarkan kesaksian dari beberapa karyawan di sini," tuturnya.Tiga orang perwakilan dari karyawan Zeen Corporation dipanggil memasuki ruangan. Mereka menghadap ke arah Wibowo dan berdiri di belakang Kasih.Gadis cantik itu pun harus menoleh untuk menatap wajah ketiga orang karyawan yang tak dia kenal. Namun, pernah berpapasan dengannya beberapa kali saat bekerja."Jadi, katakan padaku siapa yang memberi tahu kalian soal berita Direktur Xavier?" ta

  • Menikahi Billionaire Bodoh   30. Membujuk Bayi Besar

    Pria itu kemudian menoleh menatap Kasih. Wajahnya terlihat memerah. "Apa? Ada apa?" tanya Kasih bingung. "Sisi ... Sisi mau nggak hamil anaknya Xavi?" Ckiiit! Sang sopir menginjak rem secara mendadak dan membuat beberapa pengendara marah. Pertanyaan Xavier tak hanya mengagetkan sopir pribadi pria itu, tapi juga Kasih. "Pak Sopir, hati-hati!" protes Xavier kesal. Padahal dirinya lah yang membuat sang sopir menghentikan mendadak mobilnya. Kini Xavier mengusap-usap keningnya yang terbentur bagian belakang kursi. Kasih pun juga melakukan hal yang sama. "Maaf, Tuan ...." Pria paruh baya itu segera melanjutkan perjalanan. Saat mobil kembali melaju pelan, Xavier menatap wajah istrinya lagi. Kasih yang kaget bergantian memalingkan wajahnya. Ternyata sejak tadi pria itu memikirkan hal tersebut. Bukannya khawatir karena amnesia pria itu diketahui banyak orang kantor. "Jawab, Sisi ... Kita kan suami istri. Jadi mau nggak?" Xavier bertanya dengan polosnya. "Astaga ...." Kasih h

  • Menikahi Billionaire Bodoh   31. Cemburu

    Kasih mendongak untuk menatap wajah orang yang ia tabrak. Kedua matanya membulat saat mengenali wajah itu."Kak Harun ...." cicit Kasih memanggil nama seorang pria yang ia tabrak."Iya. Kamu Kasih, kan?" tanya pria bernama Harun itu sembari melepaskan rambut Kasih yang terkait di resleting jaketnya."Iya, Kak. Ah. Makasih," ucap gadis cantik itu lagi setelah rambutnya terlepas dari resleting jaket."Jadi kamu kuliah di sini?" tanya Harun."Iya, Kak. Kakak juga kuliah di sini?" Kasih balas bertanya."Iya. Ambil prodi apa?""Aku ... Manajemen, Kak," jawab Kasih.Harun tersenyum. "Kalau begitu kita sama. Barengan aja kita," ajaknya kemudian.Kasih menoleh ke kanan dan ke kiri. Tiba-tiba ia merasa waspada. Apa lagi Harun merupakan seorang pria, meski mereka berdua sudah saling kenal."Ada apa?" tanya Harun."Ah. Nggak ada apa-apa, Kak," jawab Kasih sembari tersenyum. Padahal gadis itu sedikit takut pada Harun. Ia takut jika kakak tingkatnya itu tahu mengenai skandalnya di kampung.Harun k

  • Menikahi Billionaire Bodoh   32. Bertemu Kembali

    "Xavi pokoknya kalau mau ikut jemput nggak boleh aneh-aneh. Tetap di dalam mobil. Oke?" Kasih memperingatkan suami bocahnya sebelum gadis itu turun dari mobil yang mengantarnya kuliah."Kok gitu?" tanya Xavier mulai protes."Nurut aja, ya? Atau kamu nggak boleh ikut jemput lagi?" ancam Kasih.Xavier mengerucutkan bibirnya. "Iya, deh. Iya. Yang penting Sisi nggak boleh deket-deket sama cowok."Kasih menghela napas dan gadis itu mengusap lembut pipi Xavier. "Iya, Xavi. Tenang saja. Bukankah selama ini yang terlalu dekat denganku itu kamu?" sindirnya."Ya kan Xavi suaminya Sisi ...." Pria itu mengedikkan kedua bahunya saat mengatakannya."Hm. Itu kamu mengerti.""Kalau begitu kapan Sisi hamil? Kita udah sering tidur bareng, loh," tanya pria itu dengan polosnya."Ssshh. Jangan bicara begitu. Sudah, ah. Aku harus segera masuk kelas. Dah, Xavi ... Ah!" Kasih yang hendak membuka pintu mobil terpekik saat suaminya menarik tangannya dan membuat gadis itu duduk dalam pangkuan Xavier."Peluk dan

  • Menikahi Billionaire Bodoh   33. Digendong Pulang

    Arina yang tengah mengagumi sosok tampan itu, tak menyadari bahwa Kasih sudah menyusulnya keluar dengan penampilan yang basah kuyup.'Dia noleh ke sini ....' gumam Arina dalam hati. Gadis itu malah girang sendiri."Sisi ...." Pria tampan itu adalah Xavier yang tengah mencari sang istri. Ia pun berjalan mendekati Kasih.Sementara orang yang dicari tengah mencoba menutupi tubuhnya yang terbuka karena kancing kemejanya lepas. Kasih kaget karena suaminya malah turun dari mobil. Meski ia akui penampilan Xavier kali ini begitu rapi dengan setelan kemeja hitam dan celana hitam. Bahkan pria itu memakai sepatu kulit berwarna cokelat tua yang menambah kesan elegan dan mahal.'Bagaimana ini?' gumam gadis itu dalam hati. Ia khawatir jika Arina akan menyakiti suaminya yang bodoh.Xavier semakin mendekat. Arina pun menahan napasnya karena senang dihampiri oleh seorang pria tampan. Namun nampaknya gadis itu harus kecewa karena Xavier melewatinya begitu saja dan menghampiri Kasih dengan tatapan kaget

Bab terbaru

  • Menikahi Billionaire Bodoh   117. Melarikan Diri

    Taksi tersebut segera pergi. Dan saat itu juga dua penjaga yang hendak memasuki rumah pun baru sadar jika Nona mereka tak terlihat di depan pintu gerbang."Sial! Nona!" seru mereka."Tunggu! Nona kan memerintah kita untuk memeriksa pintu belakang ....""Tapi Nona pergi ke luar dengan taksi!"Dua penjaga itu mulai berdebat."Kamu ini seperti tidak tahu saja. Nona pastinya juga diikuti dua bodyguard setianya itu.""Kamu benar. Ya sudah. Kamu saja yang kembali ke pos, biar aku yang mengecek pintu," ucap satu penjaga tersebut sembari memasuki rumah mewah milik Tuan Muda Billionaire yang terkenal arogan, namun semua itu terbantahkan semenjak hadirnya sang Nona Muda yang penuh dengan kasih sayang dan kelembutan.Kasih pergi dengan menggunakan taksi yang ia pesan. Lalu wanita itu berhenti di tengah jalan. "Tolong jangan bilang siapa pun kalau saya turun di sini, ya?" ucap Kasih dengan sopan."Baik, Nona. Kalau begitu saya permisi," sahut pria itu.Taksi pun segera pergi, meninggalkan Kasih

  • Menikahi Billionaire Bodoh   116. Kamu Tega Membohongiku!

    Kasih memberikan tatapan tajam pada Xavier, pria yang telah berhasil membawa separuh hatinya. Namun sekarang yang ada hanyalah perasaan kecewa."X.Y.Z ... Xavier Yuan Zenorich ... Dan kamu ... kamu adalah pria yang telah memperkosaku di malam itu! Benar, kan?" Kasih menuntut jawaban kebenaran dari suaminya.Xavier tertegun mendengarnya. Pria itu terdiam dengan tatapan kosong. Membuat Kasih menggigit bibir bawahnya dan kedua tangannya mengepal erat untuk menahan emosinya."Kenapa ... Kenapa kamu tega membohongiku ...?" Kasih terduduk di hadapan suaminya. Wanita itu kembali menangis tersedu-sedu. Merasakan sakit hatinya dan juga traumanya yang kembali menghantui dirinya."Kamu jahat ...!" Kasih semakin terisak.Xavier masih terdiam di tempatnya. Tak ia sangka Kasih akan mengetahuinya secepat ini. Pria itu kemudian berjongkok di hadapan istrinya."Maaf ...." Hanya kata itu yang terucap dari mulutnya."Huhuuuuu." Kasih masih menangis.Hati Xavier ikut terasa seperti diremat. Pria itu mera

  • Menikahi Billionaire Bodoh   115. Fakta yang Menyakitkan

    Perasaan gelisah berkecamuk di dalam diri Kasih. Wanita cantik itu luruh di atas tempat duduknya. Jantungnya berdegup kencang seiring dengan keringat dingin yang mulai keluar dari pori-porinya.Napasnya mulai tak beraturan, seolah ia juga ingin berteriak namun tertahan. Rasa sesak di dadanya semakin menyiksa tatkala ia baru mengungkap fakta yang selama ini disembunyikan oleh suaminya sendiri."Kenapa ..? Kenapa ...?" gumamnya mulai menangis tersedu-sedu. Tangannya meremat kain yang menutupi dadanya. Niat hati hanya ingin tahu siapa selingkuhan suaminya, ternyata dirinyalah wanita yang ada di dalam video tersebut. "Pantas saja aroma parfum Xavi begitu familiar ... Ternyata dia adalah pria berengsek itu ...." lirihnya lagi dengan perasaan campur aduk.Kasih merasakan dadanya yang begitu nyeri. Ternyata selama ini dirinya telah dibohongi. Ia juga telah salah mencintai. Pria yang dengan tulus ia cintai dan sayangi, bahkan selalu menghabiskan waktu bersamanya, nyatanya adalah pria yang se

  • Menikahi Billionaire Bodoh   114. Flashdisk dan Pesan Misterius

    Irene baru saja kembali dari kamar mandi. Gadis itu langsung duduk sembari meletakkan sebuah paperbag kecil di atas meja. "Ini buat kamu, Kasih," ucap Irene mendorong paperbag tersebut pada temannya. Lita menatap sinis ke arah Irene. "Oh, jadi gitu? Yang dikasih cuma Kasih doang? Aku enggak?" "Apa, sih? Itu bukan dari aku. Kan tadi aku dari kamar mandi," sahut Irene membela diri. "Terus dari siapa?" tanya Lita masih cemberut. "Aku juga nggak tahu dari siapa. Tapi tadi pas aku habis keluar dari kamar mandi ada cewek yang tiba-tiba datang dan kasih ini ke aku. Dia bilang tolong berikan ke kamu, Kasih. Katanya ini ucapan terima kasih, gitu. Nggak tahu deh jelasnya," papar Irene. Kasih mengernyitkan keningnya. "Seseorang mau berterima kasih padaku?" tanya wanita muda itu. "Iya." "Tapi kenapa nggak dikasih langsung?" tanya Lita. "Ya nggak tahu. Dia bilang malu gitu," jawab Irene. "Oh. Mungkin dia fans kamu kali. Jadinya dia malu mau kasih langsung," celetuk Lita. "Bis

  • Menikahi Billionaire Bodoh   113. Bersama Teman

    "Hari ini kemungkinan aku pulang agak terlambat," ucap Xavier saat mobil pria itu sudah tiba di depan fakultas sang istri."Tidak apa-apa. Kamu pasti sibuk. Aku mengerti, kok," sahut Kasih sembari tersenyum."Bulan begitu. Aku hanya nggak bisa jauh dari kamu," bisik Xavier agar sang sopir tak mendengarnya.Wajah Kasih sedikit demi sedikit mulai memerah mendengar ucapan suaminya benar-benar membuat dirinya tersipu."Kita kan sudah bertemu setiap hari. Sudah, ah. Aku mau turun. Kelas juga sebentar lagi dimulai," ucap Kasih sembari menangkup wajah Xavier yang telihat manja padanya."Baiklah. Hati-hati di kampus. Aku akan bekerja dengan giat untuk masa depan keluarga kita," ujarnya dengan sungguh-sungguh."Iya, iya. Aku percaya, kok. Suamiku kan hebat," puji Kasih dengan senyuman manisnya.Setelah mengecup pipi Xavier, wanita cantik itu segera turun dari mobil. Ia melambaikan tangan saat mobil itu pergi. Langkahnya pun berlanjut menuju ke lift yang masih sepi."Kamu juga baru datang?" tan

  • Menikahi Billionaire Bodoh   112. Aku Suka Kamu Cemburu

    "Sayang ...." Sapaan lembut itu menyadarkan Kasih dari lamunannya. Wanita itu pun menoleh dan mendapati sang suami yang sudah kembali."Ah, Xavi ...." sahut Kasih yang terlihat gugup."Ada apa?" tanya pria itu.Xavier kembali duduk di samping Kasih, ia menaikkan sebelah alisnya, saat menyadari ada yang aneh dengan istrinya. Namun, Kasih hanya tersenyum."Ada apa? Apakah ada yang mengganggumu? Katakan siapa dan bagaimana orangnya?" tanya Xavier sembari meraih tangan Kasih dan menggenggamnya dengan lembut.Kasih menggeleng. "Nggak ada apa-apa, kok. Nggak ada yang menggangguku juga," jawabnya sembari tersenyum lagi."Benarkah?""Iya, Xavi. Sudahlah sebaiknya kamu makan dulu," ucap Kasih sembari menunjuk piring suaminya yang masih penuh."Baiklah kalau kamu bilang begitu." Xavier menurut dan segera menyantap makanannya.Sementara itu, di dalam hati Kasih ingin menanyakan sejuta pertanyaan mengenai hubungan Xavier dan Erika sebelumnya. Ia menikah dengan Xavier karena perjanjian dan berlanj

  • Menikahi Billionaire Bodoh   111. Erika

    Seorang wanita cantik yang seusia dengan Xavier tersenyum ramah. Wanita itu menatap Xavier dan juga wanita cantik bertubuh mungil yang menggandeng tangan direktur Zeen Corporation."Erika," sahut Xavier dengan ekspresi datarnya yang khas. Memang senyumannya khusus diberikan pada Kasih saja.Kasih pun mengangguk sopan untuk menyapa. Gerakannya sungguh terlihat anggun. Erika kemudian memerhatikan wanita cantik yang tampak masih begitu muda."Selamat datang, kamu pasti istrinya Xavier," ucap Erika ramah."Iya ...." jawab Kasih sembari tersenyum manis.Erika membalas senyuman Kasih. Lalu wanita itu mengulurkan tangan kanannya. "Aku Erika, dulu aku temannya suamimu," ucapnya ramah.Kasih menyambut uluran tangan tersebut. "Saya Kasih," ucapnya."Nama yang bagus. Kamu benar-benar pintar memilih istri, Xavier. Tapi kenapa kalian nggak mengadakan pesta?" tanya Erika yang kemudian menarik tangannya kembali."Ah ... Itu ...." Kasih bingung memberikan jawabannya."Kami hanya mengadakan intimate w

  • Menikahi Billionaire Bodoh   110. Undangan

    Beberapa hari telah berlalu. Di kediaman Xavier dan Kasih sudah mulai kembali tenang. Kali ini Xavier tak akan membiarkan siapa pun menyentuh keluarganya."Kakek dengar kamu diculik, Kasih. Bagaimana keadaanmu?" tanya Wibowo di sela-sela makan malam yang diadakan di kediaman Xavier."Aku baik-baik saja, Kek," sahut Kasih sembari tersenyum."Benarkah?""Iya. Kakek jangan khawatir. Xavi selalu menjagaku dengan baik. Bahkan pelakunya sudah ditangkap," jawab wanita cantik itu."Syukurlah kalau begitu." Wibowo terlihat lega mendengarnya. Pria itu kemudian menatap sang cucu."Kakek tidak perlu khawatir. Orang-orang yang telah berani menyentuh Kasih sudah berada di tempat yang benar," ujarnya dengan tatapan tegasnya.Wibowo mengangguk. "Kakek percaya padamu, Xavier. Kamu ternyata benar-benar mirip dengan ayahmu. Sampai akhir hayat pun William melindungi ibumu dengan baik. Meski akhirnya takdir berkata lain dan Tuhan mempersatukan mereka di tempat yang baru," paparnya teringat dengan sang put

  • Menikahi Billionaire Bodoh   109. Menyentuhmu [21+]

    Xavier pulang dari kantornya dengan ekspresi lesu. Pria itu langsung mencari sang istri yang tengah duduk di taman belakang, menikmati suasana sore yang indah."Sayang," panggil Xavier yang berjalan mendekati istrinya."Ah ... Xavi ...." sahut Kasih dengan senyuman cerah yang langsung menghangatkan hati sang pria dingin."Aku mencarimu, ternyata kamu di sini," ucap pria tampan itu yang kemudian duduk di sebelah Kasih."Aku hanya sedang menikmati waktu senggang ku, Xavi. Dan kamu sudah mandi?""Kenapa? Apa kamu mau memandikanku?" goda Xavier. Pria itu kemudian memeluk dan mencium pipi Kasih dengan lembut."Haha. Kamu kan sudah besar, Xavi.""Iya, iya. Aku sudah besar. Dan sebentar lagi aku akan memiliki anak denganmu," bisiknya sembari mengusap lembut perut Kasih yang terasa semakin membesar."Iya. Semoga anak kita sehat, ya, Xavi?""Aamiin."Kasih menoleh menatap wajah suaminya. "Tapi sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa wajahmu terlihat murung?" tanyanya sembari mengusap pipi Xavier d

DMCA.com Protection Status