Home / Rumah Tangga / Menikahi Bekas Suami Sahabatku / Tak Terima Hinaan Keluargaku

Share

Tak Terima Hinaan Keluargaku

last update Last Updated: 2024-07-25 11:41:22

Beberapa hari sudah Bapak berada di rumah sakit. Dan selama itu pula ibuku selalu menghubungiku atau mengirim pesan supaya dibelikan makanan, minuman, dibawakan baju, serta barang-barang lainnya yang sebenarnya bisa dilimpahkan ke adikku. Pekerjaanku pun menjadi tak keurus karena harus bolak-balik rumah sakit, sementara Mas Dendi sekarang sering ke luar kota karena urusan izin pertambangan dan survey lapangan.

“Maya, kamu belum kirim uang juga untuk adikmu? Dia sudah mau ujian, kenapa belum kirim?”

“Nanti Maya kirim, Bu. Tapi tidak sekarang, keperluan Maya juga banyak,” ujarku saat menjenguk Bapak.

“Alasan! Bilang aja kalau kamu nggak mau keluar uang untuk adikmu! Ingat ya, Maya! Kami, Bapak dan Ibu sudah keluar uang banyak untuk menikahkan kamu dengan Dendi! Jadi, sudah sepatutnya uang yang kamu terima dari Dendi digunakan untuk membantu keluargamu!”

“Astagfirullah, Ibu … kenapa Ibu bisa ngomong begitu? Jadi, Ibu menikahkan Maya dengan Mas Dendi karena terpaksa?” Emosiku benar-benar
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Menikahi Bekas Suami Sahabatku    Uang Kaget, Mas?

    Mataku membulat lebar saat tahu apa isi amplop coklat yang diberikan kedua laki-laki tadi. Apa aku sedang bermimpi atau ini sebuah delusi?Aku kembali menghubungi suamiku, tapi ponselnya masih tak aktif. Rasa was-was dan takutku semakin besar, apalagi saat kulihat tetanggaku, Bu Joko mengintip rumahku saat kedua laki-laki tadi datang, makin stres dan kacau pikiranku.“Mas Dendi kok lama banget, sih pulangnya. Ayo, dong, mas, cepet pulang.”Jam demi jam berlalu, hingga tepat pukul delapan malam Mas Dendi belum kunjung datang. Rasa was-was ku semakin besar. Bagaimana jika amplop itu adalah uang haram atau hasil curian?“Assalamualaikum, Sayang … Sayang ….”Mas Dendi? batinku.Kudengar seseorang mengucap salam seraya mengetuk pintu rumah kami, tak ingin gegabah, aku mengintip dari gorden merah maroon yang terpasang di kamar. Itu Mas Dendi bukan, ya? Kupasang telingaku baik-baik dan kudengarkan lagi ketukan pintu yang menyambangi rumahku.“Assalamualaikum, Maya … Maya ….”Benar! Itu Mas

    Last Updated : 2024-07-26
  • Menikahi Bekas Suami Sahabatku    Berita Menggemparkan

    Beberapa minggu ini otak dan fisikku memang terkuras habis karena harus bolak-balik ke rumah sakit dan juga melayani berbagai permintaan ibuku, tapi semua rasa itu lepas dan hilang saat mendapatkan rezeki yang tak disangka-sangka. Entah siapa yang memberikan uang sebanyak itu, yang pasti saat ini aku dan Mas Dendi setidaknya masih bisa memperpanjang napas.“Kayaknya ada yang lagi seneng, nih. Habis nerima durian runtuh, ya?” Dina mendekatiku seraya tersenyum melihat wajahku.“Yah, begitulah,” ujarku.“Eh, beneran! Kamu dapat durian runtuh, May? Berapa … berapa?” Dina menarik-narik lenganku layaknya anak kecil minta permen.“Apaan, sih? Udah, ah kerja sana. Daripada nanti dipanggil lagi sama singa Afrika,” kekehku.“Ih, kamu, ya, May!” Dina memberingsut bibirnya, aku hanya memberinya senyum tipis melihat sikapnya seperti anak kecil.“Maya, ke ruangan saya!”Suara Bu Melanie tiba-tiba membuat jantungku seolah berhenti berdetak. Dina dan aku saling lepas pandangan. Mungkin, pikiran kami

    Last Updated : 2024-07-26
  • Menikahi Bekas Suami Sahabatku    Berita Menggemparkan

    Aku sangat terkejut saat melihat Tantri keluar dari mobil mewah itu. Apakah dia yang memiliki restoran ini? Kulihat Adnan semangat sekali mengambil foto-foto Tantri. Aku lekas kembali ke kursi, menyiapkan segalanya. Kulihat Tantri perlahan mulai masuk ke restoran ini dikerubungi mungkin oleh fans dan pengunjung tempat ini. “Mbak, aku sudah berhasil mendapatkan fotonya. Dia itu Tantri kan? Model yang sedang naik daun setelah bertahun-tahun di negeri orang. Kok Dateng sendiri, ya?”“Apa maksudmu dia datang sendiri, Nan?” tanyaku penasaran.“Ada rumor yang mengatakan kalau sang model sedang dekat dengan salah satu pengusaha sukses Indonesia, Mbak. Tapi siapa pengusaha itu, tak ada yang tahu. Tantri itu sosok yang sangat misterius, tapi justru itulah para pencari berita semakin kepo,” jelasnya seraya melihat Tantri yang sedang melayani pemotretan para pengunjung tempat ini.Alangkah beruntungnya Tantri, tapi kenapa dia melepaskan Mas Dendi, ya? itu yang tak habis pikir olehku sampai sek

    Last Updated : 2024-07-26
  • Menikahi Bekas Suami Sahabatku    Jangan Bandingkan Aku!

    Aku sangat terkejut saat melihat Tantri keluar dari mobil mewah itu. Apakah dia yang memiliki restoran ini? Kulihat Adnan semangat sekali mengambil foto-foto Tantri. Aku lekas kembali ke kursi, menyiapkan segalanya. Kulihat Tantri perlahan mulai masuk ke restoran ini dikerubungi mungkin oleh fans dan pengunjung tempat ini. “Mbak, aku sudah berhasil mendapatkan fotonya. Dia itu Tantri kan? Model yang sedang naik daun setelah bertahun-tahun di negeri orang. Kok Dateng sendiri, ya?”“Apa maksudmu dia datang sendiri, Nan?” tanyaku penasaran.“Ada rumor yang mengatakan kalau sang model sedang dekat dengan salah satu pengusaha sukses Indonesia, Mbak. Tapi siapa pengusaha itu, tak ada yang tahu. Tantri itu sosok yang sangat misterius, tapi justru itulah para pencari berita semakin kepo,” jelasnya seraya melihat Tantri yang sedang melayani pemotretan para pengunjung tempat ini.Alangkah beruntungnya Tantri, tapi kenapa dia melepaskan Mas Dendi, ya? itu yang tak habis pikir olehku sampai sek

    Last Updated : 2024-07-27
  • Menikahi Bekas Suami Sahabatku    Materi Itu Penting, Mas

    Mood-ku seketika langsung down saat bertemu dengan adikku, Gita di restoran tadi. Adnan pun selama di perjalanan menuju kantor tak banyak bicara, dan aku sangat yakin dia terkejut saat melihat ekspresi mukaku yang tak sedap dipandang.“Emm, Mbak, ini fotonya-”“Letakkan saja di sana, aku akan segera membuat laporan untuk peliputan kita hari ini,” tukasku bergelut dengan mood yang berantakan.Tak lama, ponselku berdering tanda pesan masuk. Keningku mengernyit saat tahu siapa yang mengirim pesan. Gita sedang memamerkan dirinya berfoto bersama dengan Tantri dan sengaja mengirimkannya ke grup chat keluarga besar ibuku. Ditambah dengan caption “durian runtuh hari ini, foto bareng model terkenal. Bismillah, nular suksesnya.” Disertai gambar hati yang sangat banyak.Apa dia sengaja memanasi ku? batinku sangat kesal.Tak kuhiraukan pesan yang dikirim Gita, tapi penasaran juga dengan reaksi keluarga besar ibuku yang memang dikenal gila hormat.Dan sesuai dugaanku! Tak berapa lama sejak Gita me

    Last Updated : 2024-07-27
  • Menikahi Bekas Suami Sahabatku    Cemburu dengan Mantan Istri

    Otak dan tanganku benar-benar tak bisa diajak kerjasama hari ini! Pekerjaanku kacau! Beberapa kali kesalahan yang harusnya tak kubuat malah banyak kulakukan. Berapa kali mataku melihat gawaimu demi menanti kabar Mas Dendi. “Mbak Maya, ini laporan yang Mbak Maya minta.” Adnan memberikanku setumpuk kertas yang entah apa isinya. “Mbak Maya … Mbak Maya!”“Apaan sih! Berisik!” sentakku ke Adnan.Laki-laki bujangan yang usianya tak jauh denganku itu langsung terkejut dan hampir jantungan.“Astaghfirullah, Mbak Maya. S-saya salah apa, kok sampai dibentak?” tanya partner kerjaku itu dengan wajah memelas.Aku diam sejenak sambil beristighfar dalam hati. “S-sorry, Nan. Mbak nggak ada maksud buat bentak kamu. Itu, Mbak lagi pusing aja tagihan banyak yang belum dibayar,” kilahku tersenyum kikuk.“Oh, sabar Mbak. insya Allah kalau kita kerja keras dan doa, keinginan akan terkabul.”Aku mengangguk. “Tadi apa yang mau kamu sampaikan?” kualihkan pembicaraan ke topik lain.“Ini, laporan yang Mbak mi

    Last Updated : 2024-07-27
  • Menikahi Bekas Suami Sahabatku    Undangan Makan Malam Spesial

    “T-tidak mungkin!” Aku membulatkan kedua mata. Bukan suamiku yang keluar dari dalam mobilnya. Tapi seorang laki-laki muda nan tampan seperti Adnan.“Siapa dia, Tantri?” tanyaku yang juga ditanyakan para pencari berita.“Oh, kenalkan semua. Namanya Egi, dia adalah anak didikku yang akan segera go public. Tadinya, aku ingin mengadakan pers konferensi, tapi ternyata kuping serta mata kalian sangat jeli dan tajam, ya,” jelas Tantri sambil terkekeh.Ada rasa puas saat aku tahu suamiku tak bersama dengan Tantri dalam satu mobil. Lega rasanya, tapi aku juga penasaran apa yang mereka bicarakan sampai-sampai Mas Dendi sangat terburu-buru.“Kamu ada waktu, May besok malam?” tanya Tantri memegang jemariku tiba-tiba.“Kenapa?” tanyaku agak dingin.“Aku ingin mengundang kalian makan malam di rumahku besok.”Aku terdiam. Lama sudah aku tak menginjakkan kaki di rumah mewah Tantri, terakhir yang kuingat rumah mewahnya kusambangi saat ia menikah dengan Mas Dendi. Tapi, ada angin apa tiba-tiba Tantri

    Last Updated : 2024-07-27
  • Menikahi Bekas Suami Sahabatku    Gelagat Aneh Suamiku

    Keesokan paginya, aku bangun lebih dulu. Wanti-wanti jika Mas Dendi pergi seperti kemarin. Kutengok sebelah kiriku, suamiku masih terlelap di alam mimpinya, meski sudah masuk adzan Subuh.“Mas … Mas, bangun. Udah Subuh.” Kugoyangkan tubuhnya pelan.Hanya geliat pelan tubuh Mas Dendi yang merespon. Ya sudahlah, mungkin dia masih sangat lelah, maklum, orang lapangan. Kuputuskan untuk sholat lebih dulu baru kubangunkan suamiku.Qomat mulai memanggil untuk segera menunaikan Subuh. Sekitar 20 menit aku sholat, kini Mas Dendi harus bangun dan sholat. Aku memang tak sholat di kamar, karena terlalu sempit, biasanya kami sholat di ruang tamu. Saat hendak membuka pintu kamar, kudengar Mas Dendi sedang bicara dan aku yakin lewat ponsel. Tak ingin menguping, tapi aku penasaran apa yang sedang dibicarakan oleh suamiku.“Ya, tenanglah. Aku pasti akan datang.” Siapa yang menghubungi Mas Dendi pagi-pagi buta?“Mas, kamu udah bangun belum?” tanyaku langsung masuk kamar.“Eh, oh, M-Maya ….” suamiku te

    Last Updated : 2024-07-28

Latest chapter

  • Menikahi Bekas Suami Sahabatku    Aku Harus Kuat

    Aku dan Dina masih menunggu di depan gedung Naga Mas Abadi. Kami sangat tertegun kenapa Tantri berhenti di sini karena setahuku hanya satu orang yang sangat mengenal Tantri dan itu adalah suamiku. Benarkah dia kekasih Tantri? Jika itu benar berarti mereka CLBK lagi? Atau-“May, Tantri keluar!” suara Dina membuyarkan lamunanku. “Tapi kok dia sendiri?” gumam Dina, aku pun melesatkan pandanganku ke arah mobil Tantri dan benar saja, Tantri keluar sendiri. Apa-apaan ini? Ada apa sebenarnya? “Kita ikutin lagi?” tanya Dina melihatku.Aku terdiam dan mulai ragu apakah ini permainan Tantri atau aku hanya terlampau posesif terhadap suamiku?“May, gimana? Ikutin apa nggak?” desak Dina. “Mobil Tantri udah jalan, jadi?” “Ikuti,” sahutku cepat. Entah apa yang akan terjadi aku hanya mengikuti naluri dan hatiku. Baik atau buruk yang akan kulihat nanti, itu urusan belakangan! Yang penting aku sudah mendapatkan bukti!“Gila! Cepet amat sih itu cewek nyupirnya! Curiga aku dia mantan sopir metromini,” k

  • Menikahi Bekas Suami Sahabatku    Seribu Wajah Tantri

    Akhirnya, kujalankan perintah Bu Melanie. Saat kuhubungi, ia sedang berada di luar dan tak lama menghubungi balik dan siap untuk bertemu. Entah mengapa langkahku begitu berat, rasanya ada sesuatu yang menempel di betisku sampai-sampai Dina menegurku karena tak kunjung pergi.“Mau berangkat jam berapa, May? Maya!!” pekik Dina.“Y-ya, ada apa Din?” jawabku gagap.“Ye … malah bengong! Mau berangkat jam berapa?” Dina memelototiku.Kulihat jam di tanganku menunjukkan pukul satu siang. Dina dan aku keluar untuk menemui Tantri di kantor agensinya. “Kamu yakin nggak apa-apa, Mau?” Dina terus melihatku dengan tatapan teduh dan khawatir.“Aku harus profesional, Din. Mau tak mau harus ada yang dikalahkan, dan aku akan mengalahkan perasaanku!” tegasku.Dina tak bicara ataupun bertanya lagi. Kurasa sebanyak apapun pertanyaan yang dilontarkan, jawabannya akan tetap sama. Kuatkan mentalku … kuatkan jantungku …. batinku terus selama di perjalanan.Dan akhirnya, setelah setengah jam berada di atas rod

  • Menikahi Bekas Suami Sahabatku    Perintah Tak Terduga Bu Melanie

    Dina langsung menyambutku saat tiba di rumahnya. Tanpa malu dan canggung, ia memelukku erat dan mengusap rambutku sembari berkata, “Tinggallah sepuasmu, May di sini. Rumahku adalah rumahmu juga.”Tak tahu lagi apa yang harus kuucapkan, air mataku mengalir deras mendengar ucapan Dina. Bagaimana ada orang yang sangat menyayangiku melebihi keluargaku sendiri?“Makasih ya, Din. Aku sering banget ngrepotin kamu. Maaf …” isakku tak lagi dapat kutahan.“Jangan ngomong gitu, May. Kita ‘kan sahabat dan sahabat nggak akan pamrih,” ujar Dina tersenyum lebar padaku.“Pamrih, ya?” kataku lirih.“Kenapa? Ada yang salah sama ucapanmu, May?”“Enggak, hanya saja aku merasa jadi orang paling bodoh karena selama ini tertipu dengan sikap baik Tantri,” jelasku.“Yaudah, jangan dipikirin. Nanti malah buat kamu stres. Masuk, yuk. Aku udah siapin kamarnya.” Dina dan aku masuk ke rumah, ia pun menunjukkan kamar yang sangat luas dan besar, mungkin jika diukur dengan rumah kontrakan kami, bisa seperti itulah pe

  • Menikahi Bekas Suami Sahabatku    Wasiat Terakhir Ayah

    Mata Mas Dendi terbelalak kaget mendengar ucapanku. Kedua tangannya dengan cepat menggenggam dua tanganku erat dan menatapku lekat. Netra hitam indah miliknya yang dulu selalu kupuja dan kurindukan kini menjadi sesuatu yang ingin aku hindari.“Jangan melihatku seperti itu, Mas,” kataku sambil memalingkan wajah.“Ada apa May? Kenapa tiba-tiba kamu ingin pulang? Introspeksi pernikahan kita? Maksudnya gimana itu? Jelaskan padaku!” suara Mas Dendi berubah menjadi berat, sejenak aura intimidasi sangat kurasakan tapi aku tak ingin diam lagi! Sudah cukup selama ini menjadi orang bodoh di balik layar.“Ya! Introspeksi pernikahan kita! Apa kata-katamu kurang jelas, Mas?! Bagian mana yang kurang jelas? Akan kujelaskan!” sahutku. “Maya!” seru Mas Dendi.“Aku lelah dan ingin istirahat, Mas. Tolong jangan ganggu aku!” Tak memedulikan suamiku, aku langsung masuk ke dalam dan menuju kamar. Di dalam, aku menangis sambil menggigit punggung tanganku, berharap suaraku tak terdengar keluar dan membuat M

  • Menikahi Bekas Suami Sahabatku    Kembalikan pada Orang Tuaku

    Mataku membulat saat melihat beberapa foto dalam map coklat yang ada di mejaku. Dina pun sampai menghampiri mejaku dan bertanya ada apa denganku. Namun mulutku tak bisa terbuka, bungkam … diam seribu bahasa! “May, kamu kenapa? Kenapa!” Dina terus mendesakku agar bicara.Kutunjukkan foto-foto itu padanya dan reaksinya tak kalah kaget. Mulut Dina menganga lebar sambil membelalakkan matanya, ia melihat ke arahku dan langsung memelukku. “May, kamu yang sabar, ya. Sumpah! Aku nggak tahu harus bicara apa. D-Dendi ….”“Ternyata feeling-ku benar selama ini! Mereka … mereka ….” Aku tak kuat lagi menahan air mata ini. Buru-buru aku pergi ke kamar mandi dan menangis sejadinya di tempat ini lagi.“Nangis aja May yang kencang, ga apa-apa! Kamu berhak untuk mengeluarkan semua kekesalanmu … kebencianmu!” Dina mengusap punggungku lembut. Bebanku memang sedikit berkurang, tapi sakit hatiku benar-benar tak bisa disembunyikan.“Aku nggak apa-apa, Din. Makasih, ya.” Kuusap air mataku dan kembali terseny

  • Menikahi Bekas Suami Sahabatku    Map Coklat yang Membuat Geger

    Satu pesan yang masuk ke WhatsApp-ku membuat mataku terbelalak dan hampir kubanting benda pipih yang sedang kupegang ini. Salah satu GC (grup chat) khusus bagi para jurnalis mengirim beberapa dokumentasi foto di acara makan malam yang kuhadiri. Kulihat Mas Dendi dengan jelas ada di tempat itu tapi kenapa saat aku di sana sosoknya tak kulihat?Aku terkejut saat menghubungi suamiku ponselnya telah aktif kembali namun tak diangkat. Me : Mas, kamu di mana? Belum pulang? Tanyaku yang langsung centang dua warna biru.Kutunggu selama beberapa menit tapi tak ada jawaban. Sampai akhirnya kuputuskan masuk dan menunggu di ruang tamu. Aku terkejut saat ponselku berdering nada pesan masuk. Saat kubuka ternyata Mas Dendi memberitahu jika dirinya tak pulang ke rumah. Ini pertama kalinya suamiku tak pulang dan pikiran negatif ku pun mulai beraksi kembali. Tak puas dengan pesan yang dikirim, aku segera menghubunginya, namun ternyata ponselnya tak aktif kembali. Aku benar-benar frustasi! Kenapa Mas De

  • Menikahi Bekas Suami Sahabatku    Balas Dendam pada Mantan Istri?

    Aku masih bertanya-tanya apakah pria yang ada di samping Tantri CEO Naga Mas Abadi? Tapi kenapa harus memakai topeng?“Para tamu undangan yang terhormat, inilah Tuan Bagyo, CEO Naga Mas Abadi yang telah kita nantikan kedatangannya. Beri tepuk tangan yang meriah untuk beliau.”Riuh tepukan para tamu yang datang membuat ruangan restoran tersebut gegap gempita. Mataku tertegun dan fokus pada Tantri yang mengalungkan tangannya ke lengan laki-laki yang disebut CEO Naga Mas Abadi itu. Entah kenapa wajah CEO itu seperti tak asing bagiku. Tantri pun sepertinya tak menyadari kehadiranku dan dia terus melambaikan tangannya serta tersenyum lebar bersama sang CEO.Beberapa menit kemudian, keduanya duduk dan menjamu para tamu undangan. Para jurnalis yang hendak mewawancarai sang CEO telah mengambil ancang-ancang serta posisi yang bagus, kecuali aku.“Kali ini jangan sampai melewatkan kesempatan yang sudah kita tunggu-tunggu Maya!” Entah sejak kapan Bu Melanie berdiri di sebelahku, mungkin aku terl

  • Menikahi Bekas Suami Sahabatku    Cinta yang Dipaksakan?

    Aku memutuskan untuk meninggalkan kantor Mas Dendi dengan hati hancur. Entah terbuat dari apa sebenarnya hatiku, kenapa masih saja menerima kenyataan yang sangat menyakitkan hati.“Apakah benar aku harus mengikuti ucapan ayah dan ibu?” ***Dina : May, kamu di mana? Dicariin Bu Melanie.Pesan singkat Dina membuat pikiranku terbagi. Tak kujawab dan langsung kembali ke kantor. Sepanjang perjalanan aku terus berpikir negatif akan suami dan sahabatku. Kepalaku rasanya mau pecah, ingin menangis pun sudah tak bisa. Yang aku inginkan adalah penjelasan!Dua puluh menit di dalam mobil online, aku turun dan segera menemui Bu Melanie. Namun sebelum aku bertemu dengan bos singa Afrika, aku membelokkan langkahku ke kafe kopi yang tadi kutinggalkan.“Eh, Mbak Maya. Dari mana aja? Kopinya belum saya buat.” Sang pramusaji segera menghampiriku, membuatkan kopi yang sebelumnya kuminta. “Ini, satu Americano ‘kan?” tanyanya lagi menyodorkan kopi panas dengan aroma kuat.“Terima kasih, ya. Ingatanmu sungg

  • Menikahi Bekas Suami Sahabatku    Kenapa Memilihku?

    Saat sarapan, tak ada pembicaraan diantara aku dan Mas Dendi. Suasananya benar-benar sangat berbeda dari biasanya kami lewati. Rasa canggung, sungkan, entah apa lagi yang aku rasakan. Pokoknya pagi ini bakal aku lewati dengan istighfar dan taubat nasuha.“Mau kuantar?” Mas Dendi mengambil piring kotor bekas kami sarapan, aku terkejut karena jarang-jarang ia mau melakukannya.“Nggak usah Mas, makasih. Aku dijemput Dina.”Aku mendengar suamiku menghela napas berat. Entah apa maksudnya. Tapi yang jelas itu pertanda tak bagus.“May, kalau ada sesuatu yang mengganjal, tolong bilang. Aku merasa sikapmu aneh sejak kemarin. Ada apa sih?” Mas Dendi melihatku dengan kedua mata sendunya. Aku pun, rasanya mulutku ingin bertanya macam-macam, menginterogasi dia. “Nggak ada apa-apa, Mas. Beneran.” Kututupi kebohonganku dengan senyuman lebar. Dan tepat pada waktunya saat aku mulai terjepit dengan cecaran pertanyaan Mas Dendi, Dina datang menjemputku.“Dina udah datang, Mas. Aku pergi dulu ya. Assala

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status