Share

64

“Kau butuh sesuatu yang lain?” Clara bertanya, Jazzy menggeleng. “Kau harus fokus pada dirimu sendiri. Pada sekolah dan masa depanmu. Sudah memutuskan ingin ke Universitas mana?” Helaan napas Clara terdengar. Jazzy menunduk sedalam-dalamnya. “Jazzy, kau tak perlu memikirkan para orang dewasa—tidak, salah—para orangtua yang egois kepada anak-anaknya. Kau harus berhasil dan menentukan pilihanmu sendiri.”

Mendengar itu, jiwa ketidakterimaan William meronta-ronta. Bibirnya mencebik dan raut wajahnya masam maksimal. Kenapa istrinya itu mempunyai mulut cabai berlevel neraka? Dari mana asalnya kira-kira?

“Sayang …” Clara menoleh dengan wajah yang tak bersahabat. Hampir membuat William urung untuk mengatakannya. “Untuk ukuran seorang istri dengan tiga orang anak, kau cukup sadis mengataiku begitu.”

“Kau merasa?” hardiknya sarkas. “Jika tidak, kau tak perlu protes.”

“Sayang, aku tak melakukan apa yang seperti Austin lakukan. Aku—sekejam apa pun sikapku—“

“Bagus! Kau mengakui jika dirimu memang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status