Share

Dua puluh satu

Siang hari si kembar sudah tidur. Dinara terlihat begitu ceria, ada yang membuat nya bahagia yaitu keinginannya membuka kios bunga. Iapun menelepon nenek Sarah untuk meminta kiat kiat dan cara mengelola kios bunga. Ia dulu sudah belajar selama 5 tahun lebih walaupun dalam keterbatasan.

Semua pengalaman selama membantu nenek Sarah akan ia pergunakan sebaik mungkin. Ditambah metode baru yang lebih kekinian untuk lebih menarik pelanggan baik pelanggan kecil ataupun klien berskala besar. Ia akan berusaha dan terus melajar mengelola kios bunga nya agar bisa lebih berkembang.

" Halo Nek, Dinar kangen nenek". Ucapnya manja mengawali pembicaraan di telepon.

" Dinar apa kabar nak? " Suara nenek membuat matanya berkaca kaca.

" Baik Nek".

" Bagaimana kabar mama dan papamu? tanya nenek.

" Alhamdulillah papa dan mama sehat sekarang dirumah mereka nek".

" Alhamdulillah nak, trus bagaimana suamimu? apa dia menyayangimu? "

Pertanyaan yang sungguh sulit dia jawab. karena ia sendiri tidak tau jawa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status