Share

Dua puluh dua

Author: daisy54
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Mbok Sum masih memandangi nyonya mudanya yang dari tadi raut wajahnya berubah ubah. menikmati secangkir coklat hangat sambil senyum dan mengedipkan mata. wajahnya agak bulat pipi putih dan bibir merah merona. matanya besar indah berbinar bersih.

" Mbok"

" Iya Nya"

" Di sini yang jualan bakso Malang dimana ya? kok tiba tiba aku pingin yaa"

" Waduh dimana ya Nya, yang biasa lewat daerah sini bukan bakso Malang. Gofood aja Nya". Si mbok memberi usul.

Dina tampak berpikir.

" Kalau Gado gado? ada gak ya? "

Wajah si mbok langsung menatap majikannya penuh curiga. pasalnya tingkah majikannya ini seperti orang hamil muda yang mengidam.

" Nyonya beneran kepingin? "

Dinar langsung menganguk angukan kepala lucu.

" Iya mbok kok tiba tiba pingin nih"

" Nyaaa, ngidam nih? " mbok penasaran.

Dinara diam sebentar. Ia tau apa yang dimaksud mengidam. Keinginan yang tiba tiba akan sesuatu ketika sedang hamil muda. Kalau tidak dituruti katanya nanti calon anaknya akan ileran ketikà sudah lahir.

"
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Menikah Dengan Kakak Ipar   Dua tiga

    Tiga puluh menit sudah Dinara memejamkan mata, Dia memang selalu pusing ketika masa pra menstruasinya datang. Jadi dari tadi ia diam dan memejamkan mata tetapi ia tidak tidur. Masih bisa mendengar suara orang bicara. " Alhamdulillah saya ikut senang mbok. Nyonya bisa cepat hamil. beneran joss kali ini Tuan Bagas. Duh jadi iri"" Iya dulu waktu nyonya Diana Hamil tidak langsung seperti ini, masih ada jarak sekitar 6 bulan setelah menikah. Wah kali ini benar benar kilat khusus hihihi"Suara mbok Sum terdengar jelas walaupun suaranya sudah ia pelankan. " Beneran mbok? wah berarti tuan muda sangat mencintai nyonya Dinara yaa. bisa langsung jadi gitu" Kali ini suara mbak Sita" Belum tentu hamil ini mah, saya yakin mereka belum saling cinta kok" Lia juga ikutan komentar. " Yee tau dari mana kamu mengintip yaa? Ayoo ngaku". Balas Sita" Huss sudah jangan rame. mending bantuin mbok nyiapin makan siang. Bentar lagi Tuan muda datang 10 menit lagi nyampek katanya"." Iya mbok. bentar saya ma

  • Menikah Dengan Kakak Ipar   Dua puluh Empat

    Bagas memandang dirinya sendiri dari cermin di kamar mandi. Kenapa tadi dia membuat Dinara sedih. Ia menyesal bukannya mau melupakan secepat mungkin mendiang Diana tetapi ada seseorang yang menjadi tanggung jawabnya sekarang. Seseorang yang bahkan orang pertama yang membuatnya tertarik dan jatuh cinta. Tapi takdir berkata lain, ketika ia serius mencari keberadaannya, gadis itu malah menghilang dan setelah sekian waktu Tuhan malah mempertemukan ia dengan saudari kembarnya dan bahkan menikah dan mempunyai anak. Lagi lagi takdir mempermainkan perasaannya ketika cinta mulai tumbuh dihatinya kepada Diana, Tuhan malah mengambilnya dan meninggalkan kedua buah hati mereka didunia sendirian. Dan sepeninggalnya keluarga memberi tahu kalau ada saudari kembarnya yang sekarang sedang menjalani operasi donor mata dan berhasil. Setelah itu keluarga menyarankan mereka berdua menikah demi kedua anak meraka yang telah kehilangan sosok ibu kandung sedari kecil. Segera menyelesaikan ritual mandi. Ia kemu

  • Menikah Dengan Kakak Ipar   Dua lima

    Apa jadinya jika seseorang yang belum pernah melakukan Skinsip malah dicuri ciuman pertamanya dalam keadaan tertidur, yaa walaupun sudah halal tapi kan belum ijin. Ia merasa ini salah tapi tak kuasa menolak. pingin berontak tapi kok ia juga menikmati ciuman ini. Ia hanya bisa memejamkan matanya, malu. begitulah perang batin yang sekarang ia rasakan. " Apa ini? kenapa jadi gini situasinya? ". dalam keadaan kedua bilah bibir yang saling menempel. pikiran Dinara semrawut, ia terdiam sambil merasakan sesuatu yang membuat perutnya terasa geli napasnya memburu. Bagas melanjutkan aksinya melumat bibir tipis Dinara. Ia ketagihan. Bibirnya terasa manis, pas dirasakan olehnya, ini sensasinya sangat berbeda dengan yang pernah ia rasakan sebelumnya. Tak puas hanya dengan bibir, ia mengeksplor wajah ayu istrinya yang kini terpejam pasrah. kelopak mata kiri dan kanan bergantian ia layangkan kecupan lembut. Geli tapi nikmat. Ayolah Dinara akhirnya membuka matanya, ia menepuk pelan dada bidang Ba

  • Menikah Dengan Kakak Ipar   Dua puluh enam

    "Gimana? enak tidak"Yang ditanya hanya memejamkan matanya. sedang merasakan nikmatnya rasa daging bulat yang ia kunyah. Ia menggelengkan kepala tanpa suara. " Hmmm lumayan, tapi masih enak yang asli makan di Malang mas. apa karena suasananya yang mendukung yaa". " Ya jelas lah, dimana mana lebih enak yang asli". Jawaban Dinara sedikit membuat Bagas kecewa. Pasalnya ia mencari sendiri keliling jakarta dengan tangan dan kakinya sendiri tetapi hasilnya kurang maksimal. " Bukan begitu, di kota Batu kan dingin banget, jadi kalo makan Bakso panas dengan kuah yang segar sangat nikmat. itu yang bikin rasanya agak beda dan yang bikin ngangenin" Jelas Dinara takut Bagas ngambek" Kalo gak enak jangan dihabisin. biar mas aja nanti yang habisin" imbuhnya lagi. wajahnya benar benar manyun. Ia sendiri sedang makan siang juga dengan nasi ayam dan sambal buatan si mbok. Posisi mereka sedang berhadapan diatas karpet. Bagas bersila dan seluruh makanan di tempatkan di meja kecil yang biasa untuk me

  • Menikah Dengan Kakak Ipar   Dua puluh tujuh

    Dinara yang sudah bosan rebahan beranjak dari ranjang. Perutnya mulai merasakan kram tanda awal datang bulan. Ia biasa mengolesinya dengan minyak kayu putih biar terasa hangat dan sakitnya berkurang. salahnya sih tadi juga ia makan bakso dengan sambal yang lumayan banyak. Tapi kalau sudah keinginannya gimana lagi kalau tidak dituruti malah moodnya jadi buruk dan emosian sepanjang hari. Melangkahkan kaki perlahan keluar dari kamarnya. Menoleh ke arah samping kiri tempat ruang kerja Bagas. Ia menggeleng sebentar. Dia merasa tidak akan mengganggunya. Tadi saja sudah heboh dengan ia pingsan sampai mas Bagas yang sudah berada di kantor langsung menyempatkan pulang dan membelikan apa yang ia inginkan. Ia jadi merasa bersalah belum menjadi istri yang baik buat Bagas. Sekarang ia pergi ke arah kanan dan menuju kamar si kembar.Membuka perlahan pintu kamar dan mengintip kedalam. ternyata Raja dan Ratu masih tidur. Mbak Sita terlihat berada di samping ranjang Ratu sambil merapikan mainan yang

  • Menikah Dengan Kakak Ipar   Dua puluh delapan

    " Kak Di, kakak kemana? Dinara kangen" rintihnya pelan. " Naraa... Dinaraaa kakak disini. Kemarilah sayang... " Diana terlihat di sebuah taman bunga menggengam setangkai buang mawar berwarna ungu. Diana memakai terusan dress berwarna putih bersih. Terlihat sangat cantik bagai seorang pengantin. wajahnya tersenyum lembut sangat cantik. " Kak Diana" Dinara berlari mendekat ke arah Diana di tengah taman bunga. Langsung menubruk dan memeluk kakak kembar kesayangannya. " Kakak kemana saja selama ini. Tega sekali ninggalin Dinara sendirian. Tanpa kakak Dinara jadi tak lengkap. terasa ada yang kosong" Ungkapnya sedih. Diana yang masih memeluk tubuh adiknya, mengelus lembut rambutnya helai demi helai. keduanya melepas kerinduan diantara cantiknya taman bunga" Nara cantik, kesayangan kak Diana dan mama papa. kamu sekarang harus jagain mama dan papa menggantikan kakak, dan kakak menitipkan sesuatu yang paling berharga bagi kakak. tolong dijaga. " Kak Di... Kakak.... please jangan pergi..

  • Menikah Dengan Kakak Ipar   Dua puluh sembilan

    Lia sedang menulis di buku harian nya. Setelah menidurkan Raja, ia ijin ke Sita untuk ke kamar sebentar. Sebenarnya ia sangat senang bekerja kepada keluarga Bagas. Selain orangnya baik dan memberikan gaji yang cukup banyak Yang membuat Lia sangat kerasan karena ia sangat menyukai Bagas sejak pertama bekerja. walaupun beliau sudah menikah tapi rasa sayang nya tidak berubah. Ia menunjukkan dengan cara bekerja dengan baik dan bertanggung jawab, baik juga dengan nyonya rumah yaitu almarhumah Diana. Tetapi satu bulan ini hatinya sedikit terganggu setelah kedatangan nyonya baru yang tidak lain adalah adik kembar nyonya Diana, dan mereka baru saja menikah. Sebenarnya Dinara tidak berbuat yang ekstrim kepadanya tetapi hatinya berkata lain. seperti ada sesuatu yang menyuruh hatinya berjuang lebih keras jika ingin mendapat perhatian tuan Bagas. Perasaan Lia mengatakan kalau perjuangan menyukai Bagas kali ini sangat sia sia. Pasalnya Walaupun di lihat mereka bukan seperti pasangan pengantin ba

  • Menikah Dengan Kakak Ipar   Tiga puluh

    Sepasang suami istri itu sedang menikmati waktu berdua membicarakan hal hal random yang membuat mereka lebih dekat, keduanya sepakat menjadi teman dan memulai hubungan dari nol." Jadi teman dan patner untuk membesarkan si kembar. deal? " Ucap Dinara semangatBagas hanya mengikuti keinginan Dinara ia pun menyetujuinya walaupun hatinya sekarang mulai merasakan benih benih cinta kepada Dinara yang mulai tumbuh kembali setelah dulu cintanya sudah diisi oleh Diana. " Baiklah teman tapi rasa istri" Ucapan Bagas sambil menaikkan alisnya. Tangannya menjulur untuk berjabat tangan. " Tunggu mas, maksudnya? " Dinara merasa berbeda arti kalau yang Dinara inginkan murni berteman dulu tapi ternyata maksud Bagas kebalikannya. " Iya kan kamu istriku yang harus berperan sebagai istri dong, tapi kita juga berteman baik. apa yang salah?"." Mas maksudnya, saya cuma istrinya mas sampai nanti mas bisa menemukan cinta pertama yang tadi mas ceritakan. Dinara gak marah kok. Jujur Dinara mau menikah untuk

Latest chapter

  • Menikah Dengan Kakak Ipar   94

    " Gila, tadi benar Dinara yang kemaren kita bentak? Kenapa tadi dia jalan dibelakang bos? Apa yang terjadi? Hah" Seorang wanita mengamuk, ia mengoceh sendiri mengeluarkan kekesalannyaDia adalah Sari pegawai personalia yang sempat membentak Dinara ketika Dinara ijin untuk cuti waktu itu. Dia tidak percaya dengan apa yang dia lihat hari ini. berbeda dengan Mayang, yang sejak awal mengetahui kalau Dinara adalah wanita yang sedang dekat dengan Bagas.Mayang geram, hatinya panas. Ia mengumpat dalam hati. Ia sudah tau kalau hari ini pasti terjadi, namun ia tidak menyangka akan secepat ini. Pensil yang ia pegang sampai patah dalam gengamannya" Mayang, kamu kenapa? Kamu tidak kaget dengan apa yang kita lihat tadi? Kamu sudah tau ya? Hah" Seorang wanita menyerang Mayang dengan pertanyaan bertubi tubi, Mayang tersadar dan langsung merubah ekspresinya menjadi biasa saja. " Oh.. Gak mbak, saya juga kaget kok beneran.. Ternyata bos kita sekarang sudah ada yang memikat hatinya.. Waah kita kalah

  • Menikah Dengan Kakak Ipar   93

    Suasana di perusahaan langsung hening. Semua karyawan dan staf kantor melongo melihat rombongan yang baru saja melewati mereka. Bagas sudah mulai masuk kerja tapi masih menggunakan kursi roda. Istrinya, Dinara berjalan dibelakangnya. Ia mendorong kursi roda milik Bagas. Dinara yang merasa diperhatikan cukup risih namun ia bertahan.Tidak lupa dua orang pengawal berbadan kekar selalu berjaga disampingBagas masih dalam mode siaga karena masih banyak musuh yang mengincar keselamatannya. Keduanya sudah masuk kedalam kantor utama milik direksi. Bagas dengan perlahan pindah dari kursi roda kursi kerjanya. "Sayang, kamu disini saja temanin aku kalau bisa jadi sekretaris pribadiku" Dinara diam, ia membantu Bagas berpindah. "Kenapa ya tadi para pegawai melihat kamu seperti itu? Apakah mereka kagum dengan kecantikanmu? "Dinara paham apa yang dimaksud Bagas namun ia masih diam. Sekarang ia berada di kantor sudah tidak bekerja sebagai ahli gizi lagi. Bunda bilang sudah ada ahli gizi baru ya

  • Menikah Dengan Kakak Ipar   92

    "Mama, papa, Ratu seneng banget akhirnya keluarga kita kumpul banyak lagi.. Ratu juga sekarang punya adek yang cantik.. Ya kan Naya? " Ratu menguyel wajah Naya yang tembam"Alhamdulillah ya dek kalau adek senang"Dinara dengan cekatan mengambilkan makanan kesukaan Bagas dan meletakkan piring berisi makanan penuh di meja depan Bagas langsung. Raja, Ratu sudah bisa mengambil sendiri perlahan dibantu mbok Sum dan Ayu. Giliran Naya yang diambilkan oleh Dinara. " Aku harus berpura pura baik baik saja di depan mereka, hanya istriku yang tahu aku hilang ingatan. Kalau berita ini tersebar tidak baik untuk keberlangsungan posisi saham di perusahaan" bagas mengunyah makanan dan berbicara dalam hati. Bunda datang, beliau datang bersama paman. " Nak, ada hal penting yang akan bunda bicarakan setelah selesai makan ini. Kalian berdua nanti kita bicara di ruang kerja Bagas. Karena ini hal yang sangat penting. Tentang keselamatan keluarga kita dan juga keberlangsungan perusahaanKeduanya menganggu

  • Menikah Dengan Kakak Ipar   91

    "Mama... Mama Rara, Naya pulang.. " Suara cempreng Naya membuat Dinara kaget. Saat ini dia sedang melamun. Dengan masih mengenakan mukena ia bangun dari sajadah dan menghampiri Naya, anak angkatnya itu. Dinara tadi sedang sholat maghrib di kamar atas. Ia duduk lama di hamparan sajadahnya entah berdoa atau melamun. Ia tersenyum melihat anak kecil yang menganggapnya ibu sejak ia kecil. " naya sudah pulang?" Mama... Naya kangen deh, maa Naya mau cerita tadi Naya dapat teman baru namanya Farel.. Dia baik banget Ma, coba mama bisa ngantar Naya, nanti naya kenalin Ma" Naya dengan semangat bercerita tentang kegiatannya di sekolahNaya gadis yang pintar, ia pandai membaca situasi ia tahu mama angkatnya ini sedang sedih dan banyak pikiran jadi ia menjadi lebih cerewet untuk mengalihkan kesedihannya. " Ma.. Papa Bagas sudah pulang ya, tadi Naya mau ketemu tapi ada dua paman di depan kamarnya.. Naya gak berani masuk, besok saja".Dinara hanya mengangguk saja. Pikirannya belum sepenuhnya kem

  • Menikah Dengan Kakak Ipar   90

    "Bagas kangen Diana bun, sudah lama walau gak ketemu seminggu ini kok rasanya seperti setahun yaa" Ia tersipu malu mengungkapkan perasaannya.Bunda yang tepat duduk disebelah Bagas sedikit kaget, beliau membelalakkan matanya ke arah pintu masuk ruang tamu dimana Dinara sudah berdiri bersama si kembar. Mereka semua melongo mendengar ucapan Bagas barusan. Bunda yang cepat tanggap langsung mencairkan suasana dengan memanggil kedua cucu nya"Eh cucu kesayangan princess sudah pulang, sini nak papa sudah balik dalam keadaan sehat. Sini mendekat nak, papa kangen katanya" bagas di sebelah pun ikut menoleh.Aura sumringah langsung terpancar ketika melihat kedua buah hatinya. Ratu yang pertama berhambur ke pelukan Bagas. Sedikit membuat Bagas terpentel ke punggung sofa, ia tertawa. "Pelan pelan dek, papa sampai terpental ini loo". Ratu masih membenamkan wajahnya di dada bidang Bagas, ia menangis tanpa suara."Papa, hik hiks.. Papa baik baik saja kan? Mana yang sakit? " ratu yang sudah menegak

  • Menikah Dengan Kakak Ipar   89

    Suara kran air di nyalakan.. krucuk krucuk Ia menggosok tangannya yang tadi kotor terciprat kuah sayur ketika membantu rekan kerjanya di kantin ketika jam makan siang. Sejak pagi ia kurang fokus. Sebelum ia berangkat tadi bunda sudah memberitahu kalau Bagas akan landing hari ini. Bunda menyarankan agar Dinara libur dan menunggu dirumah untuk menyambut kepulangan Bagas. Namun Ia tidak mau. Perusahaan belum mengetahui posisi nya sehingga ia tidak ingin berbuat seenaknya. Apalagi beberapa hari yang lalu ia berselisih dengan bagian personalia. Jika ia seenaknya libur tentu akan memberburuk citranya di kantor. Lagipula ada sesuatu hal yang membuatnya ingin pergi ke kantor. Sesuatu yang penting. Ia mencurigai seseorang di perusahaan yang telah sengaja mencelakai Bagas ketika ia sedang dinas di luar.Deg deg deg deg... Suara detak jantung nya sampai dapat ia dengarkan sendiri. Dari tadi ia tak berani melihat ponselnya. Jadi sengaja ia matikan. Dok dok dok...Suara ketukan di pintu ruang

  • Menikah Dengan Kakak Ipar   88

    Bagas turun dari kursi roda dipapah pengawal. Ia berusaha sangat keras untuk hanya sekedar berjalan duduk disofa ruang tamunya. Si mbok mengintip dari balik tirai penghubung ruangan. Ada Bunda yang menyambut kedatangan Bagas. si kembar belum pulang dari sekolah begitupun Dinara. Ia masih di kantin kantor membantu menyajikan makan siang untuk para karyawan. Dari pagi hatinya gelisah. Ia sudah tahu mengenai kabar kepulangan Bagas.Tapi ia sengaja tetap masuk kerja untuk menghilangkan rasa gugup, gelisah yang dari pagi ia rasakankembali ke Bagas. Mata Elang itu menyusuri seluruh sudut ruangan. Raut wajah heran dan bertanya tanya sedang tercetak jelas di wajahnya. " Minum, ambilkan minum. Bunda" Seketika tenggorokan nya terasa keringBunda menoleh ke belakang. Mbok Sum langsung dengan cekatan datang menghampiri bunda sebelum beliau mengeluarkan kata dari mulutnya. Konyol sekali. Terlihat jelas sekali mbok Sum dari tadi menguping. Padahal tidak perlu. Mereka semua baik asisten rumah tan

  • Menikah Dengan Kakak Ipar   87

    Ting.. Sebuah notifikasi pesan masuk terdengar dari HPnya. Dinara mengambilnya dari saku rok yang ia kenakan saat ini. Sedang berada di kantin perusahaan, semua tugasnya baru saja ia selesaikan. Ia melihat beberapa koki dan asisten sudah mulai membereskan makanan yang tersisa. Kali ini tidak banyak tersisa. Mereka senang kerja keras dari pagi terbayar dengan baik." Bagas akan pulang" Pesan yang singkat namun bisa membuat hati Dinara bergemuruh hebat.. Dadanya terasa panas. Merambat ke kedua bola mata indah warisan dari Diana yang kini melekat bersatu dengan tubuhnya. Setitik air mata menggumpal jatuh melewati pipinya.Tak bisa berkata kata ia segera berlari menuju toilet untuk menenangkan diri. Dan sembunyi dari rekan kerjanya. " Hah hah hah, Tenang Ra tarik nafas dan hembuskan perlahan" Ia bergumam sendiri di depan kaca wastafel. Menoleh kanan kiri memastikan bahwa ia hanya sendiri tak ada orang lain di dalam toilet yang bisa mendengar ia menangis. " Benar kan, Bagas pasti baik b

  • Menikah Dengan Kakak Ipar   86

    Tap tap tap... Langkah kecil manusia paling menggemaskan si dalam rumah itu terdengar perlahan. Ia membuka pintu sebuah kamar yang sengaja tidak dikunci pemiliknya. Mengendap endap melanjutkan langkah mungilnya menghampiri seseorang di dalam ruangan tersebut. Lengan kanannya mengayun hendak menepuk pundak kecil di depannya namun suara dingin mengejutkannya. " Sudah kaka bilang kalau masuk kamar kakak ketuk pintu dulu dek, jangan seenaknya dong" Raja yang duduk di kurai meja belajarnya berucap dengan dingin tanpa memalingkan wajahnya. " Heeh" Ia melengos kesal. Lalau melanjutkan aksinya menepuk pundak kakaknya. Plaaak... Suara tepukannya lumayan keras terdengar diruangan yang lumayan hening itu. " Apaan sih dek, sakit tau" raja mengusap usap kasar punggungnya yang kena tabok Ratu. " Biarin, kaka gak tau kalau Ratu kesal haa" Si cewek mungil itu tiba tiba memposisikan diri tiduran di atas kasur milik Raja. " awas iih.. Nanti bau dek. Kamu terlalu girly gak suka aku. Jangan tidura

DMCA.com Protection Status