Beranda / CEO / Menikah Dengan Anak Suamiku / Pertanggung jawaban

Share

Pertanggung jawaban

Penulis: Friska.S
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Sepanjang malam Aulia tidur. Hingga pagi ini dia terbangun. Tapi kesiangan. Tepat jam 12 siang dia bangun. 

Aulia terkejut saat menyadari bahwa dia tidak berada di kamarnya. "Kamar siapa ini?" lirihnya. 

Melihat seluruh ruangan tampak indah yang dihias dengan berbagai macam kerajinan tangan. 

Dimana aku?

Mulai mengingat kejadian yang sedang dialaminya tadi malam. Pria dengan tubuh besar itu memperkosanya. Apakah pria itu sudah memperkosanya atau tidak. Dia masih yakin keperawanannya masih utuh.

Tapi... 

Mengingat kejadian semalam lagi, dimana tidak ada satupun yang datang menolongnya. Lalu rumah siapa ini?

Dia turun dari tempat tidur, berjalan dengan hati-hati, takut ada seseorang yang mengetahui dirinya sudah sadar.

Apalagi dia tidak tau rumah itu rumah siapa. Apakah rumah ini milik pria semalam yang berbadan besar?

Perlahan membuka pintu lalu keluar, tiba-tiba seseorang memanggilnya.

"Nona sudah bangun?" tanya pria itu.

"Siapa kau?" 

"Saya sekretaris pribadi Tuan..." Dia tidak meneruskan kata-katanya.

"Kenapa saya bisa ada disini?" tanya Aulia to the point. 

"Tuan saya yang menyelamatkan Anda dari pria yang hendak memperkosa Anda. Jika Tuan tidak cepat datang, mungkin Anda sudah hancur!"

"Baiklah, saya permisi dulu." 

Pria itu hendak pergi tapi Aulia dengan cepat mencegatnya. "Tunggu."

Pria itu menaikkan sebelah alisnya. Sebagai isyarat bahwa dia tidak bisa lama-lama. 

"Lalu apa yang terjadi kepada saya semalam di rumah ini?" tanyanya menantang. 

Pria itu tersenyum kecil, "Mungkin saja sudah terjadi hal diluar dugaan Nona."

Setelah mengucapkan kata-kata yang membuat pikiran Aulia kemana-mana.

Apa jangan-jangan Tuan nya telah meniduriku semalam?

Jika iya... apa yang harus kulakukan? Tidak. Aku harus minta pertanggungjawaban darinya!

***

"Bagaimana, apakah dia sudah sadar?" 

"Sudah Tuan."

Rey mengingat apa yang sudah dilakukannya semalam pada gadis itu. Kalau saja dirinya tidak sadar, kemungkinan dia akan memperkosa gadis yang tidak dikenalnya itu.

Dia marah atas sikapnya semalam. Kenapa bisa dia melakukan hal kotor itu. Dia benci wanita! Dia paling anti bersentuhan dengan wanita.

Tapi kenapa semalam dia bisa merasakan hal aneh ditubuhnya? Seseorang pasti sudah melakukan sesuatu padanya.

"Pak ini dokumen tadi yang Bapak minta." 

Ucap wanita yang merupakan salah satu pegawai diperusahaannya.

Mata Rey membelalak besar. Kejam dengan tatapan sengit. Dahinya mengernyit. Wajahnya yang tadinya santai berubah menjadi datar. Dia menatap tajam wanita itu.

"Siapa yang menyuruhmu masuk tidak mengetok pintu?!" hardiknya. Emosinya melunjak saat wanita itu masuk.

Wanita itu ketakutan. Keringatnya bercucuran. Bulu tangannya merinding. Tatapannya ke bawah. Dia takut menatap mata Rey karena mata itu seperti ingin membunuhnya.

Biasanya yang mengantarkan berkas-berkas ke ruangan Tuan Rey adalah sekretaris pribadinya. Tapi karena tadi dia menyuruh sekretaris nya itu untuk menjaga wanita itu sampai sadar, jadi dia pergi sendirian ke kantor. Digantikan supir dengan satpamnya di rumah.

"Ma-maaf Pak, sa... sa..."

Tuan Rey tidak mau mendengar alasan apapun. Yang dia tau sekarang, wanita itu harus segera dipecat.

Sekretaris Dion pun datang dan mendengar atasannya sangat marah. Tanpa perintah Dion langsung mengurusnya. "Nona, maaf Anda harus dipecat!"

"Jadi, dengan kesalahan saya yang kecil saja harus dipecat ya Tuan," simpulnya dengan perasaan sedih. Air matanya mengalir mulai menetesi pipinya. Dia berusaha kuat namun hatinya tidak bisa akur. 

Baru saja dia diterima bekerja diperusahaan itu dan baru ini dia pertama sekali terjun ke dunia karir, dengan kesalahan kecil saja langsung membawanya dipecat. 

Susah payah dia masuk kesini dan dengan cepatnya dia dicampakkan. Sakit. Tetapi kepada siapa dia mengadu. Dia sudah tidak memiliki orang tua. Hidupnya sebatangkara. Betapa kejamnya dunia ini padanya. 

"Terimakasih buat Bapak yang sudah memberikan saya pengalaman sepahit ini," ucapnya sendu lalu pergi.

Dia tidak bisa lama disitu. Yang ada air matanya tidak akan berhenti. Matanya kini sembab. Dia terlihat pucat. Bayangannya kabur dan akhirnya terjatuh.

"Kamu sudah sadar?" tanya sekretaris Dion saat wanita itu mulai membuka matanya. 

"Kenapa Tuan mau menolongku," ucapnya sendu. Dia terlihat sangat menyedihkan. Dokter bilang dia mengidap penyakit anemia berat dan perlu donor darah. 

Karena wanita itu pingsan, sangat sulit menanyakan hal itu padanya. Dia sendiri tidak kenal dengan wanita itu. "Dokter bilang kamu butuh donor darah, karena kamu mengidap penyakit anemia berat" ungkapnya. 

Wanita itu membalikkan badannya ke samping membelakangi pria itu. Dia menangis kuat. Dia tidak bisa menahan kepedihan yang tengah melandanya.

Ada sedikit tersentuh hati sekretaris Dion melihat itu. Tidak biasanya. Selama ini dia hanya menganggap wanita semua hanya pemuas nafsunya dan tidak pantas dihargai. Dia menganggap harga diri seorang wanita itu rendah. Dia tidak pernah peduli dengan wanita. Bahkan bermain diranjang sekalipun dia sangat kasar. Kasihan sekali dia.

Ingin sekali dia membujuknya tapi dia tidak tau caranya. Sikap arogant yang selama ini dia munculkan sama seperti sikap Tuannya. Bedanya Tuan Rey tidak suka menyentuh wanita.

"Jangan menangis."

Hanya kata itu yang keluar dari mulutnya. Tidak bisa dia membandingkan kata mana yang akan dia ucapkan. Terbiasa dengan kebiasaan buruknya.

Wanita itu malah menangis keras. Tidak memedulikan apa yang dikatakan pria yang dibelakanginya itu. Dia tetap meratapi nasib malangnya itu. Sampai kapan dia terus tersiksa.

Dia bangun perlahan, pelan-pelan dia berusaha duduk. Dia menatap pria yang kini dihadapannya itu. Dalam keadaan lemah pucat dia berusaha bicara. "Apa Tuan punya pekerjaan untukku? atau kamu mau tubuhku ini? Aku masih perawan," tuturnya. "Aku tidak punya uang untuk biaya rumah sakit ini. Aku juga tidak punya kerabat lain." Imbuhnya.

Sangat tersentuh hati seorang pria yang berhati batu itu. Dia seakan tidak percaya dengan perkataan wanita itu. Bagaimana dia sendiri mendengar apa yang sudah diucapkan wanita itu. Dia menatap iba kepadanya.

"Siapa namamu?" tanyanya lembut. "Mischa, nama saya Mischa, Tuan."

Tidak tahan lagi untuk duduk, dia pelan-pelan membaringkan tubuhnya lagi. Dia berharap pria ini mau menolongnya.

"Kamu tidak usah khawatir, saya akan mencarikan donor darah untukmu."

"Terimakasih, Tuan."

Sekretaris berusaha yang terbaik untuk wanita itu. Dia tidak mau sesuatu terjadi padanya. Dokter bilang, jika tidak segera mendapatkan donor darah yang tepat untuknya, wanita itu akan meninggal. 

Selain mengidap penyakit anemia berat dengan tekanan darah rendah, wanita itu juga mengidap penyakit kanker tumor otak. Dia tidak memberitahukan penyakit yang ini pada wanita itu, karena dia takut wanita itu menjadi depresi. Malang sekali nasibnya. Hatinya meleleh melihat penderitaan wanita yang tadinya dia pecat sendiri akibat ulah Tuan nya itu.

Sekretaris Dion menelepon seseorang. Dia ingin memerintahkan anak buahnya untuk segera memberikan pekerjaan untuk mereka. Secepatnya donor darah itu harus ada. Jika tidak. Tamatlah riwayat. Sekretaris Dion menyuruh pihak majalah/koran, untuk memajangkan disana tentang dibutuhkannya seorang pendonor darah AB negatif dengan upah yang cukup banyak. Tak lama menunggu, ponselnya berdering.

"Halo Tuan, saya siap mendonorkan darah saya untuk wanita itu."

Bab terkait

  • Menikah Dengan Anak Suamiku   Saya minta 2 Milyar

    Rey duduk sambil melipat tangan di dada. Membayangkan wanita yang berani sekali datang ke ruangannya tanpa mengetok pintu. Wanita kurang ajar! Makinya seorang diri. Dia sangat marah. Dia tidak menyukai wanita manapun untuk menghampirinya. Jangankan bertemu, melihat dari jauh saja dia sudah merasa jijik."Dion, kamu dimana sekarang?""Saya sekarang di Rumah Sakit, Tuan."Tuttt...Tuan Rey mematikan telepon. Dia kembali fokus dengan pekerjaannya. Dia mematikan telepon itu, karena sudah pasti Dion melakukan rutinitasnya mengunjungi seseorang di Rumah Sakit. Dia tidak mau mengganggu sekertarisnya dengan ikut campur untuk setiap kegiatannya."Tuan, ini saya Lina, mau mengumpulkan beberapa proposal yang kemarin saya ajukan itu, Tuan..."Wanita itu memberanikan diri mengetok pintu karena sekretaris yang biasa mengecek serta mengumpulkan proposal itu adalah sekertaris Dion. Jadi, sebelum masuk, dia harus membe

  • Menikah Dengan Anak Suamiku   Gara-gara kau, aku kehilangan kesucianku!

    Setelah membawa uang sebanyak 2 milyar itu, Aulia pergi ke rumah sakit. Dia menelusuri koridor rumah sakit, sampa dia tiba di ruang operasi, dia menghampiri seorang wanita dan memberikan uang itu kepadanya. "Ini... pakailah untuk operasi anakmu," ucap Aulia setelah memberikan uang itu kepada wanita kurus kering seperti orang yang tidak makan.Wanita itu bernama, Sarah. Dia membawa anaknya ke rumah sakit termahal ini, RSUPN dengan dokter yang menanganinya, Dr. Cipto Mangunkusumo. Dia membawanya ke sana, hanya untuk mendapatkan perawatan yang maksimal.Wanita itu, bukan lah yang dikenal oleh Aulia, namun pada hari itu, saat dia melihat wanita itu memohon ke bagian admistrasi agar anaknya segera mendapatkan operasi yang layak, namun karena dia tidak memiliki uang, jadi rumah sakit tidak mengijinkan anaknya untuk mendapatkan operasi. Saat dia mengingat apa yang sudah dikatakan bagian kepengurusan admistrasi rumah sakit itu."Maaf Bu, Kami tidak bisa mela

  • Menikah Dengan Anak Suamiku   Jangan Menyerah!

    Apakah perbuatanku kepada Aulia sungguh kurang ajar? Apakah Aulia semarah itu padaku? Rina terus mengingat kata-kata Aulia yang sudah menyinggung perasaannya. Sampai dia masuk ke dalam mobil dan menyuruh supirnya untuk pergi, masih saja terlintas dalam pikirannya. Seperti perkataan Aulia kepadanya sebelum Aulia meninggalkan dirinya, Aulia sudah memberikan pernyataan pahit kepadanya. "Kamu bukan lah sahabatku! Sahabat mana yang tega meninggalkan sahabatnya sendiri ke dalam jerat maut? KAU! KAULAH ORANGNYA RINA!" Hardik Aulia. Dia saat itu sangat marah. Marah kepada sahabatnya yang sangat dia sayangi. Namun perlahan dia berpikir, bahwa dirinya telah dikhianati. Kalau tidak siapa yang telah bermain api dengannya kalau bukan Rina? Malam itu Aulia merasakan tubuhnya begitu teransang, ingin mendapatkan langsung sentuhan pria. Rina perlahan mengingat kejadian malam itu. Dia mengingat betul kalau dirinya mencari Aulia, sahabatnya d

  • Menikah Dengan Anak Suamiku   Benci

    "Aku benci semua pria! Aku benci semua yang berkaitan tentang pria!" Pekik Aulia sambil berjalan menyusuri setiap perjalanan menuju rumahnya. Di malam yang gelap dengan diiringi beberapa lampu di jalanan membuat jalan itu sedikit terang dengan dibantu cahaya bintang-bintang yang ada di atas langit. Dia begitu hancur dengan semua yang terjadi padanya. Tidak disangka kalau dia akan merasakan pahit sejauh ini. Padahal dirinya dulu hanya meminta untuk menjadi seorang gadis yang didambakan oleh semua pria, namun sayangnya semua harapan itu telah sirna. "Aku benci Rina! Aku benci persahabatan yang palsu! Aku tidak ingin memiliki seorang sahabat lagi. Sudah cukup aku dikhianati oleh sahabatku sendiri," ucap Aulia sembari air mata itu terus setia membasahi pipinya. Semua terjadi begitu saja. Andai aku tidak ikut hari itu, mungkin aku tidak akan mengalami hal pahit ini. Rina... mengapa kau tega? Kau tega meninggalkankan

  • Menikah Dengan Anak Suamiku   Dengan satu syarat

    "Kenapa kau begitu marah?" Tanya pria itu sedikit kasihan kepada Aulia yang tengah menangis tidak henti-hentinya sedari tadi. "Tidak apa-apa," jawab Aulia ketus. Dia memasang muka masam kepada Novan yang terus meliriknya. "Kalau tidak apa-apa, jangan sedih lagi dong. Kasihan wajahmu jadi korban dari tangisanmu. Lama-lama wajahmu jadi jelek seperti badut. Lumayan menghibur, eh taunya jadi menakutkan," ujar pria itu sambil menyeringai puas. Saat matanya tertuju pada wajah yang menyedihkan itu sudah lumayan membaik, dia pun merasa tenang. Air mata itu sudah kering dari pipinya. Kini dia kembali normal seperti biasa. Semua rasa sakit itu perlahan hilang semenjak pria itu menghiburnya. "Siapa namamu?" Tanya Aulia sembari menoleh ke arah pria itu yang tengah sibuk menyetir. "Apakah namaku perlu kau ketahui?" Ucapnya dengan menoleh ke arah Aulia sebentar, setelah itu dia pun berpaling. Kecantikan Aulia sungguh membuatnya han

  • Menikah Dengan Anak Suamiku   Belum mencapai klimaks

    “kamu terlihat sangat cantik malam ini...” Goda sekretaris Dion dengan tatapan liar. Dia terus memainkan jemarinya menelusuri celah lembut gadis itu. Dia menindihnya seraya tidak mau lepas dari setiap sentuhannya kepada gadis yang masih berada di bawahnya. “Tuan, jangan lakukan! Aku takut itu akan sakit,” tolak Lusi. Pria itu dengan bebas memberi sebuah cap di bagian tengkuk dan juga payudaranya. Dia tidak menyangka tubuh gadis itu sangat harum dan nikmat. Dia melakukannya dengan liar, meskipun Lusi tengah menahan sebelah tangannya yang ingin memasuki celah lembut Lusi. “Ini tidak akan sakit,” ucap pria itu seraya meyakinkan Lusi untuk setiap sentuhan yang dia berikan kepada gadis yang baru saja mencapai klimaksnya. “Ahhh,” erang Lusi dengan kenikmatan yang luar biasa dia dapatkan saat satu sampai dua jari pria itu telah memasuki celah lembutnya. Tangan kirinya meremas payudara gadis itu sambil mulutnya memil

  • Menikah Dengan Anak Suamiku   Membuang Berlian demi Sebiji Jagung

    "Aulia?" Panggil Reyna pada adiknya itu, yang masih terlelap di atas ranjang. Sudah pukul tujuh gadis itu belum beranjak bangun dari tidurnya. "Apakah dia masih bermimpi? Alarmnya terus berbunyi, tapi gadis ini belum bangun-bangun juga, apa yang sedang terjadi padanya. Jangan bilang kalau dia sudah mati," ucap Reyna asal dengan memperhatikan tubuh adiknya yang masih terbaring di atas ranjang. "Aulia?" Panggilnya, mengulangi suaranya dengan agak sedikit keras, sehingga isi kamar itu diisi sepenuhnya oleh suaranya sendiri. Tidak biasanya adiknya itu bangun kesiangan seperti itu. Apakah Aulia sedang sakit? Jika iya, aku harus apa... Tidak aku akan memeriksa keadaannya dulu. Reyna mendekati tubuh Aulia yang masih tertidur itu, seraya ingin memastikan apakah adiknya itu baik-baik saja. "Aulia?" Ucapnya mengulangi kata-kata yang sama pada adiknya itu. Tangannya memegang bagian keningnya, seraya ingin merasakan apakah tubuhnya

  • Menikah Dengan Anak Suamiku   Mencari tahu kebenaran di masa lalu

    "Kenapa dia belum datang-datang juga?" Tanya seorang pria yang sedari tadi menunggu kedatangan Aulia mulai dari pukul enam. Dan sekarang sudah pukul sembilan, tetapi gadis yang dia tunggu-tunggu itu tidak muncul juga di hadapannya.***"Sekretaris Dion! Kau seharian ini dari mana saja? Apa kau sudah lupa dengan tugasmu?" Ucap Tuan Rey, tatapannya yang tajam tertuju kepada sekretaris Dion yang tengah berdiri di dekat pintu kamarnya.Pria itu menemui Tuan Rey, karena Tuan Rey sendiri yang meminta. Sebab, dia telah tiada kabar yang membuat Tuan Rey harus mengerjakan sendiri semua tugas yang menumpuk selama satu hari."Maaf, Tuan. Saya habis melakukan kesalahan lagi, kesalahan yang tidak bisa dimaafkan oleh Tuan Rey. Saya salah, mohon maafkan saya," ucapnya lirih seolah tidak ingin Tuan Rey salah menebak kalau dia bicara dengan nada tinggi, Tuan Rey akan akan mengira kalau dirinya tengah memberontak."Saya akan maafkan. Tapi dengan satu sya

Bab terbaru

  • Menikah Dengan Anak Suamiku   Epilog (End)

    Setelah dua tahun menikah Aulia masih belum memiliki anak. Sudah beberapa kali Aulia mengalami keguguran. Aulia sangat sedih karena sampai sekarang dia masih belum memberikan keturunan bagi Tuan Rey.Tuan Rey yang sedang menantikan anak dari sang istri memilih diam saja. Tidak pernah menyalahkan Aulia yang masih belum memberikan padanya keturunan. Dua tahun menikah, dia masih setia dengan pasangannya, hingga terakhir kali, Rina, mantan kekasihnya yang dulu tiba-tiba bekerja di perusahaannya. Cinta yang sudah lama dia kubur untuk gadis itu, kembali hidup saat dia bertemu dengan mantan kekasihnya itu. Benih-benih cinta yang mulai muncul, membuat mereka diam-diam selingkuh dari Aulia.Rina yang merupakan sahabatnya, dan Tuan Rey yang juga suaminya. Dia telah dikhianati oleh dua orang yang dia anggap penting dalam hidupnya. Kehidupan rumah tangganya mulai hancur, saat Rina mulai hadir di tengah-tengah kehidupan mereka. Aulia pada saat itu datang ke perusahaan suaminya, dengan membawak

  • Menikah Dengan Anak Suamiku   Akhir bahagia (Tamat)

    Setelah menikah beberapa bulan yang lalu, setelah bercerai dengan Tuan Hendri, ini kali pertama bagi Aulia bermesraan dengan Tuan Rey. Dari kemarin-kemarin, Aulia masih belum mengizinkan pria itu untuk melakukan malam pertama, tapi kali ini tidak, setelah sekian beberapa bulan belakangan ini, pria itu berjuang keras untuk membuatnya jatuh cinta kepadanya. Perjuangan yang dia lakukan itu tidak sia-sia. Dan akhirnya Aulia pun jatuh cinta padanya. Tuan Rey sudah menunggu lama hari ini, dan saat inilah dia telah melakukan adegan panas itu di ranjang.Aulia hanya mendesah menerima semua perlakuan Tuan Rey yang membuat tubuhnya menggelinjang hebat. Sangat enak. Dia menyukai gaya Tuan Rey yang menaikkan nafsunya. Dia sudah tak tahan menunggu pria itu untuk memasukkan kejantanannya ke dalam celah lembutnya itu. “Aku akan melakukannya. Jangan menangis,” kata Tuan Rey dengan sorot mata menuntut. Aulia tak menjawab, tapi tangannya masih mencengkram bagian depan piyamanya Tuan Rey.Tuan Rey kem

  • Menikah Dengan Anak Suamiku   Membawamu pergi jauh

    "Apa kamu masih mau tinggal bersama Ayahku? Aku tau kamu tidak pernah suka dengannya...""Maka, kamu bisa ikut denganku untuk pergi jauh dari mereka-mereka yang sama sekali tidak mengerti dengan kebahagiaanmu," bujuk Tuan Rey. Tuan Rey masih melihat dari sorot mata gadis itu yang masih tidak bahagia hingga sampai saat ini. Dalam tatapannya yang sayu, tentu saja Tuan Rey mengenalinya."Aku tidak mau ikut bersamamu! Aku benci semuanya. Termasuk Anda!" Tolak Aulia dengan suara keras. Tidak peduli bagaimana cara pria itu membujuknya. Dia masih kuat dalam pendiriannya. "Lalu, bagaimana dengan perasaanku? Pertama sekali mengenalmu, aku sudah jatuh cinta pada pandangan pertama. Tapi, selama ini aku urungkan. Karena aku tidak ingin kau menjauhiku. Dan sekarang, kau semakin menjauh dariku.""Dan kau telah menikah dengan Ayahku. Aku kesulitan untuk mendapatkan cintamu. Maafkan aku yang selalu menggunakan kekerasan untuk membuatmu marah." Tuan Rey mengungkapkan semua perasaannya pada saat i

  • Menikah Dengan Anak Suamiku   Perdebatan Ayah dan Anak karena Seorang Wanita

    Seharian orang-orang sibuk menghias dekorasi pernikahan Suga dan Rina, hingga semua tersusun rapi dan indah dengan beragam bunga warna-warni yang dilengketkan ke dinding guna menghiasi acara pernikahan itu sampai selesai.Rina sangat bahagia saat dirinya akan dinikahi oleh pria tulus seperti Suga. Selama beberapa hari sebelum berlangsungnya pernikahan mereka itu, dia merasakan kegembiraan di dalam hatinya, sebab seorang pria seperti Suga akan menjadi suaminya. Tentu saja itu sangat memungkinkan untuk dirinya dan juga calon bayi yang ada di dalam perutnya itu.Saat acara berlangsung, dua orang pengantin harusnya sudah ada di sana, untuk tidak menghabiskan banyak waktu, maka dua orang pengantin beserta keluarganya segera dikumpulkan.Semua orang yang datang ke acara itu sangat terpukau dengan keindahan yang dibuat dalam hiasan yang yang sudah disediakan di rumah Rina selama beberapa hari ini. Rumah yang sangat cantik dan dipenuhi dengan keramaian orang-orang yang datang ke pesta pernikah

  • Menikah Dengan Anak Suamiku   Hanya Milikku Seorang Saja

    Setelah puas di bagian payudara Aulia, Tuan Hendri turun menyelusuri bagian perut Aulia hingga di pertengahan pusat dia dia terus menjilatinya, dengan air liur yang sudah bertumpahan dari mulutnya. Dia masih di bagian itu sampai beberapa menit, lalu kini wajahnya bergeser menuju celah lembutnya gadis itu.Aulia terus mendesah. Seberapa kuat pun dia menahan getaran yang terjadi dalam tubuhnya, tetap saja dia semakin teransang. Hingga Tuan Hendri mengangkat bokong gadis itu ke atas kedua pahanya, lalu mengarahkan kejantanannya ke arah celah lembut gadis itu. Hampir saja melesat masuk ke dalam, seseorang tiba-tiba mengetok dari luar kamar.Tok... Tok... Tok...Ketiga kalinya, orang yang ada di luar itu terus mengetok pintu."Sial!" umpat Tuan Hendri dengan rasa kesal yang menyelimuti perasaannya. Dia hampir saja memasuki celah lembut istri ketiganya itu, tapi seseorang tiba-tiba datang dan menggagalkan semuanya, dimana dia sendiri sudah sangat menginginkan kejantanannya itu melesat masuk

  • Menikah Dengan Anak Suamiku   Malam Pertama

    Semua orang sudah pada pulang ke rumah masing-masing. Termasuk kedua orang tua Aulia sudah pulang ke rumahnya. Seperti biasanya para pengantin baru harus berada di dalam kamar, Aulia sudah dibawa Nyonya Ans ke dalam kamar yang sudah disiapkan untuk kamar Aulia dengan Tuan Hendri.Di depan semua orang, Nyonya Ans bersikap baik dan ramah. Namun tidak ada yang menyangka bahwa wanita paruh baya itu memperlakukan Aulia sangat buruk. Dia terus menyiksa Aulia."Hei gadis jalang—" tangannya sudah menjambak habis rambut Aulia yang masih disanggul keong."Sakit... saya mohon Anda melepaskan tangan Anda dari rambut saya!" ucap Aulia.Aulia sendiri tidak pernah tahu kalau Nyonya Ans akan menyiksanya begitu. Dia pikir wanita paruh baya itu mau mengantarnya ke dalam karena hatinya tulus, tapi sayang, dia terlalu berharap kalau wanita itu sudah tidak mempermasalahkan hubungannya dengan Tuan Hendri."Sakit?" Dia menarik lebih kuat lagi rambut Aulia hingga rambutnya rontok, sedangkan sanggul keongnya

  • Menikah Dengan Anak Suamiku   Menikah dengan pria yang usianya lebih tua dariku

    Akhirnya, sesuai permintaan Tuan Hendri untuk segera dilanjutkan hari ini pernikahannya yang ketiga dengan Aulia Aurorencia. Pernikahan mereka di gelar hari itu juga. Cukup dengan dua jam menyiapkan segala keperluan untuk prosesi pengucapan janji suci pernikahan. Semua busana mereka telah dirancang sendiri oleh kakaknya, Reyna.Rudi telah memerintahkan seorang bawahan Tuan Hendri untuk menyelesaikan ini semua, orang itu adalah Sandy. Sandy sudah bekerja di perusahaan milik Tuan Hendri selama sepuluh tahun lamanya.Sejak perusahaan ditangani oleh dua orang. Salah satunya ayahnya yang merupakan ketua pimpinan perusahaan dan juga Tuan Rey yang menjadi seorang CEO di perusahaan Sinopec Grup.Semua telah selesai. Tuan Hendri Sinopec dan Aulia Aurorencia sudah resmi menjadi sepasang suami-istri. Pernikahan mereka telah terkabar sampai mendunia. Setelah pernikahan itu selesai, Sandy masih belum membuka segala rancangan yang telah dia ciptakan itu, sehingga rumah mewah Tuan Hendri bertambah i

  • Menikah Dengan Anak Suamiku   Ungkapan marah

    Selang satu jam ditunggu-tunggu, akhirnya pria yang bernama Rey itu pun datang. Semua orang menyambut kedatangannya, kecuali Aulia.Aulia yang sedang berusaha mengambil sendok garpu yang jatuh di lantai. Setelah dia berhasil mengambilnya, dia meletakkan sendok itu ke piring yang kotor. Sontak saja Tuan Rey terkejut dengan apa yang baru saja dilihatnya ini, begitu juga dengan sekretaris Dion yang menyusul Tuan Rey baru saja sampai."AULIA!" ucap dua orang pria itu sama-sama.Tidak disangka kalau yang menjadi calon istri dari sang ayah adalah gadis yang dikenalnya, dia adalah Aulia.Pria itu kini menatap tajam pria yang merupakan ayahnya itu. Kebetulan mereka duduk saling berhadapan."AYAH!" panggil Tuan Rey murka. Tangannya sudah dia kepal sekuat tenaganya. Dirinya tidak habis pikir dengan jalan pikiran sang ayah. Bagaimana mungkin ayahnya ingin menikahi gadis yang seumuran dengannya? Itu mungkin saja kebahagiaan untuknya, tapi tidak dengan gadis itu.Aulia kaget dengan kehadiran Tuan R

  • Menikah Dengan Anak Suamiku   Special guest

    Malam ini adalah malam bagi Aulia untuk bertemu Tuan Hendri. Ini pertama kalinya dia bertemu dengan pria tua yang dijodohkan oleh papanya untuknya. Pria tua yang ingin menikahinya itu sedang mengadakan pertemuan antara dua keluarga. Aulia tidak tahu siapa pria tua yang ingin dijodohkan untuknya, yang dia tahu kalau tentang pria itu, usianya sudah jauh lebih tua darinya. Seusia dengan papanya itu."Nak? Kamu sudah siap?" tanya Satya Hermawan setelah mengetok pintu. Dia tidak tahu apa yang sedang dilakukan putrinya itu di dalam kamar."Apakah Aulia sedang menangis di dalam?" terkanya dengan suara lirih.Dia tidak ingin terjadi sesuatu kepada putrinya itu. Dia menjadi khawatir karena sejak tadi Aulia mengurung diri di dalam kamar. Hatinya menjadi tidak tenang. Dia takut dan takut apabila putrinya itu mengambil jalan yang salah.Sedangkan di dalam kamar, Aulia terus menangis. Dia tidak tahan dengan semua itu. Semua seakan memaksanya untuk melakukan apapun yang mereka inginkan kepada Aulia

DMCA.com Protection Status