Share

Saling Bertahan

Penulis: Mommykai22
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-29 12:10:54

Hampir satu bulan berlalu dan Jacob akhirnya dinyatakan sudah pulih, walaupun komplikasi beberapa penyakitnya membuat saraf-sarafnya terjepit hingga ia harus memakai kursi roda sekarang.

Jacob sempat linglung karena penyakit Alzheimernya dan hanya Bastian yang ia ingat, orang yang sangat berharga baginya, namun Valdo dan Bik Mala begitu telaten membantu Jacob menggabungkan ingatan-ingatan yang sempat hilang.

Mungkin tekanan di otaknya membuatnya terguncang sampai untuk sesaat, ia melupakan banyak hal. Dan kondisi Jacob itu membuat Bastian makin tidak bisa ke mana-mana.

Ditambah dengan perusahaan yang makin sibuk hingga membuat Bastian tidak bisa berkutik.

"Apa kau sudah menemukan Sierra?"

"Belum, Bos. Orang suruhan kita juga sudah mencari ke kota asalnya lalu ke rumah lamanya, tapi tetangga pun tidak ada yang tahu ke mana mereka pergi. Bahkan aku sudah ke yayasan dan mereka juga tidak tahu kota mana yang dituju oleh Bu Sierra. Orang rumah sakit sendiri, kau tahu sendiri bagaimana
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Menggoda Ibu Tiriku   New Life, Happy Life

    Sierra terus tersenyum setelah menutup telepon dari Valdo.Sudah hampir satu bulan ini Sierra menjalani hidup barunya, benar-benar hidup baru tanpa ada orang dari masa lalu yang mengenalnya sama sekali. Bahkan ia mengganti nomor ponselnya dan ponsel Rosella agar tidak ada yang bisa menghubungi mereka. Dan alih-alih merasa kesepian, Sierra malah merasa bahagia. Tetangganya sangat baik dan ramah, anak-anak mereka pun berteman dengan baik bersama Julio.Bahkan tetangganya pun tersenyum pada Rosella dan sama sekali tidak menganggap Rosella sebagai orang aneh, walaupun mereka juga tidak pernah mendekati Rosella selain hanya tersenyum, siapa yang tahu ada pikiran apa di otak mereka. Namun bagi Sierra, kondisi Rosella memang masih aneh untuk diterima, kalau ada beberapa orang yang bergosip pun masih termasuk wajar selama mereka tidak menghina atau bersikap berlebihan, semuanya masih bisa Sierra pahami. Tapi nyatanya semua orang menghormati mereka dan Sierra pun senang. Keluarga Marco se

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-29
  • Menggoda Ibu Tiriku   Aku Sudah Menepati Janjiku

    "Bastian, kau sudah pulang? Aku sudah menjaga ayahmu seharian hari ini." Vella memekik senang melihat Bastian pulang ke rumahnya sore itu. Sudah hampir satu bulan ini sejak Sierra pergi dari rumah, Vella mulai menunjukkan eksistensinya. Saat ia mendengar kabar tentang Jacob, ia pun rutin mengunjungi rumah sakit dan bersikap sok peduli pada Jacob, tentu saja demi mengambil hati Bastian. Apalagi Vella mengetahui kalau Jacob sudah menceraikan Sierra dan Sierra sudah pergi, yang itu berarti tidak ada lagi penghalang baginya untuk mendapatkan Bastian. Bastian dan semua orang memutuskan untuk tetap menjadikan perjanjian istri pura-pura ini sebagai rahasia karena itu merupakan aib keluarga dan info yang menyebar tentu saja bahwa Jacob sudah bercerai. Vella yang antusias pun berusaha melakukan segala sesuatu untuk membuat dirinya terlihat baik walaupun sebenarnya ia sendiri kesal melakukannya. Vella bukan orang yang telaten dan mengurus orang sakit begitu melelahkan. Bastian sendiri y

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-01
  • Menggoda Ibu Tiriku   Kebetulan yang Sama Persis

    Sebuah papan nama bertuliskan "Lidya's Bakery" dipasang di depan toko roti milik Lidya. Pagi ini keluarga Sierra dan keluarga Marco meresmikan toko itu dan semua anggota keluarga pun dilingkupi kebahagiaan. Semua proses renovasi toko, membuat menu, interview pekerja, dan persiapan yang lain berjalan dengan begitu lancar dan sempurna.Tawa sumringah pun terus terpancar di depan wajah semua orang terutama Lidya dan Sierra yang terus berpelukan bertiga bersama Rosella. "Impian kita akhirnya terwujud, Ibu. Oh, aku mau menangis rasanya! Aku bahagia sekali!" Sierra mengipasi matanya yang sudah memanas. "Terima kasih, Sierra! Kalau bukan karena kau, semua ini tidak akan terwujud.""Tidak, Ibu! Tidak! Aku sendiri tidak akan bisa mewujudkannya kalau tidak ada Ibu yang membuat roti dan kue-kue yang lezat. Ibu pemeran utamanya. Toko ini milik Ibu." Sierra terus tertawa senang dan Lidya pun memeluk kedua anaknya lagi. "Kau lihat, Rosella? Ini bagus sekali! Mulai besok, kau bisa duduk di sud

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-01
  • Menggoda Ibu Tiriku   Menemukan Apa yang Dicari

    "Bersulang!"Marco mengajak keluarga Sierra makan malam bersama sekaligus merayakan pembukaan toko roti milik Lidya. Dan semua orang pun mengangkat gelasnya malam itu. "Selamat sekali lagi atas pembukaan yang begitu meriah, Tante Lidya!""Terima kasih semua." "Haha, aku juga senang sekali bisa berkenalan dengan keluarga Tenta. Bahkan Ric sangat menyukai Julio. Lihatlah mereka sangat cocok!"Marco mengedikkan kepalanya pada kedua anak kecil yang duduk berdua dan terus terkekeh tanpa henti itu. "Haha, Tante juga bersyukur karena mereka cocok.""Tentu saja! Tidak ada yang namanya kebetulan di dunia ini, Tante. Pasti pertemuan kita sudah diatur dan kuharap kita bisa benar-benar menjadi keluarga ke depannya." Marco melirik ke arah Valdo yang sedang duduk di samping Sierra. Valdo hanya tertawa pelan karena begitu mengerti maksud dari Marco, sedangkan Sierra mulai salah tingkah. Tentu saja ia juga mengerti maksud Marco, namun apa Sierra harus berhubungan dengan Valdo karena itu? Karen

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-01
  • Menggoda Ibu Tiriku   Seseorang yang Tiba-Tiba Muncul

    "Ayo, Julio, cepat, kita harus mengantar Grandma ke toko!" seru Sierra pagi itu. "Sebentar, Aunty!" teriak Julio keras. Valdo yang sudah siap dan baru saja keluar dari kamarnya pun tersenyum menatap Sierra. "Sierra, bukankah hari ini kau berencana membawa Rosella ke dokter? Bawalah Rosella, biar aku yang menemani Tante Lidya dan Julio.""Eh, apa itu tidak merepotkanmu, Valdo?""Sama sekali tidak, Sierra. Aku di sini juga menganggur dan tidak melakukan apa pun. Aku sedang liburan sekarang.""Haha, seharusnya kau bisa liburan di tempat yang lebih menyenangkan, Valdo, sungguh.""Tidak, Sierra. Berlibur di sini sangat menyenangkan bagiku, bisa tinggal bersama dengan keluargamu dan melakukan banyak hal bersama. Ini menyenangkan!" Valdo menatap Sierra tulus dan Sierra hanya bisa tersenyum menatap Valdo. Tidak diragukan lagi kalau Valdo sangat baik hati. Semakin lama Sierra bersama Valdo, Sierra akan semakin berhutang budi pada Valdo dan Sierra tidak mau. Tapi mustahil juga menjauh dari

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-02
  • Menggoda Ibu Tiriku   Memahami Bukan Memaksa

    "Wah, keren, Grandma! Rotinya bisa jadi besar kalau dimasukkan ke sana!" pekik Julio saat melihat langsung proses pemanggangan roti di ruang baking. "Itu namanya dipanggang, Julio.""Dipanggang itu diapakan, Grandma?""Hmm, seperti dimasak agar rotinya matang, tapi caranya dipanggang. Awas, Sayang! Jangan terlalu dekat, itu panas sekali!" Lidya menarik lembut cucunya dan Julio pun menurut. "Sekarang kita bawa keluar rotinya!""Grandma, Julio yang menyusun ya di kaca!" pinta Julio. "Baik, Sayang! Julio keluar duluan, nanti Grandma akan membawa bakinya!" Julio mengangguk dan langsung berlari keluar dengan gaya superman. Sesekali Julio terkikik sebelum ia kembali ke etalase roti tempat Lidya akan menyusun rotinya dan Julio pun langsung membantu dengan sigap. Sementara Valdo sendiri yang tadinya berada di dalam toko roti terlihat sudah keluar ke depan toko untuk menerima teleponnya. Valdo masih bicara serius di telepon saat tanpa sengaja matanya menangkap sebuah mobil dengan model

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-02
  • Menggoda Ibu Tiriku   Menatapmu dari Kejauhan

    "Apa ada masalah penting, Valdo? Apa kau harus pulang? Kau menelepon di luar lama sekali.""Tidak ada! Jangan khawatir! Tapi apa sudah selesai semua? Ada yang bisa kubantu?""Syukurlah kalau begitu! Tidak ada, Valdo. Sudah selesai semua. Pagi ini lumayan, sudah ada beberapa pembeli. Tante senang sekali!" Lidya tersenyum sumringah. "Syukurlah, Tante! Aku ikut senang mendengarnya."Lidya tersenyum dan terus menatap Valdo sebelum ia mengatakan sesuatu yang membuat Valdo tertegun. "Valdo, Tante tahu kau menyukai Sierra kan? Tante menyukaimu, Valdo. Maksud Tante ... tentu saja Tante tidak bisa memaksa Sierra harus bersama siapa, Tante mau membebaskan dia memilih pria yang terbaik untuknya, hanya dia yang bisa merasakannya, bukankah begitu?""Tapi Tante jujur menyukaimu, Valdo. Mau kau menjadi kekasih atau sahabat Sierra, Tante berharap hubungan kita bisa panjang bahkan selamanya. Kau adalah salah satu pria terbaik yang pernah Tante kenal dalam hidup Tante."Lidya menangkup tangan Valdo d

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-02
  • Menggoda Ibu Tiriku   Sales Roti

    Dua minggu berlalu dan toko roti Lidya mulai sangat ramai. Setiap hari selalu ada yang memborong rotinya walau tidak semua. Selain itu, pengunjung yang pernah belanja di sana pun kembali lagi dan terus melakukan repeat order. Di luar pengunjung biasa, mendadak Lidya juga kebanjiran order dari perusahaan dan mereka pun mengira Marco yang membantunya. "Apa Valdo sudah pulang?""Iya, dia hanya menginap dua malam," jawab Sierra saat Bri datang berkunjung ke toko rotinya sore itu. "Oh, haha, baguslah! Wah, toko ini makin hari makin ramai ya, aku senang sekali!""Iya, Kak! Ini semua juga berkat promosi darimu.""Haha, aku hanya membantu semampuku saja.""Oh ya, kami juga kebanjiran order dari perusahaan, sampaikan terima kasihku pada Kak Marco ya!"Bri mengernyit mendengar ucapan Sierra. "Eh? Kebajiran order dari perusahaan mana? Apa hubungannya dengan Marco?""Itu ... ada banyak perusahaan yang mendadak order untuk acara mereka. Bukan hanya satu kali tapi mereka selalu repeat order. Di

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-03

Bab terbaru

  • Menggoda Ibu Tiriku   Menggoda Ibu Tiriku (END)

    Setelah serangkaian acara selesai, anak-anak pun makan bersama lalu bermain bersama. Gelak tawa dan teriakan anak-anak memenuhi pinggir kolam renang sampai membuat Jacob dan Lidya pun terus tertawa senang. "Masa tua kita akan terus bahagia melihat para cucu kita yang tumbuh besar, aku senang sekali akhirnya kita menjadi keluarga besar, Bu Lidya." "Aku juga senang, Pak Jacob. Aku tidak pernah menyangka hari ini akan tiba. Masih teringat jelas bagaimana semua hal buruk itu terjadi dulu, tapi semua benar-benar sudah berubah beberapa tahun terakhir ini. Dan selama beberapa tahun ini aku hanya merasakan kebahagiaan, aku bersyukur sekali." "Haha, kau benar, Bu Lidya. Kau benar. Karena aku juga merasakan yang sama. Sejak Bastian menikah dengan Sierra, aku hanya merasakan kebahagiaan, aku bahagia sekali." Lidya yang mendengarnya hanya mengangguk dan tersenyum menatap anak-anak yang bermain bersama. Kali ini Bastian dan Jonathan mengobrol bersama, sedangkan Rosella dan Sierra pun mengobro

  • Menggoda Ibu Tiriku   Satu Tahun Kemudian

    Satu tahun kemudianSpanduk bertuliskan "Happy birthday Victor Sagala" membentang di pinggir kolam renang rumah Jacob pagi itu. Jacob ngotot menjadi tuan rumah dalam acara ulang tahun cucunya itu dan keluarga Sierra pun akhirnya merayakan ulang tahun Victor di sana. Lidya dan Sierra pun berangkat ke rumah Jacob membawa Santos dan Sania yang sudah berlarian kesana kemari dan tidak bisa diam itu. Namun, Santos dan Sania sangat menyayangi Victor. Perbedaan umur mereka yang hanya 1.5 tahun membuat mereka terlihat lucu saat bersama. Santos dan Sania akan menggandeng Victor di tengah dan Victor yang baru belajar berjalan itu begitu senang setiap kali digandeng oleh kakak kembarnya itu. Seperti pagi itu di pinggir kolam renang rumah Jacob. "Hati-hati, Santos! Jangan miring-miring jalannya! Nanti kalian bertiga bisa masuk ke dalam kolam!" seru Sierra yang masih sibuk menyusun kue-kue di meja untuk foto. Santos dan Sania membawa Victor berkeliling dan mereka berjalan zigzag. Kadang mere

  • Menggoda Ibu Tiriku   Kebahagiaan yang Lengkap dan Sempurna

    Beberapa bulan berlalu dan perut para Ibu hamil pun sudah membola. Rosella sendiri sudah mendekati waktu melahirkan, namun ia masih begitu aktif bekerja sampai Adipura tidak tahan melihatnya. "Aduh, Rosella! Kau di rumah saja ya! Istirahat saja! Tinggal menghitung hari kau akan melahirkan! Ayah tidak mau cucu Ayah lahir di kantor!" "Aku baik-baik saja, Ayah. Lagipula aku tidak setiap hari ke kantor kan?" "Tapi Ayah takut sekali melihatmu berjalan dengan perut sebesar itu!" "Haha, benar, Rosella! Dengarkan ayahmu, dia sampai tidak bisa tidur memikirkanmu." Imelda mengulum senyumnya. Rosella sendiri ikut tersenyum. "Haha, baiklah, Ayah! Baiklah, besok aku tidak akan ke kantor ya," kata Rosella akhirnya. "Ah, iya, iya." Adipura pun bernapas lega dan jantungnya terus berdebar kencang karena terlalu antusias. Bahkan Adipura ikut diam di rumah bersama Rosella keesokan harinya. "Makan yang banyak, Rosella! Kau harus punya tenaga untuk melahirkan," pesan Adipura yang terus menghitung

  • Menggoda Ibu Tiriku   Calon Orang Tua yang Bahagia

    Hamil dalam keadaan sadar dan hamil dalam keadaan gila tentu saja adalah dua hal yang sangat berbeda. Dulu waktu Rosella hamil Julio, setiap hari ia hanya bisa berteriak dan memukuli perutnya, menolak kehadiran Julio dan terus mengamuk. Rosella benar-benar gila dulu dan rasanya apa yang terjadi dulu sudah tidak bisa lagi diungkapkan dengan kata-kata. Tapi di atas semua itu, Rosella bersyukur karena semua hal buruk sudah berlalu dan digantikan hal baik yang tiada henti di kehidupannya yang sekarang. Rosella memiliki keluarga yang hebat, suami yang hebat, mertua yang hebat, dan anak yang hebat. Pekerjaan yang hebat juga dan semua hal yang membuatnya tidak pernah menyesal telah dilahirkan, yang membuat Rosella tidak pernah menyesali lagi semua yang sudah terjadi di masa lalunya. Dan yang membuat Rosella paham bahwa Tuhan selalu punya rencana dalam hidup kita. Mungkin seringkali kita bertanya mengapa aku yang harus mengalami semua hal buruk itu, aku tidak kuat, aku tidak sanggup.

  • Menggoda Ibu Tiriku   Berkah Tiada Akhir

    Lidya dan Sierra masih begitu syok sampai mereka tidak tahu harus senang atau tidak, namun semua anggota keluarga yang lain malah memekik senang, terutama Jacob yang tidak berhenti tertawa senang. "Selamat ya, Sierra! Selamat! Haha! Ayah senang sekali akan bertambah cucu! Hahaha!" Sierra pun hanya memaksakan senyumnya sampai tidak lama kemudian, Bastian pun pulang ke rumah karena Sierra mengirimkan hasil tespeknya ke ponsel Bastian.Bastian yang baru memarkir mobilnya pun langsung berlari masuk dan mencari istrinya. "Sierra, Sayang, benarkah itu? Kau hamil lagi, Sayang?" Bastian langsung menangkup kedua bahu Sierra. "Entahlah, tespeknya bilang begitu!" Bastian yang mendengar jawaban Sierra pun langsung tertawa sumringah. "Bukankah tespek tidak pernah bohong, Sayang? Sekarang kita tanya ke dokter ya! Ayo, Sayang! Ayo!" Bastian pun langsung mengajak Sierra pergi ke dokter kandungan siang itu dan jantung Sierra pun terus berdebar tidak karuan sampai akhirnya ia dipanggil masuk dan

  • Menggoda Ibu Tiriku   Kejutan Tidak Terduga

    Hampir satu minggu setelah acara pernikahan dan semua orang akhirnya bisa bersantai lagi dari padatnya acara mereka. Saking banyaknya undangan yang diundang oleh Adipura dari berbagai kota dan negara membuat jadwal keluarga mereka pun begitu padat untuk menjamu semuanya. Dan ketika semuanya berakhir, Rosella sendiri mengalami kelelahan yang tidak biasa. Ia lelah sekali sampai lemas dan tidak bernafsu melakukan apa pun, bahkan nafsu makan pun tidak ada. Selama tiga malam Rosella dan Jonathan masih menginap di hotel lalu setelahnya mereka pun pulang ke rumah Adipura. Jonathan memang belum mengajak Rosella tinggal berdua di apartemen karena keluarga Adipura masih begitu menikmati kumpul bersama seperti ini, apalagi sekarang Julio sudah tinggal bersama mereka. "Kau tidak apa, Sayang? Kau kelelahan ya?" Jonathan membelai kepala Rosella yang sedang berbaring tidur siang itu. "Hmm, aku lelah sekali, Jonathan. Aku sedikit meriang, kurasa aku tidak mau melakukan apa-apa dulu." "Kau mau

  • Menggoda Ibu Tiriku   Wedding Day

    Sebuah papan bertuliskan "The Wedding of Jonathan and Rosella" terpasang di pintu masuk sebuah taman di sebuah hotel mewah yang akan menjadi tempat pemberkatan pernikahan pagi itu. Hanya sedikit undangan yang diundang pada pagi hari, namun mereka akan mengadakan pesta besar lagi di ballroom mewah nanti malam. Semua undangan pun sudah hadir di sana dan mereka begitu antusias menantikan pasangan pengantin yang berbahagia. Rosella sendiri nampak begitu gugup saat berada di ruang VIP untuk menunggu saat ia harus keluar. Setelah mengalami persiapan pernikahan yang cukup membuat emosi labil dan setelah mengalami pingitan yang membuatnya begitu merindukan Jonathan, hari ini akhirnya mereka akan mengikat janji suci dan jantung Rosella tidak berhenti berdebar kencang sejak subuh tadi. "Tenang, Rosella! Tenang! Kau terlalu gugup!" Lidya terus tersenyum menatap Rosella dari pantulan cerminnya. "Bagaimana aku tidak gugup, Ibu? Entahlah, aku gemetar!" "Haha, aku juga begitu waktu itu, Rosel

  • Menggoda Ibu Tiriku   Malam Pertama yang Lebih Awal

    Semua anggota keluarga menyambut bahagia lamaran yang dilakukan oleh Jonathan dan mereka pun begitu tidak sabar untuk menikahkan anak-anak mereka. Mereka pun langsung memilih hari baik dan persiapan pernikahan pun mulai digelar. Semua orang langsung sibuk dengan tugasnya masing-masing karena Adipura ingin membuat pesta besar untuk Jonathan dan Rosella. "Sungguh tidak usah pesta sebesar itu, Ayah. Bagiku yang penting pernikahan kami sah.""Tidak bisa! Kau akan menikah, tentu saja pestanya harus besar dan mewah. Ayah tidak mau tahu, pestanya harus besar!" seru Adipura lagi dengan lantang. Semua anggota keluarga pun tidak berani membantah lagi dan akhirnya menuruti Adipura. Mereka menyewa gedung resepsi mewah dan menyewa jasa WO, namun tetap saja Adipura yang begitu sibuk mengatur semua detailnya karena memang Adipura sendiri adalah orang yang sangat detail. Sedangkan Lidya dan keluarganya yang sudah kembali ke rumah mereka sendiri, tidak banyak ikut campur dan memilih untuk mengik

  • Menggoda Ibu Tiriku   Kejutan Lamaran

    "Mari, silakan, Pak Jacob!" "Silakan, Pak Adipura!" Keluarga Adipura, keluarga Jacob, dan keluarga Lidya sedang berkumpul bersama malam itu di sebuah ruang VIP di sebuah hotel mewah untuk makan malam. Setelah melalui banyak hal, mereka menjadi semakin dekat satu sama lain. "Rosella, kapan kau baru akan kembali ke WHA, hah? Om menunggumu. WHA membutuhkanmu," seru Adipura. Sejak kejadian itu sampai Adipura keluar dari rumah sakit bahkan sampai hari ini, Rosella memang belum kembali bekerja di WHA. Walaupun semua masalah sudah selesai dan namanya sudah bersih, tapi Rosella masih ragu untuk kembali. Bahkan Livy sudah mengundurkan diri dan memilih pindah ke luar negeri. "Ah, itu ...." "Besok Rosella akan kembali bekerja, Ayah." celetuk Jonathan tiba-tiba. Rosella pun membelalak menatap Jonathan karena sebelumnya mereka belum pernah membicarakannya. "Jonathan!" desis Rosella. Namun, Jonathan tidak menanggapinya dan malah menggenggam tangan Rosella yang ada di atas meja. "Besok

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status