Beranda / Romansa / Menggoda Ibu Tiriku / Malam Pertama Pernikahan

Share

Malam Pertama Pernikahan

Penulis: Mommykai22
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-06 09:52:04

"Tos!"

"Kami bersulang untuk pasangan pengantin baru!" seru salah satu sahabat Bastian.

"Bersulang!"

Semua orang mengangkat gelasnya malam itu dan melanjutkan pesta secara private.

Pesta pernikahan digelar pada pagi hari tadi dan selesai pada siang hari, tapi sebagian besar tamu undangan tetap di sana untuk melihat matahari terbenam dan mengobrol sampai sore menjelang.

Semua orang pun mengobrol dengan begitu akrab dan sangat senang bersama, walaupun pasangan pengantinnya sendiri sudah merasa begitu lelah.

Tidak! Bukan pasangan. Tepatnya hanya Sierra saja yang lelah karena Bastian masih terlihat strong.

Bastian dan Sierra hampir tidak mendapat waktu istirahat karena mereka kembali ke kamar hanya untuk mandi dan berganti baju, sebelum melanjutkan acara makan malam bersama tamu lain.

Bahkan Bastian dan Sierra pun tadi mandi di kamar yang berbeda karena Sierra butuh petugas make up untuk membantunya membuka gaun pengantinnya jadi sekalian ia mandi di kamar itu.

Sierra pun baru be
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Menggoda Ibu Tiriku   Ini Cobaan

    Sierra mengernyit dalam tidurnya saat ia merasakan geli di sekitar lehernya dan tubuhnya yang lain. Sierra pun mengangkat bahunya dan memutar posisi tubuhnya namun ia malah masuk ke dalam pelukan yang begitu hangat. "Mmpphh ...," gumam Sierra sambil terus bergerak menyamankan dirinya sendiri. Dan Bastian pun hanya tertawa melihat istrinya yang begitu manja. Bastian berendam cukup lama tadi malam. Ya, tadi malam, karena sekarang sudah pagi. Matahari pun sudah cukup tinggi, tapi Bastian masih menutup rapat gordennya agar tidak membangunkan sang putri tidur, walaupun Bastian sendiri tidak bisa tidur semalaman. Setelah lama berendam, sebenarnya Bastian berniat tidur, namun melihat Sierra yang masih tertidur hanya dengan penutup bawah tubuhnya mendadak membuat Bastian kembali on. Memang Bastian belum sempat memakaikan Sierra baju dan hanya menyelimuti Sierra, sebelum ia masuk ke kamar mandi. Namun begitu Bastian keluar, Sierra sudah menendang selimut itu sampai tubuh polos wanita

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-07
  • Menggoda Ibu Tiriku   Kau Harus Dihukum

    "Bagaimana malam pertama kalian kemarin, hah? Aku tidak menyangka kau akan keluar kamar secepat ini!" Jonathan terus tersenyum saat menemani Bastian sarapan pagi. Tory yang juga bergabung di sana pun menatap Bastian dengan tatapan yang berbinar-binar karena menunggu cerita yang sama, malam pertama Bastian dan Sierra yang pastinya begitu menggebu. Apalagi Tory tahu bagaimana Bastian sangat menginginkan Sierra, sudah pasti Bastian tidak akan membiarkan wanita itu beristirahat sedetik pun kemarin malam. Namun, anehnya alih-alih ekspresi puas, Bastian malah menunjukkan ekspresi kesalnya. "Malam pertama apa? Kami belum sempat melakukan apa-apa," sahut Bastian singkat sambil meneguk minumannya. "Eh?" Tory dan Jonathan mendadak saling melirik, sebelum kembali mengalihkan tatapan pada Bastian. "Apa aku tidak salah dengar, Bastian? Kalian belum melakukan apa-apa? Tapi apa itu mungkin? Kau sudah sah dengannya dan tidur satu kamar, lalu ... apa dia sedang datang bulan?" tanya Jonathan pen

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-07
  • Menggoda Ibu Tiriku   Hot Punishment

    "Hmm, Bastian, tunggu! Kau bercanda kan? Maksudku ... dihukum? Aku harus dihukum? Tapi mengapa?""Baiklah, akan kuberitahu salahmu, Sierra. Kemarin malam yang seharusnya menjadi malam pertama kita, kau malah mabuk ...."Bastian menceritakan kejadian kemarin malam pada Sierra dan Sierra pun menegang mendengarnya. "Hmm, Bastian, itu ... maafkan aku ... aku mabuk." "Aku tahu kau mabuk, Sayang ... tapi tetap saja kau meninggalkan aku saat senjataku sedang on dan kau tahu bagaimana rasanya? Bahkan setalah berendam begitu lama di tengah malam, dia masih belum mau tidur juga." Bastian melirik ke bagian bawahnya. Sierra pun mengerjapkan mata dengan tegang. "Bastian, kurasa ....""Tidak usah mengatakan apa-apa karena aku masih harus menjelaskan kesalahanmu yang kedua." "Bastian ....""Kesalahanmu yang kedua masih sama, kau meninggalkan aku lagi tadi pagi. Aku tidak masalah kalau kau sudah punya janji, Sayang. Yang menjadi masalah adalah kau meninggalkanku di saat lagi-lagi aku sedang on.

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-07
  • Menggoda Ibu Tiriku   Menyempurnakan Pernikahan

    "Bastian ...." Suara lenguhan Sierra terdengar begitu keras di ruang jacuzzi itu karena Bastian tidak hentinya menyiksa Sierra dengan cara yang tidak pernah Sierra bayangkan sebelumnya. Dan rasanya juga tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata. Tubuh Sierra bergetar, lemas, geli, dan rasa-rasa lain yang tidak jelas. Sierra pun terus mendorong Bastian meminta Bastian menghentikan apa yang ia lakukan.Namun alih-alih berhenti, Bastian malah makin menggila sampai Sierra tidak tahu lagi apa saja yang sudah ia lakukan pada Bastian, menjambak, mencakar di bagian mana pun yang bisa diraihnya. Meskipun begitu, Bastian tetap tidak berhenti. Sampai akhirnya Bastian pun muncul ke permukaan dan menatap wajah istrinya yang napasnya sudah tidak karuan itu. "Kurasa kita harus pindah ke ranjang, Sayang ...," bisik Bastian sebelum pria itu menyambar bibir Sierra dan memagutnya dalam. Sierra kehabisan napas, namun Bastian begitu lihai dalam hal ini. Bastian memberikan celah pada Sierra untuk bern

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-07
  • Menggoda Ibu Tiriku   Hasrat yang Tidak Kunjung Reda

    Setelah merasakan istrinya yang begitu memabukkan, tidak ada kata berhenti bagi Bastian. Apalagi hasrat ini sudah terpendam begitu lama. Hanya satu kali berhubungan tidak akan cukup untuk Bastian. Bahkan Bastian mulai ragu apakah ia akan merasa cukup pada istrinya itu. Namun, sayangnya stamina Sierra tidak setangguh stamina Bastian di atas ranjang. Sierra sudah begitu lemas digempur oleh Bastian habis-habisan dari segala arah. Ternyata Bastian tidak menepati janjinya untuk pelan-pelan. Baiklah, awalnya Bastian memang menembus Sierra secara pelan-pelan dan sabar. Namun setelahnya, Bastian menjadi begitu liar dan melakukannya dengan banyak gaya sampai Sierra tidak sanggup lagi. Sierra tertidur begitu saja tanpa sempat membersihkan dirinya atau apa pun itu. Dan Bastian pun hanya menyelimuti istrinya sambil terus memandangi istrinya yang tertidur begitu pulas itu. "Sayang ... kau sudah tertidur selama tiga jam, Sayang ...," bisik Bastian membangunkan istrinya malam itu. Sebenar

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-08
  • Menggoda Ibu Tiriku   Test Drive di Ranjang Baru

    Hari-hari berlalu sejak pernikahan dan baik Sierra maupun Bastian begitu menikmatinya. Demikian juga dengan semua anggota keluarga yang masih menginap di rumah Jacob. Setelah menginap beberapa hari pun, ini saatnya keluarga Lidya kembali ke rumah dan ke kotanya dan Bastian pun memutuskan mengantar mertuanya pulang sekaligus memeriksa kantornya di sana. "Lalita boleh ikut tidak, Mama?" "Lalita kan mau sekolah, Sayang. Kalau Lalita tidak sekolah, Mama mau saja mengajak Lalita jadi kita bisa bermain lagi bersama Julio dan Aunty Rosella." "Yah ... Lalita masih mau bermain sama Julio, Mama ...." Lalita langsung cemberut, tapi Stephanie sudah mulai bisa mengendalikan anak itu dan membujuknya. Sampai tidak lama kemudian, Lalita pun menurut dan kembali tertawa. Semua orang yang melihatnya pun merasa senang dan bangga pada Stephanie. "Baiklah, terima kasih semua! Aku dan keluargaku pulang dulu. Lain kali mampirlah ke rumah kami lagi ya!" kata Lidya sambil tertawa sumringah. "Tentu saj

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-08
  • Menggoda Ibu Tiriku   Waktu Tuhan adalah yang Terbaik

    Tiga bulan berlalu dan akhirnya Sierra pun resmi mengundurkan diri dari Harrison Group. Tapi bukan berarti Sierra melepaskan tanggung jawabnya begitu saja karena sebelum ia keluar, ia sudah menyerahkan semua tugasnya pada orang kepercayaan Marco yang baru dan mengajarinya dengan sepenuh hati selama tiga bulan ini. Sierra pun akhirnya bisa keluar dengan tenang tanpa beban dari perusahaan itu. Dan yang paling senang saat Sierra keluar dari Harrison Group tentu saja adalah Bastian. Akhirnya istrinya bebas. Bahkan Bastian sampai menunda acara bulan madu mereka sampai Sierra resmi mengundurkan diri dari Harrison Group. "Aku senang sekali, Sayang. Akhirnya kau bebas jadi aku bisa membawamu ke mana-mana, Sayang. Besok aku juga akan memperkenalkanmu sebagai pimpinan baru di perusahaan," kata Bastian malam itu saat mereka sudah ada di kamar mereka. "Astaga, mengapa begitu terburu-buru, Bastian?""Tidak buru-buru, tapi aku hanya terlalu bersemangat. Setelah pekerjaanku selesai, kita juga

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-08
  • Menggoda Ibu Tiriku   Mimpi yang Sama Terus Menerus

    Memiliki Bastian sebagai seorang suami merupakan keberuntungan sendiri bagi Sierra. Ternyata Bastian tidak hanya hebat bekerja di perusahaan dan bergoyang di ranjang, namun Bastian mempunyai semua kapasitas lengkap sebagai seorang suami. Bastian yang dulunya begitu acuh menjadi sangat perhatian setelah menikah dan ia selalu bisa membuat Sierra nyaman kapanpun dan di manapun. Bahkan Bastian selalu berusaha memenuhi semua kebutuhan Sierra tanpa terkecuali. Rasanya tidak pernah Sierra menginginkan sesuatu tapi ia tidak mendapatkannya. Seperti kata Bastian, semua yang bisa dilakukan sebagai manusia pasti bisa ia lakukan, asal jangan meminta sesuatu yang di luar kuasanya seperti minta cepat hamil, karena Bastian hanya bisa rajin membuatnya saja. Dan itu Bastian katakan berkali-kali sampai Sierra pun tidak merasa melow lagi malah gemas. "Bukankah kau baru saja selesai datang bulan? Ayo kita tancap!" bisik Bastian malam itu. Tapi Sierra langsung tergelak mendengarnya. "Haha, jangan!

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-09

Bab terbaru

  • Menggoda Ibu Tiriku   Menggoda Ibu Tiriku (END)

    Setelah serangkaian acara selesai, anak-anak pun makan bersama lalu bermain bersama. Gelak tawa dan teriakan anak-anak memenuhi pinggir kolam renang sampai membuat Jacob dan Lidya pun terus tertawa senang. "Masa tua kita akan terus bahagia melihat para cucu kita yang tumbuh besar, aku senang sekali akhirnya kita menjadi keluarga besar, Bu Lidya." "Aku juga senang, Pak Jacob. Aku tidak pernah menyangka hari ini akan tiba. Masih teringat jelas bagaimana semua hal buruk itu terjadi dulu, tapi semua benar-benar sudah berubah beberapa tahun terakhir ini. Dan selama beberapa tahun ini aku hanya merasakan kebahagiaan, aku bersyukur sekali." "Haha, kau benar, Bu Lidya. Kau benar. Karena aku juga merasakan yang sama. Sejak Bastian menikah dengan Sierra, aku hanya merasakan kebahagiaan, aku bahagia sekali." Lidya yang mendengarnya hanya mengangguk dan tersenyum menatap anak-anak yang bermain bersama. Kali ini Bastian dan Jonathan mengobrol bersama, sedangkan Rosella dan Sierra pun mengobro

  • Menggoda Ibu Tiriku   Satu Tahun Kemudian

    Satu tahun kemudianSpanduk bertuliskan "Happy birthday Victor Sagala" membentang di pinggir kolam renang rumah Jacob pagi itu. Jacob ngotot menjadi tuan rumah dalam acara ulang tahun cucunya itu dan keluarga Sierra pun akhirnya merayakan ulang tahun Victor di sana. Lidya dan Sierra pun berangkat ke rumah Jacob membawa Santos dan Sania yang sudah berlarian kesana kemari dan tidak bisa diam itu. Namun, Santos dan Sania sangat menyayangi Victor. Perbedaan umur mereka yang hanya 1.5 tahun membuat mereka terlihat lucu saat bersama. Santos dan Sania akan menggandeng Victor di tengah dan Victor yang baru belajar berjalan itu begitu senang setiap kali digandeng oleh kakak kembarnya itu. Seperti pagi itu di pinggir kolam renang rumah Jacob. "Hati-hati, Santos! Jangan miring-miring jalannya! Nanti kalian bertiga bisa masuk ke dalam kolam!" seru Sierra yang masih sibuk menyusun kue-kue di meja untuk foto. Santos dan Sania membawa Victor berkeliling dan mereka berjalan zigzag. Kadang mere

  • Menggoda Ibu Tiriku   Kebahagiaan yang Lengkap dan Sempurna

    Beberapa bulan berlalu dan perut para Ibu hamil pun sudah membola. Rosella sendiri sudah mendekati waktu melahirkan, namun ia masih begitu aktif bekerja sampai Adipura tidak tahan melihatnya. "Aduh, Rosella! Kau di rumah saja ya! Istirahat saja! Tinggal menghitung hari kau akan melahirkan! Ayah tidak mau cucu Ayah lahir di kantor!" "Aku baik-baik saja, Ayah. Lagipula aku tidak setiap hari ke kantor kan?" "Tapi Ayah takut sekali melihatmu berjalan dengan perut sebesar itu!" "Haha, benar, Rosella! Dengarkan ayahmu, dia sampai tidak bisa tidur memikirkanmu." Imelda mengulum senyumnya. Rosella sendiri ikut tersenyum. "Haha, baiklah, Ayah! Baiklah, besok aku tidak akan ke kantor ya," kata Rosella akhirnya. "Ah, iya, iya." Adipura pun bernapas lega dan jantungnya terus berdebar kencang karena terlalu antusias. Bahkan Adipura ikut diam di rumah bersama Rosella keesokan harinya. "Makan yang banyak, Rosella! Kau harus punya tenaga untuk melahirkan," pesan Adipura yang terus menghitung

  • Menggoda Ibu Tiriku   Calon Orang Tua yang Bahagia

    Hamil dalam keadaan sadar dan hamil dalam keadaan gila tentu saja adalah dua hal yang sangat berbeda. Dulu waktu Rosella hamil Julio, setiap hari ia hanya bisa berteriak dan memukuli perutnya, menolak kehadiran Julio dan terus mengamuk. Rosella benar-benar gila dulu dan rasanya apa yang terjadi dulu sudah tidak bisa lagi diungkapkan dengan kata-kata. Tapi di atas semua itu, Rosella bersyukur karena semua hal buruk sudah berlalu dan digantikan hal baik yang tiada henti di kehidupannya yang sekarang. Rosella memiliki keluarga yang hebat, suami yang hebat, mertua yang hebat, dan anak yang hebat. Pekerjaan yang hebat juga dan semua hal yang membuatnya tidak pernah menyesal telah dilahirkan, yang membuat Rosella tidak pernah menyesali lagi semua yang sudah terjadi di masa lalunya. Dan yang membuat Rosella paham bahwa Tuhan selalu punya rencana dalam hidup kita. Mungkin seringkali kita bertanya mengapa aku yang harus mengalami semua hal buruk itu, aku tidak kuat, aku tidak sanggup.

  • Menggoda Ibu Tiriku   Berkah Tiada Akhir

    Lidya dan Sierra masih begitu syok sampai mereka tidak tahu harus senang atau tidak, namun semua anggota keluarga yang lain malah memekik senang, terutama Jacob yang tidak berhenti tertawa senang. "Selamat ya, Sierra! Selamat! Haha! Ayah senang sekali akan bertambah cucu! Hahaha!" Sierra pun hanya memaksakan senyumnya sampai tidak lama kemudian, Bastian pun pulang ke rumah karena Sierra mengirimkan hasil tespeknya ke ponsel Bastian.Bastian yang baru memarkir mobilnya pun langsung berlari masuk dan mencari istrinya. "Sierra, Sayang, benarkah itu? Kau hamil lagi, Sayang?" Bastian langsung menangkup kedua bahu Sierra. "Entahlah, tespeknya bilang begitu!" Bastian yang mendengar jawaban Sierra pun langsung tertawa sumringah. "Bukankah tespek tidak pernah bohong, Sayang? Sekarang kita tanya ke dokter ya! Ayo, Sayang! Ayo!" Bastian pun langsung mengajak Sierra pergi ke dokter kandungan siang itu dan jantung Sierra pun terus berdebar tidak karuan sampai akhirnya ia dipanggil masuk dan

  • Menggoda Ibu Tiriku   Kejutan Tidak Terduga

    Hampir satu minggu setelah acara pernikahan dan semua orang akhirnya bisa bersantai lagi dari padatnya acara mereka. Saking banyaknya undangan yang diundang oleh Adipura dari berbagai kota dan negara membuat jadwal keluarga mereka pun begitu padat untuk menjamu semuanya. Dan ketika semuanya berakhir, Rosella sendiri mengalami kelelahan yang tidak biasa. Ia lelah sekali sampai lemas dan tidak bernafsu melakukan apa pun, bahkan nafsu makan pun tidak ada. Selama tiga malam Rosella dan Jonathan masih menginap di hotel lalu setelahnya mereka pun pulang ke rumah Adipura. Jonathan memang belum mengajak Rosella tinggal berdua di apartemen karena keluarga Adipura masih begitu menikmati kumpul bersama seperti ini, apalagi sekarang Julio sudah tinggal bersama mereka. "Kau tidak apa, Sayang? Kau kelelahan ya?" Jonathan membelai kepala Rosella yang sedang berbaring tidur siang itu. "Hmm, aku lelah sekali, Jonathan. Aku sedikit meriang, kurasa aku tidak mau melakukan apa-apa dulu." "Kau mau

  • Menggoda Ibu Tiriku   Wedding Day

    Sebuah papan bertuliskan "The Wedding of Jonathan and Rosella" terpasang di pintu masuk sebuah taman di sebuah hotel mewah yang akan menjadi tempat pemberkatan pernikahan pagi itu. Hanya sedikit undangan yang diundang pada pagi hari, namun mereka akan mengadakan pesta besar lagi di ballroom mewah nanti malam. Semua undangan pun sudah hadir di sana dan mereka begitu antusias menantikan pasangan pengantin yang berbahagia. Rosella sendiri nampak begitu gugup saat berada di ruang VIP untuk menunggu saat ia harus keluar. Setelah mengalami persiapan pernikahan yang cukup membuat emosi labil dan setelah mengalami pingitan yang membuatnya begitu merindukan Jonathan, hari ini akhirnya mereka akan mengikat janji suci dan jantung Rosella tidak berhenti berdebar kencang sejak subuh tadi. "Tenang, Rosella! Tenang! Kau terlalu gugup!" Lidya terus tersenyum menatap Rosella dari pantulan cerminnya. "Bagaimana aku tidak gugup, Ibu? Entahlah, aku gemetar!" "Haha, aku juga begitu waktu itu, Rosel

  • Menggoda Ibu Tiriku   Malam Pertama yang Lebih Awal

    Semua anggota keluarga menyambut bahagia lamaran yang dilakukan oleh Jonathan dan mereka pun begitu tidak sabar untuk menikahkan anak-anak mereka. Mereka pun langsung memilih hari baik dan persiapan pernikahan pun mulai digelar. Semua orang langsung sibuk dengan tugasnya masing-masing karena Adipura ingin membuat pesta besar untuk Jonathan dan Rosella. "Sungguh tidak usah pesta sebesar itu, Ayah. Bagiku yang penting pernikahan kami sah.""Tidak bisa! Kau akan menikah, tentu saja pestanya harus besar dan mewah. Ayah tidak mau tahu, pestanya harus besar!" seru Adipura lagi dengan lantang. Semua anggota keluarga pun tidak berani membantah lagi dan akhirnya menuruti Adipura. Mereka menyewa gedung resepsi mewah dan menyewa jasa WO, namun tetap saja Adipura yang begitu sibuk mengatur semua detailnya karena memang Adipura sendiri adalah orang yang sangat detail. Sedangkan Lidya dan keluarganya yang sudah kembali ke rumah mereka sendiri, tidak banyak ikut campur dan memilih untuk mengik

  • Menggoda Ibu Tiriku   Kejutan Lamaran

    "Mari, silakan, Pak Jacob!" "Silakan, Pak Adipura!" Keluarga Adipura, keluarga Jacob, dan keluarga Lidya sedang berkumpul bersama malam itu di sebuah ruang VIP di sebuah hotel mewah untuk makan malam. Setelah melalui banyak hal, mereka menjadi semakin dekat satu sama lain. "Rosella, kapan kau baru akan kembali ke WHA, hah? Om menunggumu. WHA membutuhkanmu," seru Adipura. Sejak kejadian itu sampai Adipura keluar dari rumah sakit bahkan sampai hari ini, Rosella memang belum kembali bekerja di WHA. Walaupun semua masalah sudah selesai dan namanya sudah bersih, tapi Rosella masih ragu untuk kembali. Bahkan Livy sudah mengundurkan diri dan memilih pindah ke luar negeri. "Ah, itu ...." "Besok Rosella akan kembali bekerja, Ayah." celetuk Jonathan tiba-tiba. Rosella pun membelalak menatap Jonathan karena sebelumnya mereka belum pernah membicarakannya. "Jonathan!" desis Rosella. Namun, Jonathan tidak menanggapinya dan malah menggenggam tangan Rosella yang ada di atas meja. "Besok

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status