Beranda / Romansa / Menggoda Ibu Tiriku / Gangguan di Tengah Malam

Share

Gangguan di Tengah Malam

Penulis: Mommykai22
last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-13 21:08:59

Sierra seketika mematung mendengar ucapan Bastian. Untuk sesaat, suasana hening dan Sierra pun menoleh ke arah Bastian.

Bastian sendiri sudah melangkah mendekati Sierra sambil menatapnya dengan begitu hangat.

"Aku sudah salah sangka padamu dan bersikap seperti orang bodoh. Maafkan aku!" kata Bastian lagi saat ia sudah tiba di hadapan Sierra.

Mereka pun berdiri berhadapan dipisahkan oleh pintu mobil Sierra yang masih terbuka.

Dan Sierra pun salah tingkah. Pertama, Sierra sama sekali tidak menyangka kalau Bastian akan menunggunya. Dan kedua, Sierra juga tidak menyangka bahwa pria itu bisa meminta maaf seperti ini.

Sierra masih terdiam dan tidak bicara lagi, sampai akhirnya Bastian yang kenmbali berbicara.

"Aku tidak tahu kalau Rosella itu benar ada dan dia adalah kakakmu."

Sierra menelan saliva mendengarnya dan ia pun berusaha untuk bersikap seperti Sierra biasanya. Tentu saja rasanya akan aneh kalau mendadak ia dan Bastian bersikap lembut seperti barusan.

"Ehem ... itu ... kau .
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Hari Yadi
ihhh Bastian bakalan jadi superhero buat Sierra GK sihh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Menggoda Ibu Tiriku   Penyelamat Dadakan

    Jantung Sierra sudah berdebar tidak karuan melihat para pria itu mendekatinya, tapi ia tidak boleh terlihat ketakutan. "Tidak, terima kasih! Aku sedang menunggu temanku, silakan jalan dulu!" sahut Sierra cepat sambil langsung berkutat dengan ponselnya seolah acuh. Kali ini Sierra pun tidak berpikir panjang untuk mencari nomor Bastian dan meneleponnya. Dengan cepat Sierra meletakkan ponsel itu, di telinganya dan tetap bersikap tenang, padahal jantungnya sudah berdebar tidak karuan dan tubuhnya sudah gemetar. 'Ayo Bastian, angkat! Angkat!' seru Sierra dalam hatinya, namun sayangnya telepon Bastian sedang sibuk, hingga Sierra pun tidak berhenti mengumpat dalam hatinya. Sial! Siapa lagi yang harus Sierra telepon saat ini? Apa pengurus yayasan? Posisi Sierra belum terlalu jauh dari yayasan, namun terbilang tidak dekat juga dan apa tidak apa meminta bantuan mereka di saat seperti ini?Sierra pun begitu galau dengan tangan yang sudah ikut gemetar, tapi ia masih berusaha bersikap biasa s

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-14
  • Menggoda Ibu Tiriku   Mencemaskannya

    Sierra sudah berpikir bahwa malam naas itu mungkin akan terulang lagi. Sierra sudah mengerahkan seluruh tenaganya untuk memberontak, tapi tenaganya tetap kalah. Namun, saat Sierra mulai merasa tidak ada harapan lagi, mendadak harapan itu datang untuknya. Mendadak tubuh preman yang mendekati Sierra ditarik ke belakang dan sebuah tinju kuat langsung mendarat di pipinya sampai membuat pria itu jatuh tersungkur. Buk! "Akhh!" "Berani sekali kau menyentuhnya, Brengsek!" seru seorang pria dengan nada yang sangat mengancam. Tepat saat itu, Sierra melihat Bastian di sana, berdiri menjulang tidak jauh di hadapannya dan jiwa Sierra yang tadinya sudah melayang entah ke mana mendadak kembali lagi memenuhi tubuhnya. "Bastian ...," lirih Sierra dengan tangisannya yang mendadak meledak. "Kau tidak apa, Sierra?" Bastian menatap Sierra yang penampilannya sudah berantakan dengan dress yang sudah tersingkap dan amarah Bastian pun langsung bangkit. "Brengsek kalian!" seru Bastian sambil lang

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-14
  • Menggoda Ibu Tiriku   Godaan Anak Tiri

    "Ibu tiri? Kau tidak perlu mengatakannya secara gamblang, Bastian!"Sierra terus mengomel kesal saat menyetir mobil Bastian pulang ke rumah. "Apanya yang salah, Sierra? Aku hanya berusaha untuk jujur karena memang kau adalah ibu tiriku.""Tapi posisi kita sangat sulit dimengerti oleh orang lain! Apa kau tidak bisa melihat bagaimana ekspresi dokter itu tadi saat kau bilang kalau aku ibu tirimu? Dia menganggapmu membual! Aku bahkan lebih muda daripada kau, bagaimana aku bisa menjadi ibu tirimu?""Soal itu, tanyakan sendiri pada dirimu!" sahut Bastian singkat. Dan Sierra pun mengembuskan napas kesal. "Baiklah, tidak usah dibahas lagi! Tapi aku tetap saja kesal, apa kau mau memberitahu pada seluruh dunia kalau aku ini ibu tirimu, hah?"Bastian yang mendengar omelan Sierra pun akhirnya memicingkan matanya. "Kalau kau memang tidak suka dengan kenyataan itu, seharusnya kau berbohong saja dan membenarkan bahwa kau adalah istriku, beres kan?" sahut Bastian santai. Namun, Sierra malah membe

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-14
  • Menggoda Ibu Tiriku   Dia Berbeda

    Sierra tidak mengerti apa yang terjadi pada dirinya sampai ia membiarkan dirinya begitu dekat dengan Bastian saat ini. Seharusnya Sierra menghindar. Ya, seharusnya, tapi Sierra malah bertahan di sana dan tatapannya sudah terpaku pada dada bidang pria itu. Bastian sendiri yang melihat Sierra begitu berminat padanya pun langsung tersenyum kecil. "Apa yang kau lihat, Sierra?" goda Bastian. "Lukanya di bawah, di perut, bukan di dadaku." Sierra yang tersentak pun langsung salah tingkah dan Sierra pun langsung menatap bagian perut Bastian yang masih diperban. "Ah, kau benar. Itu ... itu ... tapi perbannya bersih dan tidak berdarah, Bastian." Sierra terdiam sesaat, sebelum ia menyadari sesuatu. "Jangan bilang kau menipuku, Bastian!" Bastian menaikkan alisnya. "Benarkah tidak berdarah? Aku sungguh merasa sakit dan basah di sana tadi." "Wajahmu sama sekali tidak terlihat seperti orang sakit, Bastian." "Apakah aku harus meringis setiap saat agar kau percaya kalau ini sakit, Sierra

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-15
  • Menggoda Ibu Tiriku   Pertanyaan Mengejutkan

    Sierra memeluk tubuhnya sendiri saat ia sudah duduk di ranjangnya malam itu. Baru saja ia menghabiskan waktu bersama Bastian dan untuk pertama kalinya, Sierra tidak merasa kesal pada pria itu. Padahal selama ini setiap bertemu saja dengan Bastian, emosi Sierra pasti langsung meletup-letup. "Baiklah, ternyata Bastian tidak seburuk yang aku sangka. Di balik sikap menyebalkannya, ada sisi lembut dan hangat yang seperti tadi ...." "Sungguh, aku terkejut saat dia membahas tentang ibunya ...." Tanpa sadar Sierra tersenyum. Hatinya begitu lega karena bahkan setelah Bastian mengetahui tentang Rosella, responnya sama sekali tidak buruk. "Ya, semua orang punya masalahnya sendiri-sendiri. Bastian benar. Dan tidak semua orang bisa disamakan. Seperti Bastian yang tidak mau disamakan dengan Jacob ...." Mendadak ingatan Sierra pun memutar perbedaan antara Bastian dan Jacob. Saat Jacob tidak pernah menolong Sierra bahkan saat Sierra tersandung, Bastian malah menerima goresan pisau untuk Sie

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-15
  • Menggoda Ibu Tiriku   Kau Tidak Pantas Untuknya

    Sierra membelalak begitu lebar mendengar pertanyaan Stephanie. Apa Stephanie melihatnya semalam? Mengapa wanita itu bisa tahu kalau Sierra pergi ke kamar Bastian? Sierra pun terdiam memikirkan harus menjawab apa sampai Stephanie kembali mendesaknya. "Mengapa kau diam saja, hah? Kau tidak bisa menjawabnya? Kau mau mengelak, hah? Atau kau mau bilang kalau aku salah lihat?" sembur Stephanie lagi. Laura yang duduk di samping Stephanie pun langsung tersenyum sinis. "Ya ampun, jadi benar kau ke kamar Bastian tengah malam? Apa yang kau lakukan, Sierra? Kau mengintipnya saat sedang tidur? Jacob, sepertinya kau mulai harus mengatur istri mudamu dengan benar agar tidak mengganggu anakmu!" Laura mencoba memprovokasi. "Benar, Ayah! Lihat saja, Bastian begitu tampan! Pasti Sierra yang murahan ini tertarik pada Bastian sampai malam-malam menyelinap ke kamar Bastian!" timpal Stephanie menambah panas suasana. Jacob pun langsung melirik tajam pada Sierra. "Apa itu benar, Sierra? Apa yang

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-16
  • Menggoda Ibu Tiriku   Tidak Punya Hak Atas Pria Itu

    Sierra tidak berhenti mengumpat setelah ia kembali ke kamarnya sendiri. Walaupun ia sama sekali tidak terpikir untuk bersama Bastian, tapi ucapan Jacob soal Sierra yang tidak pantas untuk Bastian tetap saja menyakitkan hatinya. "Sial! Dia pikir siapa dia? Berani sekali mengatakan aku tidak pantas untuk anaknya! Anakmu yang tidak pantas untuk wanita baik-baik sepertiku!" "Ibaratnya aku ini barang baru dan dia itu barang bekas! Yang benar saja, Pak Tua! Oh, aku ingin sekali mencincangnya!" Sierra terus menggeram hingga tidak lama kemudian, pelayan memberitahu kalau mobil untuk Sierra sudah siap. Jacob meminta sopir menyiapkan mobil lain untuk Sierra karena mobil Sierra masih dikerjakan di bengkel dan Sierra pun menerimanya tanpa sungkan karena mobil merupakan privilege untuknya, salah satu poin dari perjanjian kerjasamanya dengan Jacob yaitu untuk memenuhi semua kebutuhan Sierra. "Sial! Perjanjian gila!" umpat Sierra lagi, sebelum ia turun dari kamarnya dan pergi dengan mobil ba

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-16
  • Menggoda Ibu Tiriku   Membungkam Bibir Dengan Bibir

    "Apa Bastian sudah pulang?" tanya Sierra malam itu pada pelayan, sebelum Sierra masuk ke ruang makan. "Belum, Bu." "Ah, baiklah." Sierra mendesah kecewa karena ia berharap Bastian tidak sungguh-sungguh tidur dengan wanita itu. Baru saja Sierra akan masuk ke ruang makan, tapi suara Stephanie terdengar di belakangnya. "Oh, ada yang terus mencari Bastian rupanya! Aku yakin kau punya perasaan padanya dan mau menggodanya kan, Sierra? Dasar wanita murahan!""Apa Jacob tahu kebusukanmu ini, Sierra? Dia membuangku begitu saja dan menikahimu, tapi ternyata istri mudanya malah menggoda anaknya sendiri! Apa kau tidak merasa keterlaluan, Sierra?" timpal Laura sambil menyeringai. Namun, Sierra memilih untuk tidak menanggapi berlebihan dan hanya memaksakan senyumnya. "Terserah apa yang kalian katakan, yang pasti, aku tidak seperti itu! Aku mencari Bastian hanya karena mencemaskannya, tidak lebih! Permisi, aku masuk duluan!"Tanpa banyak bicara lagi, Sierra pun masuk ke ruang makan meninggalka

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-17

Bab terbaru

  • Menggoda Ibu Tiriku   Menggoda Ibu Tiriku (END)

    Setelah serangkaian acara selesai, anak-anak pun makan bersama lalu bermain bersama. Gelak tawa dan teriakan anak-anak memenuhi pinggir kolam renang sampai membuat Jacob dan Lidya pun terus tertawa senang. "Masa tua kita akan terus bahagia melihat para cucu kita yang tumbuh besar, aku senang sekali akhirnya kita menjadi keluarga besar, Bu Lidya." "Aku juga senang, Pak Jacob. Aku tidak pernah menyangka hari ini akan tiba. Masih teringat jelas bagaimana semua hal buruk itu terjadi dulu, tapi semua benar-benar sudah berubah beberapa tahun terakhir ini. Dan selama beberapa tahun ini aku hanya merasakan kebahagiaan, aku bersyukur sekali." "Haha, kau benar, Bu Lidya. Kau benar. Karena aku juga merasakan yang sama. Sejak Bastian menikah dengan Sierra, aku hanya merasakan kebahagiaan, aku bahagia sekali." Lidya yang mendengarnya hanya mengangguk dan tersenyum menatap anak-anak yang bermain bersama. Kali ini Bastian dan Jonathan mengobrol bersama, sedangkan Rosella dan Sierra pun mengobro

  • Menggoda Ibu Tiriku   Satu Tahun Kemudian

    Satu tahun kemudianSpanduk bertuliskan "Happy birthday Victor Sagala" membentang di pinggir kolam renang rumah Jacob pagi itu. Jacob ngotot menjadi tuan rumah dalam acara ulang tahun cucunya itu dan keluarga Sierra pun akhirnya merayakan ulang tahun Victor di sana. Lidya dan Sierra pun berangkat ke rumah Jacob membawa Santos dan Sania yang sudah berlarian kesana kemari dan tidak bisa diam itu. Namun, Santos dan Sania sangat menyayangi Victor. Perbedaan umur mereka yang hanya 1.5 tahun membuat mereka terlihat lucu saat bersama. Santos dan Sania akan menggandeng Victor di tengah dan Victor yang baru belajar berjalan itu begitu senang setiap kali digandeng oleh kakak kembarnya itu. Seperti pagi itu di pinggir kolam renang rumah Jacob. "Hati-hati, Santos! Jangan miring-miring jalannya! Nanti kalian bertiga bisa masuk ke dalam kolam!" seru Sierra yang masih sibuk menyusun kue-kue di meja untuk foto. Santos dan Sania membawa Victor berkeliling dan mereka berjalan zigzag. Kadang mere

  • Menggoda Ibu Tiriku   Kebahagiaan yang Lengkap dan Sempurna

    Beberapa bulan berlalu dan perut para Ibu hamil pun sudah membola. Rosella sendiri sudah mendekati waktu melahirkan, namun ia masih begitu aktif bekerja sampai Adipura tidak tahan melihatnya. "Aduh, Rosella! Kau di rumah saja ya! Istirahat saja! Tinggal menghitung hari kau akan melahirkan! Ayah tidak mau cucu Ayah lahir di kantor!" "Aku baik-baik saja, Ayah. Lagipula aku tidak setiap hari ke kantor kan?" "Tapi Ayah takut sekali melihatmu berjalan dengan perut sebesar itu!" "Haha, benar, Rosella! Dengarkan ayahmu, dia sampai tidak bisa tidur memikirkanmu." Imelda mengulum senyumnya. Rosella sendiri ikut tersenyum. "Haha, baiklah, Ayah! Baiklah, besok aku tidak akan ke kantor ya," kata Rosella akhirnya. "Ah, iya, iya." Adipura pun bernapas lega dan jantungnya terus berdebar kencang karena terlalu antusias. Bahkan Adipura ikut diam di rumah bersama Rosella keesokan harinya. "Makan yang banyak, Rosella! Kau harus punya tenaga untuk melahirkan," pesan Adipura yang terus menghitung

  • Menggoda Ibu Tiriku   Calon Orang Tua yang Bahagia

    Hamil dalam keadaan sadar dan hamil dalam keadaan gila tentu saja adalah dua hal yang sangat berbeda. Dulu waktu Rosella hamil Julio, setiap hari ia hanya bisa berteriak dan memukuli perutnya, menolak kehadiran Julio dan terus mengamuk. Rosella benar-benar gila dulu dan rasanya apa yang terjadi dulu sudah tidak bisa lagi diungkapkan dengan kata-kata. Tapi di atas semua itu, Rosella bersyukur karena semua hal buruk sudah berlalu dan digantikan hal baik yang tiada henti di kehidupannya yang sekarang. Rosella memiliki keluarga yang hebat, suami yang hebat, mertua yang hebat, dan anak yang hebat. Pekerjaan yang hebat juga dan semua hal yang membuatnya tidak pernah menyesal telah dilahirkan, yang membuat Rosella tidak pernah menyesali lagi semua yang sudah terjadi di masa lalunya. Dan yang membuat Rosella paham bahwa Tuhan selalu punya rencana dalam hidup kita. Mungkin seringkali kita bertanya mengapa aku yang harus mengalami semua hal buruk itu, aku tidak kuat, aku tidak sanggup.

  • Menggoda Ibu Tiriku   Berkah Tiada Akhir

    Lidya dan Sierra masih begitu syok sampai mereka tidak tahu harus senang atau tidak, namun semua anggota keluarga yang lain malah memekik senang, terutama Jacob yang tidak berhenti tertawa senang. "Selamat ya, Sierra! Selamat! Haha! Ayah senang sekali akan bertambah cucu! Hahaha!" Sierra pun hanya memaksakan senyumnya sampai tidak lama kemudian, Bastian pun pulang ke rumah karena Sierra mengirimkan hasil tespeknya ke ponsel Bastian.Bastian yang baru memarkir mobilnya pun langsung berlari masuk dan mencari istrinya. "Sierra, Sayang, benarkah itu? Kau hamil lagi, Sayang?" Bastian langsung menangkup kedua bahu Sierra. "Entahlah, tespeknya bilang begitu!" Bastian yang mendengar jawaban Sierra pun langsung tertawa sumringah. "Bukankah tespek tidak pernah bohong, Sayang? Sekarang kita tanya ke dokter ya! Ayo, Sayang! Ayo!" Bastian pun langsung mengajak Sierra pergi ke dokter kandungan siang itu dan jantung Sierra pun terus berdebar tidak karuan sampai akhirnya ia dipanggil masuk dan

  • Menggoda Ibu Tiriku   Kejutan Tidak Terduga

    Hampir satu minggu setelah acara pernikahan dan semua orang akhirnya bisa bersantai lagi dari padatnya acara mereka. Saking banyaknya undangan yang diundang oleh Adipura dari berbagai kota dan negara membuat jadwal keluarga mereka pun begitu padat untuk menjamu semuanya. Dan ketika semuanya berakhir, Rosella sendiri mengalami kelelahan yang tidak biasa. Ia lelah sekali sampai lemas dan tidak bernafsu melakukan apa pun, bahkan nafsu makan pun tidak ada. Selama tiga malam Rosella dan Jonathan masih menginap di hotel lalu setelahnya mereka pun pulang ke rumah Adipura. Jonathan memang belum mengajak Rosella tinggal berdua di apartemen karena keluarga Adipura masih begitu menikmati kumpul bersama seperti ini, apalagi sekarang Julio sudah tinggal bersama mereka. "Kau tidak apa, Sayang? Kau kelelahan ya?" Jonathan membelai kepala Rosella yang sedang berbaring tidur siang itu. "Hmm, aku lelah sekali, Jonathan. Aku sedikit meriang, kurasa aku tidak mau melakukan apa-apa dulu." "Kau mau

  • Menggoda Ibu Tiriku   Wedding Day

    Sebuah papan bertuliskan "The Wedding of Jonathan and Rosella" terpasang di pintu masuk sebuah taman di sebuah hotel mewah yang akan menjadi tempat pemberkatan pernikahan pagi itu. Hanya sedikit undangan yang diundang pada pagi hari, namun mereka akan mengadakan pesta besar lagi di ballroom mewah nanti malam. Semua undangan pun sudah hadir di sana dan mereka begitu antusias menantikan pasangan pengantin yang berbahagia. Rosella sendiri nampak begitu gugup saat berada di ruang VIP untuk menunggu saat ia harus keluar. Setelah mengalami persiapan pernikahan yang cukup membuat emosi labil dan setelah mengalami pingitan yang membuatnya begitu merindukan Jonathan, hari ini akhirnya mereka akan mengikat janji suci dan jantung Rosella tidak berhenti berdebar kencang sejak subuh tadi. "Tenang, Rosella! Tenang! Kau terlalu gugup!" Lidya terus tersenyum menatap Rosella dari pantulan cerminnya. "Bagaimana aku tidak gugup, Ibu? Entahlah, aku gemetar!" "Haha, aku juga begitu waktu itu, Rosel

  • Menggoda Ibu Tiriku   Malam Pertama yang Lebih Awal

    Semua anggota keluarga menyambut bahagia lamaran yang dilakukan oleh Jonathan dan mereka pun begitu tidak sabar untuk menikahkan anak-anak mereka. Mereka pun langsung memilih hari baik dan persiapan pernikahan pun mulai digelar. Semua orang langsung sibuk dengan tugasnya masing-masing karena Adipura ingin membuat pesta besar untuk Jonathan dan Rosella. "Sungguh tidak usah pesta sebesar itu, Ayah. Bagiku yang penting pernikahan kami sah.""Tidak bisa! Kau akan menikah, tentu saja pestanya harus besar dan mewah. Ayah tidak mau tahu, pestanya harus besar!" seru Adipura lagi dengan lantang. Semua anggota keluarga pun tidak berani membantah lagi dan akhirnya menuruti Adipura. Mereka menyewa gedung resepsi mewah dan menyewa jasa WO, namun tetap saja Adipura yang begitu sibuk mengatur semua detailnya karena memang Adipura sendiri adalah orang yang sangat detail. Sedangkan Lidya dan keluarganya yang sudah kembali ke rumah mereka sendiri, tidak banyak ikut campur dan memilih untuk mengik

  • Menggoda Ibu Tiriku   Kejutan Lamaran

    "Mari, silakan, Pak Jacob!" "Silakan, Pak Adipura!" Keluarga Adipura, keluarga Jacob, dan keluarga Lidya sedang berkumpul bersama malam itu di sebuah ruang VIP di sebuah hotel mewah untuk makan malam. Setelah melalui banyak hal, mereka menjadi semakin dekat satu sama lain. "Rosella, kapan kau baru akan kembali ke WHA, hah? Om menunggumu. WHA membutuhkanmu," seru Adipura. Sejak kejadian itu sampai Adipura keluar dari rumah sakit bahkan sampai hari ini, Rosella memang belum kembali bekerja di WHA. Walaupun semua masalah sudah selesai dan namanya sudah bersih, tapi Rosella masih ragu untuk kembali. Bahkan Livy sudah mengundurkan diri dan memilih pindah ke luar negeri. "Ah, itu ...." "Besok Rosella akan kembali bekerja, Ayah." celetuk Jonathan tiba-tiba. Rosella pun membelalak menatap Jonathan karena sebelumnya mereka belum pernah membicarakannya. "Jonathan!" desis Rosella. Namun, Jonathan tidak menanggapinya dan malah menggenggam tangan Rosella yang ada di atas meja. "Besok

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status