Share

Kayana kabur

Kayana membuka tali sabuk pengaman dengan kasar hingga tangannya hampir menyentuh pipi Rafandra. Dirinya masih kesal karena merasa dijebak oleh pria berkelakuan aneh itu. Bukan dijebak lebih tepatnya, tapi diancam secara halus.

Rafandra masih bersikap sabar, terutama saat Kayana yang tanpa basa-basi mengacungkan jari tengahnya. Ia tahu gadis itu masih kesal karena kejadian di basement apartemen tadi. Pasalnya, Rafandra tak sengaja mencium bibir Kayana yang terlihat merayunya.

“Buka pintunya!” teriak Kayana. Rafandra masih diam di posisinya. Sementara Samsul mulai mengintip dari balik spion mobil, takut kalau Rafandra kembali berulah seperti tadi.

“Nanti dulu. Besok, gue jemput ya. Terus kita jalan-jalan ke tempat biasa. Bagaimana?”

“Enggak!” tolak Kayana tanpa basa-basi. Rafandra kembali mengeluh dalam hati.

“Kenapa susah sekali sih ajak lu pergi? Gue janji enggak macam-macam.” Rafandra mengacungkan dua jari sebagai tanda perjanjian. Tentu saja Kayana menolak. Ia tahu akal bulus
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status