공유

Kekhawatiran ayah Kayana

Tokk tokk

Suara ketukan pintu kamar terdengar nyaring. Ada seseorang tengah berdiri di depan pintu sejak lima menit yang lalu. Kayana membuka matanya perlahan. Sorot sinar matahari jatuh tepat di depan matanya. Ia melirik sekilas ke arah jam dinding, sudah menunjukkan pukul tujuh pagi.

Ini hari libur pertama sejak pindah ke tempat kost.

Tokk tokk

Suara itu kembali terdengar. Kayana perlahan bangkit dari tidur malasnya lalu membuka pintu kamar. Dengan wajah polos dan rambut berantakan, Kayana berdiri sambil menggaruk pinggangnya yang gatal. Dilihatnya, seseorang berdiri di depan pintu sambil menyembulkan deretan giginya.

"Ada apa, Mbak?" Kayana sedikit ketus bertanya pada orang tersebut dan yang ditanya hanya diam tertawa sambil menggaruk kepalanya. Kayana mengerutkan dahinya bingung.

"Anu mbak. Tadi malam pacarnya datang. Saya panggil mbak Kayana tapi tidak ada jawaban." orang tadi menunjukkan bungkusan plastik putih dan sesuatu di dalamnya. "Ini loh, ada yang kirim martabak tel
잠긴 챕터
앱에서 이 책을 계속 읽으세요.

관련 챕터

최신 챕터

DMCA.com Protection Status