Beranda / Romansa / Mengejar Cinta Kayana / Ego yang tak bisa diraih

Share

Ego yang tak bisa diraih

Penulis: Rachel Bee
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-31 03:52:34

Malam ini tepat pukul dua belas, Alyssa terpaksa pulang ke kediamannya setelah berdebat sengit dengan Wirautama di telpon tadi. Ini semua adalah permintaan aneh suaminya yang terus memaksanya untuk bicara malam ini. Pria itu berubah kasar dalam satu hari karena kejadian tadi siang. Rupanya, kepergian Alyssa yang tiba-tiba membuat kemarahannya tak terbendung.

“Dari mana saja kamu?” Wirautama memanggil Alyssa yang tengah berjalan santai di ruang tamu tanpa menghiraukan dirinya. Tak ada jawaban dari Alyssa, istrinya itu langsung masuk ke dalam kamar lalu membersihkan dirinya. Merasa tak dianggap, Wirautama mengikuti langkah istrinya lalu bertanya lagi padanya. “Kenapa kamu menghindari suamimu sendiri dan memilih pergi?”

“Kasar sekali cara bicara kamu sekarang. Seorang Wirautama yang terkenal ramah di luar sana, ternyata adalah orang yang sangat arogan. Apa pantas kamu bersikap seperti ini di depan istrimu sendiri?” gertak Alyssa yang tak takut dengan gertakan Wirautama tadi.

Tubuh lel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Mengejar Cinta Kayana    Rumor tak baik

    Knock knock Rafandra dan Samsul sama menoleh ke arah pintu. Dua kali suara ketukan terdengar, tak lama kemudian seseorang pun masuk dengan tenangnya ke dalam ruangan. Rafandra menyudahi perdebatannya dengan Samsul lalu menyuruh anak buahnya itu keluar. “Papa dengar, kamu bertemu dengan Mr Hamid dari Dubai?” Rafandra mengangguk. “Apa yang kalian bicarakan?” Wirautama tanpa permisi langsung duduk dengan satu kaki menyilang. Sudah biasa baginya dan itu dimaklumi oleh Rafandra. “Iya, dia menawarkan kerja sama. Rafa lupa mau memberitahu papa kalau projek yang papa berikan sudah dibatalkan. Rafa tidak mau bekerja sama dengan projek milik pemerintah, pembayarannya sering tertunda,” keluh Rafandra yang diangguki oleh Wirautama. Ia tak banyak berkomentar tentang keputusan anaknya mengenai projek yang satu itu. “Oh iya, kapan Kayana keluar dari rumah sakit?” tanya Wirautama tanpa rasa bersalah. Dirinya bahkan belum pernah menjenguk menantunya, padahal jarak rumah sakit dan kantor tak terlal

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-01
  • Mengejar Cinta Kayana    Kebodohan pasangan itu

    Rumor beredar begitu cepat. Berawal dari ketidaksengajaan Rani datang ke sebuah pesta pertunangan salah seorang sahabatnya bersama dengan Wirautama, dari situlah rumor perselingkuhan antara merebak hingga wartawan menyebarluaskan ke seluruh media elektronik. Awalnya, rumor ini tak terendus sampai salah satu akun membongkar kebusukannya. Akun itu menuliskan komentarnya dengan tulisan yang cukup pedas. Katanya, Rani itu sebenarnya mantan kekasih si pemilik pesta yang kabur lalu menikah diam-diam dengan Wirautama. Rafandra sebenarnya tidak mau tahu tentang rumor itu. Ia bahkan menutup kolom komentar di akun media sosialnya dan memilih diam ketika para penggiat gosip gencar menanyakan hal itu padanya. Benar saja, baru beberapa jam rumor itu beredar, sudah puluhan akun bertanya padanya di pesan pribadi hingga membuatnya kesal. Di saat seperti ini, ia semakin membenci ayahnya sendiri. "Banyak media yang penasaran, bos. Bagaimana ini?" tanya Samsul yang sejak satu jam lalu tak berhenti be

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-07
  • Mengejar Cinta Kayana    Rahasia ibu tiri Rafandra

    "Kamu lelah?" Rafandra menggeleng lalu tak lama ia mengangguk. "Aku juga lelah." Kayana menyindir dari balik ponselnya. Rafandra menggeliat perlahan mengamankan tidurnya di samping Kayana. Beruntung, ranjang rumah sakit itu sedikit lebih luas. Rafandra bisa merebahkan tubuhnya disana dengan nyaman. "Pulang besok yuk," ajak Rafandra. Ia telah bosan melihat suasana rumah sakit dan merindukan masakan Kayana yang menjadi salah satu alasannya. "Kata dokter, lusa baru boleh pulang." Kayana menjawab sambil melirik dari ujung matanya. Bibir Rafandra maju dua senti, seolah sedang merajuk pada istrinya. "Tapi aku rindu masakanmu." Kayana mendecih sinis. Bujukan Rafandra nyatanya tak mampu menaklukkan hati istrinya. Bukan tak ingin keluar dari rumah sakit, hanya saja Kayana masih merasakan tubuhnya belum sepenuhnya pulih dari sakit. "Rumor itu sudah meluas. Kata mama, aku dilarang ikut campur. Menurut kamu?" Rafandra coba mengalihkan pembicaraan. Karena dirinya baru saja teringat lagi akan

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-09
  • Mengejar Cinta Kayana    Pilihan yang sulit

    Meski telah dua jam terlewat sejak Abil pulang, wajah Rafandra masih saja merengut tak suka. Ia terus menunjukkan ketidaksukaannya pada Abil. Bahkan tak segan-segan menyindir Kayana meskipun istrinya itu sedang tak membicarakan sahabatnya. "Masih cemburu?" Rafandra tak menyahut. "Masih soal Abil?" kembali tak menjawab, Kayana mendesah pasrah. Menghadapi suami yang senang sekali merajuk adalah tantangan bagi Kayana sehari-hari. Di balik wajah tegasnya, Rafandra memang sering menampakkan sisi manja yang berbeda. "Kalau kamu masih cemburu, besok aku pulang sama Abil. Aku minta dia jemput aku. Oh, sekalian sama Raka juga," sindir Kayana yang semakin membuat Rafandra cemburu. "Bukan begitu, tadi kenapa sih dia sengaja tempelin bibirnya di telinga kamu?" tanya Rafandra. "Aku cemburu, kamu dibisikin sama dia." "Oh, karena yang dibisikin itu?" Rafandra mengangguk. "Itu dibisikin apa? Bukan lagi ngomongin aku kan?" Kayana menggelengkan kepalanya. Dirinya terdiam sejenak, memikirkan apakah

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-11
  • Mengejar Cinta Kayana    Pulang ke rumah

    Dokter yang biasa menangani Kayana tersenyum lebar. Setelah merapikan stetoskop dan alat pengukur tekanan darah, ia menyuruh suster yang ikut dengannya mencabut selang infus yang terpasang di tangan Kayana. Berbisik sejenak pada suster, ia kembali tertuju menatap Kayanaa yang tengah menanti hasil pemeriksaan. “Bagaimana, dok?” tanya Kayana yang tak sabaran dengan hasilnya. “Sudah bagus. Hari ini bisa langsung berkemas dan pulang. Hanya saja nanti di rumah harus lebih banyak istirahat dan jangan terlalu lelah bekerja. Satu lagi, jangan stress dan banyak melihat sesuatu yang indah.” dokter muda itu tersenyum ramah pada Kayana hingga wanita itu salah tingkah. Kayana membalas senyuman dokter itu dengan anggukan pelan. “Kalau melihat dokter boleh? Kan dokter juga pemandangan yang indah.” Kayana merayu dokter muda itu hingga terkikik malu. Tak suka, Rafandra yang berada di samping Kayana tiba-tiba saja membelalakkan matanya dan tangannya menyilang di dada. Lirikan matanya jangan dilupaka

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-13
  • Mengejar Cinta Kayana    Menyelesaikan kesalahpahaman

    Bukan kebiasaan Wirautama mengajak keluarga besarnya berkumpul bersama kecuali untuk membahas masalah penting. Terakhir kali mereka berkumpul saat Rafandra berencana melamar Kayana. Sekarang, mereka berkumpul duduk dengan tenang untuk mendengarkan sebuah pengumuman penting tentang rumor yang sedang beredar di media. Ayah dan ibu Kayana ikut menarik napas panjang saat Wirautama duduk di sofa yang terletak di paling ujung. Kepala rumah tangga sekaligus pemilik rumah mewah itu mengatur lebih dulu apa saja yang akan disampaikan olehnya agar tidak ada yang salah paham. “Papa minta maaf.” suasana hening seketika. Semua sama memperhatikan mimik wajah Wirautama yang terlihat tegang. “Beberapa hari terakhir ada kegaduhan yang membuat semua orang tidak tenang hingga membuat Kayana ikut terkena imbasnya. Kayana, maafkan papa.” Kayana yang sedang bergelayut manja pada Rafandra menolehkan wajahnya. “Iya, pa.” Kayana menjawabnya dengan pelan. “Untuk besan, saya juga minta maaf karena telah memb

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-14
  • Mengejar Cinta Kayana    Menuntut perjanjian

    Rani terkejut melihat sebuah amplop surat tergeletak telat di atas meja ruang tamu rumahnya. Dirinya baru saja pulang setelah menghadiri pesta ulang tahun salah satu sama sahabatnya yang letaknya tak jauh dari kediaman tempat tinggalnya. Amplop itu diambilnya. Tak ada nama pengirim atau sekedar tulisan penanda. Karena hanya dirinya yang ada di rumah, sudah pasti surat itu tertuju untuknya. Rani terduduk sejenak sambil membuka amplop surat itu dan membacanya perlahan. Awalnya dirinya tak curiga, namun saat melihat kalimat terakhir yang dibacanya dengan cepat dirinya menarik kesimpulan jika ini adalah pertanda buruk untuknya. "Apa ini? Dia akan mencampakkan aku?" Ranu meremas kertas itu hingga tak berbentuk lalu membuangnya ke tempat sampah. Ia tak terima dengan keputusan itu dan tentu saja akan melawannya. "Dia ingin membuangku ternyata." Tak ingin menundanya, Rani pergi menuju rumah utama Wirautama dengan tujuan akan menanyakan perihal surat yang telah ia terima. Ia ingin menanyak

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-15
  • Mengejar Cinta Kayana    Imbas rumor

    Keputusan Wirautama meninggalkan istri keduanya menimbulkan sebuah kontroversi di kalangan pegiat media. Ada yang mendukung, ada juga yang menghujat sikap sepihak ayah Rafandra itu. Pasalnya, selama ini Wirautama selalu dielu-elukan oleh banyak ibu muda sebagai pria pengusaha terkenal di Jakarta yang sayang dengan istrinya. Lalu, saat mendapatkan berita mencengangkan itu bukan tidak mungkin dukungan yang selama ini didapatkannya akan berubah haluan menjadi penuh kebencian. Hal inilah yang menjadi kerisauan bagi Rafandra saat bertemu dengan partner kerja baru untuk perusahaannya. "Bagaimana dengan urusan pak Wira? Sudah ada solusinya?" sebuah pertanyaan menyelidik yang dilontarkan oleh partner kerja Rafandra berhasil membuat suasana hatinya kacau. Tanpa banyak bicara, ia hanya meresponnya dengan senyuman. "Tidak tertarik untuk membantunya?" "Pembahasan ini di luar dari kontrak kerja sama. Bisakah anda pisahkan keduanya? Saya rasa ini tidak ada hubungannya dengan masalah ayah saya,"

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-18

Bab terbaru

  • Mengejar Cinta Kayana    Saat terakhir

    Lima tahun kemudian Tak terasa usia pernikahan Rafandra dan Kayana telah memasuki tahun ke lima. Ada yang bertambah di tahun tersebut, satu anak dari Kayana di tahun ke tiga saat si kembar sudah mulai aktif berjalan. Rafandra sempat kewalahan menghadapi ke tiga anaknya yang mulai tumbuh besar. Si kembar juga mulai cerewet seperti ibunya. "Papa, mau itu." Rafisha menunjuk pohon mangga yang berbuat lebat belakang rumah orangtua Kayana. Cukup tinggi, Rafandra sampai mengernyitkan dahinya. "Ambilin." "Papa enggak bisa. Suruh om Samsul saja ya." Rafandra merinding membayangkan betapa tingginya pohon mangga itu. Ia lebih baik menunggu di bawah sambil mengawasi kedua anak kembarnya. "Papa payah." Rafisha merengut. Tak lama kemudian ia berhasil menarik kakeknya untuk mengambilkan mangga yang dimaksud olehnya tadi. Dengan senang hati sang kakek mengambilkannya. Diambilnya sebuah kayu tinggi dekat pohon dan dalam sekali tarikan, dua mangga berhasil diambilnya. "Hore, buah mangga." Rahisya

  • Mengejar Cinta Kayana    Kelahiran anak kembar Rafandra

    Empat bulan kemudian "Rafa! Rafa!" Suara teriakan terdengar dari dalam kamar mandi. Rafandra yang masih terbuai mimpi sayup-sayup mendengar suara itu. Tak terdengar lagi, ia pun melanjutkan mimpinya. "Rafa!" Mata Rafandra langsung terbelalak. Terkejut dengan suara keras yang memanggil namanya dari dalam sana. "Iya!" Rafandra berlari ke tempat asal suara dan mendapatkan sesuatu yang mengejutkannya. "Astaga! Kayana." Tanpa banyak tanya lagi ia segera menggendong tubuh Kayana yang lemas. Ada aliran darah di sekitar kakinya bercampur dengan cairan bening. Tas kecil di atas meja rias ia sambar beserta kunci mobil dan ponselnya. Berjalan cepat menuruni anak tangga, Rafandra berteriak nyaring membangunkan seisi rumah. "Woy, bangun. Tolongin. Kayana mau melahirkan!" teriaknya. Samsul yang kebetulan sedang menginap di rumah Rafandra pun ikut terbangun mendengar teriakan keras dari bosnya itu. Segera ia berlari menyusul Rafandra yang sudah berada di luar rumah. "Bos. Bu Kayana mau me

  • Mengejar Cinta Kayana    Kebahagiaan tertinggi

    Mau tidak mau, kabar kelahiran anak kedua Wirautama membawa dampak besar bagi perusahaan. Terlebih lagi, istri keduanya adalah seorang selebritis yang sering mendapat perhatian publik atas apa yang dilakukannya. Bukan tidak mungkin, hal seperti ini akan jadi momok yang menakutkan bagi Wirautama dan keluarganya. Belum sampai satu hari berita itu dimuat, sudah muncul lagi satu isu yang membuat Rafandra tercekat. Isu tentang keretakan rumah tangga ibu dan ayahnya yang entah dari mana kabar itu berhembus. Ini yang paling dibenci oleh Rafandra. Ia tak bisa tidur nyenyak setelah berita itu keluar. "Ada-ada saja berita aneh. Ini papa harus klarifikasi." Rafandra membuang ponselnya ke atas sofa di ruang tengah. "Rafa capek, Ma." "Nanti mama bantu klarifikasi. Kamu pikirkan perusahaan saja dan Kayana." Alyssa yang berdiri tangga bawah melirik Kayana dan Rafandra yang sedang duduk berdua di ruang tengah. "Anak papamu akan dibawa kesini. Mereka akan tinggal bersama kita." "Benarkah?" Kayana

  • Mengejar Cinta Kayana    Reaksi publik

    Tentang berita kelahiran anak Rani, pertama kali diketahui oleh Alyssa saat tak sengaja menguping pembicaraan salah satu temannya yang berprofesi sebagai dokter. Ia mengatakan ada pasien masuk ke ruang bersalin dengan status mengkhawatirkan. Informasi itu didapatkan dari seorang suster yang menerima pasien itu di ruang gawat darurat. Teman Alyssa bercerita, dia seperti pernah melihat wanita itu tapi lupa tepatnya di mana. Ia pun bertanya pada Alyssa, walau tak yakin dengan jawabannya. "Tadi, kalau tidak salah namanya adalah Rani iswandari. Nama suaminya Wirautama. Alyssa, nama Wirautama di Jakarta tidak hanya nama suamimu kan?" Alyssa terdiam saat itu. Nama Rani dan Wirautama memang banyak, tapi yang terlibat cinta di belakang layar hanya mereka berdua. Tidak salah lagi, pasti itu Rani istri kedua suaminya. "Dia melahirkan? Siapa yang mengantarnya?" tanya Alyssa yang mulai khawatir. Ia takut terjadi sesuatu dengan wanita itu dan dirinya akan terus merasa bersalah hingga akhir hidup

  • Mengejar Cinta Kayana    Adik tiri lahir

    "Istrimu melahirkan!" Alyssa menaruh ponselnya segera setelah berteriak. Wirautama yang berada di kamar terkejut dengan suara teriakan itu. Ia segera berlari keluar kamar menemui Alyssa. "Ada apa?" balasnya. "Aku dapat info, istrimu melahirkan. Kamu tidak menjenguknya?" tanya Alyssa memastikan. Terdiam sambil berpikir sejenak, Wirautama belum bisa memutuskan akan datang atau tidak. Ia bimbang memutuskan hal tersebut. Lalu Alyssa kembali bertanya, "Kamu jenguk tidak? Kalau tidak, biar aku yang jenguk." "Kalau berdua dengan kamu, aku ikut." "Ok. Aku ganti pakaian dulu." Alyssa segera masuk ke dalam kamar untuk berganti pakaian sementara Wirautama menunggu di luar. Rafandra yang baru saja dari luar rumah, baru selesai mencuci mobilnya melihat keheranan wajah ayahnya yang diam memucat seperti terkena sihir. "Kenapa, Pa?" tegur Rafandra. Wirautama terlonjak kaget lalu menggelengkan kepalanya. "Kok diam saja?" "Kamu enggak kerja?" Wirautama malah balik bertanya pada Rafandra. "Izi

  • Mengejar Cinta Kayana    Kembali terusik

    Karena kondisi tubuh Wirautama telah membaik, ia sudah diizinkan untuk kembali beraktivitas walau hanya sekedar duduk tanpa turun langsung ke lapangan. Rafandra sebagai anak yang sangat sayang pada ayahnya, rela menggantikan tugas sementara ayahnya sebelum rapat pimpinan direksi yang akan dilaksanakan bulan depan. Menunggu ayahnya selesai membaca dokumen yang ia bawa, Rafandra lebih mementingkan pesan yang dikirimkan oleh istrinya. Pesan ringan, hanya seputar keinginan istrinya yang aneh. "Kayana lagi rewel?" tanya Wirautama mengintip dari balik kacamatanya. Rafandra mengangguk. "Biasa, itu. Minta apa dia sekarang?" "Minta belikan croffle, cromboloni. Makanan aneh, Pa. Pasti ujung-ujungnya Rafa yang makan," keluh Rafandra. "Ya enggak apa-apa. Yang penting istri kamu senang, anak kamu juga." Rafandra hanya mengangguk-angguk sambil memainkan ponselnya. "Papa enggak pulang? Udah jam makan siang. Mama bilang jangan terlalu banyak kerja." Rafandra berdiri dari duduknya, mengambil doku

  • Mengejar Cinta Kayana    Mengadu pada ibu mertua

    Pagi sekali sepasang suami istri itu bangun. Baru saja menapakkan kaki mereka di dapur, keduanya sudah disambut suara pekikan Alyssa yang sedang mengkomandoi asisten rumah tangga yang akan memasak sarapan pagi itu. "Jangan kebanyakan gula. Kalau bisa, tomatnya ditambah." asisten rumah tangga itu hanya diam saja sambil mengangguk pelan. "Kayana tidak suka manis. Nanti bikin tehnya dibuat lebih kental sedikit." "Iya Bu." Saatnya Alyssa kembali ke ruang makan. Sudah ada Kayana dan Rafandra yang duduk manis berbincang satu sama lain. Kayana terlihat segar dengan rambut basahnya. Begitu pula Rafandra yang sejak tadi mengusak-usak rambut sang istri. Keduanya tampak akur tak seperti biasanya. "Tumben keramas pagi-pagi," sindir Alyssa. Sedikit berdehem, ia bertanya lagi pada keduanya. "Tadi malam habis berbuat yang enak-enak ya?" Alyssa terkekeh hingga membuat wajah Kayana memerah. Ia menoleh ke sebelahnya, Rafandra juga ikut terkekeh karena membayangkan kejadian tadi malam. Kayana yang

  • Mengejar Cinta Kayana    Sensasi di atas ranjang

    "Aku mau pulang ke rumah ibu. Mau liburan di sana." Kayana merajuk. Sejak pulang dari rumah sakit dan berjalan-jalan sebentar di sekitar area mall, rupanya tak membuat mood kesayangan Rafandra itu membaik. Apalagi, saat di resto tadi dirinya bertemu dengan Sonia secara tak sengaja dengan sikap sok centilnya. Seketika hancurlah semua niat dirinya yang ingin bermanja-manja dengan sang suami. "Besok ya. Aku antar ke rumah ibu." Rafandra mencoba bersikap sabar menghadapi ibu hamil yang sering meraung-raung tak jelas seperti Kayana. Persediaan sabarnya harus lebih dari hari biasa. "Terus, kamu nginep di sana enggak?" Rafandra menggelengkan kepalanya. "Kenapa? Kamu tega ninggalin aku sendirian kalau malam?" Rafandra menepuk dahinya. Memang serba salah menjawab pertanyaan dari Kayana saat ini. "Aku kan kerja—" "Kalau kamu kerja, memangnya ada larangan tinggal di rumah aku? Kamu jahat, Rafa. Kamu enggak sayang lagi sama aku." Kayana mulai merengek. Air matanya menetes melalui pipinya ya

  • Mengejar Cinta Kayana    Pesan aneh ayah mertua

    Rafandra menyempatkan diri datang ke rumah sakit bertemu dengan ayahnya yang masih dirawat di sana. Dirinya datang tidak hanya sendiri, bersama dengan Kayana tentunya. Baru saja ia masuk, mata ayahnya telah memindainya dari jarak jauh seolah dirinya adalah seorang penjahat. Memang seperti itulah Wirautama jika sedang mengintai seseorang. "Pa, biasa aja lihatin Rafa." risih, Rafandra menegur ayahnya. Kayana yang mengekor di belakang mengucapkan salam lalu mencium tangan ayah mertuanya. "Papa udah sembuh belum sih?" "Dasar anak durhaka. Tuh istri kamu saja cium tangan, kamu malah melengos." Wirautama memukul lengan Rafandra pelan, namun anaknya itu berlagak kesakitan. "Bagaimana dengan Sonia? Berhasil dipindahkannya?" Rafandra menggedikkan bahunya. "Papa kenapa bikin peraturan seperti itu sih? Kenapa Sonia dimasukkan ke dalam tim pengembangan juga?" "Dia bagus, idenya selalu menarik dan public speakingnya selalu didengar oleh investor. Apa salahnya kalau kita masukkan dia ke dalam t

DMCA.com Protection Status