Share

Sebab Hati Bayu Yang Membeku

Bayu merasakan Diana yang terdiam, hanya menerima pelukan nya. tanpa balasan juga tanpa penolakkan.

Namun meski begitu, tetap hatinya dihantui rasa bersalah juga ketidak tenangan akan perubahan sikap Diana yang tiba-tiba.

Perlahan Bayu meregangkan pelukan nya, setelah ia rasakan Diana yang sudah terlelap sebab nafasnya sudah teratur.

Kemudian ia menelentangkan tubuh nya dan memandang langit-langit kamarnya. Pikiran nya seketika melayang, kembali mengingat mengapa kini ia merasa tak bisa lagi membuka hatinya pada siapapun, termasuk istrinya sendiri.

Sebab luka yang pernah ia rasakan. Sebab trauma yang membuatnya takut untuk kembali memulai karena takut jika sudah jatuh cinta ia akan kembali dikhianati.

Rasa sakit nya bahkan seolah tak pernah berkurang, meski setiap hari ia berusaha mengikhlaskan apa yang tak bisa dimilikinya.

***Kilas Balik***

Toktoktok…

Bayu mengetuk pintu apartemen Risma sambil membawa sebuah jar berisi penuh Cokelat kegemaran Risma.

Hari ini tepat hari ulang tahun Risma yang ke dua puluh tujuh. Ia ingin sekali memberi kejutan dengan datang ke apartemen nya tanpa memberi tahu Risma terlebih dahulu.

Ia terus mengetuk pintu tapi tidak ada respon dari Risma. Pria itu pun berfikir mungkin Risma sedang tidak ada di apartemen nya.

Lalu ia coba menghubungi ponsel Risma, namun tidak kunjung mendapat jawaban. Samar terdengar dering ponsel Risma dari dalam apartemen nya hingga membuat Bayu mulai khawatir takut terjadi sesuatu pada Risma di dalam sana.

Sebab Risma tak biasanya seperti ini. Biasanya ia selalu merespon panggilan nya meskipun sedang tertidur, Risma akan cepat terbangun oleh suara dering ponselnya.

Bayu pun mencoba membuka pintu apartemen itu, yang ternyata tidak dikunci. Dengan langkah ragu, Ia lalu masuk untuk melihat keadaan Risma dan meletakkan Jar yang ia bawa dengan kotak hadiah berisi kalung emas yang akan ia berikan pada Risma sebagai hadiah ulang tahun nya di atas meja.

Namun ia dapati malah sepasang sepatu Risma dengan sepasang sepatu laki-laki tergeletak di lantai. Masih berusaha berpikir positif, dan berfikir mungkin milik kakak atau adik laki-laki Risma yang sedang berkunjung, pikirnya.

Tetap berusaha memberi alasan meski keraguan semakin menguasai hatinya. Ia kemudian masuk menuju ruang tengah kembali didapatinya baju-baju Risma juga baju dan celana pria yang entah siapa laki-laki ini.

Seketika prasangka baik yang tersisa pun lenyap dan berganti dengan Pikiran negatif yang menguasai diri nya. Ia mendengar suara desahan Risma, disela itu terdengar juga tawa nya dari dalam kamar.

Sebenarnya alam bawah sadarnya sudah menyadari kemana ini semua akan berakhir, namun masih ingin memastikan dengan mata kepalanya sendiri, Bayu pun memutuskan untuk melanjutkan langkah kakinya.

Perlahan Bayu membuka pintu kamar yang tidak sepenuhnya tertutup itu. Dan benar saja apa yang ada di pikirannya. Bayu melihat Risma sedang bercinta dengan seorang laki-laki yang tidak ia kenal.

Seakan sedang diremas jantungnya, begitu sakit ia rasakan ketika melihat wanita yang dicintainya sedang berada di bawah kungkungan pria lain.

Ia merasakan panas ditubuhnya yang menjalar dari kaki hingga kepala. Rahang nya menegang begitu juga dengan kepalan tangan nya yang begitu kuat menahan amarah. Ia tidak tahan lagi melihat wanitanya di cumbui oleh laki-laki lain, dan langsung saja ia tarik bahu lelaki itu dan

Bug! Bug!

Ia melayangkan pukulan nya pada wajah lelaki itu. Risma pun tidak kalah terkejutnya, ia lantas bangkit dari posisi nya sambi berusaha meraih selimut untuk menutupi tubuhnya yang tidak tertutupi sehelai kain pun.

"Mas!" Risma menjerit tertahan, sebab terkejut dengan Bayu yang tiba-tiba berada di hadapan mereka.

Tangan nya kini bergerak cepat berusaha menghindar, sambil memunguti pakaian nya yang berserakan di lantai. Ia lalu mencoba melerai Bayu yang kini saling pukul dengan lelaki itu.

"Mas Bayu udah, Mas Stop! Jangan!" Jerit Risma. Ia lantas mendorong Bayu dengan kuat agar terlepas dari pria itu hingga ia jatuh tersungkur. Bayu lalu terdiam sambil mengatur nafasnya yang masih terengah-engah Ia masih tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Risma mengkhianati nya. Sakit hatinya pun semakin bertambah kala melihat wanita itu masih membela pria selingkuhan nya hingga titik terakhir.

Ia lantas pergi dari apartemen Risma. Separuh hatinya masih berharap Risma menahan kepergian nya atau sekedar mengatakan sesuatu untuk memberikan penjelasan padanya. Tapi ternyata tidak.

Risma malah sibuk menolong lelaki selingkuhan nya itu yang sudah babak belur wajahnya akibat dipukuli oleh Bayu. Kekecewaan yang mendalam pun kini menyelimuti hatinya.

Bayu menangis setelah sampai di kamar kos nya. Ia sangat mencintai Risma, bisa dikatakan Risma adalah cinta pertama nya. Namun Risma kini tega mengkhianatinya. Padahal Bayu sedang berusaha meyakinkan kedua orang tua Risma perihal niatnya yang sungguh-sungguh ingin menikahi Risma, tapi Risma malah selingkuh dibelakangnya disaat Bayu berusaha selalu memberikan yang terbaik yang ia bisa.

Ia bekerja mati-matian untuk mengumpulkan uang agar bisa memenuhi mahar yang diminta oleh kedua orang tua Risma dan mereka bisa segera menikah, namun balasan yang ia dapatkan justru malah sebuah penghianatan.

Masih di apartemen nya, Risma menatap nanar Jar berisi cokelat dan kotak hadiah dari Bayu yang ia tinggalkan di atas meja. Ia lalu menangis dan merasa bersalah atas apa yang dilakukan nya pada Bayu.

Setelah delapan bulan terakhir ia menjalin hubungan perselingkuhan di belakang Bayu akhirnya hari ini Bayu benar-benar mengetahui nya.

Tak dapat dipungkiri ia juga sangat mencintai Bayu, namun ia tidak bisa terus menunggu Bayu yang tak kunjung mendapat restu dari kedua orang tua nya, apalagi tahun ini Risma memasuki usia dua puluh tujuh, usia yang sudah sangat cukup untuk menikah.

Risma akhirnya memilih berkenalan dan menjalin hubungan dengan seorang lelaki kaya, pengusaha asal Kota M yang akan dinikahinya. Orang tua nya tentu dengan senang hati menerima lelaki ini karena mereka berpikir masa depan Risma akan terjamin jika putrinya menikah dengan pria itu.

Ia bahkan sudah melakukan persiapan pernikahan nya sejak enam bulan yang lalu tanpa sepengetahuan Bayu. Risma memang sudah berniat ingin memutuskan hubungan nya dengan Bayu besok ketika mereka bertemu di kantor, namun sialnya Bayu malah mendapatinya dalam keadaan seperti ini.

“Maafin aku mas, lagi pula cepat atau lambat kita akan berpisah..maaf kamu harus melihatku seperti ini..kita harus bicara besok, aku tunggu di tempat biasa jam istirahat. Aku akan tunggu kamu. Kita memulai ini semua baik-baik dan Aku berharap kita bisa selesaikan ini juga dengan cara yang baik." Risma mengirim pesan singkat pada Bayu.

Begitu dalam rasa penyesalan nya namun Risma berusaha untuk menguatkan hati nya. Sebab ia sadari juga bahwa cepat atau lambat ini lah yang harus mereka hadapi.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status