Home / Pernikahan / Mengejar Cinta Istriku / Sejarah Diana dan Bayu

Share

Sejarah Diana dan Bayu

Author: Tiarariy
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

"Sayang ? kamu dateng Nak ?" Ratih, Ibunda Bayu. Dengan senyumnya yang hangat menyambut kedatangan menantu nya. Diana pun memeluk Ibu mertua nya, sebab rindu sudah hampir dua minggu mereka tak bertemu.

"Mama gimana ? sehat ?" Tanya Diana sambil ia menempelkan pipi kanan dan kiri nya dengan kedua pipi Ratih bergantian.

"Ya begini lah." Jawab Ratih.

"Diana bawain bolu karamel kesukaan mama nih. bentar ya Diana taruh di piring." Ucap Diana sambil mengacungkan kantong plastik berisi bolu karamel yang ia beli dalam perjalanan tadi.

"Makasih sayang." Jawab Ratih, Diana pun masuk ke dapur dan menyiapkan makanan itu untuk disajikan pada Ibu mertua nya.

"Kamu gak kerja, nak ?" Tanya Ratih, begitu Diana kembali duduk disamping nya dan meletakkan piring berisi potongan bolu karamel tadi. Mereka duduk di sofa di depan tv yang terletak di ruang keluarga.

"Diana lagi males banget ke kantor mah. Tadi udah izin sih." Jawab Diana, sambil mengunyah kue itu.

"Bayu kerja ?"

"Mas Bayu berangkat kok." Jawab nya.

"Jadi kamu kesini cuma mau nengok mama aja ?"

"Iya, emang kenapa mah ?"

"gak apa-apa mama kira kamu lagi bertengkar sama mas mu, mau ngadu ke mama."

Deg! mendengar itu, Diana pun terdiam. Ia meneguk segelas air putih di hadapan nya yang ia bawa tadi. Ibu mertua memang lah ibu, yang sepertinya memang punya firasat yang kuat jika terjadi sesuatu dengan anak mereka, pikir Diana.

"Gak ada mah, tenang aja." Jawab Diana seraya memaksakan senyumnya.

"Bagus lah, kadang-kadang pernikahan apalagi kalo masih baru, Suka ada-ada aja masalah nya. Tapi kalo ada apa-apa, dateng ke mama, ya ? Mama akan negur sendiri anak mama kalo dia buat salah."

"Iya mah." Jawab nya lagi.

"Bayu baik kan sama kamu ?" Entah apa yang membuat Ratih bertanya seperti itu, Namun Diana kini seperti ragu ingin menjawabnya.

"Assalamualaikum."

Belum sempat ia menjawab, tiba-tiba mereka dikejutkan dengan kedatangan seseorang yang tiba-tiba.

"Bayu ?"

************************************

Bayu memarkirkan mobil nya di lahan parkir gedung kantor nya. Namun tak segera turun dari sana, ia malah menyandarkan kepala nya dan memejamkan mata sambil memijat pelipisnya.

Sedikit kekacauan di rumah, sudah membuatnya tak bisa fokus melakukan apapun. Bayu merasa ia butuh beristirahat sejenak untuk mengistirahatkan otak nya, namun tak tahu harus berbuat apa.

Ia lantas meraih ponsel nya dan ia hubungi sekretaris nya untuk menunda semua meeting yang seharusnya ia hadiri hari ini. Ia pun beralasan sakit dan tak bisa datang ke kantor, meski sebenarnya sudah berada di parkiran.

Berpikir sejenak, mencari tujuan kemana ia akan pergi menenangkan diri, kemudian ia pun teringat akan ibunya.

Sudah beberapa minggu ia belum mengunjungi ibunya. Kenyataan nya memang Diana justru yang lebih sering datang untuk menjenguk atau sekedar menemani ibu nya yang tinggal sendirian, hanya bersama seorang asisten rumah tangga.

Tak ada keluarga yang menemani sebab Ayah Bayu sudah meninggal dunia dan Bayu adalah anak semata wayang. Sebab itu pula Bayu sangat menyayangi ibu nya bahkan rela memberikan apapun untuk membahagiakan sang Ibu, termasuk menikahi Diana.

Ya, menikahi Diana adalah salah satu upaya untuk membahagiakan sang Ibu yang saat itu sedang di ambang kematian.

*Kilas Balik*

Hari itu, dimana Diana masih menjadi rekan kerja Bayu di kantor. Bayu yang merupakan senior Diana di kantor nya, kerap kali dimintai bantuan untuk membimbing Diana yang masih anak baru kala itu.

mereka sering berinteraksi membicarakan pekerjaan, hingga sering menghabiskan waktu makan siang bersama, saking banyak nya pekerjaan yang harus mereka selesaikan.

"Mas, udah nikah belum sih ?" Tanya Diana pada Bayu. Mereka duduk berhadapan di kantin kantor mereka pada saat makan siang.

"Pernah hampir, tapi belum." Jawab Bayu.

"Maksud nya hampir ? Gak jadi gitu ?" Diana sepertinya memang penasaran sejak awal dengan Bayu. Sebab pria ini terlihat tak banyak bicara, dan tak juga tipe pria yang suka tebar pesona pada wanita.

"Iya gak jadi." Jawab Bayu.

"Kenapa ?"

"Belum jodoh aja mungkin, dia nikah sama orang lain."

"Oh, tapi masih punya keinginan ?"

"Masih lah, saya masih normal."

"Kirain ada trauma gitu."

"Gak ada, belum ketemu yang cocok aja."

"Mmm..Emang nyari yang gimana mas ?" Spontan Bayu menatap wajah Diana yang menunggu jawaban nya. Pertanyaan Diana pun langsung membuat Bayu menyadari wanita ini sedang tertarik padanya. Tak menjawab, Bayu hanya membalas Diana dengan senyuman.

"Pertanyaan nya kebanyakan ya ? hehe maaf mas." Diana pun tak lagi bertanya setelahnya, sebab takut Bayu jadi merasa tidak nyaman berdekatan dengan nya.

drrt...drrtt..

Bayu meraba saku celana untuk mengambil ponsel nya yang bergetar. Ia pun mengangkat telepon yang masuk dan terpaku begitu saja begitu ia dengar Ibu nya jatuh pingsan dan dilarikan kerumah sakit.

"Di, Aku harus kerumah sakit, Ibuku pingsan. Aku titip ini, selesain dulu sebisa kamu. Nanti telepon aku kalo ada yang kamu gak ngerti ya." Bayu tergesa-gesa menyerahkan semua berkas yang semula ia pegang kepada Diana.

"I..Iya mas.." Diana ikut terbata-bata melihat kepanikan Bayu, namun tak menunggu jawaban nya lagi pria itu langsung berlari kecil dan pergi dari sana.

Keesokan hari nya,

Diana menyusul Bayu ke rumah sakit sebab pria itu tak masuk kantor. Bukan tanpa sebab ia mendatanginya, namun karena atasan nya yang menyuruh Bayu untuk tetap mengurus pekerjaan nya, dibantu dengan Diana.

Dengan ragu gadis itu mengangkat kepalan tangan nya, berniat untuk mengetuk pintu ruang rawat tempat dimana Ratih di rawat. Namun belum sempat melakukan itu, Bayu sudah membuka pintu.

"Dari kapan disini ?" Tanya Bayu.

"Baru aja mas, baru mau ngetuk pintu." Diana datang dengan senyuman seperti biasanya.

"Oh, yaudah yuk masuk." Ajak Bayu. Diana pun berusaha tidak menimbulkan suara sebab ia lihat Ratih sedang tertidur.

"Mas, maaf ya sampe dateng kesini, aku disuruh sama Mbak Lily soalnya." Diana setengah berbisik menjelaskan pada Bayu.

"Gak apa-apa. Aku yang harusnya say sorry, kamu jadi repot-repot sampe harus jauh-jauh kesini." Jawabnya.

"Enggak kok, biasa aja. Oh iya, aku bawa ini buat ibu nya Mas Bayu." Diana menyerahkan sebuah kotak berisi Bolu Karamel pada Bayu.

"Maaf aku gak tahu ibu nya suka apa. Aku dateng ke toko roti tadi, lihat ini masih hangat baru dikeluarin dari oven, jadi aku beli aja."

"Makasih banget, ini kesukaan ibuku." Jawab Bayu.

"Serius ?" Wajah Diana berubah lebih cerah senyumnya.

"Iya beneran."

"Syukurlah, Gak sia-sia berarti." Kemudian gadis itu pun sibuk dengan laptop dan tumpukan berkas yang ada di hadapan nya. Sementara Bayu kini memperhatikan wajah Diana yang manis dan terkesan selalu tersenyum.

Related chapters

  • Mengejar Cinta Istriku   Sejarah Diana dan Bayu (2)

    "Oh ada tamu ?" Sontak Bayu dan Diana menoleh ketika mereka mendengar suara Ratih yang lemah berusaha menyapa. "Mama bangun ?" Bayu pun menghampiri ibunya yang terlihat sedang berusaha untuk bangkit dan duduk. Pria itu segera membantu ibu nya menaikan kepala ranjang agar ibunya tetap dapat bersandar. Melihat itu, Diana pun tersenyum. Hatinya menghangat melihat Bayu begitu lembut memperlakukan ibu nya. "Siapa itu ?" Tanya Ratih, mendengar itu Diana pun berinisiatif menghampiri nya dan mencium punggung tangan nya dengan sopan. "Diana tante." Ucap Diana. "Oh Diana, pacar mu ya mas ?" Tanya Ratih, membuat Bayu dan Diana saling menatap dengan canggung. "Nghh.. Enggak mah, bukan. Ini Diana, temen kantor aku." Jawabnya, sementara Diana hanya tersenyum mengiyakan. "Oh kirain pacar, mama udah seneng padahal." Diana hanya tersipu mendengarnya, kemudian berpamitan untuk kembali ke tempat duduk nya. "Mah jangan gitu, Bayu gak enak." Bayu berbisik pada ibunya." "Iya maaf, Ma

  • Mengejar Cinta Istriku   Sejarah Diana dan Bayu (3)

    "Lagi pada ngomongin apa sih ?" Tanya Bayu sambil masuk ke dalam ruangan itu. Sontak Diana dan Ratih pun menoleh ke arah nya. "Eh Mas, sini aku bawain." Ucap Diana lalu ia ambil kantong plastik yang ada di tangan kiri Bayu. "Itu aku beliin minuman ada di dalem sana, sama ada camilan juga, ambil aja." Jawab Bayu. "Makasih, mas." Ucap Diana. "Cepet banget dateng nya." Ratih seolah sedang protes pada putra nya. "Ih kok gitu mah ?" Tanya Bayu. "Mama lagi asik ngobrol sama Diana, kalo kamu dateng kan harus kerja lagi dia." Jawab Ratih, spontan Diana pun tersenyum dari sana, sementara Bayu kini menoleh padanya. "Nanti kan bisa ngobrol lagi, lagian mama juga harus banyak istirahat, iya kan ?" Jawab bayu. "Tuh kan, kalo sama Bayu mama disuruh tidur terus." Gerutu Ratih, sementara Bayu hanya terkekeh mendengarnya. lalu ia turunkan ranjang ibunya, agar dapat kembali berbaring dengan nyaman. "Aku har

  • Mengejar Cinta Istriku   Mengajukan diri.

    KEESOKAN HARINYA Diana kembali memasuki ruang rawat Ibunda Bayu. Sesuai apa yang diperintahkan oleh Bayu kemarin, ia datang kembali untuk menyelesaikan pekerjaan mereka. Toktoktok! Diana mengetuk pintu ruangan, kemudian ia buka pintu nya dan masuk ke dalam. Namun tak ia dapati Bayu disana, malah Ratih yang terlihat sedang berusaha turun dari ranjang nya. "Tante, mau kemana ?" Tanya Diana kemudian menghampiri Ratih dan mencoba untuk membantu nya. "Eh, Diana. Kamu dateng lagi ?" "Mm..Iya tante, masih ada kerjaan sama Mas Bayu." Jawabnya. "Oh yaudah, duduk dulu aja. Bayu lagi keluar sebentar." Jawab Ratih. "Tante mau kemana ?" Tanya Diana lagi. "Tante mau ke toilet." Jawab Ratih. "Diana bantuin ya tante

  • Mengejar Cinta Istriku   kembali ke masa kini

    "Mau mengajukan diri." Ucap Bayu. Seketika Diana pun terpaku menatap Bayu. Tak percaya dengan apa yang baru saja di dengarnya dari mulut pria itu. Namun begitu lah Diana dengan kenaifan nya, begitu mudah nya percaya pada Bayu yang tiba-tiba menyatakan perasaan nya. Tak lama setelah itu, pernikahan pun terjadi. Tak menunggu lama sebab Ibunda Bayu sudah merestui mereka begitu juga dengan keluarga Diana. Hingga disinilah ia sekarang, kini merasa terjebak dalam ikatan dimana ia baru mengetahui ternyata Bayu tak sungguh mencintai nya. Diana pun menyadari semua nya sekarang, tentang sikap Bayu yang seperti acuh tak acuh padanya. *Kilas Balik Selesai* ************************************** Bayu memarkirkan mobil nya di halaman rumah orang tua nya. Nampak sedikit terkejut sebab ia lihat mobil istrinya juga terp

  • Mengejar Cinta Istriku   Aku mau kamu

    "Jadi, dia beneran denger semua nya ?" Tanya Abi di seberang sana. Bayu sedang membicarakan istrinya dengan Abi melalui telepon, sebab Bayu menyadari sikap Diana jadi seperti ini karena mendengar pembicaraan nya dengan Abi. "Iya. Gue yakin dia denger sih. Cuma gak mau bilang, tapi justru itu yang gue gak suka. Gue lebih baik di marahin daripada di diemin kayak gini. Jadi serba salah tahu gak. Dia juga dateng kerumah orang tua gue. Ngobrol sama nyokap nyindir-nyindir soal cerai seolah-olah lagi nyeritain masalah temen nya. Pusing gue, jadi gak tenang, kayak lagi di teror sama istri sendiri." Bayu mencurahkan isi hatinya. Ia memang merasa tak tenang sejak mendengar obrolan Diana dan Ibunya saat di meja makan tadi. Terbayang seandainya benar Diana menginginkan perceraian darinya. "Untung kalian udah gak satu kantor, coba kalo masih kerja di tempat yang sama, pasti kelihatan banget kalo adek gue lagi bete sama lo, dan udah pasti kalian jadi bahan gosip sama orang sekantor

  • Mengejar Cinta Istriku   Pembicaraan yang tertunda

    Bayu keluar dari kamar mandi di kamar nya, mengeringkan rambut nya dengan handuk setelah berpakaian. Ia lihat Diana sedang berbaring memunggungi televisi yang ia biarkan menyala. Namun tak langsung menghampirinya, Bayu menyembulkan kepala nya keluar kamar, lalu ia lihat ibu nya sudah tak ada di ruang tengah. Ia tutup kembali pintu kamarnya, lalu ia hampiri Diana setelah meletakkan handuk nya di kursi "Di, udah tidur ?" Tanya nya. Ia perhatikan Diana, dan ia pun tahu wanita itu belum terlelap, sebab begitu Bayu menyentuh lengan nya, Diana terlihat menggenggam ujung selimut nya dengan erat. Bayu coba mengusap rambutnya dan menyisipkan rambut Diana di belakang telinga nya. Kemudian ia usap dengan lembut pipi Diana dengan punggung tangan nya. "Aku tahu kamu belum tidur, Di." Ucap Bayu. "Bener nih, mau cuekin aku ?" Ucap nya lagi. Bayu lantas menyadari mungkin ia harus membangun hubungan mereka dari awal lagi. Ia tak ingin memaksakan Diana untuk melayani nya malam ini ju

  • Mengejar Cinta Istriku   Malam pertama ?

    Bayu berjalan dengan langkah yang lemah, masuk ke dalam rumah nya diikuti oleh Diana di belakang nya. Kepala nya terasa berat, sebab terlalu banyak menangis selama beberapa hari sejak kepergian ibu nya. sudah hari ketiga, sejak ibunya meninggal, mereka baru kembali ke rumah mereka. "Kamu mandi dulu aja, aku siapin makan." Ucap Diana sambil berlalu mendahului Bayu menuju ke dapur. Namun baru saja melangkah, pria itu menahan Diana dengan memeluknya dari belakang. menenggelamkan wajahnya pada bahu seolah sedang meminta ketenangan dari nya. "Terima kasih ya, kamu udah sayang sama mama. Kamu banyak nemenin mama sebelum mama meninggal." Bayu mengeratkan pelukan nya sementara Diana hanya diam. "Gak perlu berterima kasih, aku sayang sama mama kayak mama ku sendiri. Yaudah mandi sana, aku siapin makan." Ucap Diana. Bayu pun menuruti saja perkataan Diana, kemudian ia naik ke lantai dan masuk ke dalam kamarnya. Sementara Diana kini dudul di salah satu kursi yang mengitari meja maka

  • Mengejar Cinta Istriku   Bimbang

    Kruuukk... Diana mengerejapkan mata perlahan sebab perut nya tiba-tiba berbunyi karena rasa lapar nya. ia ingat memang belum makan apapun setelah pulang dari rumah ibu mertua nya. Bergerak perlahan, ia berusaha memfokuskan penglihatan nya. Ia sadari kemudian Bayu yang juga berbaring di sebelah nya, masih terlelap dengan sebelah tangan nya melingkar diatas perut Diana. Ia pun baru menyadari posisi nya, dan tentu saja apa yang mereka lakukan tadi malam. Masih begitu terngiang di telinga nya, bagaimana Bayu mendesahkan namanya sambil menikmati permainan mereka tadi malam. Tertegun Diana beberapa saat. Kembali menatap wajah Bayu yang masih terlelap. Entah bagaimana mereka akhiri permainan, sampai mereka terbangun dan tak mengenakan apa-apa. hanya tertutupi dengan selimut tebal mereka. Perlahan ia singkirkan tangan Bayu berniat untuk turun ke bawah dan menyantap

Latest chapter

  • Mengejar Cinta Istriku   Kemesraan yang terlambat

    "Aku di depan, sayang." Bayu berkata pada Diana melalui sambungan telepon, saat ia sudah ada di depan lobby untuk menjemput istrinya. Toktok! Diana pun tak menjawab, namun langsung mengetuk kaca pintu mobil Bayu. Bergegas pria itu pun membuka kunci pintu mobil nya agar Diana bisa masuk ke dalam mobil. "Lama ya ? Maaf macet banget tadi." Ucap Bayu begitu istrinya masuk dan duduk di samping nya. "Gak apa-apa, belum lama juga aku nunggu." Diana tersenyum sambil mengulurkan tangan nya. Bayu pun menyambutnya kemudian Diana mencium punggung tangan suaminya. Bayu mencondongkan tubuh nya untuk memasangkan sabuk pengaman untuk Diana, Namun wanita itu malah memejamkan mata membuat Bayu tersenyum melihatnya. "Kenapa tutup mata ?" Tanya Bayu sambil menahan senyum nya. "Huh ? Enggak.. Gak apa-apa." Diana menggaruk pelipisnya jadi salah tingkah sendiri karena sempat mengira Bayu akan mencium nya. Pipinya pun bersemu merah membuat Bayu semakin gemas melihat nya. "Gemes banget." Uc

  • Mengejar Cinta Istriku   Intervensi

    "Aku anter." Ucap Bayu sambil menahan Diana yang hendak masuk ke dalam mobil nya. "Gak usah, nanti kamu telat. Aku sendiri aja ya mas." Jawab Diana. "Gak masalah, aku anter aja." Bayu bersikeras meski ia pun tahu ia akan terlambat sampai di kantor. Namun mulai hari ini ia berjanji akan lebih memperhatikan Diana dan tak akan membiarkan nya menjadi wanita yang terlalu mandiri hingga tak membutuhkan nya lagi. Ia ingin Diana bergantung padanya dalam segala hal yang akan ia lakukan. Melajukan mobil nya perlahan, Bayu sama sekali tak terlihat gelisah meski ia tahu sudah terlambat. Ia malah menggenggam tangan Diana dan menyematkan jari-jari mereka, sesekali ia kecup punggung tangan nya. Diana pun hanya bersandar, pertama kali nya ia merasa lebih santai berangkat bekerja sebab suami nya kini mengantar nya. Ia menatap Bayu yang terlihat sedang berusaha begitu memanjakan nya. Ia biarkan saja pria itu melakukan apa yang diinginkan nya sebab Diana juga ingin melihat seberapa jauh Bayu

  • Mengejar Cinta Istriku   Jawaban dari pertanyaan

    Bayu mengambil handuk yang sedang dipegang oleh Diana. Kemudian ia menuntun Diana duduk di depan meja rias nya. "Mau ngapain ?" Tanya Diana mencoba menolak, namun Bayu sedikit memaksa nya. "Sebentar aja, aku keringin rambut kamu." Jawab Bayu. "Aku bisa sendiri." "Aku mau bantu, kenapa sih ? Gak boleh ?" Tanya Bayu dengan lembut nya. "Kalo bisa sendiri kenapa harus dibantu ?" Diana balik bertanya dengan nada ketus nya, tentu saja. Kemudian ia berdiri dan berusaha menjauh dari Bayu, namun pria itu malah memeluknya dengan erat dari belakang. Merasa tak tahan lagi dengan sikap Diana yang ia rasa semakin menjauh dari nya. "Aku minta maaf." Ucap nya tiba-tiba membuat Diana terdiam di tempatnya. "Aku tahu kenapa sikap kamu jadi begini. Karena pembicaraan aku sama abi yang kamu dengar di kantor aku. Iya kan ?" Tak menjawab, Diana menunggu Bayu melanjutkan bicaranya. Pria itu pun membalik tubuhnya hingga mereka kembali berhadapan. "Maaf, kalo kamu jadi merasa aku bohongin at

  • Mengejar Cinta Istriku   Bimbang

    Kruuukk... Diana mengerejapkan mata perlahan sebab perut nya tiba-tiba berbunyi karena rasa lapar nya. ia ingat memang belum makan apapun setelah pulang dari rumah ibu mertua nya. Bergerak perlahan, ia berusaha memfokuskan penglihatan nya. Ia sadari kemudian Bayu yang juga berbaring di sebelah nya, masih terlelap dengan sebelah tangan nya melingkar diatas perut Diana. Ia pun baru menyadari posisi nya, dan tentu saja apa yang mereka lakukan tadi malam. Masih begitu terngiang di telinga nya, bagaimana Bayu mendesahkan namanya sambil menikmati permainan mereka tadi malam. Tertegun Diana beberapa saat. Kembali menatap wajah Bayu yang masih terlelap. Entah bagaimana mereka akhiri permainan, sampai mereka terbangun dan tak mengenakan apa-apa. hanya tertutupi dengan selimut tebal mereka. Perlahan ia singkirkan tangan Bayu berniat untuk turun ke bawah dan menyantap

  • Mengejar Cinta Istriku   Malam pertama ?

    Bayu berjalan dengan langkah yang lemah, masuk ke dalam rumah nya diikuti oleh Diana di belakang nya. Kepala nya terasa berat, sebab terlalu banyak menangis selama beberapa hari sejak kepergian ibu nya. sudah hari ketiga, sejak ibunya meninggal, mereka baru kembali ke rumah mereka. "Kamu mandi dulu aja, aku siapin makan." Ucap Diana sambil berlalu mendahului Bayu menuju ke dapur. Namun baru saja melangkah, pria itu menahan Diana dengan memeluknya dari belakang. menenggelamkan wajahnya pada bahu seolah sedang meminta ketenangan dari nya. "Terima kasih ya, kamu udah sayang sama mama. Kamu banyak nemenin mama sebelum mama meninggal." Bayu mengeratkan pelukan nya sementara Diana hanya diam. "Gak perlu berterima kasih, aku sayang sama mama kayak mama ku sendiri. Yaudah mandi sana, aku siapin makan." Ucap Diana. Bayu pun menuruti saja perkataan Diana, kemudian ia naik ke lantai dan masuk ke dalam kamarnya. Sementara Diana kini dudul di salah satu kursi yang mengitari meja maka

  • Mengejar Cinta Istriku   Pembicaraan yang tertunda

    Bayu keluar dari kamar mandi di kamar nya, mengeringkan rambut nya dengan handuk setelah berpakaian. Ia lihat Diana sedang berbaring memunggungi televisi yang ia biarkan menyala. Namun tak langsung menghampirinya, Bayu menyembulkan kepala nya keluar kamar, lalu ia lihat ibu nya sudah tak ada di ruang tengah. Ia tutup kembali pintu kamarnya, lalu ia hampiri Diana setelah meletakkan handuk nya di kursi "Di, udah tidur ?" Tanya nya. Ia perhatikan Diana, dan ia pun tahu wanita itu belum terlelap, sebab begitu Bayu menyentuh lengan nya, Diana terlihat menggenggam ujung selimut nya dengan erat. Bayu coba mengusap rambutnya dan menyisipkan rambut Diana di belakang telinga nya. Kemudian ia usap dengan lembut pipi Diana dengan punggung tangan nya. "Aku tahu kamu belum tidur, Di." Ucap Bayu. "Bener nih, mau cuekin aku ?" Ucap nya lagi. Bayu lantas menyadari mungkin ia harus membangun hubungan mereka dari awal lagi. Ia tak ingin memaksakan Diana untuk melayani nya malam ini ju

  • Mengejar Cinta Istriku   Aku mau kamu

    "Jadi, dia beneran denger semua nya ?" Tanya Abi di seberang sana. Bayu sedang membicarakan istrinya dengan Abi melalui telepon, sebab Bayu menyadari sikap Diana jadi seperti ini karena mendengar pembicaraan nya dengan Abi. "Iya. Gue yakin dia denger sih. Cuma gak mau bilang, tapi justru itu yang gue gak suka. Gue lebih baik di marahin daripada di diemin kayak gini. Jadi serba salah tahu gak. Dia juga dateng kerumah orang tua gue. Ngobrol sama nyokap nyindir-nyindir soal cerai seolah-olah lagi nyeritain masalah temen nya. Pusing gue, jadi gak tenang, kayak lagi di teror sama istri sendiri." Bayu mencurahkan isi hatinya. Ia memang merasa tak tenang sejak mendengar obrolan Diana dan Ibunya saat di meja makan tadi. Terbayang seandainya benar Diana menginginkan perceraian darinya. "Untung kalian udah gak satu kantor, coba kalo masih kerja di tempat yang sama, pasti kelihatan banget kalo adek gue lagi bete sama lo, dan udah pasti kalian jadi bahan gosip sama orang sekantor

  • Mengejar Cinta Istriku   kembali ke masa kini

    "Mau mengajukan diri." Ucap Bayu. Seketika Diana pun terpaku menatap Bayu. Tak percaya dengan apa yang baru saja di dengarnya dari mulut pria itu. Namun begitu lah Diana dengan kenaifan nya, begitu mudah nya percaya pada Bayu yang tiba-tiba menyatakan perasaan nya. Tak lama setelah itu, pernikahan pun terjadi. Tak menunggu lama sebab Ibunda Bayu sudah merestui mereka begitu juga dengan keluarga Diana. Hingga disinilah ia sekarang, kini merasa terjebak dalam ikatan dimana ia baru mengetahui ternyata Bayu tak sungguh mencintai nya. Diana pun menyadari semua nya sekarang, tentang sikap Bayu yang seperti acuh tak acuh padanya. *Kilas Balik Selesai* ************************************** Bayu memarkirkan mobil nya di halaman rumah orang tua nya. Nampak sedikit terkejut sebab ia lihat mobil istrinya juga terp

  • Mengejar Cinta Istriku   Mengajukan diri.

    KEESOKAN HARINYA Diana kembali memasuki ruang rawat Ibunda Bayu. Sesuai apa yang diperintahkan oleh Bayu kemarin, ia datang kembali untuk menyelesaikan pekerjaan mereka. Toktoktok! Diana mengetuk pintu ruangan, kemudian ia buka pintu nya dan masuk ke dalam. Namun tak ia dapati Bayu disana, malah Ratih yang terlihat sedang berusaha turun dari ranjang nya. "Tante, mau kemana ?" Tanya Diana kemudian menghampiri Ratih dan mencoba untuk membantu nya. "Eh, Diana. Kamu dateng lagi ?" "Mm..Iya tante, masih ada kerjaan sama Mas Bayu." Jawabnya. "Oh yaudah, duduk dulu aja. Bayu lagi keluar sebentar." Jawab Ratih. "Tante mau kemana ?" Tanya Diana lagi. "Tante mau ke toilet." Jawab Ratih. "Diana bantuin ya tante

DMCA.com Protection Status