Share

KKN

Penulis: Anita
last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-15 14:29:45

Pada hari yang sudah dijadwalkan, rombongan mahasiswa KKN mengikuti serangkaian kegiatan sebelum berangkat ke daerah tujuan masing-masing. Mereka akan melakukan tugas pengabdian selama waktu yang sudah ditentukan oleh kampus. Hari itu mereka masih mengikuti acara pelepasan pelepasan bersama rektor. Sebelumnya mereka juga sudah dibagi menjadi beberapa kelompok, mendapat pembekalan dan pembagian Dosen Pengawas Lapangan atau DPL.

Erlin berada di antara rombongan mahasiswa itu. Dia benar-benar memutuskan untuk mengikuti KKN. Beruntungnya dia juga bisa satu kelompok dengan Windy meskipun mendaftar lebih akhir. Setidaknya dia sudah memiliki satu teman akrab yang bisa diajak mengobrol.

Meski begitu tantangan yang dihadapi Erlin tidak mudah. Dia harus menutup telinga dari semua perkataan buruk teman mahasiswa yang mengetahui masalahnya dengan Adian. Dia berusaha untuk tidak peduli dan mengabaikan celoteh mereka yang menurutnya tak berguna. Dia juga memiliki Windy yang selalu mendukungnya.

Seb
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Khodijah Fiqih
mana lanjutan nya thor wes bolak balik cek ini tp nlm jg di up
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Mengandung Benih Salah Sasaran   Ulah DPL Baru

    Erlin merasa gelisah saat tahu kini Adian yang menjadi DPL untuk kelompoknya. Padahal dia berusaha untuk menjauhi laki-laki itu. Tapi semesta sepertinya justru terus membuat mereka terikat satu sama lain.Malam itu, Adian yang sudah tiba di lokasi KKN meminta seluruh mahasiswa untuk berkumpul di balai desa. Balai desa memang mereka fungsikan sebagai pusat koordinasi seperti rapat atau kegiatan lainnya selama KKN berlangsung. Adian mengatakan akan memberikan pengarahan sebelum esok harinya para mahasiswa harus mulai menjalani hari pertama mereka berbaur dengan masyarakat.Erlin merasa sangat malas untuk mengikuti pengarahan itu. Dia tidak berselera untuk bertatap muka dengan Adian. Dia masih merasa kesal jika teringat video klarifikasi Adian yang sudah mempermalukannya.“Bagaimana bisa dia dengan santainya muncul di sini dan menjadi DPL kelompok kita setelah mempermalukanku. Sementara aku, aku harus menebalkan muka menahan rasa malu dan berpura-pura tuli dari semua sindiran mahasiswa.

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-16
  • Mengandung Benih Salah Sasaran   CLBK

    “Sial! Ngapain Adian jadi ikut ke desa tempat lokasi KKN Erlin,” ujar Audrey merasa kesal saat mendapatkan kabar terbaru dari mata-mata yang dia sewa.“Menurut informasi, dia datang ke sana untuk menjalankan tugas dari kampus sebagai Dosen Pembimbing Lapangan,” jawab laki-laki memakai jaket hitam yang sedang memberi laporan.“Memangnya tidak ada dosen lain yang bisa dikirim ke sana. Kenapa harus Adian coba? Aku tidak bisa membiarkan ini terjadi. Adian tidak boleh punya kesempatan untuk dekat lagi dengan Erlin. Tujuanku tinggal sedikit lagi. Aku tidak mau semua usahaku berantakan,” kata Audrey.Awalnya Audrey merasa senang mengetahui video klarifikasi yang dibuat Adian. Audrey yakin hal itu cukup untuk menghancurkan hati Erlin. Audrey lagi-lagi menjadi dalang di balik kekacauan itu.Audrey yang diam-diam memotret Adian dan Erlin saat berpelukan di parkiran. Dia kemudian meminta salah satu mahasiswa untuk menyebarkan potret itu dan memfitnah Erlin agar namanya tercoreng. Audrey bahkan t

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-17
  • Mengandung Benih Salah Sasaran   Terbakar Cemburu

    “I...iya, kita berdua udah balikan,” ujar Erlin akhirnya mengiyakan karena terdesak keadaan. Dia terpaksa mendukung kebohongan Ervan dengan mengakui hubungan mereka. Dia tidak punya pilihan lain agar tidak terus disudutkan.Setelah berhasil meredam celotehan dari Riska dan temannya, Ervan pun mengajak Erlin pulang. Dia sudah berjanji untuk mengantarnya. Windy pun ikut pulang dengan diantar Aldo.Sepanjang perjalanan, suasana menjadi lebih canggung karena kepura-puraan yang sebelumnya tidak direncanakan. Erlin merasa tidak nyaman karena mengiyakan kebohongan Ervan tanpa meminta izin terlebih dahulu.“Aku minta maaf ya karena tadi aku mengiyakan pengakuanmu tentang hubungan kita. Aku tidak tahu lagi bagaimana cara membuat mereka diam dan berhenti mengolok-olokku,” ucap Erlin saat mereka berboncengan.“Seharusnya aku yang minta maaf, Lin. Aku duluan yang membuat pengakuan pura-pura tentang hubungan kita. Sorry kalau kamu kurang berkenan. Aku hanya tidak bisa melihatmu terus direndahkan s

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-17
  • Mengandung Benih Salah Sasaran   Pertengkaran

    Selama mengemban tugas sebagai Dosen Pengawas Lapangan, Adian menjadi sering berkunjung ke lokasi KKN mahasiswanya. Bahkan bisa dikatakan kunjungan Adian terbilang cukup sering. Terkadang dia juga menginap di sana.Sebenarnya tidak hanya tentang tugas dan tanggung jawabnya, Adian juga melakukan itu demi bisa terus mengawasi Erlin dan Ervan. Dia merasa tidak tenang semenjak melihat keduanya tampak kembali dekat. Adian selalu merasa terusik jika berada jauh dan tidak tahu apa saja yang bisa dilakukan Erlin dan Ervan di luar sana.Sikap tidak suka Adian melihat kedekatan Erlin dan Ervan selalu dia lampiaskan dengan cara mempersulit Erlin. Adian seperti orang yang sengaja mencari-cari kesalahan Erlin dalam setiap kesempatan. Termasuk untuk program pemberdayaan UMKM yang melibatkan Erlin juga. Adian sengaja memberikan tugas yang berat.Di desa itu terdapat kelompok ibu rumah tangga yang memiliki usaha mikro sebagai sampingan. Kebanyakan dari ibu-ibu tersebut hanya sekedar menjalankan usaha

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-19
  • Mengandung Benih Salah Sasaran   Akhir Tak Terduga

    “Iya. Kamu seperti perempuan murahan.”Penegasan Adian langsung dibalas dengan tamparan keras oleh Erlin. Gadis itu sudah tidak bisa menahan diri lagi dengan sikap Adian yang seenaknya. Sebelumnya Adian sudah merendahkan Erlin melalui video klarifikasi itu. Tapi sekarang laki-laki itu bahkan langsung mengucapkan dengan jelas di hadapan Erlin. Siapa yang akan terima dengan tuduhan seburuk itu.Erlin benar-benar emosi. Dia tidak peduli lagi pada respon Adian atas tamparannya. Dia hanya tidak bisa tinggal diam jika harga dirinya diinjak-injak. Menurut Erlin, Adian tidak pantas melakukan itu.“Tolong dijaga bicaranya ya, Pak. Saya tidak serendah yang bapak pikirkan. Saya masih bisa diam ketika bapak mempermalukan saya di hadapan seluruh mahasiswa dengan video itu. Tapi hari ini saya benar-benar sudah tidak tahan lagi,” ujar Erlin dengan bahu naik turun karena amarah. Sementara Adian tampak mengusap sebelah pipinya yang merupakan bekas tamparan.Adian kemudian menarik tangan Erlin dan memb

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-19
  • Mengandung Benih Salah Sasaran   Perubahan Diri

    Erlin begitu panik menyadari apa yang dia lakukan dengan Adian sudah terlalu jauh. Mereka sama-sama diam setelah semua itu. Pakaian sudah kembali rapi tapi hati yang justru berantakan.Erlin tidak tahu harus marah atau tidak karena Adian sedikit memaksanya. Dia lebih sibuk membenahi penampilan agar tidak ada yang curiga. Bahkan saat bercermin pada kaca spion dan mendapati bekas kemerahan di lehernya, Erlin sibuk memutar otak untuk menutupinya. Akhirnya dia menyembunyikan bekas itu dengan jas almamaternya.Baik Adian maupun Erlin sama-sama tak bersuara. Suasana menjadi begitu canggung. Tidak tahu apa yang harus diucapkan setelah saling mereguk kenikmatan untuk pertama kalinya.“Tolong antar saya pulang sekarang juga. Kasihan teman-teman sudah mencari,” ujar Erlin akhirnya memecah keheningan. Dia menyadari telepon Windy yang sempat ia abaikan dan ia akhiri begitu saja.Tanpa banyak komentar, Adian langsung melajukan mobilnya sesuai permintaan. Laki-laki itu mendadak juga menjadi bisu. E

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-20
  • Mengandung Benih Salah Sasaran   Perasaan Aneh

    “Windy? Sejak kapan kamu di sini?” tanya Erlin sedikit gugup. Dia cukup panik karena tak menyadari keberadaan temannya sedari tadi. Dia tidak ingin semua rahasianya diketahui orang lain bahkan Windy sekalipun. Bukan tanpa alasan, Erlin belum siap menerima respon orang-orang di sekitarnya jika sampai mereka tahu apa yang sebenarnya terjadi. Pasalnya, kejadian itu berlangsung di saat hubungan Adian dan Erlin sedang berada di ujung tanduk. Mereka pasti akan menganggap bodoh tindakan Erlin. Dia tidak ingin disalahkan di saat dirinya sendiri sangat kebingungan.“Kamu sedang berbicara dengan siapa di telepon sampai marah-marah begitu?” tanya Windy penasaran. Tidak biasanya dia melihat Erlin dengan ekspresi sangat kesal seperti itu. Pada saat yang sama, Erlin sudah memutuskan sambungan telepon begitu saja.“Emm...itu Audrey,” jawab Erlin singkat.“Oh, perempuan itu. Pantas saja kamu marah-marah begitu. Dia cari gara-gara lagi? Aku heran kenapa dia terus mengganggumu. Apa dia belum puas jug

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-22
  • Mengandung Benih Salah Sasaran   Malam Perpisahan

    Setelah sekian lama ditunggu dengan tidak sabar, akhirnya hari itu tiba. Ya. Hari terakhir masa pengabdian KKN yang diikuti Erlin. Susah payah dia menjalani hari-harinya di sana dengan situasi yang tidak bersahabat.Erlin merasa lega dia bisa mengikuti kegiatan itu sampai akhir. Hanya selangkah lagi yaitu mengikuti kegiatan malam perpisahan. Setelah itu mereka akan pulang. Erlin tidak perlu lagi bertemu dengan Adian, merasa sungkan pada Ervan, atau mendengarkan sindiran teman-teman satu kelompoknya.Acara malam perpisahan memang sengaja diagendakan oleh mahasiswa KKN. Acara seperti itu sudah lumrah dilakukan sebagai tanda berakhirnya tugas mereka di sana. Acara juga digelar terbuka untuk warga desa.Sejak pagi para mahasiswa itu sudah sibuk menyiapkan acara yang akan berlangsung pada malam harinya. Acara akan dimeriahkan dengan penampilan-penampilan dari anak-anak muda desa yang berbakat. Selain itu beberapa mahasiswa KKN juga akan menyumbangkan penampilan mereka.Erlin tidak terlalu

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-22

Bab terbaru

  • Mengandung Benih Salah Sasaran   Segenggam Restu

    “Papa.”Suara panggilan seseorang mengalihkan perhatian Darman. Pria itu sontak menguraikan rangkulannya dari Adian dan melihat ke arah pintu. Darman merasa syok melihat sosok yang berdiri di sana.“Erlin?” ucapnya tak percaya. Perlahan Darman melangkah ragu mendekati sosok yang dilihatnya. Dia tidak tahu apakah itu benar Erlin atau hanya halusinasinya saja.Setelah berada dalam jarak dekat, tangan Darman bergetar memegang lengan putrinya. Dia benar-benar merasakan bisa menyentuh sosok itu. Darman bahkan memeriksa dari ujung kepala sampai ujung kaki.“Ini benar Erlin putriku? Kamu...kamu masih hidup, Sayang?” ujar Darman dengan nada tak percaya.“Iya, Pa. Ini Erlin,” jawab perempuan itu membuat Darman langsung memeluk erat perempuan di hadapannya.“Ya Tuhan...bagaimana ini mungkin?” tanya Darman masih kebingungan. Padahal tadinya dia sendiri melihat dengan jelas putrinya berada di dalam mobil yang dijatuhkan ke jurang.“Aku selamat karena Pak Adian. Kalau tidak ada dia, aku benar-bena

  • Mengandung Benih Salah Sasaran   Duka Keluarga

    “Sekarang kalian semua sudah tahu kebenaranku. Tapi semua itu tidak membuatku takut dan lantas mengurungkan niat untuk membalas kalian,” kata Ardan tak merasa gentar walau kejahatannya sudah terbuka di hadapan banyak orang.“Aku kasihan pada Erlin. Sejak awal dia menolak hubungan ini. Tapi kalian terlalu mempercayaiku dan terus memaksanya menerima perjodohan palsu. Terutama dirimu, Tante Gayatri. Kamu begitu bodoh dan mudah ditipu. Jika sesuatu yang buruk terjadi pada Erlin hari ini, maka itu semua karena kesalahanmu. Kamu yang sudah mendorong putrimu pada celaka,” imbuh Ardan semakin menakuti pihak keluarga.“Tidak. Jangan lakukan hal buruk apa pun pada Erlin. Setidaknya pikirkan bahwa saat ini dia sedang hamil. Kalau kamu berbuat buruk padanya, sama saja kamu juga menyakiti anak tak berdosa itu,” pinta Gayatri memelas.Sekarang dia sadar sudah melakukan kesalahan besar dengan mempercayai Ardan. Jika sampai putrinya benar-benar menikah dengan pria seperti Ardan, dia akan semakin meny

  • Mengandung Benih Salah Sasaran   Pembalasan Dendam

    Perkataan Ardan membuat semua orang semakin dilanda kepanikan. Terutama bagi Darman dan Gayatri, mereka tidak bisa diam saja mengetahui Erlin sedang berada dalam bahaya. Tapi mereka juga tidak tahu di mana keberadaan putrinya. Satu hal yang bisa mereka lakukan hanya memohon pada Ardan agar menghentikan rencana gilanya.Mereka menyesal karena sudah salah menilai Ardan selama ini. Ternyata pria itu hanya berpura-pura baik di hadapan mereka. Mereka menyesal sudah mengenalkan Erlin pada Ardan apalagi memaksa menjodohkan mereka. Padahal sejak awal Erlin sudah menolak hubungan itu.“Tolong katakan di mana putri kami. Jangan sakiti dia. Kenapa kamu tega melakukan semua ini?” ujar Gayatri dengan nada putus asa.“Benar, Ardan. Apa kesalahan kami sampai kamu memiliki niat yang begitu buruk?” sambung Darman ikut angkat bicara.“Sebenarnya ini bukan kesalahan kalian semua. Hanya Om Darman yang bersalah di sini. Om Darman begitu egois dan hanya mementingkan kebahagiaan Om Darman sendiri hingga Mam

  • Mengandung Benih Salah Sasaran   Hilangnya Mempelai

    “Bagaimana? Apa kalian sudah melakukan sesuai yang aku perintahkan?” ujar Ardan berbicara dengan seseorang di telepon.“Sudah, Bos. Sekarang perempuan itu ada bersama kami,” jawab seseorang dari seberang.“Bagus kalau begitu. Pastikan rencana ini tidak akan gagal. Jangan biarkan ada seorang pun yang mengganggu atau kalian singkirkan saja mereka. Tetap siaga karena sewaktu-waktu aku bisa merubah rencana dan menjalankan opsi kedua,” titah Ardan ditutup dengan senyum licik. Ardan begitu bangga karena sebentar lagi tujuannya akan segera tercapai.Para tamu sudah memenuhi ballroom hotel tempat dilangsungkannya acara pertunangan antara Erlin dengan Ardan. Gayatri, Darman, Windy dan Ardan sendiri juga sudah ada di tempat. Bahkan Adian turut terlihat di antara para tamu.Adian sengaja diundang agar bisa menyaksikan langsung pertunangan antara mantan istrinya dengan Ardan. Mereka berpikir harus melihatnya sendiri agar sadar dan tidak lagi mengganggu Erlin. Dengan pertunangan itu mereka bermaks

  • Mengandung Benih Salah Sasaran   Pengasingan

    Sambungan telepon terputus beberapa saat setelah Adian mendengar pertengkaran antara Erlin dan Gayatri. Adian bisa menebak dengan mudah bahwa Erlin sedang tertangkap basah oleh Gayatri. Adian yakin masalahnya akan semakin bertambah parah sekarang.Adian masih syok mendengar tentang rencana pertunangan yang dikabarkan Erlin. Dia belum tahu duduk perkaranya seperti apa hingga Erlin tiba-tiba didesak untuk bertunangan. Demi mendapatkan kejelasan, dia pun menghubungi Windy.Windy menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi pada Erlin saat malam pesta pertunangannya. Tentang Ardan yang justru datang ke kamar dan mengadukan rencana mereka pada orang tua Erlin. Adian pun mengerti mengapa Erlin marah kepadanya.Adian kemudian berusaha untuk menghubungi kembali nomor Erlin. Namun sayangnya sudah tidak aktif. Adian yakin pasti Gayatri sudah menyita ponsel Erlin lagi.Adian yang masih berada di rumah sakit akhirnya kembali ke kamar rawat Antonio dengan wajah frustasi. Antonio bukan orang baru sehing

  • Mengandung Benih Salah Sasaran   Rencana Pertunangan

    “Saya minta maaf tidak bisa menemuimu tadi malam. Saya tiba-tiba mendapat kabar bahwa Antonio mengalami kecelakaan dan saya langsung pergi ke lokasinya.”Erlin begitu kesal membaca pesan dari Adian dan memilih tidak membalasnya. Perasaannya campur aduk jika mengingat kejadian malam sebelumnya. Adian tidak datang menemuinya dan dia justru terjebak dalam satu kamar dengan Ardan.Sungguh sekarang Erlin merasa malu setiap kali harus bertemu dengan dokter itu. Masalah yang harus ia hadapi juga bertambah karena Gayatri sudah tahu. Ardan mengadukan tentang rencana pertemuan Erlin dan Adian secara diam-diam saat pesta pertunangan Windy.Gayatri jelas marah. Dia menegaskan pada Erlin agar tidak mencoba melakukan cara lain lagi untuk dekat dengan Adian. Bahkan karena kejadian itu, Gayatri mendesak Ardan dan Erlin agar segera bertunangan.Malam itu setelah pulang dari rumah Windy, Gayatri dan Erlin kembali terlibat perdebatan panjang. Erlin tidak bisa menerima keputusan Gayatri yang memintanya

  • Mengandung Benih Salah Sasaran   Salah Orang

    “Erlin pergi ke mana? Kenapa lama sekali? Aku juga tidak melihat Adian lagi di antara para tamu. Apa jangan-jangan mereka berdua...”Ardan gelisah memikirkan kemungkinan yang dia simpulkan sendiri. Setelah kepergian Windy, dia menyadari Erlin telah lama pergi. Perempuan itu tak kunjung kembali. Ardan mulai merasa curiga apalagi ia tak mendapati keberadaan Adian di tengah acara.“Aku tidak bisa membiarkan ini. Aku harus mencari mereka berdua,” batin Ardan.Laki-laki itu kemudian pergi untuk mencari keberadaan Erlin. Tadi dia sempat mendengar dari Windy bahwa Erlin pergi ke kamar mandi. Adian tidak tahu kamar mandi mana yang dimaksud oleh Windy.Ardan bertanya pada seorang pelayan yang dia temui. Ardan ditunjukkan untuk masuk ke rumah jika ingin pergi ke kamar mandi.“Ada kamar mandi di lantai bawah yang memang disiapkan untuk para tamu. Anda bisa menggunakannya,” tutur salah satu pekerja rumah yang ditemui Ardan.Ardan kemudian masuk ke dalam rumah itu dan mencari keberadaan kamar mand

  • Mengandung Benih Salah Sasaran   Main Belakang

    “Gila! Rakus banget kamu ya, Lin. Datang ke acara pertunanganku dengan dua pangeran sekaligus,” cibir Windy setelah mendengar cerita Erlin tetang situasi menegangkan yang sempat terjadi antara dirinya, Adian dan Ardan. Saat itu mereka sedang berbicara berdua setelah acara tukar cincin selesai. Windy telah resmi bertunangan dengan Regan.“Enak saja! Kamu pikir aku senang berada di antara Pak Adian dan Dokter Ardan? Aku justru pusing tahu,” keluh Erlin.“Iya juga sih. Bagaimana caranya agar kamu bisa berdua dengan Pak Adian sementara ada Ardan juga yang mengawasi?”“Itu juga yang sedang mengganggu pikiranku sekarang,” ujar Erlin.Tak mudah punya kesempatan untuk berdua dengan Adian seperti sekarang. Itu sebabnya dia tidak ingin kehilangan kesempatan. Namun sekarang mereka harus memutar otak agar bisa menjauhkan Ardan dari Erlin untuk sementara waktu.Ardan sudah seperti bodyguard khusus yang dikirim Gayatri untuk menjaga Erlin. Jika Ardan sampai tahu tentang rencana mereka, Erlin pasti

  • Mengandung Benih Salah Sasaran   Dua Pangeran

    Semenjak dipertemukan dipertemukan di restoran, Ardan menjadi lebih sering berkunjung secara terang-terangan ke rumah Erlin. Bahkan kini Gayatri mempercayakan Erlin pada pria itu. Erlin tidak boleh pergi ke mana-mana jika bukan bersama Ardan.Bahkan untuk menghadiri acara pertunangan Windy dengan Regan, Gayatri juga menyuruh Ardan ikut membersamai Erlin. Sejujurnya Erlin merasa tidak nyaman tapi dia juga tidak punya pilihan lain. Dia merasa risih untuk datang bersama Ardan karena dia yakin di sana pasti akan bertemu juga dengan Adian.“Ini acara teman dekatku, Ma. Aku tidak enak kalau datang bersama Ardan yang masih orang asing,” kata Erlin berusaha membujuk Gayatri agar dirinya tak perlu pergi bersama dokter itu.“Justru karena Ardan masih orang asing. Itu sebabnya kamu harus sering pergi bersama dia supaya dia lebih tahu tentang sisi kehidupanmu. Tentang siapa teman-temanmu, bagaimana pergaulanmu dan lainnya. Itu baik bagi kalian untuk proses penyesuaian,” bantah Gayatri.“Tapi, Ma…

DMCA.com Protection Status