Share

Perubahan Diri

Erlin begitu panik menyadari apa yang dia lakukan dengan Adian sudah terlalu jauh. Mereka sama-sama diam setelah semua itu. Pakaian sudah kembali rapi tapi hati yang justru berantakan.

Erlin tidak tahu harus marah atau tidak karena Adian sedikit memaksanya. Dia lebih sibuk membenahi penampilan agar tidak ada yang curiga. Bahkan saat bercermin pada kaca spion dan mendapati bekas kemerahan di lehernya, Erlin sibuk memutar otak untuk menutupinya. Akhirnya dia menyembunyikan bekas itu dengan jas almamaternya.

Baik Adian maupun Erlin sama-sama tak bersuara. Suasana menjadi begitu canggung. Tidak tahu apa yang harus diucapkan setelah saling mereguk kenikmatan untuk pertama kalinya.

“Tolong antar saya pulang sekarang juga. Kasihan teman-teman sudah mencari,” ujar Erlin akhirnya memecah keheningan. Dia menyadari telepon Windy yang sempat ia abaikan dan ia akhiri begitu saja.

Tanpa banyak komentar, Adian langsung melajukan mobilnya sesuai permintaan. Laki-laki itu mendadak juga menjadi bisu. E
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status