Share

Pergi

Author: A-Cantika
last update Last Updated: 2024-04-13 11:52:32

"Dokter Sera!" 

 Sera yang baru keluar dari ruangan Senjani itu mengernyit bingung melihat kehadiran pria yang dia ketahui sebagai kekasih dari Senjani itu.

"Iya, kenapa, Gibran? Mau cari Senja ya?" tebaknya yang langsung diangguki oleh pria itu dengan tersenyum malu.

"Iya dokter, Senjanya ada? Aku mau ketemu buat ngebicarain sesuatu sama dia." ujar Gibran lagi dia mengambil kesempatan karena sepertinya dokter Sera ini tidak tahu tentang keadaan hubungannya dengan Senjani yang tengah renggang hingga dia masih bersikap baik pada Gibran.

Sera menghela napas, "Yah sayang banget Senjani lagi nanganin pasien khusus, dan kayanya butuh waktu lama. Mau aku sampaikan saja pesan kamu pada Senjani?"

Senyum Gibran luntur seketika saat mendengar itu, "Eh tidak perlu dokter. Aku akan menunggu di sini saja kalau begitu."

Sera memilih mengangguk saja, sudah biasa dengan hal itu karena saat Senjani sedang bertugas pun Gibran selalu menunggu gadis itu.

"Baiklah kalau begitu tapi maaf Gibran aku tidak bisa menemani kamu menunggu di sini. Tidak papa kan?"

Gibran hanya mengangguk saja, Lelaki itu kemudian menunggu seorang diri di depan ruangan dokter milik kekasihnya. Dia tidak berani masuk ke dalam setelah kejadian sebelumnya itu.

Di sisi lain Senjani yang baru saja selesai menangani pasiennya itu terkejut begitu melihat seseorang yang sangat familiar di matanya.

"G-gibran? Mau apa kamu ke sini?!"

pertanyaan dengan nada membentak itu membuat Gibran yang tadinya tengah menunduk seketika mendongakkan kepalanya untuk melihat siapa yang berbicara. Senyum pemuda itu langsung terbit begitu melihat gadis yang dia tunggu berada di depannya.

"Senjani! Aku sangat merindukan kamu, aku benar benar menyesal telah melakukan itu pada kamu Senja. Aku mohon maafkan aku," ujar Gibran yang secara tiba tiba langsung memeluk tubuh Senjani.

Secara refleks Senjani langsung mendorong tubuh lelaki itu darinya. Tatapan tajam dan merendahkan, gadis itu berikan pada Gibran.

Senjani tidak sudi jika tubuhnya dipeluk oleh Gibran yang telah menyentuh gadis lain. Bayangan dimana mantan pacarnya itu mencumbu gadis lain dihadapannya terputar jelas di memori ingatan nya.

Gibran terkejut saat mendapat penolakan dari gadisnya itu, "Senjani ... Apa yang kamu lakukan? Kenapa kamu mendorongku?"

Mendengar itu Senjani mendecih, "Kau dan pertanyaan bodohmu itu. Apakah aku tetap harus menjawabnya? Dengar ini baik baik Gibran, tidak ada alasan untukku tetap menerima pelukan kamu itu setelah apa yang telah kamu lakukan padaku. Kamu pikir setelah kamu berselingkuh dariku maka kamu bisa kembali padaku sesuka hatimu itu huh? Tentu saja tidak! Aku bahkan tidak sudi memunggut kamu kembali setelah tangan wanita jalang itu menyentuhmu."

"S-Senjani aku .."

"Pergilah, aku tidak mau lagi melihat wajahmu itu. Karena itu hanya akan membuatku teringat pada pengkhianat kamu dengan sahabatku." Dengan tajam Senjani berkata dan langsung masuk ke dalam ruangannya, mengunci ruangan itu dari dalam dan juga mengabaikan panggilan dari Gibran yang terus memanggil namanya.

***

"Bagaimana? Apa yang dia lakukan setelah keluar dari ruangan ini?" Travis bertanya pada bawahannya itu.

Setelah tugas dadakan yang Travis berikan pada Senjani tadi, gadis itu memutuskan untuk kembali ke ruangan kerjanya namun karena Travis yang masih tidak rela membiarkan Senjani pergi maka lelaki itu mengutus seseorang untuk mengikuti Senjani sampai ke ruangannya. Setelah sembuh sepenuhnya Travis akan bisa mampir ke ruangan dokter itu nanti jika dia tahu dimana letaknya.

"Nona Senja kembali ke ruangan kerjanya tuan tapi," Dion menggantung kalimatnya.

"Tapi apa? Katakan, jangan buat aku penasaran." titah Travis.

"Ada seorang lelaki yang menghadang jalan nona Senja. Mereka terlihat seperti orang yang sempat dekat karena nona Senja memanggil nama lelaki itu." Lapor Dion membuat rahang Travis seketika mengeras.

"Siapa?"

Dion sempat merinding melihat bagaimana Travis langsung menatapnya tajam dengan rahang yang mengeras setelah dia berkata jika Senjani didatangi seorang pria.

"Gibran, dari yang aku dengar dia bernama Gibran tuan."

Travis mengernyit, tatapan matanya memperlihatkan ketidak sukaan pada Dion meskipun Dion ini hanya sebagai perantara untuk menyampaikan info yang dia dapatkan.

"Siapa dia? Apakah dia memiliki hubungan dengan Senjani?" tanya Travis dengan beruntun.

Tatapannya begitu tajam.

Related chapters

  • Mengandung Benih Mafia Posesif    Pacar Senjani

    Dion terlihat bingung mau menjawab apa karena dia hanya melihat sekilas lelaki itu yang sedang memohon mohon pada Senjani dan setelah itu Dion langsung bergegas pergi ke ruang rawat bos nya ini."Umm ... Kalau itu saya tidak tahu tuan, setelah saya memastikan nona Senjani kembali ke ruangannya maka saya langsung kembali ke sini, jadi saya hanya mendengar sedikit pembicaraan mereka yang saya lihat juga jika lelaki itu memohon mohon ampun pada nona Senjani." ujar Dion melaporkan yang didapatnya."Cari informasi tentang pria itu Dion lalu katakan padaku dengan selengkap lengkapnya informasi itu. Jangan sampai ada yang terlewat sedikitpun. Aku ingin tahu semua tentang Senjani, tanpa terkecuali." Perintah Travis membuat Dion menganggukkan kepalanya."Baik tuan akan saya cari nanti informasinya." ujar Dion yang langsung mendapat tatapan tajam Travis."Apa aku ada bilang jika kamu boleh mencarinya nanti? Aku ingin sekarang juga informasi nya Dion, cari sekarang juga. Ini perintah."Dion mengh

    Last Updated : 2024-04-23
  • Mengandung Benih Mafia Posesif    Prolog

    Senjani Rakhesa Aulia menatap tidak percaya apa yang dilihatnya saat ini. Kekasihnya yang hilang tanpa kabar kini tengah bermesraan dengan wanita lain?Tanpa pikir panjang, Senjani menghampiri kekasihnya yang tengah berselingkuh itu.Byur!Disiramnya muka sang pengkhianat."Anj--Senjani?!" paniknya, "Sayang ini nggak seperti yang kamu lihat, aku dan dia hanyalah teman saja." Gibran mencoba menjelaskan. Raut wajahnya terlihat panik.Sayangnya, Anjani tak peduli."Jelaskan? Kamu pikir aku bodoh Gibran? Aku memintamu untuk menjemput-ku dan kamu malah menolak dengan alasan sedang sibuk, tapi sekarang apa yang ku lihat ini? Yah kamu benar, kamu sibuk. Sibuk berselingkuh dengan wanita itu benarkan?" Dengan tatapan sinis Senjani menunjuk wanita yang berdiri di belakang Gibran yang ternyata adalah sahabatnya sendiri.Luar biasa!Kekasihnya itu berselingkuh dengan sahabatnya sendiri yang sudah Senjani anggap seperti seorang saudari. "Senjani! Jaga bicaramu! Dia ini sahabatmu sendiri, kenapa

    Last Updated : 2024-01-20
  • Mengandung Benih Mafia Posesif    Terluka

    "Mana barangnya?" tanya Travis dengan nada dinginnya.Sayangnya, keinginannya untuk menemui Sanjani harus ditunda beberapa saat. Lelaki tampan itu kini sedang berada di sebuah club besar yang ada di kota ***** dia sedang melakukan transaksi ilegal berupa revolver versi terbatas dan keluaran terbaru dari Eagle Corp, sebuah perusahaan senjata yang ada di Amerika yang membuat senjata dari yang ilegal karena berbahaya sampai yang legal. "Berikan dulu apa yang menjadi kesepakatan kita," ucap lawan bicaranya dengan menatap Travis di sertai seringai licik.Prak! Travis menepuk tangannya satu kali, dan muncullah orang bawahannya yang datang sambil membawa dua buah koper berukuran sedang yang isinya tentu saja emas dan ratusan lembar dolar. "Milikmu. Sekarang serahkan senjata nya," ucap Travis dengan nada dingin. Telunjuk pemuda tampan itu menunjuk pada koper yang di bawa oleh bawahannya tadi.Lelaki di depan Travis tersenyum menyeringai, dia mulai mengeluarkan senjata yang menjadi pertuka

    Last Updated : 2024-01-20
  • Mengandung Benih Mafia Posesif    Kamu Lupa?

    Di sisi lain, Travis tidak bisa mengalihkan pandangannya dari Senjani sejak gadis itu masuk.Travis terus memperhatikan gerak gerik gadis yang telah membuatnya jatuh hati pada pandangan pertama itu tanpa berkedip."Tolong berbaring di tempat tidurnya tuan, karena saya akan memberikan bius untuk mengeluarkan peluru dan menjahit lukanya." ujar Senjani dengan tersenyum ramah meskipun dalam hati gadis itu ketakutan karena tatapan Travis yang seolah olah memelototi dirinya bahkan tidak mengalihkan pandangan darinya."Lakukan tanpa bius, aku bisa menangani rasa sakitnya." jawab Travis tapi matanya terus menatap ke arah Senjani.Bukan tanpa alasan Travis berkata seperti itu, dia hanya ingin melihat wajah dokter yang akan mengobatinya itu dan jika dia dibius maka dia tidak akan bisa melihat wajah Senjani karena terpengaruh obat biusnya. Lagi pula luka kecil seperti ini bukanlah masalah besar untuknya, di rumah pun sebenarnya bisa diobati oleh dokter profesional yang dia punya tapi asistennya

    Last Updated : 2024-01-20
  • Mengandung Benih Mafia Posesif    Tugas Dokter

    Sementara itu, Senjani masuk ke ruangannya dengan raut wajah kesal, dan ketika dia membuka pintunya betapa terkejutnya Senjani saat melihat dokter Sera, temannya itu masih berada di ruangannya bahkan gadis itu yang tadinya duduk di kursi itu langsung terbangun dan berjalan menghampiri Senjani."Masih di sini Ser? Aku kira kamu sudah balik je ruangan kamu." ujar Senjani dengan santai membuka jas dokternya lalu mendudukkan dirinya di kursi yang sebelumnya di duduki oleh Sera.Sera tidak menjawab pertanyaan Senjani, gadis itu justru malah mengikuti Senjani seolah ingin tahu sesuatu dari yang lebih muda satu tahun itu."Kamu enggak mau cerita apa apa sama aku Senja?" tanya Sera dengan raut penasaran dan kini malah Senjani yang mengernyitkan keningnya bingung."Cerita apaan?"Sera terlihat gemas ingin berteriak pada Senjani saat respon temannya itu malah seperti tidak terjadi apa apa sebelumnya."Itu bodoh, bagaimana pengalaman kamu tadi mengobati mafia!" seru Serana karena gemas akhirnya

    Last Updated : 2024-01-21

Latest chapter

  • Mengandung Benih Mafia Posesif    Pacar Senjani

    Dion terlihat bingung mau menjawab apa karena dia hanya melihat sekilas lelaki itu yang sedang memohon mohon pada Senjani dan setelah itu Dion langsung bergegas pergi ke ruang rawat bos nya ini."Umm ... Kalau itu saya tidak tahu tuan, setelah saya memastikan nona Senjani kembali ke ruangannya maka saya langsung kembali ke sini, jadi saya hanya mendengar sedikit pembicaraan mereka yang saya lihat juga jika lelaki itu memohon mohon ampun pada nona Senjani." ujar Dion melaporkan yang didapatnya."Cari informasi tentang pria itu Dion lalu katakan padaku dengan selengkap lengkapnya informasi itu. Jangan sampai ada yang terlewat sedikitpun. Aku ingin tahu semua tentang Senjani, tanpa terkecuali." Perintah Travis membuat Dion menganggukkan kepalanya."Baik tuan akan saya cari nanti informasinya." ujar Dion yang langsung mendapat tatapan tajam Travis."Apa aku ada bilang jika kamu boleh mencarinya nanti? Aku ingin sekarang juga informasi nya Dion, cari sekarang juga. Ini perintah."Dion mengh

  • Mengandung Benih Mafia Posesif    Pergi

    "Dokter Sera!" Sera yang baru keluar dari ruangan Senjani itu mengernyit bingung melihat kehadiran pria yang dia ketahui sebagai kekasih dari Senjani itu."Iya, kenapa, Gibran? Mau cari Senja ya?" tebaknya yang langsung diangguki oleh pria itu dengan tersenyum malu."Iya dokter, Senjanya ada? Aku mau ketemu buat ngebicarain sesuatu sama dia." ujar Gibran lagi dia mengambil kesempatan karena sepertinya dokter Sera ini tidak tahu tentang keadaan hubungannya dengan Senjani yang tengah renggang hingga dia masih bersikap baik pada Gibran.Sera menghela napas, "Yah sayang banget Senjani lagi nanganin pasien khusus, dan kayanya butuh waktu lama. Mau aku sampaikan saja pesan kamu pada Senjani?" Senyum Gibran luntur seketika saat mendengar itu, "Eh tidak perlu dokter. Aku akan menunggu di sini saja kalau begitu." Sera memilih mengangguk saja, sudah biasa dengan hal itu karena saat Senjani sedang bertugas pun Gibran selalu menunggu gadis itu."Baiklah kalau begitu tapi maaf Gibran aku tidak

  • Mengandung Benih Mafia Posesif    Tugas Dokter

    Sementara itu, Senjani masuk ke ruangannya dengan raut wajah kesal, dan ketika dia membuka pintunya betapa terkejutnya Senjani saat melihat dokter Sera, temannya itu masih berada di ruangannya bahkan gadis itu yang tadinya duduk di kursi itu langsung terbangun dan berjalan menghampiri Senjani."Masih di sini Ser? Aku kira kamu sudah balik je ruangan kamu." ujar Senjani dengan santai membuka jas dokternya lalu mendudukkan dirinya di kursi yang sebelumnya di duduki oleh Sera.Sera tidak menjawab pertanyaan Senjani, gadis itu justru malah mengikuti Senjani seolah ingin tahu sesuatu dari yang lebih muda satu tahun itu."Kamu enggak mau cerita apa apa sama aku Senja?" tanya Sera dengan raut penasaran dan kini malah Senjani yang mengernyitkan keningnya bingung."Cerita apaan?"Sera terlihat gemas ingin berteriak pada Senjani saat respon temannya itu malah seperti tidak terjadi apa apa sebelumnya."Itu bodoh, bagaimana pengalaman kamu tadi mengobati mafia!" seru Serana karena gemas akhirnya

  • Mengandung Benih Mafia Posesif    Kamu Lupa?

    Di sisi lain, Travis tidak bisa mengalihkan pandangannya dari Senjani sejak gadis itu masuk.Travis terus memperhatikan gerak gerik gadis yang telah membuatnya jatuh hati pada pandangan pertama itu tanpa berkedip."Tolong berbaring di tempat tidurnya tuan, karena saya akan memberikan bius untuk mengeluarkan peluru dan menjahit lukanya." ujar Senjani dengan tersenyum ramah meskipun dalam hati gadis itu ketakutan karena tatapan Travis yang seolah olah memelototi dirinya bahkan tidak mengalihkan pandangan darinya."Lakukan tanpa bius, aku bisa menangani rasa sakitnya." jawab Travis tapi matanya terus menatap ke arah Senjani.Bukan tanpa alasan Travis berkata seperti itu, dia hanya ingin melihat wajah dokter yang akan mengobatinya itu dan jika dia dibius maka dia tidak akan bisa melihat wajah Senjani karena terpengaruh obat biusnya. Lagi pula luka kecil seperti ini bukanlah masalah besar untuknya, di rumah pun sebenarnya bisa diobati oleh dokter profesional yang dia punya tapi asistennya

  • Mengandung Benih Mafia Posesif    Terluka

    "Mana barangnya?" tanya Travis dengan nada dinginnya.Sayangnya, keinginannya untuk menemui Sanjani harus ditunda beberapa saat. Lelaki tampan itu kini sedang berada di sebuah club besar yang ada di kota ***** dia sedang melakukan transaksi ilegal berupa revolver versi terbatas dan keluaran terbaru dari Eagle Corp, sebuah perusahaan senjata yang ada di Amerika yang membuat senjata dari yang ilegal karena berbahaya sampai yang legal. "Berikan dulu apa yang menjadi kesepakatan kita," ucap lawan bicaranya dengan menatap Travis di sertai seringai licik.Prak! Travis menepuk tangannya satu kali, dan muncullah orang bawahannya yang datang sambil membawa dua buah koper berukuran sedang yang isinya tentu saja emas dan ratusan lembar dolar. "Milikmu. Sekarang serahkan senjata nya," ucap Travis dengan nada dingin. Telunjuk pemuda tampan itu menunjuk pada koper yang di bawa oleh bawahannya tadi.Lelaki di depan Travis tersenyum menyeringai, dia mulai mengeluarkan senjata yang menjadi pertuka

  • Mengandung Benih Mafia Posesif    Prolog

    Senjani Rakhesa Aulia menatap tidak percaya apa yang dilihatnya saat ini. Kekasihnya yang hilang tanpa kabar kini tengah bermesraan dengan wanita lain?Tanpa pikir panjang, Senjani menghampiri kekasihnya yang tengah berselingkuh itu.Byur!Disiramnya muka sang pengkhianat."Anj--Senjani?!" paniknya, "Sayang ini nggak seperti yang kamu lihat, aku dan dia hanyalah teman saja." Gibran mencoba menjelaskan. Raut wajahnya terlihat panik.Sayangnya, Anjani tak peduli."Jelaskan? Kamu pikir aku bodoh Gibran? Aku memintamu untuk menjemput-ku dan kamu malah menolak dengan alasan sedang sibuk, tapi sekarang apa yang ku lihat ini? Yah kamu benar, kamu sibuk. Sibuk berselingkuh dengan wanita itu benarkan?" Dengan tatapan sinis Senjani menunjuk wanita yang berdiri di belakang Gibran yang ternyata adalah sahabatnya sendiri.Luar biasa!Kekasihnya itu berselingkuh dengan sahabatnya sendiri yang sudah Senjani anggap seperti seorang saudari. "Senjani! Jaga bicaramu! Dia ini sahabatmu sendiri, kenapa

DMCA.com Protection Status