Share

Penggeledahan

Dinda kembali mendapatkan pesan saat baru duduk di bangkunya. Kali ini dari Andra.

"Dinda, pulang kuliah sore nanti, kamu jalan-jalan saja dulu sama Fathimah. Aku sudah transfer uangnya."

Dinda mengangkat alisnya. Transfer uang lagi? Saldo buku tabungannya setiap hari bertambah. Ia hanya memakainya untuk ongkos pulang kalau sang dokter tidak bisa menjemput.

Sekarang laki-laki itu kembali mengirimkan uang. Lama-lama Dinda bisa buka usaha dengan uang tabungannya.

"Mamanya Reza mau ketemu nanti sore. Boleh nggak saya ke sana aja?" ketiknya.

"Boleh," balas Andra setelah beberapa saat.

Dinda menghela napas lega dan menyimpan ponselnya kembali.

Fathimah kemudian datang dengan wajah kuyu dan lingkaran mata yang menghitam.

"Kamu kenapa?" risau Dinda.

"Aku nggak bisa tidur semalaman."

"Nggak tidur kenapa?"

Fathimah menghempaskan tubuhnya pada kursi di samping Dinda.

"Karena cinta."

"Maksudnya?" Dinda bingung setengah geli mendengar jawaban sahabatnya.

"Semalam aku datengin apartemen
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status