Share

BAB 2: Cinta yang Terpaksa

Penulis: Duvessa
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-10 17:26:45

Kael Ashwara, putra tunggal sekaligus calon pewaris keluarga Ashwara yang ternama. Dia adalah sosok dingin dan penuh wibawa, yang memiliki prestasi luar biasa. Di usianya yang masih terbilang muda, 29 tahun, Kael telah diakui sebagai chef genius internasional dengan kemampuan luar biasa! Bahkan, setiap restoran yang dia miliki diberikan paling tidak dua bintang Michelin!

Dan sekarang, pria luar biasa semacam itu … sedang mengakui Zara sebagai kekasih yang akan dia nikahi?!

Kebohongan macam apa ini!?

“C-Chef–”

Baru ingin meminta penjelasan, ucapan Zara terhenti ketika melihat tatapan tajam dari Kael.

Tanpa perlu bicara, Zara tahu pria tersebut sedang memperingatinya untuk bungkam!

Di sisi lain, Clara seperti menggila. Dia membuka matanya lebar-lebar dan menatap Zara dengan penuh amarah, lalu beralih kepada Kael.

“Gak mungkin! Jangan bohong, Kael” seru Clara dengan suara tinggi. “Aku tahu dia itu cuma pelayan di restoranmu. Mana mungkin kamu menolak aku hanya karena pelayan rendahan seperti dia?! Aku lebih pantas untukmu, Kael!”

Pelipis Zara berkedut. Pelayan rendahan? Haruskah Clara menghinanya hanya karena tidak terima kenyataan?!

“Percaya atau tidak, itu urusanmu. Yang jelas, ini kenyataannya,” balas Kael dingin.

“Kamu–!” Clara mengepalkan tangannya, tapi tidak bisa berkata apa-apa. Dia pun mengalihkan tatapan tajamnya ke arah Zara. “Kamu! Katakan yang sebenarnya! Apa kamu benar pacar Kael!?”

Ditanya seperti itu, Zara menjadi serba salah. Di satu sisi, Kael adalah bosnya. Jika Zara menolak untuk bekerja sama, dia khawatir pekerjaannya akan terancam. Di sisi lain, mengakui Kael sebagai pacarnya berarti melibatkan diri dengan skandal keluarga kaya dan membiarkan dirinya menjadi target penindasan Clara dan tentu saja hidupnya tidak akan tenang.

Dua-duanya sama-sama tidak menguntungkan.

Apa yang harus Zara lakukan?!

Selagi Zara merasa terpojok, tiba-tiba dari arah toilet restoran terdengar seseorang berkata, “Jadi, Kael sudah punya pacar?”

Pertanyaan itu membuat semua orang menoleh, dan saat melihat wanita yang baru saja keluar dari toilet itu, Zara membeku.

“Siapa perempuan itu, Kael?” Suara Maharani, ibu Kael, memecah keheningan. Tatapan wanita itu tajam, penuh pengamatan. Langkahnya ringan, tetapi terasa mantap saat mendekati putranya, menunjukkan wibawa seseorang yang terbiasa berada di puncak hierarki sosial.

Kael tetap berdiri tenang, sama sekali tidak menunjukkan rasa gugup. “Ibu, ini Zara. Pacarku,” jawabnya singkat.

Selama ini, sebagai orang yang gila dengan pekerjaan, Kael selalu dikenal sebagai sosok yang perfeksionis, selalu memancarkan aura dingin dan penuh wibawa. Dia memang jarang bicara, tapi setiap kata yang keluar selalu penuh penekanan dan kepastian.

Zara yang berdiri di sebelah Kael langsung menggigit bibir. Kedatangan ibu Kael pasti akan membuat masalah menjadi semakin runyam, tapi tidak ada satu kata pun yang bisa dia ucapkan!

Maharani mengamati Zara dengan seksama, dari kepala hingga kaki. Setelah beberapa saat, dia kembali menatap Kael. “Kenapa Ibu baru tahu sekarang?”

Namun, bukannya Kael yang menjawab, justru Clara yang lagi-lagi bersuara.

“Tante, jangan percaya! Kael pasti berbohong!” Clara menatap Zara sinis. “Perempuan itu cuma pelayan di restoran ini! Dia gak punya latar belakang dan status sosial yang jelas. Kael butuh seseorang yang setara dengannya, yang bisa membawa manfaat untuk keluarga Tante!”

Maharani menatap tajam Clara, menyiratkan peringatan.

“Pelayan atau bukan, apa hakmu menghina status sosial orang lain, Clara?” balas wanita tersebut, membuat Clara bungkam. Kemudian, dia menatap Zara. “Dan meskipun dia hanya seorang pelayan, kalau Kael memilihnya, itu sudah cukup bagiku.”

Zara menelan ludah, merasakan jantungnya berdebar keras saat Maharani menatap lurus matanya.

Wanita itu benar-benar tampak serius.

“Hanya saja …” Maharani mengalihkan pandangan pada Kael seraya berkata, “Kamu yakin ayahmu akan menerima?”

Pertanyaan Maharani membuat Zara menghela napas lega dalam hati. Siapa yang tidak tahu betapa Aryan Ashwara, ayah Kael, yang sangat mementingkan latar belakang keluarga?

Kalau memang pemimpin keluarga Ashwara itu tidak setuju, maka Kael pasti tidak akan bisa berbuat apa-apa. Dan itu bagus karena Zara akan terlepas dari segala keterlibatan dengan masalah antarkeluarga kaya ini!

Hanya saja, pasti dirinya akan terkena pemecatan setelah ini karena diketahui pernah ‘berpacaran’ dengan bosnya sendiri.

Baru saja berpikir seperti itu, tiba-tiba Zara dikejutkan dengan rengkuhan tangan Kael yang semakin mengerat di pinggangnya.

‘Apa pria ini belum menyerah?’ batin Zara bingung.

Detik itu, Kael mengucapkan kalimat yang mengejutkan semua orang.

“Ayah tidak akan punya pilihan selain setuju,” ucapnya, membuat semua orang mengerutkan kening.

Kael menoleh menatap Zara yang memandangnya sejenak dengan datar. Kemudian, pria itu menyunggingkan sebuah senyuman lembut penuh makna seraya berkata, “Karena, Zara telah mengandung anakku.”

Semua orang pun terbelalak.

“Apa?!”

Bab terkait

  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 3: Pernikahan Tanpa Pilihan

    Ucapan Kael begitu tenang dan tatapan matanya juga terlihat datar seolah apa yang tadi dia katakan bukan suatu hal yang besar. Berbanding terbalik dengan Zara yang membelalakkan matanya, mulutnya terbuka, tetapi tidak ada kata yang keluar. Dia benar-benar tidak bisa mencerna semua ini dengan baik, semua terlalu mendadak. Bahkan, Clara pun tampak terperanga, tapi sorot matanya makin tajam dan penuh kebencian. Maharani juga tampak terkejut, benar-benar tidak menduga putra tunggalnya akan mengatakan hal seperti itu. Sebelumnya, dia memang selalu mendukung keputusan Kael, bahkan tentang Kael yang tidak ingin dijodohkan dengan Clara, putri keluarga Adinata. Namun, dia sama sekali tidak menyangka kalau putranya akan berbuat sejauh ini. Setelah menatap Kael dengan cukup dalam, bergulat dengan perasaan terkejut dan tanda tanya besar, Maharani berbalik menatap Zara. “Apa itu benar, Nak?” Mendengar pertanyaan itu, Zara diserang kebingungan. Dia tidak tahu apa yang harus dia katakan.

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-10
  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 4: Tuan Muda

    Audi A6 milik Kael berhenti tepat di depan pintu utama pusat perbelanjaan. Begitu Kael dan Zara keluar, para penjaga keamanan dan beberapa resepsionis pusat perbelanjaan itu menunduk kepada mereka penuh hormat. Seorang pria langsung mengambil alih untuk memarkirkan mobil Kael. Melihat ini semua, pikiran Zara kembali berputar keras. Kenapa mereka semua menunduk penuh hormat kepada Kael dan dirinya? Mereka hanya dua orang biasa–bukan, Zara hanya orang biasa yang ingin membeli cincin pernikahan bersama dengan Kael, atasannya yang memang berasal dari keluarga ternama, tetapi tetap saja Kael bukan seorang presiden atau bahkan pemilik pusat perbelanjaan ini. “Selamat datang, Tuan Muda. Mari saya antar,” kata seorang resepsionis wanita yang penuh dengan rasa hormat. Sebentar … Tuan Muda? Zara mengernyitkan dahinya, merasa semakin heran dengan panggilan itu. Mengapa Kael dipanggil Tuan Muda? Kael hanya mengangguk pelan dan berjalan mengikuti resepsionis wanita itu, dan Zara tentu s

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-10
  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 5: Janji dalam Sandiwara

    Zara membelalakkan mata. “Hah?! Chef, tapi–” Kael justru menatapnya dengan dingin, membuat Zara tidak bisa melanjutkan kata-katanya. Ini benar-benar di luar dugaan Zara. Dalam satu hari ini terlalu banyak masalah berat yang Zara alami. Setelah masalah dengan keluarga omnya, lalu pertengkaran bos dan tunangannya hingga menariknya ke dalam masalah mereka, dan sekarang berakhir dengan dia yang menikah dengan bosnya sendiri. Setelah beberapa saat, mereka benar-benar tiba di kantor catatan sipil. Seseorang langsung memberikan sebuah amplop kepada Kael dan memandu mereka untuk memasuki kantor catatan sipil. Zara hanya bisa mengekor dengan pasrah, seolah semua jalan hidupnya hari ini telah ditentukan dengan sangat rinci. Namun, perasaan bingung dan khawatir tentu saja masih memenuhi kepalanya. Kini, mereka berdua duduk di hadapan seorang petugas kantor catatan sipil yang sepertinya adalah orang yang bertugas untuk menikahkan pasangan. Pria paruh baya itu memberikan akta pernikahan

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-10
  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 6: Keputusan Zara

    Pagi ini, mereka telah di rumah keluarga Zara untuk mengambil beberapa barang Zara. Zara mendapati bahwa hari itu omnya sedang tidak bekerja. Pasalnya, Zara langsung melihat omnya sedang duduk di teras. Raut wajah Rizal terlihat bingung dan sedikit cemas. Namun, wajahnya langsung berubah begitu melihat Zara datang bersama seorang pria yang jelas orang asing baginya. “Zara? Dari mana aja kamu? Kenapa semalam gak pulang?” Rizal langsung memberi rentetan pertanyaan pada keponakannya, sesekali matanya melirik Kael dengan curiga. “Siapa laki-laki ini?” Zara menelan ludah, bingung harus mulai dari mana dia menjelaskan. “Om, ini–” “Saya suami Zara,” potong Kael dengan mantab, membuat Rizal langsung membelalakkan mata. Suami?! “Apa maksudmu?” tanya Rizal dengan suara sedikit tinggi, benar-benar masih tidak percaya dengan ucapan itu. Dia menatap Kael cukup intens. “Om, ini Che— ah maksudku ini Kael … sekarang aku sudah menikah dengan Kael,” lanjut Zara pelan, sambil mengeluark

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-10
  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 7: Dalam Bayangan Kael

    Zara terpaku, kaget dengan apa yang baru saja dilakukan Kael. Tidak mungkin pria sedingin Kael mau membelanya, ‘kan?! Apa ini bagian dari sandiwara mereka? Zara memanggil Kael pelan, “Chef … ” Namun, Kael sama sekali tidak menoleh. Dia masih terus menatap Sarah penuh intimidasi, aura dingin dan mencekam benar-benar terpancar dari dirinya. Zara melirik Sarah yang masih berdiri kaku dengan wajah bingung dan merah padam, tapi tidak sepatah kata pun keluar dari bibirnya. Kael melepaskan genggamannya perlahan, tetapi penuh ketegasan. Tatapannya tajam, dingin, dan menusuk, membuat Sarah secara refleks mundur selangkah. Tanpa berkata apapun lagi, Kael berbalik menghadap Zara yang masih terpaku di tempat, kemudian berjalan memasuki mobil. Zara menelan ludah, bergegas mengikuti langkah Kael menuju mobil. Namun, sebelum benar-benar pergi, dia melirik ke arah Sarah. Tantenya masih berdiri kaku di tempat, menunduk dengan ekspresi yang penuh campuran emosi. Zara yang masih sedikit bingung

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-13
  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 8: Kejutan Kael

    Zara hampir tersedak mendengar pernyataan Kael. “Keguguran?!” Suaranya penuh dengan campuran kaget dan tidak percaya. Matanya menatap Kael tajam, berharap dia sedang bercanda. Namun, pria itu tetap terlihat tenang. Bahkan, dia kembali mengambil garpunya, melanjutkan makan seperti tidak ada yang terjadi. “Ya,” jawab Kael singkat, tanpa sedikit pun mengangkat pandangannya. “Masalah selesai.” Zara menelan ludah, berusaha mengendalikan emosinya. “Chef … tapi ini tidak semudah itu … ” Kael berhenti, kali ini meletakkan garpunya lagi. Dia menatap Zara dengan sorot mata dingin, tajam seperti belati yang menusuk langsung ke pusat keraguan Zara. “Cukup ikuti. Tidak perlu banyak bertanya,” katanya, setiap kata terdengar tajam dan penuh penekanan. “Tapi—” Belum sempat Zara melanjutkan kata-katanya, suara langkah keras bergema dari arah pintu, diikuti suara tinggi yang penuh amarah. “KAEL!!” Clara berdiri di ambang pintu ruang makan, matanya berkilat penuh kemarahan. Zara menoleh kaget,

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-13
  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 9: Dalam Diam

    Zara tertegun. Ucapan itu seperti tamparan keras di tengah keheningan. “Apa?” bisiknya, nyaris tercekat di tenggorokan. Dia menatap Kael, mencari tanda-tanda kalau ini hanya candaan. Tapi pria itu tetap tenang, terlalu tenang. Kael mengangkat bahu ringan, ekspresinya datar dan tidak terganggu. “Di kontrak kita tidak ada aturan soal kehamilan,” katanya dengan nada acuh. “Jadi, itu bukan masalah.” Zara terdiam, terkejut. Kata-kata Kael berputar di kepalanya. Memang benar di kontrak tidak tertulis soal kehamilan, tapi tetap saja … mana mungkin semudah itu? “Chef, saya … ” Zara menggigit bibirnya, mencoba mencari kata-kata yang tepat di tengah rasa panik. “Tapi … ini cuma pernikahan kontrak, ‘kan? Dua tahun selesai. Bagaimana mungkin saya … hamil?” Kael menatapnya, dingin dan tanpa emosi. “Toh aku tetap tanggung jawab.” Zara menatapnya dengan pandangan tidak percaya. “Tapi, Chef … ini bukan soal tanggung jawab. Kita bahkan … ” Zara berhenti, merasa pipinya memanas hanya de

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-13
  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 10: Di Balik Pintu Dapur

    Jantung Zara langsung berdebar. 'Apa dia tahu aku menguping tadi?' pikirnya panik. Tapi, menunggu terlalu lama hanya akan membuat suasana semakin tegang.Dengan langkah hati-hati, dia membuka pintu dan mendapati Kael berdiri di sana, ekspresinya seperti biasa—dingin dan tanpa emosi.“Ya, Chef?” tanyanya, mencoba menyembunyikan kecemasan.“Kita perlu bicara,” ucap Kael, langsung berjalan pergi tanpa menunggu.Zara mengikuti dengan langkah ragu, pikirannya berkecamuk. Apakah dia akan menyinggung soal percakapannya dengan seseorang tadi? Apakah Kael sudah menyadari bahwa Zara menguping? Tapi, dia tidak berani bertanya lebih dulu.Saat mereka sampai di ruang tamu, Kael berhenti dan menoleh. “Besok kita makan malam di rumah keluarga,” ucap Kael datar.Zara terdiam sejenak, tidak percaya bercampur lega dengan apa yang baru saja dia dengar. “Makan malam keluarga?”Kael mengangguk kecil. “Mereka ingin bertemu denganmu lagi, sebagai menantu.”Zara menelan ludah, rasa gugup menguasai dirinya.

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-14

Bab terbaru

  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 10: Di Balik Pintu Dapur

    Jantung Zara langsung berdebar. 'Apa dia tahu aku menguping tadi?' pikirnya panik. Tapi, menunggu terlalu lama hanya akan membuat suasana semakin tegang.Dengan langkah hati-hati, dia membuka pintu dan mendapati Kael berdiri di sana, ekspresinya seperti biasa—dingin dan tanpa emosi.“Ya, Chef?” tanyanya, mencoba menyembunyikan kecemasan.“Kita perlu bicara,” ucap Kael, langsung berjalan pergi tanpa menunggu.Zara mengikuti dengan langkah ragu, pikirannya berkecamuk. Apakah dia akan menyinggung soal percakapannya dengan seseorang tadi? Apakah Kael sudah menyadari bahwa Zara menguping? Tapi, dia tidak berani bertanya lebih dulu.Saat mereka sampai di ruang tamu, Kael berhenti dan menoleh. “Besok kita makan malam di rumah keluarga,” ucap Kael datar.Zara terdiam sejenak, tidak percaya bercampur lega dengan apa yang baru saja dia dengar. “Makan malam keluarga?”Kael mengangguk kecil. “Mereka ingin bertemu denganmu lagi, sebagai menantu.”Zara menelan ludah, rasa gugup menguasai dirinya.

  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 9: Dalam Diam

    Zara tertegun. Ucapan itu seperti tamparan keras di tengah keheningan. “Apa?” bisiknya, nyaris tercekat di tenggorokan. Dia menatap Kael, mencari tanda-tanda kalau ini hanya candaan. Tapi pria itu tetap tenang, terlalu tenang. Kael mengangkat bahu ringan, ekspresinya datar dan tidak terganggu. “Di kontrak kita tidak ada aturan soal kehamilan,” katanya dengan nada acuh. “Jadi, itu bukan masalah.” Zara terdiam, terkejut. Kata-kata Kael berputar di kepalanya. Memang benar di kontrak tidak tertulis soal kehamilan, tapi tetap saja … mana mungkin semudah itu? “Chef, saya … ” Zara menggigit bibirnya, mencoba mencari kata-kata yang tepat di tengah rasa panik. “Tapi … ini cuma pernikahan kontrak, ‘kan? Dua tahun selesai. Bagaimana mungkin saya … hamil?” Kael menatapnya, dingin dan tanpa emosi. “Toh aku tetap tanggung jawab.” Zara menatapnya dengan pandangan tidak percaya. “Tapi, Chef … ini bukan soal tanggung jawab. Kita bahkan … ” Zara berhenti, merasa pipinya memanas hanya de

  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 8: Kejutan Kael

    Zara hampir tersedak mendengar pernyataan Kael. “Keguguran?!” Suaranya penuh dengan campuran kaget dan tidak percaya. Matanya menatap Kael tajam, berharap dia sedang bercanda. Namun, pria itu tetap terlihat tenang. Bahkan, dia kembali mengambil garpunya, melanjutkan makan seperti tidak ada yang terjadi. “Ya,” jawab Kael singkat, tanpa sedikit pun mengangkat pandangannya. “Masalah selesai.” Zara menelan ludah, berusaha mengendalikan emosinya. “Chef … tapi ini tidak semudah itu … ” Kael berhenti, kali ini meletakkan garpunya lagi. Dia menatap Zara dengan sorot mata dingin, tajam seperti belati yang menusuk langsung ke pusat keraguan Zara. “Cukup ikuti. Tidak perlu banyak bertanya,” katanya, setiap kata terdengar tajam dan penuh penekanan. “Tapi—” Belum sempat Zara melanjutkan kata-katanya, suara langkah keras bergema dari arah pintu, diikuti suara tinggi yang penuh amarah. “KAEL!!” Clara berdiri di ambang pintu ruang makan, matanya berkilat penuh kemarahan. Zara menoleh kaget,

  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 7: Dalam Bayangan Kael

    Zara terpaku, kaget dengan apa yang baru saja dilakukan Kael. Tidak mungkin pria sedingin Kael mau membelanya, ‘kan?! Apa ini bagian dari sandiwara mereka? Zara memanggil Kael pelan, “Chef … ” Namun, Kael sama sekali tidak menoleh. Dia masih terus menatap Sarah penuh intimidasi, aura dingin dan mencekam benar-benar terpancar dari dirinya. Zara melirik Sarah yang masih berdiri kaku dengan wajah bingung dan merah padam, tapi tidak sepatah kata pun keluar dari bibirnya. Kael melepaskan genggamannya perlahan, tetapi penuh ketegasan. Tatapannya tajam, dingin, dan menusuk, membuat Sarah secara refleks mundur selangkah. Tanpa berkata apapun lagi, Kael berbalik menghadap Zara yang masih terpaku di tempat, kemudian berjalan memasuki mobil. Zara menelan ludah, bergegas mengikuti langkah Kael menuju mobil. Namun, sebelum benar-benar pergi, dia melirik ke arah Sarah. Tantenya masih berdiri kaku di tempat, menunduk dengan ekspresi yang penuh campuran emosi. Zara yang masih sedikit bingung

  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 6: Keputusan Zara

    Pagi ini, mereka telah di rumah keluarga Zara untuk mengambil beberapa barang Zara. Zara mendapati bahwa hari itu omnya sedang tidak bekerja. Pasalnya, Zara langsung melihat omnya sedang duduk di teras. Raut wajah Rizal terlihat bingung dan sedikit cemas. Namun, wajahnya langsung berubah begitu melihat Zara datang bersama seorang pria yang jelas orang asing baginya. “Zara? Dari mana aja kamu? Kenapa semalam gak pulang?” Rizal langsung memberi rentetan pertanyaan pada keponakannya, sesekali matanya melirik Kael dengan curiga. “Siapa laki-laki ini?” Zara menelan ludah, bingung harus mulai dari mana dia menjelaskan. “Om, ini–” “Saya suami Zara,” potong Kael dengan mantab, membuat Rizal langsung membelalakkan mata. Suami?! “Apa maksudmu?” tanya Rizal dengan suara sedikit tinggi, benar-benar masih tidak percaya dengan ucapan itu. Dia menatap Kael cukup intens. “Om, ini Che— ah maksudku ini Kael … sekarang aku sudah menikah dengan Kael,” lanjut Zara pelan, sambil mengeluark

  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 5: Janji dalam Sandiwara

    Zara membelalakkan mata. “Hah?! Chef, tapi–” Kael justru menatapnya dengan dingin, membuat Zara tidak bisa melanjutkan kata-katanya. Ini benar-benar di luar dugaan Zara. Dalam satu hari ini terlalu banyak masalah berat yang Zara alami. Setelah masalah dengan keluarga omnya, lalu pertengkaran bos dan tunangannya hingga menariknya ke dalam masalah mereka, dan sekarang berakhir dengan dia yang menikah dengan bosnya sendiri. Setelah beberapa saat, mereka benar-benar tiba di kantor catatan sipil. Seseorang langsung memberikan sebuah amplop kepada Kael dan memandu mereka untuk memasuki kantor catatan sipil. Zara hanya bisa mengekor dengan pasrah, seolah semua jalan hidupnya hari ini telah ditentukan dengan sangat rinci. Namun, perasaan bingung dan khawatir tentu saja masih memenuhi kepalanya. Kini, mereka berdua duduk di hadapan seorang petugas kantor catatan sipil yang sepertinya adalah orang yang bertugas untuk menikahkan pasangan. Pria paruh baya itu memberikan akta pernikahan

  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 4: Tuan Muda

    Audi A6 milik Kael berhenti tepat di depan pintu utama pusat perbelanjaan. Begitu Kael dan Zara keluar, para penjaga keamanan dan beberapa resepsionis pusat perbelanjaan itu menunduk kepada mereka penuh hormat. Seorang pria langsung mengambil alih untuk memarkirkan mobil Kael. Melihat ini semua, pikiran Zara kembali berputar keras. Kenapa mereka semua menunduk penuh hormat kepada Kael dan dirinya? Mereka hanya dua orang biasa–bukan, Zara hanya orang biasa yang ingin membeli cincin pernikahan bersama dengan Kael, atasannya yang memang berasal dari keluarga ternama, tetapi tetap saja Kael bukan seorang presiden atau bahkan pemilik pusat perbelanjaan ini. “Selamat datang, Tuan Muda. Mari saya antar,” kata seorang resepsionis wanita yang penuh dengan rasa hormat. Sebentar … Tuan Muda? Zara mengernyitkan dahinya, merasa semakin heran dengan panggilan itu. Mengapa Kael dipanggil Tuan Muda? Kael hanya mengangguk pelan dan berjalan mengikuti resepsionis wanita itu, dan Zara tentu s

  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 3: Pernikahan Tanpa Pilihan

    Ucapan Kael begitu tenang dan tatapan matanya juga terlihat datar seolah apa yang tadi dia katakan bukan suatu hal yang besar. Berbanding terbalik dengan Zara yang membelalakkan matanya, mulutnya terbuka, tetapi tidak ada kata yang keluar. Dia benar-benar tidak bisa mencerna semua ini dengan baik, semua terlalu mendadak. Bahkan, Clara pun tampak terperanga, tapi sorot matanya makin tajam dan penuh kebencian. Maharani juga tampak terkejut, benar-benar tidak menduga putra tunggalnya akan mengatakan hal seperti itu. Sebelumnya, dia memang selalu mendukung keputusan Kael, bahkan tentang Kael yang tidak ingin dijodohkan dengan Clara, putri keluarga Adinata. Namun, dia sama sekali tidak menyangka kalau putranya akan berbuat sejauh ini. Setelah menatap Kael dengan cukup dalam, bergulat dengan perasaan terkejut dan tanda tanya besar, Maharani berbalik menatap Zara. “Apa itu benar, Nak?” Mendengar pertanyaan itu, Zara diserang kebingungan. Dia tidak tahu apa yang harus dia katakan.

  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 2: Cinta yang Terpaksa

    Kael Ashwara, putra tunggal sekaligus calon pewaris keluarga Ashwara yang ternama. Dia adalah sosok dingin dan penuh wibawa, yang memiliki prestasi luar biasa. Di usianya yang masih terbilang muda, 29 tahun, Kael telah diakui sebagai chef genius internasional dengan kemampuan luar biasa! Bahkan, setiap restoran yang dia miliki diberikan paling tidak dua bintang Michelin! Dan sekarang, pria luar biasa semacam itu … sedang mengakui Zara sebagai kekasih yang akan dia nikahi?! Kebohongan macam apa ini!? “C-Chef–” Baru ingin meminta penjelasan, ucapan Zara terhenti ketika melihat tatapan tajam dari Kael. Tanpa perlu bicara, Zara tahu pria tersebut sedang memperingatinya untuk bungkam! Di sisi lain, Clara seperti menggila. Dia membuka matanya lebar-lebar dan menatap Zara dengan penuh amarah, lalu beralih kepada Kael. “Gak mungkin! Jangan bohong, Kael” seru Clara dengan suara tinggi. “Aku tahu dia itu cuma pelayan di restoranmu. Mana mungkin kamu menolak aku hanya karena pelay

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status