Share

Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima
Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima
Penulis: Duvessa

BAB 1: Tawaran Tak Terduga

Penulis: Duvessa
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-10 17:23:31

“Zara harus keluar dari rumah ini, Mas.”

Kalimat yang keluar dari mulut sang tante, Sarah, membuat Zara mematung. Niat hanya ingin mengambil air dari dapur, Zara malah tanpa sengaja mendengar pembicaraan om dan tantenya di dalam kamar tentang dirinya!

“Apa maksud kamu, Sarah?” Om Zara, Rizal, berucap dengan suara tertahan, seakan tak percaya dengan ucapan istrinya.

“Semenjak ada Zara, keuangan kita jadi membengkak. Zio sebentar lagi akan masuk sekolah dasar, dan biayanya gak sedikit. Kalau Zara masih di sini, untuk makan aja kita bisa kesusahan, Mas!” keluh Sarah dengan suara lirih, tetapi masih bisa terdengar jelas di telinga Zara.

“Tapi, Zara gak punya siapa-siapa, keluarganya cuma aku. Lagian, dia juga ‘kan kasih uang ke kita, masa tidak cukup?” jawab Rizal.

“Mas, 3 juta cukup buat apa?! Paling-paling itu cuma nutup biaya makan dia selama sebulan! Terus listrik, air, dan segala hal lain yang dia pakai gimana? Siapa yang tanggung kalau bukan kita?” balas Sarah dengan frustrasi. “Lagi pula ya, Mas. Zara sudah gede, sudah dewasa, bukan anak remaja yang baru lulus sekolah, mau sampai kapan dia terus menumpang tinggal sama kita?”

Meskipun Zara tidak bisa melihat bagaimana ekspresi kedua orang itu, setidaknya Zara bisa membayangkan bagaimana wajah frustasi tante dan omnya.

“Tunggu sampai Zara menikah baru dia boleh keluar dari rumah ini. Setidaknya kalau dia menikah, akan ada yang melindungi dia.” Suara Rizal terdengar samar.

“Gak bisa, Mas. Zara harus keluar dari rumah ini secepatnya! Kalau Zara nggak pergi, maka aku yang akan pergi dari rumah ini!” Lalu tanpa menunggu balasan dari suaminya, Sarah berbalik pergi dan hendak keluar dari kamar.

Sarah tersentak ketika membuka pintu dan mendapati Zara ada di depan kamarnya, begitu pula dengan Zara. Namun, baru Zara ingin membuka mulut, Sarah langsung melewatinya.

“Dasar benalu,” bisik Sarah dengan suara rendah yang hanya bisa didengar Zara. Kemudian, wanita itu pergi meninggalkan tempat tersebut.

Di saat itu, Rizal yang melihat Zara berdiri tidak jauh dari pintu kamarnya tampak canggung. “Zara …? Sejak kapan kamu di sana?”

Zara menoleh, lalu tersenyum. “Pagi, Om. Baru aja. Habis ambil air di dapur sebelum berangkat. Ada apa, Om?”

Melihat Zara tampak tidak mendengar percakapannya dengan sang istri, Rizal menghela napas lega dan tersenyum tipis.

“Ah, nggak.” Dia pun mengalihkan topik. “Kamu shift pagi? Tumben?”

“Iya Om, mendadak bos ada perlu, jadi aku harus berangkat pagi,” jawab Zara, berdusta dengan ahli padahal kenyataannya masih ada tiga jam lagi sebelum shiftnya dimulai. Dia melirik jam di tangan yang menunjukkan pukul tujuh. “Sudah hampir jamnya, aku berangkat dulu ya, Om!”

“Oke, hati-hati ya,” balas Om Rizal dengan senyum lembut.

Zara hanya mengangguk, meraih beberapa barangnya untuk dibawa pergi kerja, lalu meninggalkan rumah tersebut.

Saat dirinya sudah di dalam bis, Zara tidak bisa berhenti menghela napas. ‘Sepertinya, aku sudah mengganggu Om Rizal terlalu lama,’ pikirnya pedih.

Semenjak orang tuanya meninggal akibat kecelakaan di usianya yang ke-10, Zara tinggal dengan Rizal yang merupakan adik kandung satu-satunya sang ayah. Tumbuh besar dalam asuhan pria tersebut, Zara pun sudah menganggap Rizal seperti orang tuanya.

Namun, setelah Rizal menikah sekitar lima tahun lalu dengan Sarah, kehidupan tenang Zara harus berakhir.

Sarah tidak menyukainya, menganggap Zara sebagai beban yang seharusnya tidak ditanggung oleh Rizal. Menurut wanita itu, Zara adalah parasit tidak tahu malu yang menggunakan kebaikan suaminya demi keuntungan pribadi.

Padahal, tidak sedikit bantuan yang diberikan Zara di rumah. Mulai dari menyapu, mengepel, mencuci baju, memasak, bahkan uang bulanan untuk keperluan bulanan juga dia berikan.

Sayangnya, apa pun yang Zara lakukan tidak akan pernah cukup di mata Sarah.

Menghela napas dan menyandarkan kepalanya di jendela bis, Zara membatin, ‘Aku harus keluar dari rumah itu.’

Akan tetapi, bagaimana caranya?

Rizal sudah menurunkan ultimatum bahwa dirinya hanya boleh keluar setelah menikah.

Namun, Zara harus menikah dengan siapa kalau pacar saja tidak punya?!

‘Ugh …’ geram Zara selagi memijit kepalanya yang pening.

Setelah 15 menit perjalanan, akhirnya Zara tiba di area restoran mewah The Velvet Spoon. Restoran itu masih gelap karena jarak waktu buka masih begitu lama.

Tahu rata-rata karyawan akan datang sekitar dua jam lagi, Zara pun ingin menggunakan waktu ini untuk merenung mengenai masalahnya.

Namun, baru saja ingin membuka kunci pintu, Zara menyadari pintu tersebut sudah terbuka.

Zara berpikir, mungkinkah karyawan terakhir di hari sebelumnya lupa mengunci pintu restoran?

Mengedikkan bahu, Zara pun mendorong pintu dan melangkah masuk.

“Sampai kapan pun, aku tidak akan menikah denganmu!”

Zara terhenyak. Ternyata, sudah ada orang yang lebih dulu tiba, dan sepertinya orang itu sedang bertengkar!

“Kenapa? Apa yang kurang dariku?! Keluargaku terpandang, dan penampilanku juga tidak buruk, bahkan di atas rata-rata! Lalu kenapa kamu selalu menolakku, Kael?!” Suara seorang wanita terdengar membalas. “Jangan lupa, kita sudah dijodohkan sejak kecil!”

“Kita bukan lagi anak kecil yang tidak bisa memilih, Clara. Jadi, camkan kata-kataku. Aku tidak akan pernah menikah denganmu!”

Zara terdiam di tempat. Ternyata, yang sedang bertengkar adalah bosnya, Kael Ashwara, dan juga tunangannya, Clara!

Helaan napas kasar Zara hempaskan dalam hati. Setelah sebelumnya tidak sengaja mendengar cekcok om dan tantenya, sekarang ia harus kembali mendengar cekcok bosnya. Sial sekali dirinya hari ini!

‘Sebaiknya, aku pergi,’ batin Zara.

Namun, baru saja akan melangkahkan kakinya untuk kembali keluar dari restoran, pandangan mata Zara justru bertemu dengan Kael.

Entah apa ini perasaan Zara saja atau bukan, tapi pancaran mata pria itu tampak berkilat saat melihatnya. Hanya untuk sekilas, sebelum kemudian pria itu kembali menatap Clara.

“Kamu mau tahu kenapa aku selalu menolakmu?” tanya Kael dengan suara rendah.

Perasaan Zara tidak enak.

“Kenapa?” tanya Clara, terpancing ucapan Kael.

Pria itu pun mengambil langkah besar menghampiri Zara, melingkarkan tangannya di pinggang wanita tersebut, lalu berkata, “Karena yang akan aku nikahi hanyalah kekasihku, Zara.”

Zara mendelik. Apa pria itu gila?!

Sejak kapan dia menjadi kekasih bosnya!?

Bab terkait

  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 2: Cinta yang Terpaksa

    Kael Ashwara, putra tunggal sekaligus calon pewaris keluarga Ashwara yang ternama. Dia adalah sosok dingin dan penuh wibawa, yang memiliki prestasi luar biasa. Di usianya yang masih terbilang muda, 29 tahun, Kael telah diakui sebagai chef genius internasional dengan kemampuan luar biasa! Bahkan, setiap restoran yang dia miliki diberikan paling tidak dua bintang Michelin! Dan sekarang, pria luar biasa semacam itu … sedang mengakui Zara sebagai kekasih yang akan dia nikahi?! Kebohongan macam apa ini!? “C-Chef–” Baru ingin meminta penjelasan, ucapan Zara terhenti ketika melihat tatapan tajam dari Kael. Tanpa perlu bicara, Zara tahu pria tersebut sedang memperingatinya untuk bungkam! Di sisi lain, Clara seperti menggila. Dia membuka matanya lebar-lebar dan menatap Zara dengan penuh amarah, lalu beralih kepada Kael. “Gak mungkin! Jangan bohong, Kael” seru Clara dengan suara tinggi. “Aku tahu dia itu cuma pelayan di restoranmu. Mana mungkin kamu menolak aku hanya karena pelay

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-10
  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 3: Pernikahan Tanpa Pilihan

    Ucapan Kael begitu tenang dan tatapan matanya juga terlihat datar seolah apa yang tadi dia katakan bukan suatu hal yang besar. Berbanding terbalik dengan Zara yang membelalakkan matanya, mulutnya terbuka, tetapi tidak ada kata yang keluar. Dia benar-benar tidak bisa mencerna semua ini dengan baik, semua terlalu mendadak. Bahkan, Clara pun tampak terperanga, tapi sorot matanya makin tajam dan penuh kebencian. Maharani juga tampak terkejut, benar-benar tidak menduga putra tunggalnya akan mengatakan hal seperti itu. Sebelumnya, dia memang selalu mendukung keputusan Kael, bahkan tentang Kael yang tidak ingin dijodohkan dengan Clara, putri keluarga Adinata. Namun, dia sama sekali tidak menyangka kalau putranya akan berbuat sejauh ini. Setelah menatap Kael dengan cukup dalam, bergulat dengan perasaan terkejut dan tanda tanya besar, Maharani berbalik menatap Zara. “Apa itu benar, Nak?” Mendengar pertanyaan itu, Zara diserang kebingungan. Dia tidak tahu apa yang harus dia katakan.

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-10
  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 4: Tuan Muda

    Audi A6 milik Kael berhenti tepat di depan pintu utama pusat perbelanjaan. Begitu Kael dan Zara keluar, para penjaga keamanan dan beberapa resepsionis pusat perbelanjaan itu menunduk kepada mereka penuh hormat. Seorang pria langsung mengambil alih untuk memarkirkan mobil Kael. Melihat ini semua, pikiran Zara kembali berputar keras. Kenapa mereka semua menunduk penuh hormat kepada Kael dan dirinya? Mereka hanya dua orang biasa–bukan, Zara hanya orang biasa yang ingin membeli cincin pernikahan bersama dengan Kael, atasannya yang memang berasal dari keluarga ternama, tetapi tetap saja Kael bukan seorang presiden atau bahkan pemilik pusat perbelanjaan ini. “Selamat datang, Tuan Muda. Mari saya antar,” kata seorang resepsionis wanita yang penuh dengan rasa hormat. Sebentar … Tuan Muda? Zara mengernyitkan dahinya, merasa semakin heran dengan panggilan itu. Mengapa Kael dipanggil Tuan Muda? Kael hanya mengangguk pelan dan berjalan mengikuti resepsionis wanita itu, dan Zara tentu s

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-10
  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 5: Janji dalam Sandiwara

    Zara membelalakkan mata. “Hah?! Chef, tapi–” Kael justru menatapnya dengan dingin, membuat Zara tidak bisa melanjutkan kata-katanya. Ini benar-benar di luar dugaan Zara. Dalam satu hari ini terlalu banyak masalah berat yang Zara alami. Setelah masalah dengan keluarga omnya, lalu pertengkaran bos dan tunangannya hingga menariknya ke dalam masalah mereka, dan sekarang berakhir dengan dia yang menikah dengan bosnya sendiri. Setelah beberapa saat, mereka benar-benar tiba di kantor catatan sipil. Seseorang langsung memberikan sebuah amplop kepada Kael dan memandu mereka untuk memasuki kantor catatan sipil. Zara hanya bisa mengekor dengan pasrah, seolah semua jalan hidupnya hari ini telah ditentukan dengan sangat rinci. Namun, perasaan bingung dan khawatir tentu saja masih memenuhi kepalanya. Kini, mereka berdua duduk di hadapan seorang petugas kantor catatan sipil yang sepertinya adalah orang yang bertugas untuk menikahkan pasangan. Pria paruh baya itu memberikan akta pernikahan

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-10
  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 6: Keputusan Zara

    Pagi ini, mereka telah di rumah keluarga Zara untuk mengambil beberapa barang Zara. Zara mendapati bahwa hari itu omnya sedang tidak bekerja. Pasalnya, Zara langsung melihat omnya sedang duduk di teras. Raut wajah Rizal terlihat bingung dan sedikit cemas. Namun, wajahnya langsung berubah begitu melihat Zara datang bersama seorang pria yang jelas orang asing baginya. “Zara? Dari mana aja kamu? Kenapa semalam gak pulang?” Rizal langsung memberi rentetan pertanyaan pada keponakannya, sesekali matanya melirik Kael dengan curiga. “Siapa laki-laki ini?” Zara menelan ludah, bingung harus mulai dari mana dia menjelaskan. “Om, ini–” “Saya suami Zara,” potong Kael dengan mantab, membuat Rizal langsung membelalakkan mata. Suami?! “Apa maksudmu?” tanya Rizal dengan suara sedikit tinggi, benar-benar masih tidak percaya dengan ucapan itu. Dia menatap Kael cukup intens. “Om, ini Che— ah maksudku ini Kael … sekarang aku sudah menikah dengan Kael,” lanjut Zara pelan, sambil mengeluark

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-10
  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 7: Dalam Bayangan Kael

    Zara terpaku, kaget dengan apa yang baru saja dilakukan Kael. Tidak mungkin pria sedingin Kael mau membelanya, ‘kan?! Apa ini bagian dari sandiwara mereka? Zara memanggil Kael pelan, “Chef … ” Namun, Kael sama sekali tidak menoleh. Dia masih terus menatap Sarah penuh intimidasi, aura dingin dan mencekam benar-benar terpancar dari dirinya. Zara melirik Sarah yang masih berdiri kaku dengan wajah bingung dan merah padam, tapi tidak sepatah kata pun keluar dari bibirnya. Kael melepaskan genggamannya perlahan, tetapi penuh ketegasan. Tatapannya tajam, dingin, dan menusuk, membuat Sarah secara refleks mundur selangkah. Tanpa berkata apapun lagi, Kael berbalik menghadap Zara yang masih terpaku di tempat, kemudian berjalan memasuki mobil. Zara menelan ludah, bergegas mengikuti langkah Kael menuju mobil. Namun, sebelum benar-benar pergi, dia melirik ke arah Sarah. Tantenya masih berdiri kaku di tempat, menunduk dengan ekspresi yang penuh campuran emosi. Zara yang masih sedikit bingung

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-13
  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 8: Kejutan Kael

    Zara hampir tersedak mendengar pernyataan Kael. “Keguguran?!” Suaranya penuh dengan campuran kaget dan tidak percaya. Matanya menatap Kael tajam, berharap dia sedang bercanda. Namun, pria itu tetap terlihat tenang. Bahkan, dia kembali mengambil garpunya, melanjutkan makan seperti tidak ada yang terjadi. “Ya,” jawab Kael singkat, tanpa sedikit pun mengangkat pandangannya. “Masalah selesai.” Zara menelan ludah, berusaha mengendalikan emosinya. “Chef … tapi ini tidak semudah itu … ” Kael berhenti, kali ini meletakkan garpunya lagi. Dia menatap Zara dengan sorot mata dingin, tajam seperti belati yang menusuk langsung ke pusat keraguan Zara. “Cukup ikuti. Tidak perlu banyak bertanya,” katanya, setiap kata terdengar tajam dan penuh penekanan. “Tapi—” Belum sempat Zara melanjutkan kata-katanya, suara langkah keras bergema dari arah pintu, diikuti suara tinggi yang penuh amarah. “KAEL!!” Clara berdiri di ambang pintu ruang makan, matanya berkilat penuh kemarahan. Zara menoleh kaget,

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-13
  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 9: Dalam Diam

    Zara tertegun. Ucapan itu seperti tamparan keras di tengah keheningan. “Apa?” bisiknya, nyaris tercekat di tenggorokan. Dia menatap Kael, mencari tanda-tanda kalau ini hanya candaan. Tapi pria itu tetap tenang, terlalu tenang. Kael mengangkat bahu ringan, ekspresinya datar dan tidak terganggu. “Di kontrak kita tidak ada aturan soal kehamilan,” katanya dengan nada acuh. “Jadi, itu bukan masalah.” Zara terdiam, terkejut. Kata-kata Kael berputar di kepalanya. Memang benar di kontrak tidak tertulis soal kehamilan, tapi tetap saja … mana mungkin semudah itu? “Chef, saya … ” Zara menggigit bibirnya, mencoba mencari kata-kata yang tepat di tengah rasa panik. “Tapi … ini cuma pernikahan kontrak, ‘kan? Dua tahun selesai. Bagaimana mungkin saya … hamil?” Kael menatapnya, dingin dan tanpa emosi. “Toh aku tetap tanggung jawab.” Zara menatapnya dengan pandangan tidak percaya. “Tapi, Chef … ini bukan soal tanggung jawab. Kita bahkan … ” Zara berhenti, merasa pipinya memanas hanya de

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-13

Bab terbaru

  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 10: Di Balik Pintu Dapur

    Jantung Zara langsung berdebar. 'Apa dia tahu aku menguping tadi?' pikirnya panik. Tapi, menunggu terlalu lama hanya akan membuat suasana semakin tegang.Dengan langkah hati-hati, dia membuka pintu dan mendapati Kael berdiri di sana, ekspresinya seperti biasa—dingin dan tanpa emosi.“Ya, Chef?” tanyanya, mencoba menyembunyikan kecemasan.“Kita perlu bicara,” ucap Kael, langsung berjalan pergi tanpa menunggu.Zara mengikuti dengan langkah ragu, pikirannya berkecamuk. Apakah dia akan menyinggung soal percakapannya dengan seseorang tadi? Apakah Kael sudah menyadari bahwa Zara menguping? Tapi, dia tidak berani bertanya lebih dulu.Saat mereka sampai di ruang tamu, Kael berhenti dan menoleh. “Besok kita makan malam di rumah keluarga,” ucap Kael datar.Zara terdiam sejenak, tidak percaya bercampur lega dengan apa yang baru saja dia dengar. “Makan malam keluarga?”Kael mengangguk kecil. “Mereka ingin bertemu denganmu lagi, sebagai menantu.”Zara menelan ludah, rasa gugup menguasai dirinya.

  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 9: Dalam Diam

    Zara tertegun. Ucapan itu seperti tamparan keras di tengah keheningan. “Apa?” bisiknya, nyaris tercekat di tenggorokan. Dia menatap Kael, mencari tanda-tanda kalau ini hanya candaan. Tapi pria itu tetap tenang, terlalu tenang. Kael mengangkat bahu ringan, ekspresinya datar dan tidak terganggu. “Di kontrak kita tidak ada aturan soal kehamilan,” katanya dengan nada acuh. “Jadi, itu bukan masalah.” Zara terdiam, terkejut. Kata-kata Kael berputar di kepalanya. Memang benar di kontrak tidak tertulis soal kehamilan, tapi tetap saja … mana mungkin semudah itu? “Chef, saya … ” Zara menggigit bibirnya, mencoba mencari kata-kata yang tepat di tengah rasa panik. “Tapi … ini cuma pernikahan kontrak, ‘kan? Dua tahun selesai. Bagaimana mungkin saya … hamil?” Kael menatapnya, dingin dan tanpa emosi. “Toh aku tetap tanggung jawab.” Zara menatapnya dengan pandangan tidak percaya. “Tapi, Chef … ini bukan soal tanggung jawab. Kita bahkan … ” Zara berhenti, merasa pipinya memanas hanya de

  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 8: Kejutan Kael

    Zara hampir tersedak mendengar pernyataan Kael. “Keguguran?!” Suaranya penuh dengan campuran kaget dan tidak percaya. Matanya menatap Kael tajam, berharap dia sedang bercanda. Namun, pria itu tetap terlihat tenang. Bahkan, dia kembali mengambil garpunya, melanjutkan makan seperti tidak ada yang terjadi. “Ya,” jawab Kael singkat, tanpa sedikit pun mengangkat pandangannya. “Masalah selesai.” Zara menelan ludah, berusaha mengendalikan emosinya. “Chef … tapi ini tidak semudah itu … ” Kael berhenti, kali ini meletakkan garpunya lagi. Dia menatap Zara dengan sorot mata dingin, tajam seperti belati yang menusuk langsung ke pusat keraguan Zara. “Cukup ikuti. Tidak perlu banyak bertanya,” katanya, setiap kata terdengar tajam dan penuh penekanan. “Tapi—” Belum sempat Zara melanjutkan kata-katanya, suara langkah keras bergema dari arah pintu, diikuti suara tinggi yang penuh amarah. “KAEL!!” Clara berdiri di ambang pintu ruang makan, matanya berkilat penuh kemarahan. Zara menoleh kaget,

  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 7: Dalam Bayangan Kael

    Zara terpaku, kaget dengan apa yang baru saja dilakukan Kael. Tidak mungkin pria sedingin Kael mau membelanya, ‘kan?! Apa ini bagian dari sandiwara mereka? Zara memanggil Kael pelan, “Chef … ” Namun, Kael sama sekali tidak menoleh. Dia masih terus menatap Sarah penuh intimidasi, aura dingin dan mencekam benar-benar terpancar dari dirinya. Zara melirik Sarah yang masih berdiri kaku dengan wajah bingung dan merah padam, tapi tidak sepatah kata pun keluar dari bibirnya. Kael melepaskan genggamannya perlahan, tetapi penuh ketegasan. Tatapannya tajam, dingin, dan menusuk, membuat Sarah secara refleks mundur selangkah. Tanpa berkata apapun lagi, Kael berbalik menghadap Zara yang masih terpaku di tempat, kemudian berjalan memasuki mobil. Zara menelan ludah, bergegas mengikuti langkah Kael menuju mobil. Namun, sebelum benar-benar pergi, dia melirik ke arah Sarah. Tantenya masih berdiri kaku di tempat, menunduk dengan ekspresi yang penuh campuran emosi. Zara yang masih sedikit bingung

  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 6: Keputusan Zara

    Pagi ini, mereka telah di rumah keluarga Zara untuk mengambil beberapa barang Zara. Zara mendapati bahwa hari itu omnya sedang tidak bekerja. Pasalnya, Zara langsung melihat omnya sedang duduk di teras. Raut wajah Rizal terlihat bingung dan sedikit cemas. Namun, wajahnya langsung berubah begitu melihat Zara datang bersama seorang pria yang jelas orang asing baginya. “Zara? Dari mana aja kamu? Kenapa semalam gak pulang?” Rizal langsung memberi rentetan pertanyaan pada keponakannya, sesekali matanya melirik Kael dengan curiga. “Siapa laki-laki ini?” Zara menelan ludah, bingung harus mulai dari mana dia menjelaskan. “Om, ini–” “Saya suami Zara,” potong Kael dengan mantab, membuat Rizal langsung membelalakkan mata. Suami?! “Apa maksudmu?” tanya Rizal dengan suara sedikit tinggi, benar-benar masih tidak percaya dengan ucapan itu. Dia menatap Kael cukup intens. “Om, ini Che— ah maksudku ini Kael … sekarang aku sudah menikah dengan Kael,” lanjut Zara pelan, sambil mengeluark

  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 5: Janji dalam Sandiwara

    Zara membelalakkan mata. “Hah?! Chef, tapi–” Kael justru menatapnya dengan dingin, membuat Zara tidak bisa melanjutkan kata-katanya. Ini benar-benar di luar dugaan Zara. Dalam satu hari ini terlalu banyak masalah berat yang Zara alami. Setelah masalah dengan keluarga omnya, lalu pertengkaran bos dan tunangannya hingga menariknya ke dalam masalah mereka, dan sekarang berakhir dengan dia yang menikah dengan bosnya sendiri. Setelah beberapa saat, mereka benar-benar tiba di kantor catatan sipil. Seseorang langsung memberikan sebuah amplop kepada Kael dan memandu mereka untuk memasuki kantor catatan sipil. Zara hanya bisa mengekor dengan pasrah, seolah semua jalan hidupnya hari ini telah ditentukan dengan sangat rinci. Namun, perasaan bingung dan khawatir tentu saja masih memenuhi kepalanya. Kini, mereka berdua duduk di hadapan seorang petugas kantor catatan sipil yang sepertinya adalah orang yang bertugas untuk menikahkan pasangan. Pria paruh baya itu memberikan akta pernikahan

  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 4: Tuan Muda

    Audi A6 milik Kael berhenti tepat di depan pintu utama pusat perbelanjaan. Begitu Kael dan Zara keluar, para penjaga keamanan dan beberapa resepsionis pusat perbelanjaan itu menunduk kepada mereka penuh hormat. Seorang pria langsung mengambil alih untuk memarkirkan mobil Kael. Melihat ini semua, pikiran Zara kembali berputar keras. Kenapa mereka semua menunduk penuh hormat kepada Kael dan dirinya? Mereka hanya dua orang biasa–bukan, Zara hanya orang biasa yang ingin membeli cincin pernikahan bersama dengan Kael, atasannya yang memang berasal dari keluarga ternama, tetapi tetap saja Kael bukan seorang presiden atau bahkan pemilik pusat perbelanjaan ini. “Selamat datang, Tuan Muda. Mari saya antar,” kata seorang resepsionis wanita yang penuh dengan rasa hormat. Sebentar … Tuan Muda? Zara mengernyitkan dahinya, merasa semakin heran dengan panggilan itu. Mengapa Kael dipanggil Tuan Muda? Kael hanya mengangguk pelan dan berjalan mengikuti resepsionis wanita itu, dan Zara tentu s

  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 3: Pernikahan Tanpa Pilihan

    Ucapan Kael begitu tenang dan tatapan matanya juga terlihat datar seolah apa yang tadi dia katakan bukan suatu hal yang besar. Berbanding terbalik dengan Zara yang membelalakkan matanya, mulutnya terbuka, tetapi tidak ada kata yang keluar. Dia benar-benar tidak bisa mencerna semua ini dengan baik, semua terlalu mendadak. Bahkan, Clara pun tampak terperanga, tapi sorot matanya makin tajam dan penuh kebencian. Maharani juga tampak terkejut, benar-benar tidak menduga putra tunggalnya akan mengatakan hal seperti itu. Sebelumnya, dia memang selalu mendukung keputusan Kael, bahkan tentang Kael yang tidak ingin dijodohkan dengan Clara, putri keluarga Adinata. Namun, dia sama sekali tidak menyangka kalau putranya akan berbuat sejauh ini. Setelah menatap Kael dengan cukup dalam, bergulat dengan perasaan terkejut dan tanda tanya besar, Maharani berbalik menatap Zara. “Apa itu benar, Nak?” Mendengar pertanyaan itu, Zara diserang kebingungan. Dia tidak tahu apa yang harus dia katakan.

  • Mendadak Menikah Dengan Chef Bintang Lima   BAB 2: Cinta yang Terpaksa

    Kael Ashwara, putra tunggal sekaligus calon pewaris keluarga Ashwara yang ternama. Dia adalah sosok dingin dan penuh wibawa, yang memiliki prestasi luar biasa. Di usianya yang masih terbilang muda, 29 tahun, Kael telah diakui sebagai chef genius internasional dengan kemampuan luar biasa! Bahkan, setiap restoran yang dia miliki diberikan paling tidak dua bintang Michelin! Dan sekarang, pria luar biasa semacam itu … sedang mengakui Zara sebagai kekasih yang akan dia nikahi?! Kebohongan macam apa ini!? “C-Chef–” Baru ingin meminta penjelasan, ucapan Zara terhenti ketika melihat tatapan tajam dari Kael. Tanpa perlu bicara, Zara tahu pria tersebut sedang memperingatinya untuk bungkam! Di sisi lain, Clara seperti menggila. Dia membuka matanya lebar-lebar dan menatap Zara dengan penuh amarah, lalu beralih kepada Kael. “Gak mungkin! Jangan bohong, Kael” seru Clara dengan suara tinggi. “Aku tahu dia itu cuma pelayan di restoranmu. Mana mungkin kamu menolak aku hanya karena pelay

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status