Share

Tentang Surat

Kejadian tadi membuatku ketakutan. Setelah Tama membantuku bebersih, dia membaringkanku ke atas tempat tidur kami. Tubuhku tidak berhenti bergetar. Aku takut. Teramat takut. Ini adalah pengalaman pertamaku memghadapi situasi yang benar-benar di luar kendali.

Banyak kata andai yang melintas di benakku. Andai Tama tidak datang. Andai pria itu telat menyelamatkanku. Andai semuanya sudah terlambat. Kata itu bagai momok yang menakutkan.

Hanya keheningan yang menemani kami berdua. Aku tidur membelakangi Tama. Aku tidak mau dia melihatku yang sudah berantakan karena menangis dan takut. Pria itu juga tidak mencoba membuka percakapan. Dia hanya menunggu dan diam.

Perasaan tidak nyaman dan was-was itu menyelimuti relung hatiku. Aku tidak bisa tenang. Karena pikiranku berkecambuk, aku akhirnya minta Tama pergi. Aku ingin sendiri. Ingin menjernihkan otakku meski nampaknya akan sangat sulit.

Selama perjalanan menuju rumah tadi, Tama mendapat laporan yang masih sempat aku curi dengar. Ternyata pria
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status