Share

Part 16

Kalau Papa nggak datang berarti...

Aku menoleh sepenuhnya pada Tama. Suaraku sedikit tercekat ketika berbicara, "Gue anggap loe udah lihat artikel-artikel tentang gue sekarang. Terus kenapa loe bersikap baik ke gue padahal nggak ada orang lain yang lihat?"

Keheningan menyapa kami. Pria itu tidak langsung menjawab seperti sebelumnya. Dia seperti tengah memproses pertanyaan dariku Dan hebatnya dia terlihat tidak berniat untuk menjawab. Dia membalas ku dengan tatapan penuh intimidasi yang pantang dan mengamatiku sambil bersedekap seraya bersandar di kursinya.

"Loe bener-bener nggak inget gue, Lun?"

Bukan itu jawaban yang ingin aku dengar. Tapi melihat dia yang bersikap sok akrab membuatku sedikit terganggu.

Aku mengungkapkan tubuhku. Bersikap agar terlihat seangkuh mungkin. Lenganku juga ikut bersedekap. Aku memperhatikan pandangan matanya yang terus mengikuti setiap gerakan yang aku lakukan.

"Aku harus ingat loe siapa? Gue nggak ngerasa pernah ketemu loe di manapun, dan terus kenapa loe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status