Home / Pernikahan / Mendadak Hamil Anak Pewaris / Perjodohan Tetap Dilanjutkan

Share

Perjodohan Tetap Dilanjutkan

Author: MOON
last update Last Updated: 2024-09-26 10:27:53

“Baguslah akhirnya kamu datang sebelum Ibu suruh." ucap Eveline terdengar seperti menantikan kehadiran anaknya

Rachel mengernyitkan keningnya.

Ada apa ibu ingin menemuiku? batin Rachel

Tidak biasanya Eveline meminta Rachel untuk datang. Hatinya mulai tidak tenang. Pasalnya, saat Rachel berada di rumah, Eveline tidak pernah peduli dengan kehadiran Rachel. Eveline hanya akan berbicara ketika ada sesuatu penting yang perlu dibicarakan. Selain itu, Eveline dan Rachel tidak pernah sengaja untuk mengobrol.

"Bagaimana keadaan Ibu?" tanya Rachel

Rachel mencoba untuk mengalihkan pembicaraan. Rachel masih peduli akan kondisi ibunya karena itulah tujuannya datang kesini.

"Ibu sudah memilih orang yang tepat untuk menjadi suamimu. Kalian akan menikah bulan depan." ucap Eveline langsung duduk di kursi yang langsung berhadapan dengan Rachel.

Bak disambar petir di tengah badai. Sudah terjatuh tertimpa tangga pula.

Dunia seakan berhenti berputar. Dadanya mulai terasa sesak, seperti ada sesuatu yang b
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Mendadak Hamil Anak Pewaris   Pewaris

    Di sebuah rumah sakit dengan pelayanan ekslusif di mana Anderson dirawat dan berada di kamar VIP namun tampak lebih seperti kamar hotel mewah daripada ruang perawatan. Dindingnya dilapisi cat berwarna krem lembut, memberi kesan tenang dan nyaman. Jendela besar di salah satu sisinya membiarkan cahaya alami masuk, memandikan seluruh ruangan dengan sinar matahari yang hangat. Di tengah ruangan, Anderson terbaring di tempat tidur rumah sakit berteknologi tinggi dengan seprai putih bersih terhampar rapi. Wajah Anderson nampak pucat, nyaris tanpa warna. Pipinya tampak lebih cekung dari biasanya, kulitnya tertarik kencang ke tulang-tulang wajah yang menonjol, memberikan kesan lelah yang begitu mendalam. Rambutnya yang hitam dan sebagian beruban kini sudah mulai menipis di beberapa bagian. Namun, hari ini, rambut itu masih tergerai rapi. Anderson sang penguasa di dunia bisnis kini terkapar lesu di ranjang rumah sakit. Kesannya akan sikap yang angkuh dan berani kini mulai memudar. Sorot mata

    Last Updated : 2024-09-27
  • Mendadak Hamil Anak Pewaris   Morning Sickness

    Jam menunjukkan pukul 06.50, matahari sudah meninggi dan menembus tirai kamar Rachel yang setengah tertutup. Dengan terburu-buru Rachel memoleskan make up tipis tipis di wajahnya kemudian langsung menyambar baju batik yang tergantung di dalam lemari - hari ini hari Kamis, jadwalnya guru memakai seragam batik.Biasanya Rachel pergi kerja sekitar pukul 06.00 atau paling lambat pukul 06.30, tetapi hari ini Rachel bangun kesiangan. Mungkin karena efek lelah tubuhnya setelah kemarin-kemarin banyak menangis. Matanya juga terlihat masih sedikit sembab hari ini. Rachel juga agak was-was saat nanti datang ke sekolah. Selain karena dia akan telat saat masuk jam absen, Rachel juga lupa meminta izin hari kemarin saat tidak masuk sekolah. "Bisa habis kena marah Pak Irwan nanti." ucap Rachel sambil bergegas mengambil tas di atas meja.Saat hendak keluar kamar, Rachel dicegat oleh Sarah untuk menyuruhnya sarapan terlebih dahulu."Duduk dulu di meja makan, kamu harus sarapan dulu sebelum berangkat"

    Last Updated : 2024-09-28
  • Mendadak Hamil Anak Pewaris   Pria ini bukan Tama

    “Jahat sekali kau membuatku menunggu selama seharian!”Rachel memukul dada bidang Andreas dengan tangan kecilnya dan tak lama Rachel langsung memeluk tubuh Andreas dan membenamkan wajahnya meskipun tubuhnya hanya mampu menggapai sampai area dada.“Kamu jauh lebih jahat karena meninggalkanku waktu itu. Aku sangat terpuruk dan hidupku seolah hancur. Kamu bisa ambil semuanya dariku asalkan jangan pergi lagi meninggalkanku!” lirih Andreas kemudian menempelkan ujung bibirnya di kening Rachel dan meninggalkan kecupan manis di sana. Tangannya bergerak untuk meraih badan kecil Rachel dan membalas pelukan dari Rachel.Di tengah banyaknya orang yang sedang sibuk menari, di bawah kerlap-kerlip lampu disco yang menyamarkan penglihatan dan suara dentuman musik yang sangat keras. Rachel dan Andreas tidak peduli dengan itu semua, keduanya hanyut dalam hangatnya pelukan. Nyaman.Butuh waktu lama untuk keduanya berada dalam posisi saling berpelukan, sampai akhirnya Andreas melepaskan pelukan dan bergeg

    Last Updated : 2023-06-06
  • Mendadak Hamil Anak Pewaris   Perempuan ini Bukan Scarlet

    Rachel terbangun dari malam yang dirasa paling buruk sepanjang hidupnya. Tubuhnya terasa remuk dan hancur. Tubuhnya merasakan perih karna paksaan dan terkaan dari Andreas terhadapnya semalam.Rachel mengingat dengan jelas kejadian semalam. Dirinya sudah sepenuhnya sadar. Setiap detik kejadian dan setiap perlakuan kasar Andreas tadi malam masih membekas di pikiran Rachel. Tubuhnya mulai kaku. Dadanya bergemuruh. Dan tanpa permisi, air matanya tiba-tiba keluar begitu saja tanpa bisa dibendung.Andai tadi malam Rachel tidak mampir dulu ke bar. Andai saja tadi malam Rachel langsung memutuskan untuk pulang. Andai saja saat rencananya untuk melakukan makan malam di restoran dengan Tama sesuai dengan rencana. Andai saja Tama benar-benar datang kemarin. Maka kejadian ini tidak akan pernah terjadi.Semua penyesalan ini terlintas di benak Rachel. Rachel benci dirinya sendiri. Rachel benci kepada Tama. Dan Rachel benci dengan pria yang masih tertidur lelap di sampingnya ini.Dilihatnya dengan se

    Last Updated : 2023-06-06
  • Mendadak Hamil Anak Pewaris   Dua Garis Merah

    Tik tik tik tik Suara tetesan air keran terdengar memenuhi seisi ruangan kamar mandi yang berukuran sekitar 1,5 x 2,5 meter dengan dinding berwarna putih dan cream itu. Rachel sedang memperhatikan wajahnya dengan lekat pada sebuah cermin berbentuk bundar yang diletakkan pas di atas sebuah wastafel. Wajahnya ini tanpa ekspresi dan tatapannya kosong. Wajahnya pucat bagai raga yang sudah mati. Terlihat riasan make up masih tertanam di dalam wajahnya, apalagi lipstiknya yang sudah menyebar tak karuan melewati batas garis di bibir. Rambutnya apalagi, mana sempat untuk dirapikan. Bahkan tubuhnya saja masih mengenakan pakaian jas lengkap dan belum dilepaskan satu pun. “Astaga! Semalam aku lupa membersihkan wajahku. Mungkin karena pikiranku akhir-akhir ini sedang kacau,” ucap Rachel “Dan tidak mungkin hanya sekali tidur aku bisa langsung hamil, iya kan?” ucap Rachel berbicara pada dirinya sendiri sambil melihat bayangan dirinya pada cermin. Meyakinkan diri. Pertanyaan itulah yang selalu d

    Last Updated : 2023-06-06
  • Mendadak Hamil Anak Pewaris   Gugurkan Saja?

    “Dua garis merah,” ucap Rachel dengan bibir dan tangannya gemetar tidak menyangka dengan apa yang sedang terjadi. “Tidak mungkin aku hamil,” ucap Rachel yang masih melihat test pack.“Aku tidak paham mengapa ini bisa terjadi. Bagaimana bisa aku hamil?” Rachel berusaha untuk mencerna semuanya. Pergulatan kata terjadi di dalam isi pikirannya. Mencerna setiap keadaan dan setiap momen yang membuatnya sampai sejauh ini.Untuk kebanyakan orang, tanda dua garis merah ini bisa menandakan sesuatu hal yang luar biasa. Sebuah momen yang sangat dinantikan oleh kebanyakan pasangan. Bahkan banyak pasangan yang rela mempertaruhkan segenap raga dan seluruh harta hanya untuk melihat tanda dua garis merah ini. Namun, tidak bagi Rachel. Tanda ini bisa menjadi kemalangan bagi dia. Bagaimana tidak? Tidak pernah dibayangkan sebelumnya dan tanpa persiapan apapun Rachel akan hamil. “Aku akan mengulanginya lagi!” ucap Rachel sambil menghembuskan nafas meyakinkan diri sambil melihat bayangan dirinya pada cerm

    Last Updated : 2023-06-07
  • Mendadak Hamil Anak Pewaris   Sarah

    “Apakah aku gugurkan saja bayi ini?” Sebuah ide gila tiba-tiba saja muncul di dalam pikiran Rachel. Brukk. Rachel dikagetkan dengan suara pintu yang tiba-tiba terbuka. Ternyata seseorang di luar sana penyebabnya.“Rachel!!” Teriakan Sarah sangat menggema di dalam kamar mandi. Perempuan itu hampir kehabisan nafas setelah mendobrak pintu kamar mandi dengan paksa.Sarah Caroline, sahabat Rachel. Sarah merupakan sahabat Rachel yang menemaninya sejak dari SMP hingga sampai sekarang. Sarah selalu ada ketika Rachel senang maupun susah. Sarah menjadi sosok yang sangat penting baginya. Dalam pandangan Rachel, Sarah melebihi sosok ibu yang seharusnya menjaga, merawat, mendidik dan bahkan menemaninya untuk tumbuh. Sarah lebih dari itu.“Ketuk pintu dulu kalo mau masuk!” Ucap Rachel dengan memasang wajah kesal sekaligus kaget dengan kehadiran Sarah yang tiba-tiba.Bagaimana tidak, Rachel yang sedang mencoba mencerna situasi yang sedang terjadi kemudian tiba-tiba Sarah masuk tanpa mengetuk pintu t

    Last Updated : 2023-06-07
  • Mendadak Hamil Anak Pewaris   Pria Itu

    Sarah dan Rachel sudah tiba di sebuah Klinik Kehamilan Sehat. Gedung berwarna cream dengan ditambahkan garis berwarna emas dengan interior yang berwarna senada memberikan kesan mewah itu dipenuhi oleh orang-orang yang berlalu-lalang keluar masuk ruangan untuk memeriksa kesehatan kehamilan mereka. Terlihat raut wajah orang-orang di klinik ini memasang raut wajah bahagia dengan kondisi mereka yang sebentar lagi akan menjadi seorang ibu dan ayah.Setiap wanita hamil didampingi oleh pasangannya masing-masing. Dan sepertinya dari semua wanita hamil yang datang ke klinik di hari ini hanya Rachel sajalah yang diantar oleh sahabatnya. Tak bisa dipungkiri rasa sakit melihat orang-orang yang bahagia dengan kehamilannya itu muncul dalam diri Rachel. Kehamilan ini hanyalah kehamilan yang tak pernah terbayangkan dan tidak pernah direncanakan oleh Rachel. Bagaimana bisa Rachel merasa bahagia dengan kehamilannya ini. Setelah melakukan pendaftaran, Rachel dan Sarah duduk di kursi yang di sebelahnya t

    Last Updated : 2023-06-07

Latest chapter

  • Mendadak Hamil Anak Pewaris   Morning Sickness

    Jam menunjukkan pukul 06.50, matahari sudah meninggi dan menembus tirai kamar Rachel yang setengah tertutup. Dengan terburu-buru Rachel memoleskan make up tipis tipis di wajahnya kemudian langsung menyambar baju batik yang tergantung di dalam lemari - hari ini hari Kamis, jadwalnya guru memakai seragam batik.Biasanya Rachel pergi kerja sekitar pukul 06.00 atau paling lambat pukul 06.30, tetapi hari ini Rachel bangun kesiangan. Mungkin karena efek lelah tubuhnya setelah kemarin-kemarin banyak menangis. Matanya juga terlihat masih sedikit sembab hari ini. Rachel juga agak was-was saat nanti datang ke sekolah. Selain karena dia akan telat saat masuk jam absen, Rachel juga lupa meminta izin hari kemarin saat tidak masuk sekolah. "Bisa habis kena marah Pak Irwan nanti." ucap Rachel sambil bergegas mengambil tas di atas meja.Saat hendak keluar kamar, Rachel dicegat oleh Sarah untuk menyuruhnya sarapan terlebih dahulu."Duduk dulu di meja makan, kamu harus sarapan dulu sebelum berangkat"

  • Mendadak Hamil Anak Pewaris   Pewaris

    Di sebuah rumah sakit dengan pelayanan ekslusif di mana Anderson dirawat dan berada di kamar VIP namun tampak lebih seperti kamar hotel mewah daripada ruang perawatan. Dindingnya dilapisi cat berwarna krem lembut, memberi kesan tenang dan nyaman. Jendela besar di salah satu sisinya membiarkan cahaya alami masuk, memandikan seluruh ruangan dengan sinar matahari yang hangat. Di tengah ruangan, Anderson terbaring di tempat tidur rumah sakit berteknologi tinggi dengan seprai putih bersih terhampar rapi. Wajah Anderson nampak pucat, nyaris tanpa warna. Pipinya tampak lebih cekung dari biasanya, kulitnya tertarik kencang ke tulang-tulang wajah yang menonjol, memberikan kesan lelah yang begitu mendalam. Rambutnya yang hitam dan sebagian beruban kini sudah mulai menipis di beberapa bagian. Namun, hari ini, rambut itu masih tergerai rapi. Anderson sang penguasa di dunia bisnis kini terkapar lesu di ranjang rumah sakit. Kesannya akan sikap yang angkuh dan berani kini mulai memudar. Sorot mata

  • Mendadak Hamil Anak Pewaris   Perjodohan Tetap Dilanjutkan

    “Baguslah akhirnya kamu datang sebelum Ibu suruh." ucap Eveline terdengar seperti menantikan kehadiran anaknyaRachel mengernyitkan keningnya.Ada apa ibu ingin menemuiku? batin RachelTidak biasanya Eveline meminta Rachel untuk datang. Hatinya mulai tidak tenang. Pasalnya, saat Rachel berada di rumah, Eveline tidak pernah peduli dengan kehadiran Rachel. Eveline hanya akan berbicara ketika ada sesuatu penting yang perlu dibicarakan. Selain itu, Eveline dan Rachel tidak pernah sengaja untuk mengobrol."Bagaimana keadaan Ibu?" tanya RachelRachel mencoba untuk mengalihkan pembicaraan. Rachel masih peduli akan kondisi ibunya karena itulah tujuannya datang kesini."Ibu sudah memilih orang yang tepat untuk menjadi suamimu. Kalian akan menikah bulan depan." ucap Eveline langsung duduk di kursi yang langsung berhadapan dengan Rachel.Bak disambar petir di tengah badai. Sudah terjatuh tertimpa tangga pula. Dunia seakan berhenti berputar. Dadanya mulai terasa sesak, seperti ada sesuatu yang b

  • Mendadak Hamil Anak Pewaris   Dijodohkan

    Rachel, Sarah dan Arkan sudah berteman sejak mereka masih menginjak bangku sekolah SMP. Mereka bisa dekat karena berada dalam satu ekstrakulikuler yang sama. Ketiganya semakin dekat dan bahkan sampai sekarang. Arkan merupakan sosok yang mampu membuat siapa pun di sekitarnya merasa nyaman. Arkan akan hadir sepenuhnya ketika Rachel dan Sarah meminta bantuan. Tangannya siap untuk membantu dengan cara apa pun yang dibutuhkan. Sama halnya dengan Arkan, Sarah merupakan sosok yang kehadirannya membawa rasa aman untuk Rachel, seperti pelukan hangat di tengah badai. Sebuah kasih sayang dari seorang ibu yang tidak pernah Rachel dapatkan, akhirnya bisa Rachel dapatkan dari seorang Sarah. Tampak jelas dalam caranya merawat dan memperhatikan Rachel. Ia tahu persis kapan Rachel membutuhkannya. “Bagaimana keadaanmu sekarang?” tanya SarahTerlihat sangat jelas kekhawatiran Sarah terhadap keadaan Rachel. Jika diizinkan, Sarah rela untuk menerima sebagian beban yang ditanggung oleh Rachel. Bahkan S

  • Mendadak Hamil Anak Pewaris   Akhiri Sampai Disini

    “Maaf aku belum bisa menerimamu sebagai ayah untuk anakku” ucap Rachel. Pandangannya terus menatap ke bawah. Tidak berani dan bahkan merasa jijik untuk melihat wajah Andreas.“Apa yang membuatmu tidak yakin?” tanya Andreas penasaran. Tidak seperti Rachel, Andreas terus menatap ke arahnya dan mengharapkan sebuah jawaban.Rachel masih belum bisa menjawab pertanyaan Andreas. Pikirannya juga masih berkutik mencari jawaban dan mencari alasan. Pikirannya berusaha berlari kesana kemari tapi tak kunjung ada hasil.Rachel membisu untuk waktu yang cukup lama. Andreas mulai geram. Waktunya terbuang sia-sia hanya untuk satu kalimat jawaban dari Rachel.“Aku tidak bisa menunggu lama. Katakan saja apa yang kamu inginkan. Mari kita buat kesepakatan” Pandangan Andreas sekarang beralih ke jam tangannya. Memeriksa waktu karena akan ada meeting hari ini.Pria gagah nan berkarismatik ini tidak bisa menyia-nyiakan waktunya hanya untuk mendengarkan dan melihat ketidakseriusan seorang perempuan yang tidak p

  • Mendadak Hamil Anak Pewaris   Aku Akan Bertanggung Jawab

    Andreas berhasil menarik keluar Rachel menjauh dari jangkauan Sarah dan Arkan. Lalu membawanya pergi ke suatu tempat. Saat berada di dalam mobil, suasananya hening tanpa suara. Hanya terdengar suara deruan nafas yang beradu dengan suara kemacetan jalan. Keduanya fokus memalingkan wajah satu sama lain. Belum ada yang berani untuk memulai sebuah percakapan. Baik Rachel maupun Andreas, keduanya sibuk dengan pikiran mereka masing-masing.Tidak jauh dari klinik kehamilan tadi, Rachel dan Andreas sudah tiba di sebuah cafe yang bernama Elysian Elegance. Sebuah tempat yang menggabungkan antara keanggunan dan keaslian alam. Tempat ini memancarkan aura elegan yang diimbangi dengan elemen alam yang menenangkan. Desain interior yang bernuansa elegan ditandai dengan furnitur berwarna netral, sentuhan emas mewah, dan pencahayaan yang lembut, menciptakan ruang yang hangat dan indah. Tempat ini sempurna untuk dikunjungi oleh dua insan yang sedang jatuh cinta. Andreas melangkah dan memilih meja palin

  • Mendadak Hamil Anak Pewaris   Lanjutkan atau Akhiri

    Rachel berjalan memasuki ruangan dokter untuk memeriksakan kehamilannya. Tubuhnya mengejang dan suhu tubuhnya terasa panas dan dingin secara bersamaan. Telapak tangannya berkeringat. Gugup. Haruskah Rachel masuk ke ruangan pemeriksaan ini? Ingin sekali rasanya Rachel langsung berlari keluar dan pergi entah kemana seorang diri. Namun, di luar masih ada 4 orang yang pasti akan langsung menahannya. Akhirnya Rachel menguatkan dirinya untuk masuk. Saat pertama kali masuk, terlihat papan nama meja dari akrilik ‘dr. Clarissa Olivia, SpOG’ dan beberapa poster yang dipajangkan pada dinding yang berisikan tentang masa-masa kehamilan. Di kursi terlihat seorang dokter wanita berusia sekitar 40 tahunan dengan rambutnya yang terurai memberikan kesan muda pada wajahnya. Dokter cantik itu sedang menuliskan nama pasien di sebuah kertas. Tertulis nama ‘Rachel Amanda’ pada kertas itu. Dokter yang menyadari kehadiran Rachel segera menyuruh Rachel untuk duduk di kursi yang biasa pasien gunakan saat ber

  • Mendadak Hamil Anak Pewaris   Kita Bertemu Lagi

    “Oh Clary, apakah kamu baik-baik saja? Siapa pria itu? Apakah dia yang menghamilimu juga?” Ucap Rachel yang sekilas menatap pria yang dimaksud Arkan yang mendengarkan perkataan Rachel langsung mengernyitkan dahinya. Apakah dia pria yang sudah menghamili Rachel? Batin Arkan Clary tertawa mendengar ucapan dari Rachel yang tidak masuk akal baginya. Bagaimana bisa paman kesayangannya ini menghamili Clary. Itu tidak mungkin “Apa yang dimaksud Ibu bahwa pamanku itu telah menghamiliku? Tidak mungkin pamanku berbuat sejauh itu, Bu Guru. Dia adalah pamanku namanya…” Ucapan Clary terhenti karena melihat Arkan langsung berdiri dan segera menghampiri Andreas. Blamm! Arkan langsung memukul Andreas tepat di wajahnya. Pukulan itu sangat keras tapi tetap membuat Andreas masih berdiri dengan kokoh. Andreas membalas pukulan dari Arkan dan membuat Arkan terpental jatuh ke lantai. Situasi di ruangan itu menjadi panik. Sarah, Rachel dan Clary langsung berlari untuk menghentikan perkelahian. Tidak

  • Mendadak Hamil Anak Pewaris   Apakah Pria Itu Menghamilimu Juga?

    “Pria itu…” Rachel berbicara dengan cukup lama. Memperhatikan setiap bentuk tubuhnya. Entah kenapa terlihat sangat mirip dengan pria yang pernah menidurinya malam itu. “Iya pria itu menurutku memiliki postur tubuh yang bagus. Tidak seperti tubuh Arkan yang masih terlihat lembek hahaha” Sarah tertawa mengajak Arkan untuk bercanda “Bagaimana pun juga bentuk tubuhku kamu pasti menyukainya,” balas ejekan Arkan pada Sarah. Tidak bisa dipungkiri Sarah memang tidak bisa mengelaknya. Bagaimana pun juga Sarah lah yang paling mencintai Arkan. Sarah yang paling pertama menyukai Arkan dan bahkan Sarah lah yang pertama menyatakan perasaan cinta kepada Arkan. “Kamu harus memperhatikan tubuhmu. Kamu harus banyak berolahraga supaya di lenganmu ada otot dan perutmu menjadi six pack,” ucap Sarah meledek “Bagaimana bisa aku berolahraga, aku masih sibuk dengan kerjaanku. Tiap hari aku berlari kesana kemari mengejar berita.” Arkan memegang perutnya yang mulai bergelambir karena tidak memperhatikan pol

DMCA.com Protection Status