Chapter: Morning SicknessJam menunjukkan pukul 06.50, matahari sudah meninggi dan menembus tirai kamar Rachel yang setengah tertutup. Dengan terburu-buru Rachel memoleskan make up tipis tipis di wajahnya kemudian langsung menyambar baju batik yang tergantung di dalam lemari - hari ini hari Kamis, jadwalnya guru memakai seragam batik.Biasanya Rachel pergi kerja sekitar pukul 06.00 atau paling lambat pukul 06.30, tetapi hari ini Rachel bangun kesiangan. Mungkin karena efek lelah tubuhnya setelah kemarin-kemarin banyak menangis. Matanya juga terlihat masih sedikit sembab hari ini. Rachel juga agak was-was saat nanti datang ke sekolah. Selain karena dia akan telat saat masuk jam absen, Rachel juga lupa meminta izin hari kemarin saat tidak masuk sekolah. "Bisa habis kena marah Pak Irwan nanti." ucap Rachel sambil bergegas mengambil tas di atas meja.Saat hendak keluar kamar, Rachel dicegat oleh Sarah untuk menyuruhnya sarapan terlebih dahulu."Duduk dulu di meja makan, kamu harus sarapan dulu sebelum berangkat"
Last Updated: 2024-09-28
Chapter: PewarisDi sebuah rumah sakit dengan pelayanan ekslusif di mana Anderson dirawat dan berada di kamar VIP namun tampak lebih seperti kamar hotel mewah daripada ruang perawatan. Dindingnya dilapisi cat berwarna krem lembut, memberi kesan tenang dan nyaman. Jendela besar di salah satu sisinya membiarkan cahaya alami masuk, memandikan seluruh ruangan dengan sinar matahari yang hangat. Di tengah ruangan, Anderson terbaring di tempat tidur rumah sakit berteknologi tinggi dengan seprai putih bersih terhampar rapi. Wajah Anderson nampak pucat, nyaris tanpa warna. Pipinya tampak lebih cekung dari biasanya, kulitnya tertarik kencang ke tulang-tulang wajah yang menonjol, memberikan kesan lelah yang begitu mendalam. Rambutnya yang hitam dan sebagian beruban kini sudah mulai menipis di beberapa bagian. Namun, hari ini, rambut itu masih tergerai rapi. Anderson sang penguasa di dunia bisnis kini terkapar lesu di ranjang rumah sakit. Kesannya akan sikap yang angkuh dan berani kini mulai memudar. Sorot mata
Last Updated: 2024-09-27
Chapter: Perjodohan Tetap Dilanjutkan“Baguslah akhirnya kamu datang sebelum Ibu suruh." ucap Eveline terdengar seperti menantikan kehadiran anaknyaRachel mengernyitkan keningnya.Ada apa ibu ingin menemuiku? batin RachelTidak biasanya Eveline meminta Rachel untuk datang. Hatinya mulai tidak tenang. Pasalnya, saat Rachel berada di rumah, Eveline tidak pernah peduli dengan kehadiran Rachel. Eveline hanya akan berbicara ketika ada sesuatu penting yang perlu dibicarakan. Selain itu, Eveline dan Rachel tidak pernah sengaja untuk mengobrol."Bagaimana keadaan Ibu?" tanya RachelRachel mencoba untuk mengalihkan pembicaraan. Rachel masih peduli akan kondisi ibunya karena itulah tujuannya datang kesini."Ibu sudah memilih orang yang tepat untuk menjadi suamimu. Kalian akan menikah bulan depan." ucap Eveline langsung duduk di kursi yang langsung berhadapan dengan Rachel.Bak disambar petir di tengah badai. Sudah terjatuh tertimpa tangga pula. Dunia seakan berhenti berputar. Dadanya mulai terasa sesak, seperti ada sesuatu yang b
Last Updated: 2024-09-26
Chapter: DijodohkanRachel, Sarah dan Arkan sudah berteman sejak mereka masih menginjak bangku sekolah SMP. Mereka bisa dekat karena berada dalam satu ekstrakulikuler yang sama. Ketiganya semakin dekat dan bahkan sampai sekarang. Arkan merupakan sosok yang mampu membuat siapa pun di sekitarnya merasa nyaman. Arkan akan hadir sepenuhnya ketika Rachel dan Sarah meminta bantuan. Tangannya siap untuk membantu dengan cara apa pun yang dibutuhkan. Sama halnya dengan Arkan, Sarah merupakan sosok yang kehadirannya membawa rasa aman untuk Rachel, seperti pelukan hangat di tengah badai. Sebuah kasih sayang dari seorang ibu yang tidak pernah Rachel dapatkan, akhirnya bisa Rachel dapatkan dari seorang Sarah. Tampak jelas dalam caranya merawat dan memperhatikan Rachel. Ia tahu persis kapan Rachel membutuhkannya. “Bagaimana keadaanmu sekarang?” tanya SarahTerlihat sangat jelas kekhawatiran Sarah terhadap keadaan Rachel. Jika diizinkan, Sarah rela untuk menerima sebagian beban yang ditanggung oleh Rachel. Bahkan S
Last Updated: 2024-09-23
Chapter: Akhiri Sampai Disini“Maaf aku belum bisa menerimamu sebagai ayah untuk anakku” ucap Rachel. Pandangannya terus menatap ke bawah. Tidak berani dan bahkan merasa jijik untuk melihat wajah Andreas.“Apa yang membuatmu tidak yakin?” tanya Andreas penasaran. Tidak seperti Rachel, Andreas terus menatap ke arahnya dan mengharapkan sebuah jawaban.Rachel masih belum bisa menjawab pertanyaan Andreas. Pikirannya juga masih berkutik mencari jawaban dan mencari alasan. Pikirannya berusaha berlari kesana kemari tapi tak kunjung ada hasil.Rachel membisu untuk waktu yang cukup lama. Andreas mulai geram. Waktunya terbuang sia-sia hanya untuk satu kalimat jawaban dari Rachel.“Aku tidak bisa menunggu lama. Katakan saja apa yang kamu inginkan. Mari kita buat kesepakatan” Pandangan Andreas sekarang beralih ke jam tangannya. Memeriksa waktu karena akan ada meeting hari ini.Pria gagah nan berkarismatik ini tidak bisa menyia-nyiakan waktunya hanya untuk mendengarkan dan melihat ketidakseriusan seorang perempuan yang tidak p
Last Updated: 2024-09-16
Chapter: Aku Akan Bertanggung JawabAndreas berhasil menarik keluar Rachel menjauh dari jangkauan Sarah dan Arkan. Lalu membawanya pergi ke suatu tempat. Saat berada di dalam mobil, suasananya hening tanpa suara. Hanya terdengar suara deruan nafas yang beradu dengan suara kemacetan jalan. Keduanya fokus memalingkan wajah satu sama lain. Belum ada yang berani untuk memulai sebuah percakapan. Baik Rachel maupun Andreas, keduanya sibuk dengan pikiran mereka masing-masing.Tidak jauh dari klinik kehamilan tadi, Rachel dan Andreas sudah tiba di sebuah cafe yang bernama Elysian Elegance. Sebuah tempat yang menggabungkan antara keanggunan dan keaslian alam. Tempat ini memancarkan aura elegan yang diimbangi dengan elemen alam yang menenangkan. Desain interior yang bernuansa elegan ditandai dengan furnitur berwarna netral, sentuhan emas mewah, dan pencahayaan yang lembut, menciptakan ruang yang hangat dan indah. Tempat ini sempurna untuk dikunjungi oleh dua insan yang sedang jatuh cinta. Andreas melangkah dan memilih meja palin
Last Updated: 2023-11-17