Share

Bab 34

Selama perjalanan pulang hingga sampai ke rumah, Zidan hanya diam. Walaupun diajak ngobrol, ia hanya merespon dengan anggukan, gelengan atau deheman saja. Itu membuat Reva malas mengajaknya ngobrol.

“Kamu enggak turun?” tanya Reva setelah sampai rumah.

“Aku mau balik ke perusahaan,” jawab Zidan tanpa mengalihkan pandangan.

“Loh katanya kamu tadi udah pulang kerja,” Reva ingat saat di chat tadi, Zidan mengatakan kalau dia sudah mau pulang kerja.

“Ada urusan mendadak.”

“Tiba-tiba?”

Zidan mengangguk. “Hm.”

“Oh, ya udah. Makasih ya udah anterin aku pulang.” Lagi-lagi Zidan hanya mengangguk.

Setelah Reva turun, mobil Zidan bergerak meninggalkan rumah. Reva terus memandanginya dengan dahi berkerut sampai hilang dari pandangan. ‘Aneh banget Om Zidan. Tiba-tiba berubah gitu, kayak baru pertama kali ketemu aja. Canggung banget," batin Reva sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

Ia pun tak ambil pusing, kembali melangkah ke depan pintu namun saat membuka pintu, ternya pintu terkunci. Ia baru sa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status