Share

Bab 28

Zidan pulang sore hari ini. Hari ini tidak banyak kerjaan di perusahaan sehingga ia bisa pulang lebih cepat.

Ting! Ting!

Ceklek!

Ketika Zidan masuk, ia bisa melihat Reva dan Riri sedang sibuk menggeledah ruang tamu.

“Kalian lagi ngapain?” tanya Zidan.

“Lagi nyari hardiskmu lah,” jawab Reva yang tampak ngos-ngosan, keringat tampak mengalir dari dahinya menetes hingga ke bawah.

“Belum ketemu juga?”

“Belum.”

“Saya benar-benar tidak tahu Tuan, Non. Seingat saya, saya simpan hardisknya di laci meja nakas di kamar Tuan, tidak ada saya pindahkan lagi setelah itu,” ungkap Riri, Reva melirik Riri tidak percaya ketika ART itu menjelaskan pada Zidan. Bagaimana bisa Riri berkata seperti itu sementara Reva sama sekali tidak menyentuh hardisk itu, sudah pasti dia yang memindahkannya.

“Terus kalian pikir hardisk itu punya kaki? Kalau di kamarku sudah tidak ada lagi, berarti di antara kalian berdua ada yang mindahin. Enggak mungkin ‘kan Pak Anton yang mindahin?"

Reva semakin kesal ketika Zidan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status