Share

15. Petani pakai jas

“Tuh ‘kan kamu khawatir, istri siapa sih ini? Gemes sekali.” Tangan kanan Natan terangkat untuk mencubit gemas pipi mulus Zea.

“Jangan kepedean dulu, please. Aku cuma nggak mau makin repot aja kalau kamu sakitnya kelamaan.” Zea menyangkal setiap tuduhan Natan meskipun tak bisa dipungkiri bahwa ia memang khawatir kalau saja penyakit Natan semakin parah.

“Panas banget hati gue liat beginian,” gumam Alea sambil terus memperhatikan sepasang pasutri itu tebar keromantisan.

“Saya tebak kamu pasti jomblo ya?” Natan melirik Alea dengan sudut matanya.

“Ho'oh, saya ini jomblo dari lahir, Abang ipar. Kalau Abang ipar punya kenalan sesama pengusaha juga, bolehlah kenalin ke saya,” pinta Alea mengiba.

“Kamu juga mau?” Natan mantap Anes yang diam dan terlihat tidak berminat.

“Kalau aku mah nggak perlu, aku maunya teman Abang itu loh. Siapa sih namanya, Kak Darren. Nah iya, aku mau dia aja,” celoteh Anes.

“Yakin kamu mau sama dia? Dia itu makan orang loh.” Natan sengaja menakut-nakuti Anes k
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status