Beranda / Romansa / Mendadak Dilamar Kakak Mantan / 22. Senangnya Dalam Hati

Share

22. Senangnya Dalam Hati

Penulis: Estaruby
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-13 16:59:39

Pagi itu, sinar matahari yang lembut menelusup di sela-sela tirai kamar tidur, menerangi sudut ruangan yang luas dan terasa asing bagi Kaira. Ia terbangun perlahan, matanya menyesuaikan dengan cahaya pagi, dan merasakan sejenak keheningan yang menggelayuti udara. Di sebelahnya, Davian masih tertidur dengan posisi tenang, wajahnya terlihat damai, meski perasaan di antara mereka berdua belum bisa dibilang demikian.

Tersenyum simpul saat menikmati pemandangan wajah polos sang suami. Nampak kontras dengan ekspresi datar ataupun serius Davian saat dalam mode terjaga. Siapa sangka Davian bisa kelihatan sebegitu lembutnya ketika tertidur begini?

Kaira duduk di tepi ranjang, mengumpulkan keberanian untuk memulai hari pertama sebagai istri di rumah yang kini menjadi tempat tinggalnya. Rumah pribadi Davian, dengan dinding-dinding yang tinggi dan elegan, seolah mempertegas sikap sang pemilik rumah yang cenderung tertutup dan dingin. Meskipun begitu, semalam laki-laki itu sendiri yang berjanji ke
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   23. Tidak Ada Celah

    Pagi itu, Davian melangkah memasuki kantornya, sebuah ruang terbuka dengan meja-meja besar yang dipenuhi blueprint, model bangunan mini, dan sketsa arsitektural. Cahaya matahari menembus kaca-kaca besar di sudut ruangan, memberikan suasana hangat dan energik. Suara keyboard yang terdengar cepat dan obrolan ringan di antara rekan-rekan kerjanya menandakan awal hari kerja yang sibuk.Namun, begitu Davian melangkah lebih dalam ke ruangan, suasana seketika berubah. Beberapa karyawannya bangkit dari duduk untuk menyapa dengan senyuman di wajah mereka. Davian hanya lewat dan membalas sapaan dengan singkat—berbarengan dengan sebuah senyuman yang bertahan di wajahnya. Para karyawan saling berbisik, agak geger melihat senyuman di wajah pimpinan mereka yang terkenal datar dan dingin itu."Menikah pasti turut mempengaruhi suasana hati Pak Davian," bisik salah seorang drafter yang ditimpali tawa oleh beberapa rekannya. Davian terus berjalan masuk menuju ruangannya dengan langkah tegap seperti bi

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-13
  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   24. Bubur Kacang Hijau

    Kaira baru saja selesai memasak bubur kacang hijau. Bukan karena ada alasan tertentu, sejujurnya dia hanya berusaha untuk mengolah bahan makanan yang disiapkan di kulkas oleh sang mama mertua. Meskipun disimpan di kulkas, Kaira merasa kualitas bahan makanan bisa saja menurun kalau dibiarkan terlalu lama. Setelah selesai merapikan hasil masakan, wanita itu berencana untuk mengirim sedikit pada sang mertua. Kediaman mereka tak begitu jauh, Kaira juga sedang tidak punya pekerjaan apapun hari ini jadi dia cukup punya waktu untuk sekedar mengirimnya langsung. Dia kembali ke kamar untuk segera bersiap. Iseng memeriksa ponsel yang sudah sejak pagi dia anggurkan. Menemukan satu pesan paling menyala dari suaminya yang sudah diterima sekitar satu jam yang lalu. Kaira tersenyum amat tipis saat membacanya, tanpa menunda lebih banyak waktu, ia segera mengetikkan balasannya."Maaf baru membalas. Iya, selamat bekerja, Mas!" Tulisnya.Tak lama setelah itu, Davian kembali membalas pesannya. Hanya d

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-14
  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   25. Salah Paham

    Tiga orang teman masa SMA itu duduk kaku bak tengah disidang oleh Tania di ruang keluarga. Wajah-wajah tegang nampak dari ketiganya, terutama Cindy yang sudah lebih dulu pucat pasi tampak tak nyaman dan menggigit bibir bawahnya. Alvero duduk dengan tangan terlipat di dada seolah bersiap untuk menjelaskan. Sementara Kaira nampak sedikit lebih tenang meksipun ada sisa merah di pipinya, tanda dari tragedi yang baru saja terjadi.Tania memandang mereka satu per satu dengan tatapan tajam. Dia bisa saja langsung memeriksa CCTV, namun wanita itu memilih untuk mendengarkan kronologi kejadian dari mereka semua secara jujur. "Siapa yang akan bicara lebih dulu?" Tanyanya. Kekosongan itu membuat Kaira merasa mendapatkan kesempatan untuk menjelaskan, "Aku kemari mengantar ini untuk mama," buka Kaira sesuai porsinya. Wanita itu benar-benar menyerahkan bubur kacang hijau buatannya itu kepada tujuannya."Mama kemarin membawakan banyak sekali kacang hijau. Karena hari ini aku punya cukup banyak wakt

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-15
  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   26. Pemikiran Kaira

    "Kalian nggak mau menginap saja?"Mama Tania cemberut saat keluar-keluar dari kamar, Davian langsung meminta izin untuk kembali ke rumahnya sekaligus memboyong sang istri. Sementara Alvero aat ini sedang mengantar Cindy untuk kembali pulang. Tidak ada lagi toleransi dan semacamnya, sekali Davian mengatakan akan pulang, maka itulah yang akan dia lakukan. Laki-laki itu keras kepala terutama menyangkut keputusannya."Kami pamit pulang ya, ma," ujar Davian lagi. Lelaki itu mengambil tangan sang mama untuk dia salami. Sejujurnya merasa sedikit bersalah sebab Mama Tania nampak tidak rela Davian membawa serta menantunya untuk meninggalkan rumah dengan cara begini. "Mama bahkan belum sempat ngobrol sama Kaira lho, Dav!" Protes Tania lagi. Davian tersenyum lalu mengelus pelan pundak sang mama, "Kaira bisa kesini kapanpun, mama juga bisa mengunjungi Kaira kapanpun mama mau selagi kalian berdua sama-sama punya waktu luang. Tapi untuk kali ini, biarkan Davian dan Kaira kembali ke rumah dulu ya

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-16
  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   27. Melindungi Keduanya Sekaligus

    "Kalau hal semacam ini kembali terjadi, aku nggak yakin bisa bantu kamu lagi," ujar Alvero kesal. Pria itu mematikan mesin kendaraannya lalu keluar lebih dulu. Meninggalkan wanita yang duduk di kursi penumpang masih mempertahankan ekspresi gusar.Cindy keluar dari mobil, berusaha menyusul Alvero yang sudah berjalan cepat lebih dulu. Mereka berdua berada di areal parkir apartmen yang Cindy tempati sekarang. Langkah besar lelaki tinggi itu juga sudah jelas menuju tempat dimana Cindy tinggal. Masuk dalam lift, hanya ada mereka berdua didalamnya. Perdebatan itu kembali dilanjutkan dengan sengit. "Ya makanya kamu jangan deket-deket dong sama Kaira! Harus berapa kali sih aku bilang?!" Cindy melengos tak terima.Alvero berdecak tidak kalah sebal, dia tidak tahu harus menggunakan metode apa lagi untuk menenangkan sang kekasih yang berubah jadi oveprotektif dan bahkan hampir menggila begini."Lho, gimana? Kaira itu sekarang bagian dari keluargaku, dia kakak iparku. Berada di rumah mama jelas

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-17
  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   28. Upaya Saling Mengenal

    Kaira menghempaskan tubuhnya secara kasar di ranjang kamar pribadinya. Menyentuh bekas luka di pipinya yang sudah sempat diobati oleh Davian, lantas mengingat lagi bagaimana Cindy menyerangnya secara membabi buta tadi. Menjadi istri Davian saja tidak cukup untuk membuat Cindy percaya padanya. Wanita itu mungkin benar-benar tidak menginginkan Kaira ada dalam radius dekat dengan Alvero. Kaira tahu Cindy takut kehilangan Alvero, tapi apa sebegitu cemburunya hingga dia harus bertindak nekat seperti itu padanya?Cindy benar-benar berubah total, bukan lagi seperti teman sebangku periang yang Kaira kenal sebelumnya. Atau mungkin memang Kaira hanya baru melihat aslinya sekarang?Jika dipikir-pikir, kenapa juga Kaira harus memenuhi ego Cindy? Tidak mungkin dia melepas begitu saja kontak dengan Alvero apalagi mereka sekarang sudah menjadi keluarga. Itu adalah pekerjaan mandiri untuk Cindy agar bisa menenangkan pikirannya sendiri dan fokus pada hidupnya. Bukannya malah menganggap semua disekita

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-17
  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   29. Honeymoon Trip

    Davian tidak main-main dengan ucapannya. Begitupula Kaira yang meskipun sempat setengah sadar nan planga-plongo dalam bersiap, pada akhirnya dia benar-benar berada dalam pesawat tujuan luar negeri dan sudah mengudara hampir selama tiga puluh menit sekarang. Wanita itu tadinya sempat mengutuk dirinya sendiri, mengapa beberapa minggu sebelum menikah ia menurut pada sang mertua dengan tiba-tiba saja diajak membuat pasport waktu itu. Sat set sat set, tiba-tiba saja berangkat tanpa hambatan seperti hari ini. Meskipun hanya ke negeri tetangga, tetap saja ini adalah perjalanan internasional pertama kali bagi Kaira. Sebenarnya tidak serta merta untuk bulan madu, keberangkatan mereka secara tiba-tiba ini adalah karena Davian mendapat tugas menghadiri kegiatan disana. Kegiatan utamanya hanya satu hari, itu mengapa akhirnya dia memboyong serta sang istri untuk menemaninya sekaligus mereka bisa sedikit liburan setelahnya. Di dalam pesawat, suasana begitu tenang, hanya ada dengung lembut dari

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-18
  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   30. Tertarik Sejak Awal

    Kaira dapat sedikit bernafas lega setelah Davian melepaskannya dari cengkraman maut tadi. Laki-laki itu mundur sembari mengacak pelan surai Kaira saat gadis itu nampak lucu dengan mata besar kagetnya. Davian tersenyum lalu mundur untuk menggunakan layanan kamar melalui telepon. Memilih beberapa menu yang sepertinya memenuhi selera mereka berdua malam ini.Usai memesan, Davian kembali melirik istrinya yang masih diam di pojok ruangan. “Kamu bisa mandi dulu, Kai. Saya pesan layanan in-dining, jadi tolong biarkan mereka masuk dan menata semuanya ya,” titah Davian yang langsung membuat Kaira terbirit menuju lokasi koper mereka berada. Mengambil pakaian ganti sebelum akhirnya masuk ke kamar mandi.Begitu pintu tertutup, Davian mengulum senyuman misterius. Pria itu mengambil botol minuman diatas meja, menuangnya kedalam gelas dan meminumnya perlahan sembari menghadap hamparan samudera dihadapannya. Benaknya telah merancang beragam skenario menyenangkan tentang apa saja yang akan mereka

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-18

Bab terbaru

  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   130. Membuka Kebenaran

    Lorong ruang tunggu ICU terasa amat sangat dingin. Kaira masih duduk di kursi roda, berdampingan dengan Cindy yang duduk di kursi ruang tunggu sembari memandang kosong tembok yang ada dihadapannya. Suasana terasa lebih sunyi dan mencekam setelah Kaira pada akhirnya mengetahui fakta baru. Alvero kritis karena kanker?"Maaf, aku dan Alvero belum bisa menepati janji kami untuk menemani persalinanmu," buka Cindy setelah lama menutup mulutnya. Bahkan ketika Davian menitipkan Kaira padanya untuk membiarkan mereka bicara, Cindy baru bersuara selang tiga menit lamanya.Dalam selang waktu tersebut juga Kaira tidak bersuara sama sekali. Dia hanya mendengar sedikit dari Davian, selebihnya Davian bilang Kaira harus mendengarnya dari Cindy langsung. Tapi jujur saja, apa yang bisa Kaira tampilkan selain keterkejutan yang mendalam? Kaira bergeming, wajahnya terlalu datar dan tidak memberikan jawaban apapun pada Cindy. Kali ini dia hanya akan fokus mendengarkan. "Aku...aku nggak tahu harus mulai da

  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   129. Reality hit

    Kaira menggenggam erat tangan Davian saat mereka berdiri di depan ruang NICU. Hatinya bergetar melihat bayi mungil mereka yang terbaring di dalam inkubator, tubuhnya yang kecil masih dipenuhi selang dan monitor yang berbunyi lembut. Meski dokter sudah menjelaskan bahwa putra mereka harus mendapat perawatan intensif karena lahir prematur di usia kandungan 34 minggu, tetap saja sulit bagi Kaira untuk menahan air matanya.Davian melingkarkan lengannya di bahu sang istri, menguatkannya. "Dia kuat, Sayang. Lihat, dia bahkan sudah mulai menggenggam jari perawat tadi." Suaranya lembut, namun ada kebanggaan dan kasih sayang yang begitu dalam di matanya.Mata Kaira terus memandangi buah hati mereka, dadanya sesak oleh campuran emosi. "Dia masih begitu kecil..." bisiknya, suaranya nyaris patah. "Aku ingin memeluknya, Mas. Aku ingin menghangatkannya di dekapanku."Davian menenangkan dengan mengusap punggung istrinya. "Sebentar lagi, Sayang. Dokter bilang kondisinya sudah terus membaik. Dia hanya

  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   128. Hai Bude Mita

    Kaira membuka matanya perlahan, cahaya lampu kamar rumah sakit terasa sedikit menyilaukan setelah ia tak sadarkan diri entah berapa lama. Ada rasa lelah yang masih melekat di sekujur tubuhnya, tapi itu semua langsung tergantikan oleh kehangatan yang menjalar di hatinya saat melihat sosok suaminya, Davian, duduk di samping ranjangnya.Pria itu tampak begitu lelah, lingkaran hitam menghiasi bawah matanya, tetapi senyum lega yang menghiasi wajahnya saat melihat Kaira sadar membuatnya terlihat lebih lembut dari biasanya."Kaira..." Suaranya terdengar serak, seperti seseorang yang hampir tak berani berharap.Kaira mengerjap pelan, mencoba mengumpulkan kesadarannya. Bibirnya merekah dalam senyum kecil. "Hei..."Seolah tak mampu menahan diri lebih lama, Davian langsung menggenggam tangannya, mengecupnya lembut. "Kamu baik-baik saja?"Kaira mengangguk, meski tubuhnya masih terasa lemah. "Bayinya?""Dia masih harus berada di ruang NICU, tapi tidak akan lama lagi dia bisa berkumpul bersama deng

  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   127. Persalinan

    Dokter telah menjelaskan semuanya—Kaira mengalami placenta previa, kondisi di mana plasenta menutupi jalan lahir, menyebabkan pendarahan hebat dan berisiko bagi ibu dan bayi. Tidak ada pilihan lain selain operasi caesar darurat.Sejujurnya Davian tidak sepenuhnya kaget akan terjadinya Placenta Previa. Memang di beberapa pemeriksaan, indikasi sebab plasenta tidak bergerak naik dengan posisi janin juga menjadi kekhawatiran mereka. Kaira pun sempat stres, namun Davian menjadi suami yang berupaya untuk menjaga pikiran sang istri. Mengafirmasi bahwa mereka akan baik-baik saja. Tapi tetap saja, ketika ini sudah di depan mata, Davian tidak bisa tidak ikut panik. Melihat raut dan suara istrinya yang tengah kesakitan sudah jelas membuatnya kalut. Tak ada hal lain yang bisa dia lakukan selain memanjatkan doa berkali-kali dan berharap bahwa baik istri dan anaknya akan keluar dari ruang operasi dengan kondisi yang baik. Belum lagi, Alvero yang tadi secara tiba-tiba tidak sadarkan diri membuat p

  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   126. Tiba-Tiba Saja...

    Apa yang lebih membahagiakan dari berkumpulnya seluruh keluarga dengan penuh riuh canda tawa? Tania Rajendra, di usianya yang jelas tak muda lagi, satu-satunya yang paling dia inginkan adalah menemani dan menyaksikan anak-anaknya dengan kebahagiaan mereka. Putra-putranya yang sudah menghadapi asam garam kehidupan bersamanya meskipun mereka terlahir dari keluarga berada. Saling menguatkan ketika dihantam cobaan saat harus merelakan suami dan ayah tercinta berpulang lebih dulu. Berjuang dengan keras untuk mempertahankan semua yang mereka miliki atas nama keluarga Rajendra. Sekarang, melihat bagaimana Davian dan Alvero tersenyum cerah sembari tertawa dalam suasana hangat yang melingkupi, membuatnya merasa sangat bahagia.Malam itu, suasana rumah keluarga Rajendra dipenuhi gelak tawa dan kehangatan. Setelah sekian lama, akhirnya mereka kembali berkumpul lengkap. Mama Tania Rajendra jelas tampak begitu bahagia melihat anak-anaknya duduk mengelilingi meja makan, menikmati hidangan yang te

  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   125. Menjelang Hari-H

    Kata orang, kalau sedang berbahagia, maka waktu jadi terasa berlalu begitu cepat. Mungkin itu juga yang dirasakan oleh pasangan yang tengah menanti kehadiran buah hati mereka—Davian dan Kaira. Sepasang insan yang tak sabar menunggu peran baru keduanya. Menginjak bulan kedelapan usia kehamilan, Kaira pada akhirnya diminta untuk rehat di rumah. Kaira menurut saja. Lagipula, dia masih bisa melakukan banyak aktivitas di rumah seperti menulis dan bahkan turut menghandle pekerjaan kantor secara remote. Kaira tidak akan bosan sebab Davian benar-benar menyediakan semua yang dia perlukan. Dia bahkan mengganti tv lama mereka dengan layar yang lebih besar hanya untuk membuat aktivitas menonton Kaira jadi lebih nyaman. Rumah mereka semakin dipenuhi kehangatan. Setiap sudutnya terasa lebih hidup dengan keberadaan Kaira yang kini tengah mengandung buah hati mereka. Davian, yang biasanya sibuk dengan pekerjaan, semakin sering menyempatkan diri untuk pulang lebih awal, hanya untuk menemani istriny

  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   124. Kunjungan Mertua

    "Muntah lagi, Mas?"Kaira yang baru saja kembali masuk ke kamar usai menyiapkan sarapan jadi sedikit khawatir ketika melihat suaminya tertunduk di kamar mandi. Laki-laki itu mengusap-usap dada dan perutnya sendiri dan terakhir mengambil tisu untuk mengeringkan area mulutnya. Davian mengangguk, "Yah, tapi sudah nggak separah biasanya, kok," jawab Davian sembari menerima uluran tangan sang istri yang sepertinya hendak memapahnya kembali ke ranjang. Sebenarnya tidak se-pusing itu, tapi mendapatkan tawaran seperti ini secara gratis masa harus dilewatkan? Kapan lagi Davian bisa sekalian modus manja-manja-an pada sang istri?Kaira mendudukkan sang suami di ranjang, lantas menyodorkan air hangat yang memang tadi hendak dia bawakan untuk Davian. Memaksa suaminya itu untuk minum perlahan sampai habis.Davian tersenyum meskipun rasa aneh masih bergelinyar di perutnya. Kaira membantu memijat-mijat pelan bahu sang suami."Gimana? Habis ini masih mau aku hamil lagi?" Tidak ada keraguan dalam jaw

  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   123. Bed Talk

    Davian baru saja keluar dari kamar mandi dengan rambut basahnya dan aroma mint yang menguar segar. Namun baginya, melihat sang istri tengah duduk bersandar di ranjang dengan pakaian tidur dan wajah polos bercahaya sembari membaca buku itu nampak lebih segar. Entah faktor dia yang semakin cinta atau memang pregnancy glow itu nyata adanya. Semakin hari, kulit Kaira semakin berseri dan dia seolah menguarkan aura yang semakin memikat.Lelaki itu duduk di tepi ranjang, langsung meraih dua kaki jenjang Kaira yang tadi diluruskan. Membawanya keatas paha dan mulai memijat dengan lembut. "Kamu masih ada mual dan muntah?" Tanya Davian dengan lembut.Kaira meletakkan buku bacaannya ke nakas, memberikan seluruh atensinya pada sang suami yang tengah berbicara padanya.Dia menggeleng pelan, "Kan sudah mas yang sedot semua. Harusnya itu pertanyaan dariku, kan?" Kaira menjawab dengan tenang namun entah mengapa beberapa detik kemudian keduanya jadi sama-sama tertawa. "Yah, sudah tidak separah dulu,"

  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   122. Ngidam Lumpia

    Pukul delapan malam ketika mobil Davian pada akhirnya memasuki pekarangan. Tubuhnya pegal luar biasa setelah seharian bertemu klien sana-sini. Syukur sekali sudah sampai rumah sekarang ini. Padahal biasanya dia mungkin bisa ditahan hingga pukul sembilan atau bahkan lebih dari sepuluh malam.Keningnya berkerut ketika menyadari bahwa mobil yang dia berikan untuk Kaira tidak ada di spacenya. Pasalnya, dia ingat sekali tadi pagi Kaira tidak membawa mobilnya tersebut. Jadi, mengapa sekarang benda tersebut tidak ada disana?Davian mengeluarkan ponselnya. Pesan yang ia kirimkan pada Kaira sejak dua jam lalu tidak dibalas sama sekali. Dengan kaki panjangnya, Davian lantas membuka pintu mobil dan berlari untuk masuk ke dalam rumah—rupanya terkunci. Menggunakan kunci miliknya, Davian berhasil masuk ke dalam rumah yang gelap. Tak ada tanda-tanda kehidupan disana. Namun semua kegelapan itu hanya membuatnya semakin sadar bahwa benar Kaira tidak berada di rumah. Tak ada satupun panggilannya yang d

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status