Share

25. Salah Paham

Tiga orang teman masa SMA itu duduk kaku bak tengah disidang oleh Tania di ruang keluarga. Wajah-wajah tegang nampak dari ketiganya, terutama Cindy yang sudah lebih dulu pucat pasi tampak tak nyaman dan menggigit bibir bawahnya. Alvero duduk dengan tangan terlipat di dada seolah bersiap untuk menjelaskan. Sementara Kaira nampak sedikit lebih tenang meksipun ada sisa merah di pipinya, tanda dari tragedi yang baru saja terjadi.

Tania memandang mereka satu per satu dengan tatapan tajam. Dia bisa saja langsung memeriksa CCTV, namun wanita itu memilih untuk mendengarkan kronologi kejadian dari mereka semua secara jujur.

"Siapa yang akan bicara lebih dulu?" Tanyanya.

Kekosongan itu membuat Kaira merasa mendapatkan kesempatan untuk menjelaskan, "Aku kemari mengantar ini untuk mama," buka Kaira sesuai porsinya. Wanita itu benar-benar menyerahkan bubur kacang hijau buatannya itu kepada tujuannya.

"Mama kemarin membawakan banyak sekali kacang hijau. Karena hari ini aku punya cukup banyak wakt
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status