Share

16. Berbagi Kamar

Penulis: Estaruby
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-10 14:59:04

"Mas mandi duluan aja! Aku masih harus menghapus makeup dan membuka riasan lainnya," ujar Kaira ketika baru sampai di kamar hotel. Setelah berjam-jam sibuk menyapa tamu dan berada dalam keramaian, pada akhirnya acara hari itu tuntas. Kaira sudah duduk di depan meja rias. Mencoba untuk melepaskan secara perlahan riasan rambutnya—termasuk belasan bobby pin yang bertengger disana. Dibalik riasan rambut yang kelihatan sederhana, ternyata tersimpan penahan yang cukup membuat kepala Kaira nyut-nyutan.

Keduanya malam ini akan beristirahat di kamar hotel tempat pesta dihelat. Hanya malam ini, besok Kaira akan langsung diboyong Davian untuk tinggal di kediaman mereka. Rumah pribadi Davian yang letaknya tak begitu jauh dari rumah utama keluarga Rajendra.

Davian baru saja melepas tuxedonya, melepas kancing di lengan kemeja sebab dia sendiri sudah tidak tahan lagi mengenakan pakaian tersebut. Namun ketika melihat Kaira yang kelihatan kesusahan, laki-laki itu berinisiatif untuk membantunya lebih d
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   17. Janji Ksatria

    Butuh waktu lebih dari tiga puluh menit bagi Kaira menyelesaikan seluruh ritual mandinya. Mulai dari keramas, mandi, hingga mengeringkan rambut dan mengenakan skincare sebelum tidurnya. Syukur saja semua itu sudah ada di kamar mandi sehingga Kaira bisa menyelesaikan seluruhnya secara langsung di kamar mandi.Setelah selesai, Kaira justru bingung bagaimana ia harus keluar kamar mandi. Wanita itu tidak dapat menenangkan jantungnya yang terus berdebar kencang melebihi yang biasanya. Jelas Kaira paham apa pemicunya—dia khawatir. Bagaimana jika Davian menagih haknya sekarang? Jujur saja Kaira belum siap.Too much thought. Kaira mengambil nafas dan mengeluarkannya secara teratur untuk setidaknya sedikit menenangkan diri. Dia tidak mungkin terus berada di kamar mandi semalaman, kan?Pada akhirnya, wanita itu memberanikan diri untuk keluar dari kamar mandi. Kaki jenjangnya berjalan berjengkit, membuka kenop dengan super perlahan seolah berusaha tak menimbulkan suara barang satu desibel-pun. B

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-10
  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   18. Jejak

    Pagi ini pasutri baru itu sudah siap untuk keluar dari akomodasi sementara mereka. Kaira dengan telaten turut membantu suaminya untuk merapikan tasnya juga. Setidaknya Kaira sudah berusaha menjalankan sesuatu sebagai seorang istri. Orang tua mereka sudah berada di lobby. Semuanya checkout berbarengan meskipun destinasi yang dituju berbeda-beda. Davian tiba-tiba nampak sedikit lebih serius hingga membuat Kaira menatapnya penuh kebingungan. Wanita itu menutup kedua koper dan tas dengan sempurna sebelum pada akhirnya menghampiri sang suami yang berdiri berkacak pinggang memunggunginya setelah tadi menjawab telepon."Ada apa, mas?" Tanya Kaira.Davian melirik istrinya, dia hanya diam selama beberapa detik sembari memegang ponsel sebelum akhirnya mengutarakan apa yang mengganjal pikirannya."Semua ada dibawah sekarang," ucap Davian singkat. Kaira menaikkan sebelah alisnya bingung. Itu jelas sesuatu yang memang sudah mereka ketahui sejak semalam. Memang semua anggota keluarga menginap di

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-11
  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   19. Hari Pertama di Rumah Baru

    Davian duduk di sofa rumahnya sembari mengamati dua wanita yang tengah sibuk di dapurnya. Mereka tampak akrab sekali sambil bercanda hingga sepertinya keberadaan Davian di rumahnya sendiri justru terasa asing. Yah, lelaki itu harus menerima nasib bahwa sepertinya sang mama akan lebih menyayangi menantunya daripada putranya sendiri. Tadinya Davian pikir dia akan langsung punya waktu berdua dengan Kaira sebab mereka tinggal hanya berdua. Namun nampaknya pemikiran tersebut terancam hanya menjadi angan-angan saja sebab dia yakin sang mama akan sering bertandang kesini. Jarak kediaman mereka yang tidak begitu jauh ditambah lagi sepertinya Tania memiliki banyak waktu luang belakangan ini akan mempermudah wanita parubaya itu untuk menculik menantunya sendiri.Seperti hari ini, belum sempat Kaira memulai menata barang-barangnya atau bahkan berkeliling rumah, Tania sudah lebih dulu menyandera jadwalnya dengan hadir tiba-tiba dan merebut Kaira dari putranya sendiri.Sesuai dengan perkataan Alv

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-11
  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   20. Makan Malam Perdana

    Usai merapikan barang-barangnya dan membersihkan diri, Kaira bertolak ke dapur untuk memasak makan malam sederhana. Sebenarnya Davian tadi mengatakan bahwa mereka bisa delivery atau makan malam diluar saja karena dia yakin Kaira masih lelah setelah acara pernikahan mereka kemarin dan lanjut pindahan ke rumah Davian hari ini. Namun dengan ringan Kaira menolak tawaran tersebut, mengingat kulkas mereka yang hari ini penuh dengan bahan makanan sebab siang tadi Mama Tania benar-benar mengisinya sampai tidak ada ruang kosong yang tersisa.Kaira tidak merasa keberatan sama sekali. Toh dia hanya akan menghidangkan makanan rumahan sederhana dengan proses keseluruhan yang dia estimasi hanya memakan waktu kurang dari tiga puluh menit.Davian sedang mandi saat Kaira mulai mengeluarkan beberapa butir telur ayam, sayur-sayuran, dan daging ayam. Sudah lebih dulu memasak nasi menggunakan rice cooker sebelum lanjut mengeksekusi lauk yang akan dibuatnya. Sederhana saja—sekedar tumis sayur, ayam goreng,

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-12
  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   21. Drama Sebelum Tidur

    Suasana malam di rumah Davian malam ini terasa begitu syahdu. Belum pernah Davian merasakan perbedaan signifikan dan nuansa seperti ini di rumahnya selama menempatinya lima tahun belakangan. Keberadaan satu orang saja ternyata berhasil mengubah segalanya.Lelaki itu duduk bersandar di kursi ruang kerjanya sembari memegang stylus pen miliknya. Meskipun tangan dan otaknya bekerja, beberapa kali senyum di bibirnya terbit secara sendirinya. Ketika menyadari hal tersebut, Davian akan terus menggelengkan kepala untuk menyadarkan dirinya sendiri. Dia mirip orang gila karena biasanya jarang tersenyum namun kini justru kedapatan sering sekali senyum-senyum sendiri.Davian berusaha menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat. Ada perasaan aneh yang menyergap hingga membuatnya merasa tidak ingin berlama-lama meninggalkan istrinya itu seorang diri. Sementara itu di depan kamar Davian, Kaira menggigit kuku jarinya sendiri dengan cemas. Semakin larut, dia terpaksa harus segera masuk kamar. Wanita itu

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-12
  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   22. Senangnya Dalam Hati

    Pagi itu, sinar matahari yang lembut menelusup di sela-sela tirai kamar tidur, menerangi sudut ruangan yang luas dan terasa asing bagi Kaira. Ia terbangun perlahan, matanya menyesuaikan dengan cahaya pagi, dan merasakan sejenak keheningan yang menggelayuti udara. Di sebelahnya, Davian masih tertidur dengan posisi tenang, wajahnya terlihat damai, meski perasaan di antara mereka berdua belum bisa dibilang demikian.Tersenyum simpul saat menikmati pemandangan wajah polos sang suami. Nampak kontras dengan ekspresi datar ataupun serius Davian saat dalam mode terjaga. Siapa sangka Davian bisa kelihatan sebegitu lembutnya ketika tertidur begini?Kaira duduk di tepi ranjang, mengumpulkan keberanian untuk memulai hari pertama sebagai istri di rumah yang kini menjadi tempat tinggalnya. Rumah pribadi Davian, dengan dinding-dinding yang tinggi dan elegan, seolah mempertegas sikap sang pemilik rumah yang cenderung tertutup dan dingin. Meskipun begitu, semalam laki-laki itu sendiri yang berjanji ke

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-13
  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   23. Tidak Ada Celah

    Pagi itu, Davian melangkah memasuki kantornya, sebuah ruang terbuka dengan meja-meja besar yang dipenuhi blueprint, model bangunan mini, dan sketsa arsitektural. Cahaya matahari menembus kaca-kaca besar di sudut ruangan, memberikan suasana hangat dan energik. Suara keyboard yang terdengar cepat dan obrolan ringan di antara rekan-rekan kerjanya menandakan awal hari kerja yang sibuk.Namun, begitu Davian melangkah lebih dalam ke ruangan, suasana seketika berubah. Beberapa karyawannya bangkit dari duduk untuk menyapa dengan senyuman di wajah mereka. Davian hanya lewat dan membalas sapaan dengan singkat—berbarengan dengan sebuah senyuman yang bertahan di wajahnya. Para karyawan saling berbisik, agak geger melihat senyuman di wajah pimpinan mereka yang terkenal datar dan dingin itu."Menikah pasti turut mempengaruhi suasana hati Pak Davian," bisik salah seorang drafter yang ditimpali tawa oleh beberapa rekannya. Davian terus berjalan masuk menuju ruangannya dengan langkah tegap seperti bi

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-13
  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   24. Bubur Kacang Hijau

    Kaira baru saja selesai memasak bubur kacang hijau. Bukan karena ada alasan tertentu, sejujurnya dia hanya berusaha untuk mengolah bahan makanan yang disiapkan di kulkas oleh sang mama mertua. Meskipun disimpan di kulkas, Kaira merasa kualitas bahan makanan bisa saja menurun kalau dibiarkan terlalu lama. Setelah selesai merapikan hasil masakan, wanita itu berencana untuk mengirim sedikit pada sang mertua. Kediaman mereka tak begitu jauh, Kaira juga sedang tidak punya pekerjaan apapun hari ini jadi dia cukup punya waktu untuk sekedar mengirimnya langsung. Dia kembali ke kamar untuk segera bersiap. Iseng memeriksa ponsel yang sudah sejak pagi dia anggurkan. Menemukan satu pesan paling menyala dari suaminya yang sudah diterima sekitar satu jam yang lalu. Kaira tersenyum amat tipis saat membacanya, tanpa menunda lebih banyak waktu, ia segera mengetikkan balasannya."Maaf baru membalas. Iya, selamat bekerja, Mas!" Tulisnya.Tak lama setelah itu, Davian kembali membalas pesannya. Hanya d

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-14

Bab terbaru

  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   104. Ngidam Produktif

    Pagi ini Kaira bangun lebih awal. Jika biasanya Davian akan merecoki tidur Kaira dengan membuat wanita itu terbangun melalui decap ciuman dan bahkan kegiatan-kegiatan panas pagi hari, belakangan ini sepertinya tidak lagi. Atau untuk sementara tidak dulu. Kondisi kehamilan Kaira yang masih sangat awal dan juga kesehatan Davian yang malah turut angin-anginan membuat mereka lebih sering saling merawat sekarang. Ada bagusnya, bukan? Kalau tidak, Kaira sudah pasti gempor sebab harus melayani nafsu Davian yang terkadang tidak terkendali itu.Wanita itu membelai perut ratanya, mengirimkan kasih sayang pada sang buah hati yang tengah bertumbuh di dalam sana. Ia melirik wajah damai suaminya yang masih tertidur pulas. Setelah kemarin periksa ke dokter dan mendapatkan cukup banyak obat, Davian langsung tepar. Kaira sama sekali tak ada niatan merecoki tidur suaminya hari ini. Ini akhir pekan dan memang sudah sepantasnya Davian menikmati istirahatnya tersebut.Ada banyak hal yang harus Kaira kerj

  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   103. Morning Sick

    Davian duduk di kursi kerjanya dengan ekspresi gelisah. Pagi itu, ia merasa mual sejak baru bangun tidur. Pikirnya karena terlambat makan dan mungkin masuk angin sebab semalam pulang meeting di lokasi yang cukup berangin. Merasa kondisinya tak begitu buruk, dia putuskan untuk tetap ke kantor seperti biasa. Namun alih-lih membaik, rasa aneh dalam tubuhnya justru makin menjadi-jadi. Ia menekan pelipisnya, mencoba mendoktrin tubuhnya sekaligus untuk menenangkan perutnya yang terus bergejolak. Wajahnya pucat, dan ia bahkan enggan menyentuh secangkir kopi yang biasanya menjadi penyemangat paginya.Tumben sekali ia merasakan gejala yang seperti ini. Davian menunduk di meja kerjanya, perlahan mulai merebahkan kepalanya diatas meja tersebut. Kaira yang baru saja masuk ke dalam ruangan menjadi sangat khawatir. Dia berjalan dengan cepat lantas meraup wajah sang suami. Tidak ada demam, namun tidak biasanya wajah sang suami pucat begini."Mas, kamu kenapa?" tanya Kaira dengan nada khawatir. Seb

  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   102. Suami Siaga

    Siang itu, suasana rumah terasa hangat meski di luar hujan rintik-rintik. Davian membantu Kaira melepas jaketnya begitu mereka masuk ke dalam rumah sepulang dari hotel dan rumah sakit. Wajahnya tampak serius dengan gesture tubuh yang hampir setiap waktu selalu memegangi punggung dan perut Kaira padahal masih rata. Davian nampak penuh kekhawatiran yang membuat Kaira tak tahan untuk tersenyum kecil melihatnya.“Kaira, mulai sekarang kamu harus banyak istirahat, ya,” kata Davian sambil membimbing istrinya duduk di sofa. “Enggak usah capek-capek lagi, aku yang akan urus semuanya.”Kaira tertawa menyaksikan bagaimana suaminya itu bahkan menjadi sangat-sangat menempel padanya hingga membuat Kaira jadi terbatas ruang gerak. Bahkan hanya sekedar bergerak mengambil remote AC di meja saja Kaira harus ditempeli Davian hingga sebegitunya.“Mas, aku baik-baik saja kok. Enggak usah khawatir berlebihan begitu,” jawab Kaira lembut, senyum manis menghiasi wajahnya.Davian memandangnya dengan raut tega

  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   101. Pengumuman Penting Keluarga

    Hampir semua manusia yang berada dalam ruangan rawat tersebut menatap dokter tanpa kedip. Wajah-wajah bingung itu memiliki tanya dalam benak, mengapa dokter mengatakannya pada Kaira? Bukankah Cindy yang tengah mengandung? "Dok? Anda mengatakan ini pada putri saya yang mana?" Tanya Mama Rajendra memastikan. Dokter yang melihat kebingungan di wajah pasien dan keluarganya itu menegaskan kembali, "Ibu Kaira tentu saja. Usia kandungannya masih sangat muda dan rentan. Syukurnya tidak ada benturan yang membahayakan kesehatan janin," ulang sang dokter. Kali ini dengan jelas menyebut nama Kaira. Davian melirik sang istri yang nampak syok. Begitupula Mama Rajendra yang tengah mencerna situasi. Di satu sisi dia sangat bahagia mengetahui menantunya itu kini tengah berbadan dua, di sisi lain dia tidak bisa tidak khawatir melirik Cindy dan Alvero yang nampak memalingkan wajah. Ada apa ini? Bukankah Cindy juga tengah hamil? "Lalu..bagaimana dengan Cindy?" Mama Rajendra bertanya penuh harap,

  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   100. Insiden

    Suara bel lift berbunyi saat pintu terbuka. Kaira melangkah masuk, menatap lurus ke depan sambil sesekali memeriksa ponselnya. Langkahnya terhenti ketika dia mendapati Cindy sudah berdiri di dalam lift, masih mengenakan pakaian kasual tapi tetap elegan, sisa kemewahan pernikahannya semalam seolah masih terasa.Kaira menarik napas pelan, menyadari situasi ini tak akan mudah. Namun, dia mencoba tersenyum kecil, memecah kecanggungan."Kemana?" Tanyanya sebelum memencet tombol. Cindy bersidekap membuang muka, "Lobi," ujarnya singkat. Kaira mengangguk lantas menekan tombol tujuan mereka yang ternyata sama. Tidak mengherankan sebab pagi ini mereka memang sama-sama harus checkout dari kamar hotel dan menuju kediaman utama. Kaira turun ke lobi lebih lambat daripada suaminya sebab katanya ada yang harus Davian urus lebih dulu. Mungkin juga Cindy memiliki case yang sama sepertinya.Kedua makhluk cantik itu saling membuang muka, hening di dalam ruang tertutup yang entah mengapa terasa sangat l

  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   99. After Party

    Pernikahan siapa, yang lelah siapa. Meskipun Kaira tak banyak bergerak di pesta pernikahan 'adik iparnya' itu, dia tetap merasakan kelelahan super. Wanita yang tengah melepas cepolan rambutnya itu meluruskan kedua kakinya yang lelah setelah turut seharian berdiri mengenakan heels. Kaira belum mengganti kebaya setelan keluarganya, namun rasanya dia hampir tak punya tenaga untuk bahkan membersihkan diri sebelum tidur. Kaira kembali ke kamar hotel bersama dengan sang suami. Memang malam ini keluarga mereka masih stay di hotel sebab acara berlangsung seharian sejak pagi hingga malam. Ini pukul 11 malam—ketika pada akhirnya Kaira bisa kembali ke kamar untuk beristirahat. Sebagai seorang introvert, Kaira rasa energi dirinya tersedot maksimal selama acara. Itu jauh lebih melelahkan daripada aktivitas fisik baginya. Apalagi, statusnya sebagai menantu sulung di keluarga Rajendra membuatnya harus mau tidak mau mempertahankan senyuman di wajah dan turut serta menyapa tamu-tamu keluarga. Bagian

  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   98. Saudara Ipar

    Ada banyak hal yang terjadi belakangan. Waktu rasanya berjalan begitu cepat dengan beragam kejadian dan plot twist tak terduga yang menyerang kehidupan. Tapi begitulah, namanya juga hidup.Hingga hari ini, Kaira tak pernah mendapatkan panggilan secara personal dari sang bude. Entah apa yang terjadi disana, tapi Kaira yakin ayahnya masih cukup bijak dan tidak akan membiarkan adik semata wayangnya itu hidup susah juga. Jadi, Kaira punya sedikit keyakinan bahwa semuanya baik-baik saja. Hari ini Kaira nampak cantik mengenakan kebaya seragaman yang senada dengan ibu mertuanya. Rambutnya disanggul sederhana dengan makeup yang membuat fitur wajahnya semakin ayu. Gelaran pernikahan hari ini dilangsungkan secara privat, hanya keluarga kedua mempelai dan kerabat dekat saja yang diundang.Yap, sat-set, pernikahan Alvero dan Cindy berjalan mulus sesuai rencana. Suara musik lembut mengisi ruangan resepsi yang dipenuhi dekorasi bunga putih dan emas. Cindy dan Alvero berdiri di pelaminan, tersenyum

  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   97. Ibu Kos

    Kaira mengerjapkan matanya tidak percaya. Dia tidak salah dengar, kan?Lahan Madika yang merupakan salah satu proyek mereka, ternyata justru Davian siapkan untuk dimiliki atas nama Kaira. Wanita itu bahkan tidak punya sedikitpun clue mengenai hal ini sebelumnya. Davian memberikan kumpulan kunci, membiarkan Kaira menggenggamnya dengan bingung melongo. Masih tidak seratus persen percaya dengan apa yang ada di tangannya dan juga perkataan Davian tadi. Untuknya? Yang benar saja?Melihat Kaira yang masih mematung, Davian dengan gemas menariknya. Pria itu mengarahkan Kaira untuk mengamati lebih dekat kepemilikan barunya. Lelaki itu membuka pintunya dan membawa Kaira masuk untuk memeriksa semuanya secara lebih dekat."Ini tempat yang aku siapkan buat kamu. Kamu pernah bilang ingin punya tempat usaha sendiri, kan? Jadi aku pikir, kenapa nggak aku wujudkan? Ini kos-kosan milikmu sekarang."Kaira terdiam, matanya berkeliling menatap setiap sudut ruangan. Interiornya telah diatur sedemikian rup

  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   96. Hadiah Kaira

    Davian tertawa saat melihat istrinya keluar dari kamar mandi dengan cara berjalan yang terlihat aneh. Wanita itu sudah kembali mengenakan pakaiannya semalam, rapi dengan makeup seadanya namun tetap cantik. Yang lucu hanya satu, bibirnya yang terus manyun sebab melihat sang suami tengah jelas-jelas menahan tawa kencang saat melihatnya."Ini juga gara-gara kamu, mas!" Sebalnya. Kaira duduk diatas kursi—tentunya setelah susah payah berjalan bahkan tanpa bantuan suaminya. Tapi lelaki yang beberapa tahun lebih tua darinya itu justru menertawakannya. Davian berusaha menghentikan tawanya, pria itu harus menggunakan akal sehatnya untuk sekarang. Tadi dia bablas tertawa namun akhirnya sadar bahwa itu mungkin tidak akan menguntungkannya sama sekali.Maksudnya, ini bahkan bukan kali pertama, kedua, ataupun ketiga, tapi Kaira masih sama seperti biasa. Paham maksudnya, kan?Sebenarnya, salah siapa? Davian memang tidak bisa menahan diri ketika melihat istrinya. Apalagi saat semalam Kaira berinisi

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status