Share

189. Pernyataan Abhygael

Keluar dari gedung Pratama Corporation, Julit segera menuju ke kediaman Aditia. Setelah menghubunginya lewat ponsel, Aditia menunggunya di Villa. Lumayan memakan waktu sekitar dua jam untuk sampai ke tempat itu. Julit sedang dilema, sehingga dia harus butuh teman curhat. Junet mendesaknya untuk mengikuti semua kemauan mereka, tapi masih ada sisi kemanusiaan di dalam hatinya yang membuatnya bimbang. Satu-satunya yang bisa dipercayainya adalah anaknya.

"Tumben papa tidak mengajak mama lagi," ucap Aditia saat melihat ayahnya datang seorang diri.

"Mamamu sedang sibuk membuat usaha baru home bakery," jawab Julit yang terlihat melepas sepatunya di depan pintu rumah. Biasanya Julit tidak melepas sepatunya namun melihat lantai rumah yang bersih mengkilap membuatnya harus melepaskannya.

"Wah, itu lebih bagus, lalu papa sendiri ada apa gerangan menghubungiku tiba-tiba begini?" tanya Aditia heran.

Julit masuk dan duduk di kursi walau belum di persilahkan tuan rumah dan kemudian menggeser kursinya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status