Mereka semua sangat terkejut dan menoleh ke arah pintu, ternyata Rendra dan juga Zaskia yang mengucapkan hal itu membuat Rizal dan juga Via langsung tertawa. Sebab, mereka pikir tadi yang berbicara kedua orang tua gadis itu Namun bukan ternyata sang sahabat yang sengaja menakut-nakuti mereka."Siapa kalian?!" tanya ayah Rizal. Sebab, dia belum pernah melihat Zaskia dan sang pacar.Kemudian, Rizal menjelaskan siapa mereka berdua itu adalah sahabatnya dan mereka masuk dan meminum minuman yang sudah disajikan oleh ibunya Rizal."Ternyata Nak Zaskia ini juga temannya Via senang sekali bisa bertemu dengan kalian semua," ujar ibunya Rizal dengan lembut."Iya Tante maaf ya kami datang tadi tidak sopan mengatakan hal itu karena ingin membuat Pak Rizal dan juga Via deg-degan. Karena, 'kan mereka ingin meminta restu. Jadi kami berpura-pura menjadi orang tuanya Via agar sahabat kami itu ketakutan," sahut Zaskia."Tidak apa Nak, ibu senang kalian bisa datang ke sini silakan dimakan ibu sudah memb
Via dan Rizal berhenti di taman. Karena, mereka ingin minum sejenak rasa haus dan dahaga menghampiri mereka sehingga keduanya lupa mengajak Yulia beserta Gilang juga Rendra dan Zaskia, mereka asik berdua di taman "Pak Rizal, Anda tahu tidak saya sangat bahagia saat ini karena selangkah lagi kita akan bersatu untuk selama-lamanya. Tenang saja pasti papa akan merestui hubungan kita apalagi mama. Karena, dia sudah tahu," ujar Via dengan lembut.Sontak saja yang membuat Rizal terkejut. Karena, Vina sudah mengetahui hubungan dirinya dan juga Via juga merestui hubungan mereka, akan tetapi rasa gelisah menghampirinya ia takut kalau Yudha tidak akan merestui hubungan mereka sebab status mereka berbeda."Apakah mama kamu sudah mengetahui hubungan kita dan dia merestui memangnya, dia sama sekali tidak melarang kamu untuk berpacaran dengan saya? Karena, saya cuman seorang asisten, dan kita ini beda status Via, sudah pasti orang tua kamu akan mempertanyakan hal itu saya takut papa kamu tidak aka
Setelah selesai minum mereka semua bergegas kembali pulang ke rumah orang tua Rizal. Sebab, nanti malam mereka akan melanjutkan kembali perjalanan mengelilingi kota kelahiran Rizal karena tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini yang jarang sekali datang.Setelah sampai di rumah para wanita di kamar tamu yang disiapkan oleh orang tua Rizal sedangkan laki-laki berada di kamar Rizal. Kini Via tangan menelepon sang mama kalau dia akan segera pulang besok sore dan ingin memberikan kejutan kepada mereka tentunya. Vina: Kejutan apa emangnya sayang apa kamu mau memberikan kami oleh-oleh?Via tersenyum sambil terus menatap wajah sama mama melalui teleponnya karena mereka tengah video call. Sebab, tanpa pasangan merindukannya dan juga khawatir akan keadaannya.Via: Nama juga kejutan, mana boleh beritahu Via tidak boleh katakan sekarang karena pasti Mama akan mengetahuinya, setelah Via pulang nanti jadi Via akan menceritakan semua yang setelah sampai di rumah dan ada satu lagi kejutan loh pas
Zaskia mempercayai ucapan Yulia karena dia mempercayai sang sahabat. Padahal, gadis itu tengah berbalasan dengan sang pacar di belakangnya ya walaupun sekitar hanya bertanya tetap saja mereka mengkhianati dirinya.'Syukurlah Zaskia tidak curiga ya walaupun aku hanya bertanya kabar tetap saja ini hal yang salah,' batin Yulia.Gadis itu pun tidak membalas pesan dari Rendra lagi. Karena, ia tidak ingin menyakiti hati sang sahabat dan melupakan pria itu lagi pula mereka berdua belum saling menyatakan cinta jadi tidak ada masalah baginya.***Malam hari sudah tiba mereka semua makan malam bersama orang tua Rizal dan Via diperlakukan sangat istimewa oleh Maryam. Sebab, wanita itu sangat menyayangi calon menantunya berharap sang anak dan Via akan segera menikah jadi dia bisa mendapatkan menantu dan juga bisa menimang seorang cucu yang sudah lama dinamakan."Zal, kamu suruh Via makan yang banyak jangan sedikit gitu dong biar dia sehat dan semakin gemuk," ucap Bagas kepada sang anak.Sontak sa
Kini Via dan Rizal duduk di bangku taman karena mereka pergi ke taman berduaan. Sedangkan keempat sahabatnya pergi berjalan-jalan masing-masing. Mereka menikmati udara malam yang sejuk dengan bintang-bintang yang indah di langit.Senyuman manis terukir indah di wajah Via dan juga Rizal. Karena, mereka senang bisa mendapatkan restu dan mendapatkan dukungan agar cepat-cepat menikah dari kedua orang tua Rizal."Semoga saja perjalanan kita cinta kita lancar sampai di pelaminan nanti, saya berjanji tidak akan menduakan kamu hanya kamu wanita satu-satunya yang saya cintai, dan berharap kita nanti akan memiliki putra-putri yang lucu dan pintar seperti kamu. Tapi saya tidak ingin anak saya bandel kasihan gurunya nanti terus menerus marah seperti saya," ucap Rizal sedikit menyindir Via.Sontak saja membuat Via kesal kemudian mencubit pinggang Rizal. Karena, menghinanya bandel padahal dia hanya sedikit bandel di sekolah karena itu memang sifatnya dari kecil. Bahkan, guru SD nya saja tidak mamp
Tidak terasa kini Via dan teman-temannya akan kembali ke kota mereka karena besok harus menjalankan aktivitas kembali seperti sebelumnya. Rasanya Via berat hati ingin kembali namun dia juga tidak bisa berlama-lama di sini."Bu, Via pamit pulang ya Ibu jangan lupa jaga kesehatan nanti setelah dia sampai ke sana pasti akan menghubungi Ibu kok," pamit Via kepada calon mertuanya."Iya Nak, jangan lupa kamu kabarin ibu ya sering-seringlah telepon dan kalau bisa datang kemari juga," sahut Maryam dengan lirih.Rasanya dia tak rela membiarkan Via kembali namun Via dan Rizal harus bekerja dan besok mereka akan melanjutkan kembali aktivitas seperti sebelumnya begitu juga dengan keempat sahabatnya."Terima kasih ya Bu sudah menerima kami dengan baik di sini, dan memberikan kami makanan-makanan yang enak dan juga tempat tinggal yang nyaman," ujar Zaskia pelan baru kali ini wanita itu bersikap bagus biasanya tidak tahu sopan santun."Sama-sama Nak Zaskia, besok-besok datang kemari lagi ya! Ibu san
Kini Via dan juga Rizal telah sampai di kediaman Yudha dan juga Vina mereka berdua bergegas masuk ke dalam dan duduk di ruang tamu sambil menunggu kedatangan mereka.Pada saat itu juga Rizal sangat deg-degan bagaimana caranya ia memberitahu Yudha kalau selama ini dia dan dia berpacaran. Bahkan, sejak dulu mereka saling mencintai jauh saat sebelumnya menikah rasanya ingin mundur. Namun, tidak mungkin karena dia akan memperjuangkan cintanya sampai mereka bersatu walaupun banyaknya rintangan yang menghadang."Oh kalian sudah sampai, terima kasih ya Pak Rizal sudah mengantarkan Via kembali senang sekali rasanya dia sudah pulang ke rumah ini, kalau tidak rumah akan sangat sunyi hanya kami berdua di sini," ucap Yudha sambil berjalan dan duduk di samping Rizal.Rizal tersenyum kemudian dia menganggukkan kepala di detik ini juga dia mulai bimbang dari manakah dia harus menyampaikan kalau ia dan Via sudah menjalin kasih."Pa, sebenarnya ada yang ingin kami berdua sampaikan," ucap Via dengan ra
Rizal tidak percaya apa yang didengar barusan begitu juga dengan Via. Mereka semua terkejut mendengar ucapan Yudha yang tidak merestui hubungan mereka hanya karena setatus. "Pa, kenapa Papa seperti ini? Via dan Pak Rizal saling mencintai dan kami akan membangun perusahaan sendiri. Jadi, tolong restui hubungan kami," mohon Via."Via! Papa ini orang yang terpandang, tidak mungkin kamu menikah dengan pria seperti dia! Yang setatus nya hanya seorang asisten pribadi CEO!" sahut Yudha, membuat hati Rizal sakit dan hancur berkeping-keping."Tapi Pa! Jangan seperti ini! Via tidak bisa hidup tanpanya. Kami berjanji akan untuk membangun perusahaan sendiri dan Pak Rizal akan menjadi CEO sama seperti Papa," bujuk Via agar sang papa merestui hubungan mereka."Cukup Via! Sampai seratus dia tidak sama dengan kita jangan berharap papa akan merestui hubungan kalian!" tegas Yudha sembari bergegas pergi dari sana.Hati Via sangat hancur berkeping-keping. Sedangkan Rizal masih diam tidak tahu harus berb
Rizal terdiam mendengar dokter itu menggantung ucapan, hatinya benar-benar berdebar-debar rasanya dia bingung apa yang sebenarnya yang ingin disampaikan dokter itu, dan sebenarnya apa yang terjadi kepada sang anak apakah sangat fatal atau tidak?“Tapi apa ya Dok, bisa jelaskan tidak kepada saya? Saya benar-benar sangat cemas apakah anak saya baik-baik saja?" tanya Rizal dengan sangat cemas.“Anak kalian tidak apa-apa. Tapi, dia harus mendapatkan perawatan sedikit karena berat badannya tidak memenuhi standar bayi yang pada umumnya. Tidak apa-apa Pak, tenang saja ini hanya untuk satu minggu saja setelah itu berat badannya sudah normal, nanti dia bisa keluar dari ruangan inkubator," jelas Dokter itu, membuat Rizal tenang kemudian dia pun menenangkan sang istri agar tidak bersedih. “Terima kasih banyak Dok, kalau begitu saya urus semuanya dulu ya," pamit Rizal dan dia pun kembali menemani sang istri. Setelah itu istrinya dipindah
Tidak berselang lama akhirnya teman-teman Via datang dan memberikan semangat untuk wanita muda itu, agar tidak cemas dan tidak khawatir dan meyakinkan bahwa dirinya juga sangat akan baik-baik saja setelah melakukan operasi nantinya.Via pun sangat senang diberikan semangat seperti itu dari orang-orang terdekat sahabat, hanya sang mertua yang belum sampai tetapi dia juga sudah senang karena mertuanya sudah menelpon, dan memberikan semangat untuknya hal ini benar-benar sangat membahagiakan untuknya.“Terima kasih ya kalian semua baik sekali memberikan semangat, dan datang ke sini membuat aku benar-benar sangat bahagia memiliki kalian semua. Terima kasih sudah memberikan doa yang terbaik ya untuk kami dan juga baby Vizal," ucap Via dengan sangat lembut, wanita muda itu memberikan nama sang anak Khairul Vizal karena anak mereka saat USG jenis kelaminnya laki-laki.Nama Vizal diberikan oleh Via karena nama gabungan dari
Hari-hari yang dilalui oleh Rizal dan Via sangat membahagiakan untuk mereka berdua karena semakin hari semakin dekat mereka akan bertemu dengan calon anak pertama mereka, tepat hari ini usia kehamilan dia sudah memasuki bulan ke-9 dan mereka pun tinggal menunggu hitungan hari saja, untuk anak pertama mereka lahir ke dunia ini berbagai macam sudah mereka siapkan, dari kamar tidur perlengkapan bayi, sampai acara turun tanah sang anak juga sudah disiapkan dengan bersamaan acara pernikahan Zaskia dan juga Rendra.Hari ini dia sudah berada di rumah sakit karena usia kehamilannya sudah menginjak 9 bulan. Tetapi, tidak ada tanda-tanda ia ingin melahirkan karena dirinya sendiri lah yang ingin melahirkan secara normal tidak Caesar.“Sekali lagi maaf Bu Via. Karena, tidak ada tanda-tanda sebaiknya kita melakukan kaisar Karena saya takut nantinya Ibu dan anak takutnya kenapa-napa. Karena, usia kandungan Ibu semakin bertambah dan tidak ada tanda-tanda Ibu akan melahirkan, seperti wanita hamil pad
Hari ini Via dan Rizal berada di pantai mereka berdua tengah menyusuri pantai dengan perlahan. Karena, Via sendiri yang ingin berjalan-jalan di tepi pantai dengan hembusan ombak, hembusan angin kencang membuatnya benar-benar sangat tenang dan jauh lebih bahagia lagi.Rizal pun terus menggandeng tangan Via takut sama istri kenapa-napa, dan mereka pun berhenti di dekat pondok dan duduk di sana sebentar karena takut dia kelelahan karena wanita itu tengah mengandung sekarang."Ayolah sayang, kita berjalan lagi perjalanan kita masih panjang, aku mau kita sampai ke depan sana meminum air kelapa setelah itu kita pulang. Ya," rengek Via dengan sangat manja. Tapi, Rizal sama sekali tidak mendengarkan permintaan wanita itu. Karena, dia sangat mencemaskan bayi yang ada di dalam kandungan Via."Tidak sayang, saya tidak ingin kamu kenapa-napa kamu istirahat terlebih dahulu baru kita berjalan lagi ke sana. Setelah itu minum air ke
Via dan Rizal sangat bahagia karena mereka kini telah kembali bersama lagi. Karena, penghancur rumah tangga mereka sudah pergi jauh-jauh dari kehidupan mereka, dan kini ia pun bersama dengan Rizal sudah pulang ke rumah mereka, betapa bahagianya pria itu karena beberapa minggu ini dia benar-benar sangat sunyi di rumah sendirian sang istri dan calon anaknya pergi darinya."Bahagia sekali ya karena pengganggu itu tidak ada lagi di sini, hanya kita dan calon anak kita saja untungnya kita pandai mencari situasi dan mencari barang bukti, dan benar saja kan nyatanya memang dia ingin menghancurkan rumah tangga kita. Tapi sayangnya semua itu gagal dia menghancurkan dirinya sendiri tanpa dia sadari," ucap Via dengan sangat lirih."Sudah sayang, tidak apa-apa sekarang kita sudah bersama lagi jangan pikirkan dia! Karena, tidak ada gunanya memikirkannya sekarang yang terpenting adalah kamu dan juga baby kita ini untuk sehat selalu sampai persalinan nanti, saya sangat tidak sabar bertemu dengan dia
2 Minggu kemudian.Hari ini adalah hari yang membuat Rizal deg-degan karena dia akan mengetahui hasil tes DNA dirinya dan juga Iqbal, ya walaupun sudah tahu hasilnya apa tapi dia deg-degan bagaimana reaksi semua orang yang sudah membunuhnya selama ini. Karena dia memang benar tidak pernah menyentuh Zahra sedikitpun."Pak Rizal ini hasil tes DNA antara Anda dan juga Iqbal, semoga semuanya seperti yang Anda harapkannya, saya hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk Anda," ucap Dokter itu sambil memberikan hasil tes DNA milik Rizal dan juga Iqbal."Terima kasih banyak ya Dok sudah membantu saya! Saya berharap semua sesuai keinginan saya," sahut Rizal dengan lembut."Semoga saja ya Pak, kalau begitu saya permisi dulu karena masih banyak pekerjaan yang harus saya selesaikan," pamit Dokter itu sambil berlalu pergi, dan harapan Rizal dan pria itu pun pergi juga karena dia ingin segera memberikan hasil tes DNA ini ke
Belum sempat mereka semua berbicara kepada Iqbal, Rizal pun telah datang membuat mereka hanya diam saja karena tidak ingin membuat suasana keruh atau yang lainnya."Ayah!" teriak Iqbal sambil berlari memeluk Rizal dengan sangat lembut, membuat semua yang ada di sana hanya diam saja sambil menatap ke arah mereka sebab Rizal terlihat seperti ayah kandung untuk Iqbal."Ayah dari mana saja? Iqbal dari tadi mencari Ayah terus-menerus?" tanya Iqbal sambil melepaskan pelukannya yang membuatnya kepada bocah itu."Tadi ayah keluar sebentar, 'kan Iqbal bersama dengan tante Via, kenapa harus mencari-cari ayah?" sahut Rizal, membuat Iqbal menganggukkan kepalanya."Tadi Iqbal sudah tanya sama tante Via katanya Ayah lagi keluar sebentar, dan Iqbal mah minta tante Via untuk mengatakan kepada Ayah cepat pulang. Karena Iqbal di sini sendirian walaupun ada tante Via," jawab Iqbal dengan polos. Kemudian Rizal menatap semua teman-temannya."Kalian semua sudah lama nyampe di sini?" tanya Rizal, dan mereka
"Silakan saja Pak katakan apa yang ingin Bapak ucapkan. Karena, saya tidak ingin berlama-lama kita berdua takutnya Iqbal nanti mencari Anda, bukankah dia menganggap anda sebagai ayahnya atau memang benar Anda itu memang ayah kandungnya, saya kan tidak mengetahui apa yang sudah Anda lakukan bersama Bu Zahra sewaktu menikah, tidak mungkin suami istri yang tinggal bersama tidak melakukan hubungan suami istri, hal itu benar-benar mustahil!" ucap Via dengan kesal membuat Rizal mengelengkan kepala. Karena, memang tidak ada orang yang percaya kepadanya kalau dia tidak pernah menyentuh Zahra saat masa pernikahan mereka karena dia juga tidak mencintai wanita itu."Percuma saya menjelaskan panjang lebar jika orang yang ada di hadapi saya tidak pernah mendengar, dan tidak akan pernah percaya jadi sekarang saya minta bantuan kepada kamu, untuk membuat Iqbal bahagia di sini agar kita bisa mengambil sampel untuk melakukan tes DNA. Karena saya tidak ingin membawa dia ke rumah sakit nantinya dia akan
Keesokan harinya Rizal mendatangi rumah Zahra dan dia pun melihat wanita itu tengah bermain bersama dengan Iqbal di halaman rumah, dan dia pun langsung menghampiri mantan istrinya tersebut. Karena niatnya datang ke sini ingin membawa Iqbal untuk melakukan tes DNA agar membuktikan bahwa anak laki-laki tersebut bukanlah anak kandungnya melainkan anak selingkuhannya."Wah Iqbal, lihatlah Ayahmu datang ke sini pasti dia sangat merindukanmu dan pasti dia juga ingin bermain denganmu," ucap Zahra dengan girang sambil tersenyum manis menatap sang anak sehingga bocah kecil itu pun tersenyum."Ayah! Iqbal sangat merindukan Ayah!" teriak bocah laki-laki itu sambil memeluk Rizal, membuat pria itu pun terdiam rasanya dia bersedih melihat Iqbal menjadi korban keegoisan Zahra, dan dia pun melepaskan pelukan mereka dan duduk di samping Zahra."Saya ingin membawa Iqbal untuk rumah sakit melakukan tes yang diminta oleh Via. Karena, saya ingin membuktikan kalau memang benar kami tidak memiliki hubungan