Kini Via dan Rizal duduk di bangku taman karena mereka pergi ke taman berduaan. Sedangkan keempat sahabatnya pergi berjalan-jalan masing-masing. Mereka menikmati udara malam yang sejuk dengan bintang-bintang yang indah di langit.Senyuman manis terukir indah di wajah Via dan juga Rizal. Karena, mereka senang bisa mendapatkan restu dan mendapatkan dukungan agar cepat-cepat menikah dari kedua orang tua Rizal."Semoga saja perjalanan kita cinta kita lancar sampai di pelaminan nanti, saya berjanji tidak akan menduakan kamu hanya kamu wanita satu-satunya yang saya cintai, dan berharap kita nanti akan memiliki putra-putri yang lucu dan pintar seperti kamu. Tapi saya tidak ingin anak saya bandel kasihan gurunya nanti terus menerus marah seperti saya," ucap Rizal sedikit menyindir Via.Sontak saja membuat Via kesal kemudian mencubit pinggang Rizal. Karena, menghinanya bandel padahal dia hanya sedikit bandel di sekolah karena itu memang sifatnya dari kecil. Bahkan, guru SD nya saja tidak mamp
Tidak terasa kini Via dan teman-temannya akan kembali ke kota mereka karena besok harus menjalankan aktivitas kembali seperti sebelumnya. Rasanya Via berat hati ingin kembali namun dia juga tidak bisa berlama-lama di sini."Bu, Via pamit pulang ya Ibu jangan lupa jaga kesehatan nanti setelah dia sampai ke sana pasti akan menghubungi Ibu kok," pamit Via kepada calon mertuanya."Iya Nak, jangan lupa kamu kabarin ibu ya sering-seringlah telepon dan kalau bisa datang kemari juga," sahut Maryam dengan lirih.Rasanya dia tak rela membiarkan Via kembali namun Via dan Rizal harus bekerja dan besok mereka akan melanjutkan kembali aktivitas seperti sebelumnya begitu juga dengan keempat sahabatnya."Terima kasih ya Bu sudah menerima kami dengan baik di sini, dan memberikan kami makanan-makanan yang enak dan juga tempat tinggal yang nyaman," ujar Zaskia pelan baru kali ini wanita itu bersikap bagus biasanya tidak tahu sopan santun."Sama-sama Nak Zaskia, besok-besok datang kemari lagi ya! Ibu san
Kini Via dan juga Rizal telah sampai di kediaman Yudha dan juga Vina mereka berdua bergegas masuk ke dalam dan duduk di ruang tamu sambil menunggu kedatangan mereka.Pada saat itu juga Rizal sangat deg-degan bagaimana caranya ia memberitahu Yudha kalau selama ini dia dan dia berpacaran. Bahkan, sejak dulu mereka saling mencintai jauh saat sebelumnya menikah rasanya ingin mundur. Namun, tidak mungkin karena dia akan memperjuangkan cintanya sampai mereka bersatu walaupun banyaknya rintangan yang menghadang."Oh kalian sudah sampai, terima kasih ya Pak Rizal sudah mengantarkan Via kembali senang sekali rasanya dia sudah pulang ke rumah ini, kalau tidak rumah akan sangat sunyi hanya kami berdua di sini," ucap Yudha sambil berjalan dan duduk di samping Rizal.Rizal tersenyum kemudian dia menganggukkan kepala di detik ini juga dia mulai bimbang dari manakah dia harus menyampaikan kalau ia dan Via sudah menjalin kasih."Pa, sebenarnya ada yang ingin kami berdua sampaikan," ucap Via dengan ra
Rizal tidak percaya apa yang didengar barusan begitu juga dengan Via. Mereka semua terkejut mendengar ucapan Yudha yang tidak merestui hubungan mereka hanya karena setatus. "Pa, kenapa Papa seperti ini? Via dan Pak Rizal saling mencintai dan kami akan membangun perusahaan sendiri. Jadi, tolong restui hubungan kami," mohon Via."Via! Papa ini orang yang terpandang, tidak mungkin kamu menikah dengan pria seperti dia! Yang setatus nya hanya seorang asisten pribadi CEO!" sahut Yudha, membuat hati Rizal sakit dan hancur berkeping-keping."Tapi Pa! Jangan seperti ini! Via tidak bisa hidup tanpanya. Kami berjanji akan untuk membangun perusahaan sendiri dan Pak Rizal akan menjadi CEO sama seperti Papa," bujuk Via agar sang papa merestui hubungan mereka."Cukup Via! Sampai seratus dia tidak sama dengan kita jangan berharap papa akan merestui hubungan kalian!" tegas Yudha sembari bergegas pergi dari sana.Hati Via sangat hancur berkeping-keping. Sedangkan Rizal masih diam tidak tahu harus berb
Setelah selesai mengerjakan pekerjaan, kini Via dan Rizal sudah pulang dan mereka berdua bergegas pergi menuju cafe di mana mereka berdua akan bertemu dengan Rendra untuk menyelesaikan permasalahan mereka berdua dan mendapatkan restu dari sang tua Via."Jadi, apa rencanamu?" tanya Via sambil terus menatap wajah sang sepupu.Rendra menjelaskan bahwa dia akan memberikan perusahaan yang disiapkan memang untuk Via, dan meminta mereka berdua kelola agar Rizal bisa menjadi seorang CEO di perusahaan itu dan mendapatkan restu dari kedua orang tua Via."Itu rencananya sangat bagus. Tapi, kami berdua belum memikirkan rencana untuk mengelola bisnis apa?" sahut Via pelan."Astaga Via! Kamu kuliah menajemen bisnis selama empat tahun dan sekarang tidak tahu apa yang kamu kelola?" sahut Rendra sambil mengekang kepalanya."Benar itu Via, kamu empat tahun kuliah menajemen bisnis dan tidak memiliki inspirasi usaha apa yang harus kita jalani?" tambah Rizal dan Via menganggukkan kepalanya.Sebab, memang
Via dan Rizal sangat terkejut karena Yudha mengetuk-ngetuk pintu mobil pria itu dan mereka pun bergegas keluar karena takut jika mereka tetap di dalam."Kenapa Papa mengetuk-metuk pintu mobil Pak Rizal?" tanya Via dengan gugup takut sama papa akan sangat marah."Sekarang kamu masuk ke dalam biar papa bicara sama pria ini! Sekali lagi saya ingatkan kepada kalian berdua jangan pernah bersama lagi jika dia statusnya masih berbeda dengan kita. Jika status kalian sama papa tidak akan melarang hubungan kalian silakan kalian jalani!" ucap Yudha dengan tegas.Via ingin menjawab namun Rizal memegang tangannya kemudian menganggukkan kepala dan gadis cantik itu bergegas masuk ke dalam. Sebab, tidak ingin melawan ucapan sang kekasih karena takut tidak direstui oleh sang papa jika terus-menerus melawan."Rizal sekali lagi saya ingatkan kepada kamu ya jangan pernah membawa anak saya ke manapun dan mengantarnya kemari, walaupun kalian satu kantor. Ingat ya status kita masih berbeda kalian tidak akan
"Ada apa ya Rizal kamu mengajak saya bertemu malam-malam seperti ini? Untung tadi saya belum pergi jadi bisa bertemu dengan kamu di cafe ini?" tanya Bima sambil terus menatap wajah Rizal yang terlihat seperti banyak sekali masalah.Rizal tadi menghubungi bosnya karena dia ingin meminta solusi dan bantuan bagaimana cara untuk menghadapi masalahnya yang hadapi bersama dengan Via, dan dia juga sudah menganggap sang-bos itu sebagai orang tuanya jadi dia tidak mau lagi meminta bantuan."Jadi begini Pak Bima, saya dan Via itu sudah berpacaran baru-baru ini saja tetapi kami sudah saling mencintai sejak dia itu masih menjadi murid saya di SMA tempat saya mengejar dulu, dan sekarang kami sudah meminta restu kepada kedua orang tua saya dan mereka berdua menyetujuinya, tetapi saat kami meminta restu kepada pak Yudha beliau tidak merestui karena status kami berbeda jadi dia menantang saya agar status kami itu sama dan dia akan merestui hubungan kami jadi saya bingung Pak," jelas Rizal dengan liri
Rizal bergegas pulang ke rumahnya dan dia ingin memberikan kabar kepada Via kalau ia sudah menemukan solusi untuk memecahkan masalah mereka berdua, sesampainya di rumah dia langsung menelpon sang kekasih melalui panggilan video call.Via: Wah ternyata wajah Pak Rizal sangat bahagia sepertinya abis mendapatkan sesuatu nih, bagi-bagi dong apa itu yang Anda dapatkan jangan disimpan sendirian aja nanti mubazir sayang tahu.Rizal tertawa mendengar ucapan Via karena memang dia mendapatkan kabar bahagia untuk mereka berdua. Sebab, ia sudah mendapatkan solusi untuk memecahkan masalah mereka mendapatkan Restu dan bisa menikah.Rizal: Benar sekali apa yang kamu tebakan itu memang benar, kalau saya mendapatkan kabar bahagia yang akan saya bagi kepada kamu. Dengar ya pak Bima akan membantu kita untuk mengelola perusahaan dan saya akan membuat perusahaan saya itu maju agar kita bisa menikah. Tenang saja perusahaan itu akan menjadi perusahaanmu juga kok saya hanya menumpang nama saja sebagai CEO ag