Rizal bergegas pulang ke rumahnya dan dia ingin memberikan kabar kepada Via kalau ia sudah menemukan solusi untuk memecahkan masalah mereka berdua, sesampainya di rumah dia langsung menelpon sang kekasih melalui panggilan video call.Via: Wah ternyata wajah Pak Rizal sangat bahagia sepertinya abis mendapatkan sesuatu nih, bagi-bagi dong apa itu yang Anda dapatkan jangan disimpan sendirian aja nanti mubazir sayang tahu.Rizal tertawa mendengar ucapan Via karena memang dia mendapatkan kabar bahagia untuk mereka berdua. Sebab, ia sudah mendapatkan solusi untuk memecahkan masalah mereka mendapatkan Restu dan bisa menikah.Rizal: Benar sekali apa yang kamu tebakan itu memang benar, kalau saya mendapatkan kabar bahagia yang akan saya bagi kepada kamu. Dengar ya pak Bima akan membantu kita untuk mengelola perusahaan dan saya akan membuat perusahaan saya itu maju agar kita bisa menikah. Tenang saja perusahaan itu akan menjadi perusahaanmu juga kok saya hanya menumpang nama saja sebagai CEO ag
Pagi ini Via sudah berada di perusahaan yang diberikan oleh kakak sepupunya dan ia pun langsung membuka tanpa menunggu Rizal terlebih dahulu. Padahal, pria itu sudah berjanji akan bertemu tepat jam 07.00 pagi di sini dan tidak terlambat namun sampai sekarang batang hidungnya tidak terlihat.Via bergegas masuk ke dalam kemudian menyusuri seluruh ruangan, memang perusahaan itu masih kecil hanya dua tingkat akan tetapi jika mereka mengelolanya dengan bagus maka perusahaan itu akan besar dan semakin maju."Ternyata ada untungnya juga kado ulang tahunku perusahaan ini, ya walaupun hari ulang tahun itu belum ada masih sedikit lama tetapi ya sudah lumayan lah daripada tidak ada, dan aku juga berharap jika saat ulang tahunku nanti papa akan merestui hubunganku dan juga pak Rizal. Jujur aku sangat sedih saat ini kenapa bisa papa tidak masuk hubungan kami hanya karena perbedaan status, apa dia mau anaknya ini menjadi perawan tua!" gumam Via sambil terus menyusuri perusahaan yang akan menjadi mi
Setelah selesai berbicara dengan pak Bima, Rizal dan Via memutuskan untuk pergi dari sana. Sebab, mereka harus mengurus perusahaan yang baru dan juga menyiapkan semuanya dari mencari karyawan dan barang-barang untuk mengisi perusahaan mereka juga.Setibanya di perusahaan, mereka turun kemudian mereka meminta bantuan para sahabatnya untuk datang. Sebab, mereka ingin segera meresmikan perusahaan baru tersebut dalam beberapa Minggu ini agar bisa cepat berjalan dan mereka akan mendapatkan restu dari kedua orang tua Via."Bagaimana kalau kita minta untuk bantuan dari para sahabat kita untuk membersihkan perusahaan ini, dan menyusun semuanya karena tidak mungkin kalau kita cuman berdua pasti tidak akan sanggup?" ujar Via pelan.Rizal berpikir sejenak dan dia menyetujui permintaan Via. Kemudian, mereka meminta bantuan para sahabat dan sepupu mereka Via untuk membantunya dan mereka semua menyetujui pada hari Sabtu dan hari Minggu mereka akan membantu dia dan juga Rizal untuk meresmikan perusa
Via dan Vina saling berpelukan kemudian mereka saling menguatkan, dan wanita purba baya itu berdoa agar sang anak dan kekasihnya bisa mendapatkan restu dari suaminya, dan usaha yang akan mereka kelak berhasil hingga menjadikan Rizal sebagai CEO di perusahaan yang mereka kelola."Ya sudah sana sayang kamu pergi mandi setelah itu istirahat ya! Setelah papa pulang nanti kita makan malam bersama," ujar Vina dengan tembus sambil mengelus rambut sang anak, membuat Via terasa senyum dan bahagia selalu dimanja seperti ini oleh Mama sambungnya."Baik Ma, kalau begitu Via pergi dulu istirahat Mama jangan lupa istirahat ya, jangan terlalu sibuk bekerja ingatkan waktu luang untuk istirahat! Jangan sampai karena sibuk bekerja Mama jadi sakit hal itu tidak Via inginkan," sahut Via dengan lembut."Iya sayang mama tidak akan terlalu sibuk bekerja hingga lupa istirahat kok, nanti setelah selesai makan siang mama akan beristirahat. Kamu juga jangan
Vina sangat bersedih karena sang suami berubah kepada anak mereka hanya karena status Rizal dan Via. Namun, ia tidak bisa berbuat apa-apa hanya doa yang bisa ia lakukan sekarang agar anaknya dan sang kekasih bisa membangun perusahaan yang akan mereka jalankan, selebihnya dia tidak bisa berbuat apa-apa jika suaminya sudah mengatakan hal tersebut maka tidak akan lagi bisa terganggu gugat.Sedangkan Yudha terus menatap sang anak dia berharap memang Rizal bisa merubah statusnya menjadi sama seperti mereka. Namun, di satu sisi jika pria itu tidak berhasil maka dia tidak akan membiarkan sang anak bersama dengan yang lain walaupun mereka saling mencintai.'Aku tahu rasanya saat mencintai dan tidak direstui. Tapi ini memang yang terbaik untuk anakku, dia adalah anak satu-satunya jadi aku berharap semua kebutuhan yang bisa terpenuhi, apalagi semua rekan bisnisku pasti akan bertanya jika dia menikah dengan seorang asisten setidaknya dia menikah harus dengan seorang CEO,' batin Yudha.Via sama
Via merasa itu sama sekali tidak menghubunginya hanya pesannya saja yang sudah terbaca. Kemudian, dia bertekad tidak akan memaafkan pria itu bahkan besok ia tidak akan datang ke perusahaan mereka karena dia ingin merajuk dengan sang kekasih."Lihat saja ya pria tua kamu itu akan menumis-ngemis agar aku tidak marah lagi, dia pikir aku sangat mencintainya ya memang itu benar aku sangat mencintainya. Tapi, aku juga tidak ingin diperlakukan seperti ini hanya dilihat saja pesanku tanpa dibalas bukan kayak gitu sangat-sangat menyebalkan dia sama sekali tidak peduli kepadaku, dasar pria tua menyebalkan," kesal Via sambil membanting ponselnya.Sedangkan Rizal dan Gilang terus saja menceritakan tentang Via, membuat mereka sangat lucu dan geli. Karena wanita itu seringkali merajuk kepadanya seperti seorang anak kepada ayah kandungnya jika keinginannya tidak dituruti maka dia akan marah hingga beberapa waktu.Itu tidak akan bertahan lama jika Rizal tidak memberikan kabar kepada dia, pasti gadis
Pada pagi hari ini Via sudah bersiap-siap akan pergi ke kantor karena itu sudah menjadi kewajibannya. Ya walaupun dia sedang marah kepada Rizal tetap ia harus menjalankan kewajibannya untuk membantu sang kekasih membangun perusahaan milik mereka berdua.Sesungguhnya dia masih sangat marah pada Rizal akan tetapi dia membuang egonya itu demi bisa bersama dengan pria itu jika mereka sudah menikah maka dia akan bebas marah kapanpun dan sampai kapanpun."Ya walaupun aku tetap pergi ke kantor tetapi aku masih marah kepada dia, lihat saja nanti aku tidak akan mau berbicara dengannya!" tekad Via sambil bergegas pergi dari kamarnya.Gadis cantik itu berjalan menuju ruang tamu dan duduk di samping sama mama dan juga papanya. Kemudian, dia mencium kening Vina dan juga kedua pipi Ibu sambungnya tersebut dengan sangat lembut dan mesra sebabnya sangat menyayangi wanita paruh baya tersebut."Ma, Pa, Via berangkat dulu ya ke kantor mungkin pulangnya agak sedikit terlambat karena setelah pulang nanti
Setibanya Rizal di dalam dia melihat Via tengah menyapu ruangan yang akan menjadi tempat kerja mereka berdua. Kemudian, dia berjalan mendekati gadis cantik itu dengan senyuman manisnya akan tetapi dia sama sekali tidak membalas senyumannya malah bersikap acuh dan cemberut."Kamu masih marah lagi sama saya?" tanya Rizal pelan bukan tetapi, Via tidak menjawab hanya menganggukkan kepala karena dia ingin mendengar kata maaf dari sang kekasih hanya itu saja."Saya tanya sekali lagi kamu masih marah sama saya?!" tanya Rizal dengan tegas akan tetapi, dia masih sama dengan tadi dia ngasih dia tidak menjawab bahkan kali ini dia tidak menganggukan kepalanya dan terus menyapu."Baiklah kalau kamu masih marah kepada saya, ya sudah saya pergi saya tidak akan melanjutkan perusahaan ini biarkan saja perusahaan ini terbengkalai, dan kita tidak akan mendapatkan restu dari kedua orang tua kamu! Untuk apa saya berjuang kalau kamu saja seperti ini kepada saya!" ancam Rizal membuat Via takut kemudian dia
Rizal terdiam mendengar dokter itu menggantung ucapan, hatinya benar-benar berdebar-debar rasanya dia bingung apa yang sebenarnya yang ingin disampaikan dokter itu, dan sebenarnya apa yang terjadi kepada sang anak apakah sangat fatal atau tidak?“Tapi apa ya Dok, bisa jelaskan tidak kepada saya? Saya benar-benar sangat cemas apakah anak saya baik-baik saja?" tanya Rizal dengan sangat cemas.“Anak kalian tidak apa-apa. Tapi, dia harus mendapatkan perawatan sedikit karena berat badannya tidak memenuhi standar bayi yang pada umumnya. Tidak apa-apa Pak, tenang saja ini hanya untuk satu minggu saja setelah itu berat badannya sudah normal, nanti dia bisa keluar dari ruangan inkubator," jelas Dokter itu, membuat Rizal tenang kemudian dia pun menenangkan sang istri agar tidak bersedih. “Terima kasih banyak Dok, kalau begitu saya urus semuanya dulu ya," pamit Rizal dan dia pun kembali menemani sang istri. Setelah itu istrinya dipindah
Tidak berselang lama akhirnya teman-teman Via datang dan memberikan semangat untuk wanita muda itu, agar tidak cemas dan tidak khawatir dan meyakinkan bahwa dirinya juga sangat akan baik-baik saja setelah melakukan operasi nantinya.Via pun sangat senang diberikan semangat seperti itu dari orang-orang terdekat sahabat, hanya sang mertua yang belum sampai tetapi dia juga sudah senang karena mertuanya sudah menelpon, dan memberikan semangat untuknya hal ini benar-benar sangat membahagiakan untuknya.“Terima kasih ya kalian semua baik sekali memberikan semangat, dan datang ke sini membuat aku benar-benar sangat bahagia memiliki kalian semua. Terima kasih sudah memberikan doa yang terbaik ya untuk kami dan juga baby Vizal," ucap Via dengan sangat lembut, wanita muda itu memberikan nama sang anak Khairul Vizal karena anak mereka saat USG jenis kelaminnya laki-laki.Nama Vizal diberikan oleh Via karena nama gabungan dari
Hari-hari yang dilalui oleh Rizal dan Via sangat membahagiakan untuk mereka berdua karena semakin hari semakin dekat mereka akan bertemu dengan calon anak pertama mereka, tepat hari ini usia kehamilan dia sudah memasuki bulan ke-9 dan mereka pun tinggal menunggu hitungan hari saja, untuk anak pertama mereka lahir ke dunia ini berbagai macam sudah mereka siapkan, dari kamar tidur perlengkapan bayi, sampai acara turun tanah sang anak juga sudah disiapkan dengan bersamaan acara pernikahan Zaskia dan juga Rendra.Hari ini dia sudah berada di rumah sakit karena usia kehamilannya sudah menginjak 9 bulan. Tetapi, tidak ada tanda-tanda ia ingin melahirkan karena dirinya sendiri lah yang ingin melahirkan secara normal tidak Caesar.“Sekali lagi maaf Bu Via. Karena, tidak ada tanda-tanda sebaiknya kita melakukan kaisar Karena saya takut nantinya Ibu dan anak takutnya kenapa-napa. Karena, usia kandungan Ibu semakin bertambah dan tidak ada tanda-tanda Ibu akan melahirkan, seperti wanita hamil pad
Hari ini Via dan Rizal berada di pantai mereka berdua tengah menyusuri pantai dengan perlahan. Karena, Via sendiri yang ingin berjalan-jalan di tepi pantai dengan hembusan ombak, hembusan angin kencang membuatnya benar-benar sangat tenang dan jauh lebih bahagia lagi.Rizal pun terus menggandeng tangan Via takut sama istri kenapa-napa, dan mereka pun berhenti di dekat pondok dan duduk di sana sebentar karena takut dia kelelahan karena wanita itu tengah mengandung sekarang."Ayolah sayang, kita berjalan lagi perjalanan kita masih panjang, aku mau kita sampai ke depan sana meminum air kelapa setelah itu kita pulang. Ya," rengek Via dengan sangat manja. Tapi, Rizal sama sekali tidak mendengarkan permintaan wanita itu. Karena, dia sangat mencemaskan bayi yang ada di dalam kandungan Via."Tidak sayang, saya tidak ingin kamu kenapa-napa kamu istirahat terlebih dahulu baru kita berjalan lagi ke sana. Setelah itu minum air ke
Via dan Rizal sangat bahagia karena mereka kini telah kembali bersama lagi. Karena, penghancur rumah tangga mereka sudah pergi jauh-jauh dari kehidupan mereka, dan kini ia pun bersama dengan Rizal sudah pulang ke rumah mereka, betapa bahagianya pria itu karena beberapa minggu ini dia benar-benar sangat sunyi di rumah sendirian sang istri dan calon anaknya pergi darinya."Bahagia sekali ya karena pengganggu itu tidak ada lagi di sini, hanya kita dan calon anak kita saja untungnya kita pandai mencari situasi dan mencari barang bukti, dan benar saja kan nyatanya memang dia ingin menghancurkan rumah tangga kita. Tapi sayangnya semua itu gagal dia menghancurkan dirinya sendiri tanpa dia sadari," ucap Via dengan sangat lirih."Sudah sayang, tidak apa-apa sekarang kita sudah bersama lagi jangan pikirkan dia! Karena, tidak ada gunanya memikirkannya sekarang yang terpenting adalah kamu dan juga baby kita ini untuk sehat selalu sampai persalinan nanti, saya sangat tidak sabar bertemu dengan dia
2 Minggu kemudian.Hari ini adalah hari yang membuat Rizal deg-degan karena dia akan mengetahui hasil tes DNA dirinya dan juga Iqbal, ya walaupun sudah tahu hasilnya apa tapi dia deg-degan bagaimana reaksi semua orang yang sudah membunuhnya selama ini. Karena dia memang benar tidak pernah menyentuh Zahra sedikitpun."Pak Rizal ini hasil tes DNA antara Anda dan juga Iqbal, semoga semuanya seperti yang Anda harapkannya, saya hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk Anda," ucap Dokter itu sambil memberikan hasil tes DNA milik Rizal dan juga Iqbal."Terima kasih banyak ya Dok sudah membantu saya! Saya berharap semua sesuai keinginan saya," sahut Rizal dengan lembut."Semoga saja ya Pak, kalau begitu saya permisi dulu karena masih banyak pekerjaan yang harus saya selesaikan," pamit Dokter itu sambil berlalu pergi, dan harapan Rizal dan pria itu pun pergi juga karena dia ingin segera memberikan hasil tes DNA ini ke
Belum sempat mereka semua berbicara kepada Iqbal, Rizal pun telah datang membuat mereka hanya diam saja karena tidak ingin membuat suasana keruh atau yang lainnya."Ayah!" teriak Iqbal sambil berlari memeluk Rizal dengan sangat lembut, membuat semua yang ada di sana hanya diam saja sambil menatap ke arah mereka sebab Rizal terlihat seperti ayah kandung untuk Iqbal."Ayah dari mana saja? Iqbal dari tadi mencari Ayah terus-menerus?" tanya Iqbal sambil melepaskan pelukannya yang membuatnya kepada bocah itu."Tadi ayah keluar sebentar, 'kan Iqbal bersama dengan tante Via, kenapa harus mencari-cari ayah?" sahut Rizal, membuat Iqbal menganggukkan kepalanya."Tadi Iqbal sudah tanya sama tante Via katanya Ayah lagi keluar sebentar, dan Iqbal mah minta tante Via untuk mengatakan kepada Ayah cepat pulang. Karena Iqbal di sini sendirian walaupun ada tante Via," jawab Iqbal dengan polos. Kemudian Rizal menatap semua teman-temannya."Kalian semua sudah lama nyampe di sini?" tanya Rizal, dan mereka
"Silakan saja Pak katakan apa yang ingin Bapak ucapkan. Karena, saya tidak ingin berlama-lama kita berdua takutnya Iqbal nanti mencari Anda, bukankah dia menganggap anda sebagai ayahnya atau memang benar Anda itu memang ayah kandungnya, saya kan tidak mengetahui apa yang sudah Anda lakukan bersama Bu Zahra sewaktu menikah, tidak mungkin suami istri yang tinggal bersama tidak melakukan hubungan suami istri, hal itu benar-benar mustahil!" ucap Via dengan kesal membuat Rizal mengelengkan kepala. Karena, memang tidak ada orang yang percaya kepadanya kalau dia tidak pernah menyentuh Zahra saat masa pernikahan mereka karena dia juga tidak mencintai wanita itu."Percuma saya menjelaskan panjang lebar jika orang yang ada di hadapi saya tidak pernah mendengar, dan tidak akan pernah percaya jadi sekarang saya minta bantuan kepada kamu, untuk membuat Iqbal bahagia di sini agar kita bisa mengambil sampel untuk melakukan tes DNA. Karena saya tidak ingin membawa dia ke rumah sakit nantinya dia akan
Keesokan harinya Rizal mendatangi rumah Zahra dan dia pun melihat wanita itu tengah bermain bersama dengan Iqbal di halaman rumah, dan dia pun langsung menghampiri mantan istrinya tersebut. Karena niatnya datang ke sini ingin membawa Iqbal untuk melakukan tes DNA agar membuktikan bahwa anak laki-laki tersebut bukanlah anak kandungnya melainkan anak selingkuhannya."Wah Iqbal, lihatlah Ayahmu datang ke sini pasti dia sangat merindukanmu dan pasti dia juga ingin bermain denganmu," ucap Zahra dengan girang sambil tersenyum manis menatap sang anak sehingga bocah kecil itu pun tersenyum."Ayah! Iqbal sangat merindukan Ayah!" teriak bocah laki-laki itu sambil memeluk Rizal, membuat pria itu pun terdiam rasanya dia bersedih melihat Iqbal menjadi korban keegoisan Zahra, dan dia pun melepaskan pelukan mereka dan duduk di samping Zahra."Saya ingin membawa Iqbal untuk rumah sakit melakukan tes yang diminta oleh Via. Karena, saya ingin membuktikan kalau memang benar kami tidak memiliki hubungan