Setelah selesai minum mereka semua bergegas kembali pulang ke rumah orang tua Rizal. Sebab, nanti malam mereka akan melanjutkan kembali perjalanan mengelilingi kota kelahiran Rizal karena tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini yang jarang sekali datang.Setelah sampai di rumah para wanita di kamar tamu yang disiapkan oleh orang tua Rizal sedangkan laki-laki berada di kamar Rizal. Kini Via tangan menelepon sang mama kalau dia akan segera pulang besok sore dan ingin memberikan kejutan kepada mereka tentunya. Vina: Kejutan apa emangnya sayang apa kamu mau memberikan kami oleh-oleh?Via tersenyum sambil terus menatap wajah sama mama melalui teleponnya karena mereka tengah video call. Sebab, tanpa pasangan merindukannya dan juga khawatir akan keadaannya.Via: Nama juga kejutan, mana boleh beritahu Via tidak boleh katakan sekarang karena pasti Mama akan mengetahuinya, setelah Via pulang nanti jadi Via akan menceritakan semua yang setelah sampai di rumah dan ada satu lagi kejutan loh pas
Zaskia mempercayai ucapan Yulia karena dia mempercayai sang sahabat. Padahal, gadis itu tengah berbalasan dengan sang pacar di belakangnya ya walaupun sekitar hanya bertanya tetap saja mereka mengkhianati dirinya.'Syukurlah Zaskia tidak curiga ya walaupun aku hanya bertanya kabar tetap saja ini hal yang salah,' batin Yulia.Gadis itu pun tidak membalas pesan dari Rendra lagi. Karena, ia tidak ingin menyakiti hati sang sahabat dan melupakan pria itu lagi pula mereka berdua belum saling menyatakan cinta jadi tidak ada masalah baginya.***Malam hari sudah tiba mereka semua makan malam bersama orang tua Rizal dan Via diperlakukan sangat istimewa oleh Maryam. Sebab, wanita itu sangat menyayangi calon menantunya berharap sang anak dan Via akan segera menikah jadi dia bisa mendapatkan menantu dan juga bisa menimang seorang cucu yang sudah lama dinamakan."Zal, kamu suruh Via makan yang banyak jangan sedikit gitu dong biar dia sehat dan semakin gemuk," ucap Bagas kepada sang anak.Sontak sa
Kini Via dan Rizal duduk di bangku taman karena mereka pergi ke taman berduaan. Sedangkan keempat sahabatnya pergi berjalan-jalan masing-masing. Mereka menikmati udara malam yang sejuk dengan bintang-bintang yang indah di langit.Senyuman manis terukir indah di wajah Via dan juga Rizal. Karena, mereka senang bisa mendapatkan restu dan mendapatkan dukungan agar cepat-cepat menikah dari kedua orang tua Rizal."Semoga saja perjalanan kita cinta kita lancar sampai di pelaminan nanti, saya berjanji tidak akan menduakan kamu hanya kamu wanita satu-satunya yang saya cintai, dan berharap kita nanti akan memiliki putra-putri yang lucu dan pintar seperti kamu. Tapi saya tidak ingin anak saya bandel kasihan gurunya nanti terus menerus marah seperti saya," ucap Rizal sedikit menyindir Via.Sontak saja membuat Via kesal kemudian mencubit pinggang Rizal. Karena, menghinanya bandel padahal dia hanya sedikit bandel di sekolah karena itu memang sifatnya dari kecil. Bahkan, guru SD nya saja tidak mamp
Tidak terasa kini Via dan teman-temannya akan kembali ke kota mereka karena besok harus menjalankan aktivitas kembali seperti sebelumnya. Rasanya Via berat hati ingin kembali namun dia juga tidak bisa berlama-lama di sini."Bu, Via pamit pulang ya Ibu jangan lupa jaga kesehatan nanti setelah dia sampai ke sana pasti akan menghubungi Ibu kok," pamit Via kepada calon mertuanya."Iya Nak, jangan lupa kamu kabarin ibu ya sering-seringlah telepon dan kalau bisa datang kemari juga," sahut Maryam dengan lirih.Rasanya dia tak rela membiarkan Via kembali namun Via dan Rizal harus bekerja dan besok mereka akan melanjutkan kembali aktivitas seperti sebelumnya begitu juga dengan keempat sahabatnya."Terima kasih ya Bu sudah menerima kami dengan baik di sini, dan memberikan kami makanan-makanan yang enak dan juga tempat tinggal yang nyaman," ujar Zaskia pelan baru kali ini wanita itu bersikap bagus biasanya tidak tahu sopan santun."Sama-sama Nak Zaskia, besok-besok datang kemari lagi ya! Ibu san
Kini Via dan juga Rizal telah sampai di kediaman Yudha dan juga Vina mereka berdua bergegas masuk ke dalam dan duduk di ruang tamu sambil menunggu kedatangan mereka.Pada saat itu juga Rizal sangat deg-degan bagaimana caranya ia memberitahu Yudha kalau selama ini dia dan dia berpacaran. Bahkan, sejak dulu mereka saling mencintai jauh saat sebelumnya menikah rasanya ingin mundur. Namun, tidak mungkin karena dia akan memperjuangkan cintanya sampai mereka bersatu walaupun banyaknya rintangan yang menghadang."Oh kalian sudah sampai, terima kasih ya Pak Rizal sudah mengantarkan Via kembali senang sekali rasanya dia sudah pulang ke rumah ini, kalau tidak rumah akan sangat sunyi hanya kami berdua di sini," ucap Yudha sambil berjalan dan duduk di samping Rizal.Rizal tersenyum kemudian dia menganggukkan kepala di detik ini juga dia mulai bimbang dari manakah dia harus menyampaikan kalau ia dan Via sudah menjalin kasih."Pa, sebenarnya ada yang ingin kami berdua sampaikan," ucap Via dengan ra
Rizal tidak percaya apa yang didengar barusan begitu juga dengan Via. Mereka semua terkejut mendengar ucapan Yudha yang tidak merestui hubungan mereka hanya karena setatus. "Pa, kenapa Papa seperti ini? Via dan Pak Rizal saling mencintai dan kami akan membangun perusahaan sendiri. Jadi, tolong restui hubungan kami," mohon Via."Via! Papa ini orang yang terpandang, tidak mungkin kamu menikah dengan pria seperti dia! Yang setatus nya hanya seorang asisten pribadi CEO!" sahut Yudha, membuat hati Rizal sakit dan hancur berkeping-keping."Tapi Pa! Jangan seperti ini! Via tidak bisa hidup tanpanya. Kami berjanji akan untuk membangun perusahaan sendiri dan Pak Rizal akan menjadi CEO sama seperti Papa," bujuk Via agar sang papa merestui hubungan mereka."Cukup Via! Sampai seratus dia tidak sama dengan kita jangan berharap papa akan merestui hubungan kalian!" tegas Yudha sembari bergegas pergi dari sana.Hati Via sangat hancur berkeping-keping. Sedangkan Rizal masih diam tidak tahu harus berb
Setelah selesai mengerjakan pekerjaan, kini Via dan Rizal sudah pulang dan mereka berdua bergegas pergi menuju cafe di mana mereka berdua akan bertemu dengan Rendra untuk menyelesaikan permasalahan mereka berdua dan mendapatkan restu dari sang tua Via."Jadi, apa rencanamu?" tanya Via sambil terus menatap wajah sang sepupu.Rendra menjelaskan bahwa dia akan memberikan perusahaan yang disiapkan memang untuk Via, dan meminta mereka berdua kelola agar Rizal bisa menjadi seorang CEO di perusahaan itu dan mendapatkan restu dari kedua orang tua Via."Itu rencananya sangat bagus. Tapi, kami berdua belum memikirkan rencana untuk mengelola bisnis apa?" sahut Via pelan."Astaga Via! Kamu kuliah menajemen bisnis selama empat tahun dan sekarang tidak tahu apa yang kamu kelola?" sahut Rendra sambil mengekang kepalanya."Benar itu Via, kamu empat tahun kuliah menajemen bisnis dan tidak memiliki inspirasi usaha apa yang harus kita jalani?" tambah Rizal dan Via menganggukkan kepalanya.Sebab, memang
Via dan Rizal sangat terkejut karena Yudha mengetuk-ngetuk pintu mobil pria itu dan mereka pun bergegas keluar karena takut jika mereka tetap di dalam."Kenapa Papa mengetuk-metuk pintu mobil Pak Rizal?" tanya Via dengan gugup takut sama papa akan sangat marah."Sekarang kamu masuk ke dalam biar papa bicara sama pria ini! Sekali lagi saya ingatkan kepada kalian berdua jangan pernah bersama lagi jika dia statusnya masih berbeda dengan kita. Jika status kalian sama papa tidak akan melarang hubungan kalian silakan kalian jalani!" ucap Yudha dengan tegas.Via ingin menjawab namun Rizal memegang tangannya kemudian menganggukkan kepala dan gadis cantik itu bergegas masuk ke dalam. Sebab, tidak ingin melawan ucapan sang kekasih karena takut tidak direstui oleh sang papa jika terus-menerus melawan."Rizal sekali lagi saya ingatkan kepada kamu ya jangan pernah membawa anak saya ke manapun dan mengantarnya kemari, walaupun kalian satu kantor. Ingat ya status kita masih berbeda kalian tidak akan