Setelah selesai sarapan Via dan Rizal memutuskan untuk pergi terus ke kantor, karena tidak enak jika teman-teman mereka terlalu lama menunggu selama di perjalanan keduanya terus terus merayu satu sama lainnya mereka berharap semuanya akan tetap seperti saat ini sampai selamanya.Setelah sampai Via dan Rizal langsung pegas turun dan masuk ke dalam, ternyata semua sahabatnya sudah bekerja membuat mereka berdua tidak enak, para laki-laki menyusun meja untuk karyawannya dan juga ruangan meeting, sedangkan bagian perempuan menata ruangan kerja yang akan ditempati oleh mereka berdua sedangkan para OB mulai membersihkan halaman dan menanam bunga-bunga."Terima kasih banyak semuanya kalian sudah datang membantu, malah kami yang datang terlambat," ucap Via dengan lembut."Tidak apa, kamu seperti orang lain saja, sudah ayo sini kamu ingin ruangan seperti apa seperti ini bagaimana kamu suka tidak?" sahut Zaskia dengan lembut.Via mengganggukan kepalanya karena dia sangat suka dengan ruangan yang
Hari demi hari telah Via dan Rizal lewati mereka sekarang sudah menjalankan perusahaan properti yang baru saya dikelola oleh Rizal, sangat membahagiakan untuk mereka karena di pertama kali mereka membuka perusahaan sudah mendapatkan klien dan juga beberapa rekan bisnis yang baru mereka dapatkan.Tidak hanya itu saja, perusahaan juga mendapatkan karyawan-karyawan kualitas terbaik yang direkomendasikan oleh Rendra dan juga Gilang, dan kini sudah satu minggu perusahaan berjalan lumayan maju dan menguntungkan untuk mereka bahkan nama Rizal juga sudah mulai dikenal oleh berbagai macam kalangan yang lainnya."Pagi Pak Rizal, pagi Bu Via," sapa karyawan Rizal dengan senyuman manis mereka."Pagi juga Sheila, kalian yang semangat ya kerjanya! Jangan lupa nanti saat ulang tahun satu bulan perusahaan ini kita akan mengadakan acara di sini. Jadi kalian yang semangat ya karena itu semua ada permintaan dari Bu Via," sahut Rizal dengan lembut."Wah, kami tidak sabar untuk merayakan hari ulang tahun
Rizal hanya menatap Via dengan tajam kemudian dia menghapus lipstik yang tertinggal di keningnya, menggunakan tangannya kemudian dia mulai berbicara kepada Rendra tentang meeting mereka nanti karena dia takut salah dan takut klien mereka kecewa."Seperti yang aku jelaskan tadi, seperti itu saja yang kamu lakukan jika ada hal yang lain kamu bisa tanyakan saja kepadaku, jangan pernah sungkan atau segan bertanya kepadaku apapun itu karena aku akan senang hati membantu jika aku masih sanggup membantunya," jelas Rendra.Rizal sangat bahagia kemudian memeluk Rendra dengan sangat lembut, dia senang bisa mendapat calon kakak ipar yang baik sekali kepadanya mau membantunya dalam keadaan apapun. Bahkan, tidak melihat memberikan bantuan sudah terlalu banyak kepadanya."Aku tidak minta balasan apapun, aku hanya ingin bunga mawar merah itu saja tidak lebih," ucap Rendra, membuat Via langsung menatap tajam pria itu dan Rendra bergegas
Pada sore ini, Via dan juga Zaskia beserta Yulia sudah berada di kosan Yulia mereka bertiga tengah menyantap makanan yang dibawa oleh Via tadi. Karena, wanita itu membeli berbagai macam makanan di jalan tadi bersama dengan Rizal."Katanya ada yang ingin kamu omongin Via. Memangnya ada hal yang penting sampai pak Rizal tidak boleh tahu ya?" tanya Yulia kepada sang sahabat sebab penasaran apa sebenarnya yang ingin disampaikan oleh Via, sampai hanya mereka saja yang boleh tahu."Sebenarnya Mahesa menghubungi aku lagi dia menyatakan cinta, dan yang lebih parahnya lagi sebenarnya dia itu anak rekan bisnisnya papa dan ternyata juga dialah yang ingin dijodohkan dengan aku," ungkap Via membuat Zaskia yang tengah makan tersedak mendengar ucapan itu. "Seriusan Via, kamu mau dijodohin sama orang tua kamu Tapi bagaimana dengan nasib pak Rizal, dia sangat mencintaimu?" tanyanya Zaskia tidak percaya apa yang didengar barusan."Untuk apa aku berbohong, dan aku tahunya juga saat mendengar percakapan
Setelah selesai berbicara kepada sang sahabat Via bergegas pulang dengan jemputan dari Rendra, sebab dia sendiri yang meminta pria itu menjemputnya karena takut juga naik taksi yang sudah sore seperti ini bahkan hampir malam karena waktu senja sudah tiba."Apa sih Via yang kamu bicarakan sama mereka sampai aku dan juga Rizal tidak boleh mengetahui, memang ada hal pentingnya jika Rizal tidak boleh tahu pasti aku boleh tahu dong?" tanya Rendra dengan sangat penasaran sama itu semua mengemudikan motornya dengan kecepatan sedang."Ih kamu ini ya, kepo sekali sama urusan orang kami itu berbicara tentang wanita kamu mau dengar, jika aku ceritakan tentang datang bulan memangnya kamu akan mengerti dan tidak jijik?" jelas Via untuk menutupi semuanya dari Rendra. Padahal, pria itu sudah tahu jika dia dijodohkan dengan Mahesa tetapi pria itu tidak mengatakan kepada sang adik takut adiknya terluka akan tetapi dia sudah mengetahui hal itu."Sudah-sudah jangan dibicarakan lagi aku tidak ingin mende
"Kamu terlihat cantik malam ini ya Via! Selamat ya atas kedekatanmu dengan Mahesa mungkin kamu lebih memilih dia ketimbang saya yang hanya seorang CEO abal-abal, yang belum diakui oleh negara dan siapapun mungkin kamu juga sudah memilih dia untuk menjadi suamimu karena kalian berdua memang dijodohkan," ucap Rizal lirih membuat Via terkejut dari mana pria itu tahu dia dijodohkan dengan Mahesa."Kamu ngomong apa sih sayang, cintaku tuh cuman untuk kamu lagian kami itu makan malam bersama karena papanya Mahesa mengajak kami makan malam di sini, aku tidak enak menolaknya karena dia rekan bisnis japa juga 'kan," jelas Via dan Rizal mengerti kemudian dia meminta sang kekasih pergi dari sini sebelum Yudha semakin marah kepada mereka ditambah lagi sahabatnya juga sudah datang.Via melambaikan tangan yang ke arah Rizal kemudian dia bergegas pergi dari sana dan kembali duduk bersama dengan keluarganya, membuat Yudha kesal karena dia sempat melihat Rizal tadi berada di restoran yang sama dengan
Keesokan paginya, hari ini adalah hari Sabtu jadi Via tidak masuk kantor begitu juga dengan yang lainnya dia meminta agar Yulia dan Zaskia datang ke rumahnya untuk bermain, entahlah apa yang akan mereka lakukan nantinya karena Via masih bingung membuat apa yang harus mereka lakukan di weekend kali ini karena dia sama sekali tidak ingin berjalan-jalan dengan Rizal karena pria itu banyak sekali pekerjaan jadi tidak bisa diganggu."Via, sini Nak kamu belum sarapan kan mama udah buatkan kamu susu hangat dan juga roti bakar!" panggil Vina dengan sangat lembut dan Via pun langsung bergegas turun dari kamarnya."Enak sekali sepertinya, Mama ingin pergi ya kok sudah rapi seperti itu penampilan?" tanya Via yang melihat penampilan mamanya sudah sangat cantik dan rapi."Oh iya mama sama papa mau pergi dulu menghadiri acara pernikahan anak rekan bisnisnya," jawab Vina dengan lembut, membuat Via terdiam dan dia berpikir saat dirinya nanti
Hari-hari yang dilewati oleh Rizal sangat membahagiakan untuknya. Karena perusahaannya sudah sangat maju bahkan namanya juga sudah dikenal oleh para kalangan pebisnis lainnya, dia juga sudah mendapatkan klien yang lumayan banyak bahkan sekarang dia sudah mulai dekat dengan Yudha dan, dia itu juga sudah mulai bekerja sama dengannya. Bahkan mereka sering meeting bersama namun di satu sisi Rizal merasa sangat sedih dan bingung juga kesal karena Zahra terus mengganggu kehidupannya. Namun, dia sudah mengancam wanita itu agar tidak datang lagi kehidupannya karena dia tidak ingin hubungannya dengan Via akan kacau.Siang ini Rizal ada meeting bersama dengan Yudha dan rekan bisnis lainnya karena mereka mendapatkan satu project bersama untuk satu bulan ke depan, membuat Rizal sangat senang karena dia mulai mendekati hati calon mertuanya. Bahkan, Yudha juga tidak melarang hubungan mereka lagi karena nama Khairul Rizal sudah dikenal oleh kalangan lainnya, semua itu berkat bantuan dari sahabatnya