Keesokan paginya, hari ini adalah hari Sabtu jadi Via tidak masuk kantor begitu juga dengan yang lainnya dia meminta agar Yulia dan Zaskia datang ke rumahnya untuk bermain, entahlah apa yang akan mereka lakukan nantinya karena Via masih bingung membuat apa yang harus mereka lakukan di weekend kali ini karena dia sama sekali tidak ingin berjalan-jalan dengan Rizal karena pria itu banyak sekali pekerjaan jadi tidak bisa diganggu."Via, sini Nak kamu belum sarapan kan mama udah buatkan kamu susu hangat dan juga roti bakar!" panggil Vina dengan sangat lembut dan Via pun langsung bergegas turun dari kamarnya."Enak sekali sepertinya, Mama ingin pergi ya kok sudah rapi seperti itu penampilan?" tanya Via yang melihat penampilan mamanya sudah sangat cantik dan rapi."Oh iya mama sama papa mau pergi dulu menghadiri acara pernikahan anak rekan bisnisnya," jawab Vina dengan lembut, membuat Via terdiam dan dia berpikir saat dirinya nanti
Hari-hari yang dilewati oleh Rizal sangat membahagiakan untuknya. Karena perusahaannya sudah sangat maju bahkan namanya juga sudah dikenal oleh para kalangan pebisnis lainnya, dia juga sudah mendapatkan klien yang lumayan banyak bahkan sekarang dia sudah mulai dekat dengan Yudha dan, dia itu juga sudah mulai bekerja sama dengannya. Bahkan mereka sering meeting bersama namun di satu sisi Rizal merasa sangat sedih dan bingung juga kesal karena Zahra terus mengganggu kehidupannya. Namun, dia sudah mengancam wanita itu agar tidak datang lagi kehidupannya karena dia tidak ingin hubungannya dengan Via akan kacau.Siang ini Rizal ada meeting bersama dengan Yudha dan rekan bisnis lainnya karena mereka mendapatkan satu project bersama untuk satu bulan ke depan, membuat Rizal sangat senang karena dia mulai mendekati hati calon mertuanya. Bahkan, Yudha juga tidak melarang hubungan mereka lagi karena nama Khairul Rizal sudah dikenal oleh kalangan lainnya, semua itu berkat bantuan dari sahabatnya
"Seperti dunia milik kalian berdua ya, yang ngontrak sampai aku sejak tadi ada di sini kalian tidak melihatnya, dan terus saja bermesraan ini aku yang melihat jika karyawan melihat apa kalian berdua tidak malu menjadi pemimpin yang sok romantis!" cibir Rendra sambil masuk ke dalam.Via dan Rizal tertawa karena Rendra yang mengusik mereka berdua, padahal itu hanya lelucon saja makanya mereka tidak ambil hati dan saling tertawa. Rendra duduk di bangku sambil memberikan sebuah berkas yang harus ditandatangani oleh Rizal sebenarnya bisa saja anak buahnya yang datang tetapi Rendra ingin menjenguk adiknya makanya itu dia sendiri yang turun tangan."Kenapa Kakak kemari, kenapa tidak menyuruh sekretaris kakak saja yang datang bukankah mereka tidak ada kegiatan, kenapa CEO harus turun tangan sendiri apa perusahaanmu sudah mulai bangkrut gara-gara pembantu perusahaan kami?" sindir Via, karena dia tahu Rendra kemarin hanya ingin mengunjungi perusahaannya."Sudahlah jika sadar diri jangan pernah
Via sangat terkejut karena mendengar seseorang mengatakan bahwa Yulia tengah hamil, membuat mereka langsung menoleh dan ternyata Gilang orang yang mendengar itu. Entah sejak kapan pria itu datang dan mengetahui mereka ada di sini membuat keduanya saling menatap satu sama lainnya."Sayang, ayo katakan kamu hamil?" tanya Gilang dengan sangat lembut kepada Yulia membuat gadis itu hanya bisa diam karena dia belum tentu hamil hanya senja teladan yang bulan."Kamu ya Kak Gilang, kenapa bisa-bisanya kamu memperlakukan teman aku seperti itu?! Aku tidak terima ya kamu berbuat seperti itu, dan aku juga tidak ingin kamu menikah dengannya karena dia nanti akan terlalu sakit hati karena ulama yang seperti itu suka mabuk!" kesel Via sambil terus menatap Gilang dengan tajam."Via, sebelum kamu mencari kesalahan orang lain setidaknya cari tahu dulu kesalahan itu dibuat seperti apa, lagipula kemarin itu aku pergi bersama dengan Yulia dan teman kami di sana memberikan sebuah minuman. Aku tidak tahu min
Kini Gilang sudah berada di kantor Rizal karena dia ingin menjemput sang kekasih. Namun, sayangnya saat di depan lobby dia bertemu dengan CEO perusahaan tersebut dan mereka pun saling menatap."Hebat ya kamu!" sindir Rizal sambil terus menatap sang sahabat, membuat Gilang, berpikir hebat apanya memangnya dia melakukan apa, dan dia pun berpikir lagi dia tidak melakukan hal apapun yang menurutnya hebat."Maksudnya hemat seperti apa, memangnya aku melakukan apa?" tanya Gilang penasaran sambil terus menatap Rizal. Kemudian, pria itu mendekatinya dan menarik kerah bajunya. Sontak saja membuat Gilang terkejut pasalnya ini kali pertama Rizal bersikap seperti ini kepadanya."Apa yang sudah kau lakukan kepada Yulia bukankah itu sudah sangat hebat bagimu? Saya memang bukan siapa-siapanya Yulia, dan bukan siapa-siapa kamu! Jadi, saya tidak berhak ikut campur urusanmu tapi apa kamu tahu hal itu sangat tidak saya sukai?!" ucap Rizal membuat Gilang mengerti apa yang dimaksud oleh pria itu."Kita bi
Rizal dan Via tidak menyangka jika mereka akan mendapatkan restu dari Yudha, dan mereka pun saling berpelukan bertiga dengan sangat hangat berharap semuanya akan baik-baik saja seperti ini, tidak ada masalah lagi yang menghalangi hubungan pria dan juga Rizal ke depannya."Terima kasih banyak ya Pak Yudha, saya tidak tahu lagi mengucapkan terima kasih dengan apa. Karena, kebahagiaan saya ini tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata saya bahagia sekali bisa mendapatkan restu dari Anda. Karena, saya juga merasa tidak pantas didampingi oleh Via dia masih gadis anak seorang CEO yang sukses, sedangkan saya seorang duda hanya mantan guru SMK yang tidak memiliki apa-apa," ucap Rizal dengan sangat lirih."Rizal kamu itu sama seperti saya, awalnya dulu saya tidak memiliki apapun sehingga orang tua Natasya tidak merestui hubungan kami, dan saya berjuang keras untuk mendapatkan wanita yang saya cintai dan sampai sekarang saya berhasil menjadi seorang CEO. Tapi sayangnya wanita yang saya cintai itu
Yulia sangat terkejut mendengar seseorang mengatakan hal itu, dan mengetahui jika Rendra mencintainya dan semua sudah terbongkar. Kemudian dia melihat ke arah belakang Rendra dan melihat ternyata sejak tadi yang ada di sana adalah Zaskia membuat dia benar-benar sangat khawatir bagaimana selanjutnya."Jadi maksud kamu berpacaran selama ini bersama denganku hanya ingin mendekati Yulia, dan ingin menjadi miliknya? Lantas, aku hanya kamu anggap sebagai permainanmu lalu kenapa kamu mengatakan ingin melamarku dan ingin menikahiku, apa semua itu hanya permainanmu juga, ternyata kamu tidak mencintaiku?" tanya Zaskia dengan ada bergetar menahan air mata yang sejak tadi dia tahan yang sudah penuh di kelopak matanya."Zaskia, kamu itu salah paham bukan seperti itu," cegah Yulia agar Zaskia tidak salah paham padahal jelas-jelas Zaskia mendengar perkataan sang sahabat sang kekasih."Tidak mungkin aku salah paham Yulia, jelas-jelas kak Rendra mengatakan dia hanya berpacaran denganku cuman menjadika
Via tercengang mendengar ucapan Zaskia. Karena dia tidak menyangka jika kakaknya berbuat seperti itu kepada sang sahabat, membuat dia sangat sedih kemudian mendekati renda dan menampar aktivitas pria itu dengan sangat kuat sehingga hampir saja jatuh."Aku tidak menyangka ya Kak kamu bisa seperti itu kepada sahabatku, kamu tahu tidak Zaskia itu adalah sahabat baikku dan juga Yulia. Tega-teganya kamu mempermainkan mereka berdua ya!" kesal Via, sambil menatap tajam ke arah Rendra, dan laki-laki itu hanya diam karena memang dia bersalah sudah berpikiran seperti ini."Ya udah deh yah, aku pulang aja lagian juga di sini ada pria yang membuat nanti aku sakit nanti kita ngobrol ditelepon aja, lagipula kamu juga udah tahu kok semua permasalahan yang mau aku ceritain," pamit Zaskia sambil naik kembali ke atas motornya dan, mengemudikan motornya dengan kecepatan tinggi agar Rendra tidak mengejarnya.Dia hanya diam sambil menatap kepergian sang sahabat rasanya dia sedih melihat Zaskia sakit hati