Pagi ini Via sama sekali tidak mau berangkat ke kantor, karena dia marah kepada Rizal yang tidak menjawab teleponnya tadi malam, apalagi tiba-tiba pria itu mematikan konsol yang membuat dia sangat kesal dan berpikir memang sengaja Rizal itu memang ingin menjauhinya."Loh Via, kamu tidak berangkat ke kantor bukannya kata papa hari ini kalian itu punya meeting ya bersama klien kalian yang sama?" tanya Vina sambil menghampiri sang anak, yang terlihat masih mengenakan piyama bahkan belum tempat tidur padahal sudah pukul 07.00 lewat."Tidak Ma, Vua tidak enak badan biarkan saja pak Rizal yang mengerjakan semuanya, lagipula dia bisa kok," ucap Via dengan sangat lemah. Kemudian Vina cemas mendengar anaknya tidak enak badan, dan memegang kening sama anak dan suku badannya yang terasa sangat normal tidak seperti tidak enak badan."Tapi suhu badan kamu normal sayang, apa mungkin kamu baru merasakan tidak enak badan. Kalau begitu kita ke dokter saja yuk! Kamu harus menjaga kesehatan kamu lagipul
Sore ini setelah Rizal pulang kantor dia langsung menghampiri Via, karena dia takut wanita itu semakin marah kepadanya karena ponsel dia belum juga bisa diperbaiki, dan dia sudah meminta asistennya untuk mengerjakan semua itu. Karena dia masih memiliki urusannya itu membu.juk sang kekasih yang tengah merajukKini Rizal sudah sampai di kediaman Yudha dan dia pun memarkirkan mobilnya di halaman rumah calon mertuanya, kemudian bergegas turun dan mengetuk-ngetuk pintu rumah Yudha yang tertutup.Tidak berselang lama itu terbuka dan Via yang membuka pintu karena di rumah dia sendiri tidak ada orang, papanya belum pulang dan sang mama belanja bersama dengan pembantu mereka di supermarket.Rizal hanya terdiam sambil terus menatap Via dari ujung kaki sampai ujung kepala, hanya memakai piyama dan rambut acak-acakan terlihat seperti dari pagi belum mandi."Sayang kamu masih marah ya sama saya, maaf ya ponsel saya rusak tidak tahu saya mau menghubungi kamu pakai nomor kantor, tapi tidak ada jawab
Saat Rizal dan Via sampai di restoran mereka tidak sengaja Rendra juga ada di sana, tetapi pria itu sendirian membuat Rizal heran karena dia tidak tahu permasalahan yang tengah menimpa pria itu, dan juga sahabatnya tidak bercerita apapun kepadanya sehingga ia tidak tahu."Tumben ya Rendra sendirian biasanya dia selalu sama Zaskia, ke mana ya teman kamu itu apa mereka lagi ngambekan?" tanya Rizal sambil bergegas duduk di bangkunya, sambil terus menatap ke arah Rendra yang tidak seperti banyak sekali masalah."Jadi, Anda tidak tahu ya kalau Kak Rendra dan Zaskia itu sudah putus, karena pertengkaran yang terjadi di antara mereka berempat, termasuk Yulia dan juga kak Gilang, apakah kak Gilang tidak menceritakan apa-apa? Bukankah dia itu sahabatnya sayang?" tanya Via membuat Rizal terkejut pasalnya memang dia benar-benar tidak mengetahui apapun."Saya tidak mengetahui apa-apa, bisa kamu jelaskan kepada saya sayang?" tanya Rizal dengan lembut agar Via terpancing dan menjelaskan semuanya kep
Satu bulan kemudian.Hari ini adalah hari di mana yang ditunggu-tunggu oleh Via dan juga Rizal. Karena, mereka akan melangsungkan pertunangan di sebuah gedung megah berbintang 5 dan juga akan ada acara pernikahan Yulia dan juga Gilang.Semuanya sudah berjalan dengan lancar dekorasi sudah terhias dengan sangat indah, dan juga para tamu undangan sudah berhadiran datang beserta para bodyguard yang menjaga di luar ruangan agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan."Yulia, kamu sangat cantik sekali aku sampai pangling lihat saja aku sampai kalah dengan kecantikanmu," puji Via sambil terus menatap Yulia. Namun, gadis itu sama sekali tidak bersemangat. Sebab, dia masih sangat merasa pusing dan mual, apalagi ditambah make up yang membuat dia benar-benar sangat tidak nyaman walaupun dirinya terlihat cantik sebab bawaan bayi di dalam kandungannya."Benar sekali Yulia, kamu sangat cantik kalian berdua sudah menemukan pria yang kalian cintai sedangkan aku masih sendirian tapi tidak apalah semo
Rendra sangat bersedih karena saat ini Yulia sudah menjadi istri Gilang, dan dia tidak akan pernah bisa mendapatkan wanita itu lagi dan dia juga sudah melupakannya akan tetapi, dia ingin kembali bersama dengan Zaskia ya wanita itu sama sekali tidak mau memaafkannya sedikitpun. Bahkan, saat ini di tempat yang sama mereka tidak bertegur sapa dan tidak saling memandang.Rendra hanya terdiam sambil terus menatap orang yang bahagia tertawa bersama dan juga menatap ke Via, yang sangat bahagia bertukaran cincin dengan Rizal. Mereka terlihat sangat bahagia akan tetapi dia sama sekali tidak hanya kesediaan yang ada dalam hatinya, dia menyesal sudah melakukan semua itu andai waktu bisa diputar kembali pasti dia tidak akan mengungkapkan perasaannya kepada Yulia, agar semua baik-baik saja tetapi semua itu sudah menjadi bubur tidak akan bisa kembali menjadi nasi."Kalau gitu Yulia permisi dulu ya, Tante ini lanjut aja acaranya ya lagian juga tamu kami juga udah pada pulang, ini bener Yulia nggak s
"Ya sudah kalau begitu, ayo Zaskia kita langsung menginap saja di kamar yang kita pesan nantinya ya, oh ya sayangku kamu tinggal pilih aja mau tidur di kamar yang mana kami pamit dulu ya, i love you! Oh ya aku lupa mengatakan semua hadiah ini langsung kamu urus aja ya ke dalam mobil untuk besok dibawa ke rumah," pesan Via sambil bergegas pergi dari sana sama dengan Zaskia.Rizal hanya menggelengkan kepala dan dia melihat begitu banyak kado-kado yang tertumpuk di pelaminan, membuat dia bingung bagaimana bisa mobilnya muat dengan hadiah sebanyak itu."Oh ya! Kamu urus semuanya ya jangan lupa kalau bisa besok harus sampai di rumah Via, karena dia tidak ingin terlambat atau apapun itu. Ya saya juga tidak ingin dia sampai marah kepada saya kamu mengerti ka" ucap Rizal kepada bodyguard-nya."Siap Tuan, saya mengerti akan mengerjakan tugas anda sekarang juga agar besok pagi semua hadiah ini sudah sampai di tangan bu Via," sahut bodyguard-nya tersebut.Setelah itu Rizal pun bergegas pergi dar
Setelah makan mereka bertiga bergegas pergi pulang ke rumah masing-masing, dan Via pulang bersama dengan Rizal sedangkan Zaskia pulang seorang diri dengan mengendarai sepeda motor miliknya, saat di tengah perjalanan ia terus memikirkan ucapan Rizal tadi dan hatinya sedikit sakit sebab jujur dalam hatinya masih mencintai Rendra.Akan tetapi, pria itu sangat menyakiti hatinya sehingga dia pun melupakan rasa cinta itu dan memendam dalam hati, pada saat itu juga dia melihat Rendra melewatinya dengan motor sport dan dia pun hanya melihat ke arah pria itu saja kemudian kembali menunjukkan motornya."Seharusnya aku tidak perlu memikirkannya lagi, biarkan saja dia mau berbuat seperti apa toh aku tidak rugi, dan semua ini adalah ulahnya hatiku sakit hancur berkeping-keping sepertinya aku harus mencari pria lain agar bisa melupakan dia," gumam Zaskia sambil terus mengendarai motor miliknya.Di tempat lain, Via baru saja pulang dan dia pun langsung menimbulkan tubuh di sofa sambil terus menatap
"Aku tidak akan membiarkan kalian tenang, apalagi kamu sudah merebut Rizal dariku. Tadi itu belum ada apa-apanya. Jadi, aku pastikan kalian akan mendapatkan hukuman yang setimpal," ucap Zahra sambil terus menatap rumah Yudha.Entah apa yang dipikirkan olehnya sampai berbuat hal seperti itu kepada Yudha, dan tidak takut sama sekali kalau keluarga konglomerat itu akan memberikan hukuman kepada si pelaku. Tetapi, Zahra sama sekali tidak peduli. Yang terpenting rasa sakit dan dendamnya harus dibalaskan.***"Papa!" teriak Via, dia sangat bersedih melihat pria paruh baya yang tergeletak di tempat tidur pasien, dan dirinya hanya melihat dan berharap sang papa bisa segera bangun seperti sediakala."Sayang, sudahlah. Papa sekarang lagi istirahat. Kita doakan saja semoga Papa sehat seperti sebelumnya. Dokter juga mengatakan kalau tidak ada luka yang serius pada Papa," ucap Vina dengan lembut.Via pun diam dan menghubungi Rizal beserta pengacara sang papa, agar mengusut tuntas kasus ini. Sebab,