"Yang pasti rasanya sangat aneh dan om sama sekali tidak menyukai rasa itu, kalau begitu ya sudah ya om masuk dulu ke dalam. Karena, ada sedikit urusan," pamit Yudha sebab dia ingin menghampiri sang istri yang terus tersenyum meledeknya dari atas, sedangkan ketiga gadis itu langsung menyantap makanan mereka sudah sangat lapar.Pada saat itu juga Rendra datang membuat Zaskia hanya diam saja, sambil terus memakan makanannya kembali itu datang padahal masih jam kerja."Hai Kak Rendra!" sapa Yulia dan Rendra pun hanya tersenyum. Kemudian, bergegas pergi dari sana membuat Via hanya diam saja pasti Rendra tidak enak hati kalau menjawab dan ikut bergabung duduk dengan mereka di sini."Kalian makan terus ya, aku mau menghampiri kak Rendra dulu," pamit ya kepada kedua sahabatnya."Tidak usah untuk apa kamu menghampirinya?" tanya Zaskia karena dia berpikir pasti Via ingin menghampiri Rendra karena tidak menjawab sapaan dari Yulia tadi, tetapi dia menjelaskan waktu jadi dia memutuskan untuk kete
Sajak Rizal marah kepada Via, gadis cantik itu tidak pernah menghubungi sang kekasih bahkan bertemu pun mereka tidak. Karena pernikahan mereka tinggal menghitung mundur saja. Bahkan seminggu mendatang mereka akan melangsungkan pernikahan membuat Via deg-degan bagaimana nantinya saat malam pertama dengan Rizal, apakah akan bayangan mulus atau tidak Karena sejujurnya masih takut akan kegalakan pria itu?Tepat pada pagi ini Via dan Rizal akan melangsungkan pernikahan di sebuah hotel berbintang lima, dengan acara sangat megah dan mewah banyaknya kalangan pekan bisnis mereka hadir. Bahkan, saudara-saudara mereka juga hadir beserta saudara Rizal semua hadir.Membuat Via semakin deg-degan dan kini dia sudah memakai gaun pengantin yang indah dan cantik. Karena, sebentar lagi dia akan melangsungkan ijab kabul bersama dengan Rizal di bawah karena saat ini dia berada di kamar."Anak mama cantik sekali, sebentar lagi kita turun ya sayang karena semua orang sudah menunggu kita di bawah, Rizal sud
Kini Via dan Rizal sudah berada di kamar hotel karena mereka akan bermalam di sini, setelah itu akan berangkat menuju luar kota untuk berbulan madu karena Via sendiri yang menginginkan bulan madu mereka tetap di Indonesia. Sebab, mengingat liburan mereka kemarin saja di kota yang udaranya sejuk Rizal tidak sanggup dan dia tidak ingin kejadian itu terulang kembali.Via sudah selesai memakai lingerie cantik yang dibelikan oleh Zaskia untuknya yang berwarna merah, kemudian dia menyisir rambutnya setelah keramas tadi sebab rasanya sangat deras satu harian tidak mandi dan terus menyalami semua tamu undangan.Sedangkan Rizal masih mandi di dalam kamar mandi, setelah itu dia keluar sambil mengalah rambutnya menggunakan handuk kecil, kemudian menatap ke arah sang istri yang terlihat begitu menggoda di matanya."Sayang kamu cantik sekali memakai baju itu apa, kamu tidak takut akan diterkam oleh harimau nantinya bukankah kamu tidak mengetahui hal itu?" tanya Rizal sambil menatap ke arag Via dan
Kini Via dan Rizal sudah berada di rumah Yudha dan mereka pun telah berkumpul dengan orang tua Rizal, dan juga orang tua Via karena mereka akan berpamitan pergi berbulan madu."Kalian di sana hati-hati, ayah dan Ibu akan pulang nanti karena usaha ayah juga tidak ada yang mengurus di sana lagipula kalian juga harus berlibur setelah menikah ini. Karena, ayah sudah sangat menginginkan semoga cucu setelah pulang Via akan segala hamil dan kamu akan memiliki anak, Rizal umurmu itu sudah tidak mudah lagi bahkan ayah pun sudah sangat dan sangat menginginkan cucu," ungkap ayahnya Rizal dengan lirih."Ya Ayah, kami akan memberikan cucu jika dikehendaki juga memiliki anak kami tidak akan menunda," sahut Rizal pelan."Benar itu Ayah apa yang diucapkan oleh Pak Rizal, kami juga ingin segera memiliki anak agar rumah kami nanti tidak sunyi," sambung Via, membuat membuat kedua orang tua Rizal terdiam, mengapa wanita muda itu menyebut Rizal dengan sebutan. Padahal mereka sudah menikah yang harusnya se
Via dan juga Rizal sangat bahagia mereka pun saling berpelukan karena udara pagi di sini sangat cocok. Sebab, hujan sejak tadi malam tak kunjung berhenti membuat suasana Mereka pun semakin hangat sebagai pengantin baru."Via, kamu bangun setelah itu makan istirahat lagi. Jangan seperti ini kamu belum makan itu makanan sudah datang dari pelayan tadi, ayo dimakan," bujuk Rizal. Karena, Via sejak tadi selesai mandi langsung memeluknya seperti ini, tidak mau menyentuh makanan yang sudah dihidangkan oleh pelayan yang ada di villa tersebut."Tidak mau! Maunya seperti ini saja jangan pernah melarang aku ya jika aku ingin memeluk suamiku seperti ini," bantah Via, membuat Rizal langsung mencubit hidung wanita cantik itu sebab sudah melawan perkataan sama suami."Saya tidak akan melarang, terkecuali kamu sudah makan sekarang makan ya nanti kamu bisa berkenan asam lambung. Saya tidak ingin wanita yang saya sayangi itu sakit kamu mengerti?" bujuk Rizal, dan Via pun menganggukan kepalanya kemudian
Hal itu membuat Rizal langsung menoleh kearah Via, ternyata wanita itu hanya mengigau. Sehingga dia pun bernafas lega karena sang istri tidak benar-benar mendengar ucapannya tadi tentang Zahra, jika tidak pasti semuanya akan runyam karena dia tahu sang istri sangat cemburu kepada wanita lain apalagi Zahra, mantan istrinya bisa-bisa mereka bertengkar."Sayang, kamu sudah bangun?" tanya Rizal untuk memastikan benarkah Via bangun atau tidak. Karena, dia tidak ingin wanita muda itu salah paham kepadanya coba pengantin baru tidak pantas bertengkar.Via tidak menjawab dan Rizal pun bernapas lega. Karena, Via benar-benar tidak mendengar ucapannya tadi tentang Zahra kemudian istri untuk menikmati masa-masa bulan madu mereka di sini.Akan tetapi pada saat itu juga Via terbangun karena dia merasa sangat haus kemudian menyenggol tangan Rizal, dan pria itu pun tersentak kaget karena dia baru saja mulai tertidur tadi membuat dia pun deg-degan. Apakah Via tadi mendengar ucapannya apakah wanita itu
Via hanya bisa diam saja. Sebab, dia bingung harus mengucapkan apa kepada Rizal kemudian dia pun membuang pandangan ke arah lain, dan pria itu pun harap maklum kemudian dia berpamitan untuk beristirahat di kamar. Sebab, kepalanya benar-benar sangat pusing entah mengapa sejak buang air kecil tadi dia merasa sangat mual sehingga ketiga wanita cantik itu pun kembali bergosip pria.Huek ... Huek ... Via mual-mual kemudian dia berlari menuju wastafel dan memuntahkan isi perutnya. Padahal baru saja hendak memakan makanan yang sangat dia suka. Tapi entah kenapa rasanya dia sangat mual sekali bahkan sampai mengeluarkan air mata."Sayang, kamu tidak apa-apa apa kamu masuk angin ya? Apa mama kerok saja ya biar anginnya keluar?" tanya Vina dengan sangat lemas melihat sang anak setiap hari muntah-muntah. Padahal, hanya ingin memakan makanan kesukaannya."Tidak apa-apa Ma, maaf ya nanti setelah sore Via pulang ke rumah pak Rizal Ma. Karena, kami kan harus segera menempati rumah itu yang sudah kos
Sontak saja hal itu membuat Via terdiam sedangkan Yudha dia tersenyum, dan meminta salah satu satpamnya pergi untuk membelikan alat tes kehamilan untuk memastikan, apakah benar sang anak hamil atau tidak. Sebab dia sudah tidak sabar akan memiliki cucu."Sudahlah Pa, tidak usah membeli alat tes kehamilan lagipula Via juga baru 3 bulan menikah mana mungkin akan hamil secepat ini," tolak Via, tetapi Yudha sama sekali tidak memperdulikan sang anak, dia tetap saja meminta semuanya untuk membelikan alat tes kehamilan itu guna memastikan sang anak benar-benar hamil atau tidak."Tidak apa-apa biarkan saja Papa ingin memastikan kamu itu benar hamil atau tidak. Karena, saya pun jadi penasaran juga apakah benar kamu akan hamil secepat gini padahal kan kita 3 bulan menikah," nasihat Rizal, sama dan Via hanya diam. Sebab, sang suami sudah berbicara karena dia tidak ingin melawan suami.Satu jam kemudian Via baru saja keluar dari kamar mandi dengan memegang alat tes kehamilan, yang sudah ia pakai t