Share

Bab 107 Jeratan Moral

Tindakan Giana membuatku kaget, aku merasa sikapnya tidak masuk akal.

Teriakan Giana sontak menarik perhatian para pengunjung kafe. Sejumlah pasang mata pun tertuju ke arah kami.

Aku bergegas memapah Giana untuk bangkit berdiri, tetapi dia malah melunjak. "Aku tidak mau berdiri sebelum kamu mengabulkan permintaanku!"

Sikapnya membuatku merasakan sebuah gejolak kebencian yang sulit dijelaskan. Keluarga Sinjaya memang tidak tahu diri. Kalau dikasihani malah melunjak.

Aku bangkit berdiri dan menjawab secara tegas, "Maaf, aku bukan kamu. Aku nggak mau melakukan kebodohan yang sama. Aku nggak punya kewajiban untuk terus memaafkan tabiat anakmu yang busuk. Pulanglah, nggak lama lagi anakmu akan memberikanmu menantu yang baru. Lagi pula Jasmine sedang mengandung cucumu, kamu mengakuinya, 'kan?"

"Maya, kamu nggak boleh seperti ini!" Giana buru-buru menarik tanganku, dia melayangkan sebuah tatapan yang kejam. "Kamu sudah bertahun-tahun menjadi menantu Keluarga Sinjaya. Kamu nggak boleh pergi be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status