Share

Bab 108 Ujian Kehidupan

Penulis: Kak Zorah
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-02 18:40:52
Keesokan hari, aku tiba di kantor sesuai waktu yang telah disepakati. Akan tetap aku tidak melihat keberadaan Taufan, orang yang mengurus penandatangan kontrak adalah Pak Marvin.

Pak Marvin menjabat tanganku sambil tersenyum ramah. "Semoga kerja sama kita berjalan lancar."

"Senang bekerja sama dengan Anda. Kami akan berusaha untuk memberikan yang terbaik," jawabku sambil tersenyum.

Tanda tangan kontrak berjalan lancar, ini adalah sebuah awal yang baik untuk perusahaan.

Tanggung jawabku terasa besar dan perusahaan bergantung kepada Source Mind untuk memasok baja. Aku baru mengambil alih perusahaan, aku agak gugup mengambil tanggung jawab sebesar ini.

Namun di sisi lain aku merasa bahagia. Setidaknya masa depan putriku terjamin.

Berita ini menyebar dengan cepat, para pebisnis mencari tahu bagaimana aku memenangkan kontrak kerja sama tersebut.

Setelah meninggalkan kantor, aku mengeluarkan ponsel untuk menghubungi Taufan. Bagaimanapun dia telah membantuku dan putriku, aku harus berterima k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Mencari Selingkuhan Suamiku   Bab 109 Menggunakan Trik Baru Demi Ambisi

    Begitu mengetahui Harry membawa kedua orang tuaku, aku pun marah dan sakit hati. Harry benar-benar tidak tahu malu, keterlaluan!Harry tersenyum dan bersikap seolah tidak terjadi apa-apa. "Sayang, lihat siapa yang datang! Aku tahu kamu pasti merindukan Ayah dan Ibu, kemarin aku pergi menjemput mereka. Bagaimanapun kita baru pindah rumah, aku mau Ayah dan Ibu melihat rumah baru kita."Aku hanya bisa memaki Harry di dalam hati.Harry berbicara sambil menuntun kedua orang tuaku masuk ke dalam rumah. Orang tuaku mengamati rumah ini sambil tersenyum, mereka kelihatan bahagia. "Em, rumahnya bagus. Kalian sudah bekerja keras, tidak sia-sia."Adele yang keluar dari kamar pun bersorak antusias, "Nenek, Kakek!"Ketika Adele hendak berlari, dia sontak menghentikan langkahnya saat melihat Harry yang beranjak masuk sambil tersenyum. Meskipun awalnya ragu, Adele berjalan menghampiri orang tuaku dan memeluk mereka.Harry bersikap seperti seorang menantu yang baik, tampaknya dia tidak memberi tahu ora

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-02
  • Mencari Selingkuhan Suamiku   Bab 110 Baru Permulaan

    Begitu melihat Harry masuk ke kamar, aku mengambil beberapa helai pakaian dan pindah ke kamar tamu.Harry mengadang jalanku sambil bertanya, "Sayang, kamu mau ke mana?""Minggir! Aku nggak bakal sungkan-sungkan!" kataku dengan suara teredam.Harry tersenyum, seakan meremehkan ancamanku. "Jangan pergi, dong. Kita sudah lama nggak bermesraan, kamu nggak takut ayahmu marah? Ingat, kondisi ayahmu belum stabil.""Kamu gila, ya?" Aku mengangkat tanganku dan hendak menamparnya.Namun Harry menahan pergelangan tanganku, lalu mendekatkan wajahnya sambil tersenyum bangga. "Baru beberapa hari nggak ketemu kamu makin galak saja. Tapi nggak apa-apa, aku suka."Aku mengangkat kakiku, tetapi dia berhasil menghalangi seranganku. "Aku nggak bodoh, aku nggak bakal jatuh ke lubang yang sama untuk kedua kalinya."Aku marah hingga tubuhku gemetar. "Harry, kamu benar-benar nggak tahu malu! Apa yang kamu inginkan?""Menurutmu? Jangan harap bisa mencampakkanku setelah kamu merebut semuanya. Nggak semudah itu,

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-02
  • Mencari Selingkuhan Suamiku   Bab 111 Memaksa Bertemu

    Di saat Giana hendak menjawab, Jasmine bangkit berdiri dan pindah ke samping Giana. Jasmine merangkul lengan Giana sambil menjawab, "Ayahku pergi ke rumah pamanku. Jadi aku dan ibuku datang untuk menemani kalian. Kami akan tinggal di sini. Makin ramai, makin seru."Aku tersentak mendengarnya, mereka mau menemani orang tuaku? Mereka mau tinggal di sini?Jasmine melirikku sambil tersenyum penuh kemenangan. "Kak Maya juga jarang ke rumah kami, jarang-jarang ada kesempatan seperti ini."Ekspresiku terlihat datar, tetapi sesungguhnya hatiku terasa sakit. Aku membalas tatapan Jasmine dan menjawabnya, "Nggak perlu, pulanglah ke rumahmu sendiri."Ayahku terkejut mendengar jawabanku, dia pun menatapku tanpa bergeming. Ibuku juga agak canggung setelah mendengar jawabanku, dia bergegas mengalihkan topik pembicaraan. "Jasmine, kamu makin cantik. Sudah punya pacar?""Kami sudah pacaran bertahun-tahun, sebentar lagi mau nikah," jawab Jasmine tanpa merasa bersalah.Rasanya aku ingin merobek mulut Jas

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-02
  • Mencari Selingkuhan Suamiku   Bab 112 Pertanyaan yang Menyebalkan

    Aku tercengang mendengar pertanyaan Taufan. Aku tidak mengerti maksud pertanyaannya."Bukankah harusnya sidang ceraimu dilaksanakan hari ini? Kenapa sidang kalian dibatalkan?" Ekspresi Taufan terlihat datar, nada bicaranya terdengar ketus seperti marah.Aku menatap Taufan, apakah dia pergi ke pengadilan? Tidak ada seorang pun yang mengetahui penundaan sidang perceraianku. Taufan pasti pergi ke pengadilan, makanya dia tahu persidanganku ditunda."Terpaksa ditunda karena ada urusan mendadak," aku menjelaskan."Kamu ragu lagi? Gara-gara alasanmu yang tidak masuk akal itu?" Mata Taufan memancarkan sorotan yang dingin. "Kamu malaikat, ya? Belum kapok juga?"Aku menghadapi Taufan dengan tenang. Sebelum menjawab pertanyaannya, aku mengambil segelas jus dan meneguknya. "Kayaknya aku nggak bisa bercerai dalam waktu dekat.""Kenapa?" Taufan menatapku dengan serius."Aku nggak berdaya, dia menggunakan orang tuaku untuk mengancamku. Semua nggak berjalan seperti yang aku harapkan. Aku terlalu merem

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-02
  • Mencari Selingkuhan Suamiku   Bab 113 Ancaman

    Aku tidak tenang saat melihat Jasmine masuk ke dalam mobilku.Pertama, Jasmine dan Giana sengaja pindah ke rumahku, mereka pasti memiliki niat yang buruk. sekarang Jasmine pun masuk ke dalam mobilku, dia selalu memprovokasi kemarahanku.Namun aku tidak mengusir Jasmine dari mobil. Aku langsung menyalakan mobil sesaat setelah Jasmine duduk."Maya, kenapa? Kamu nggak senang?" Jasmine bertanya dengan nada bicara yang menantang."Menurutmu? Jujur saja, aku mual melihat wajahmu, rasanya mau muntah.""Sama dong, aku juga mual melihat wajahmu." Jasmine melirik sinis. "Sebaiknya kamu angkat kaki dari rumah itu. Kalau nggak, kamu tanggung sendiri akibatnya.""Jangan mimpi! Akibatnya? Kamu lupa akibat yang didapatkan Jack? Aku nggak keberatan memenjarakan lebih banyak orang. Selama kamu bersedia, aku nggak keberatan mengirimmu untuk menemani ayah angkatmu. Jangan lupa, aku masih memegang semua buktinya," jawabku tanpa menatapnya."Maya, jaga sikapmu!" Jasmine meninggikan suara, malah dia yang ma

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-02
  • Mencari Selingkuhan Suamiku   Bab 114 Manusia Berencana, Takdir Menentukan

    Aku tersenyum sinis, lalu membawa Adele dan orang tuaku masuk ke taman bermain. Sesekali aku menemani Harry bersandiwara dan memamerkan kemesraan untuk membuat Jasmine marah.Walaupun marah, Jasmine tidak berani membalasku.Sesi cabut undian diadakan setelah kami selesai mengunjungi wahana bawah laut. Aku meminta Adele untuk mencabut undian, tidak disangka kami mendapatkan sebuah kejutan yang "tak terduga".Kami mendapatkan 3 tiket perjalanan gratis ke Pulau Pabus selama tiga hari. Para pengunjung yang lain iri melihat hadiah yang kami dapatkan.Aku langsung menunjukkan ketertarikanku, aku mengatakan Pulau Pabus adalah tempat yang indah. Aku paling menyukai suasana pantai, deburan ombak laut, dan pepohonan tropis.Ayah dan ibuku ikut semangat melihat antusiasku. Aku menanyakan kepada pihak penyelenggara mengenai detail perjalanannya.Sesampainya di rumah, di saat kami masih mendiskusikan masalah liburan ini, Harry mendesakku untuk membawa orang tuaku pergi bersama.Harry berkata dengan

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-02
  • Mencari Selingkuhan Suamiku   Bab 115

    "Kalau kamu masih ada sedikit hati nurani, segera bawa dia pergi dari sini. Seandainya terjadi sesuatu pada ayahku, aku nggak bakal melepaskanmu!" Aku berteriak kepada Harry.Harry takut terjadi sesuatu kepada ayahku, akhirnya dia menarik Jasmine dan membujuknya. "Sudah, tutup mulutmu."Namun Jasmine sama sekali tidak memedulikan kondisi ayahku. Dia malah makin memprovokasi kemarahan ayahku."Maya, berhenti menjual kesedihan! Cepat, kembalikan semua yang kamu rebut dari Keluarga Sinjaya. Ini adalah rumah yang diberikan Harry kepadaku. Kamu mendapatkan rumah ini dengan cara yang kotor, sekarang malah membawa keluargamu buat tinggal di sini juga. Kamu sudah gila?" Jasmine bersenang-senang di atas penderitaanku.Giana datang ke kamar kami saat mendengar keributan. Raut wajah Giana terlihat muram dan panik."Ayah, kembali ke kamar. Bu, tolong bawa Ayah ke kamar." Aku mengkhawatirkan keadaan ayahku, makanya aku memaksanya kembali ke kamar.Ayahku menggenggam erat tanganku. "Maya, jangan tak

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-02
  • Mencari Selingkuhan Suamiku   Bab 116 Sudah Jatuh Tertimpa Tangga Pula

    "Ayah ...." Aku menjerit sambil menangis, "Ayah!"Semua orang tersentak melihat keadaan ayahku, Harry sampai buru-buru menelepon ambulans.Seisi rumah dipenuhi oleh suara tangisan aku, Adele, dan ibuku.Fanny dan ambulans tiba bersamaan. Begitu naik, Fanny langsung mengerti sesaat melihat ayahku yang tersungkur tak berdaya.Aku menitipkan Adele kepada Fanny, aku dan ibuku masuk ke dalam ambulans dan ikut ke rumah sakit. Di dalam ambulans, dua orang perawat buru-buru memberikan pertolongan pertama kepada ayahku.Aku yang gemetar pun mencari ponselku untuk menghubungi Taufan. Sesaat panggilannya dijawab, aku menangis sambil berkata, "Tolong bantu aku cari dokter. Ayahku ....""Di rumah sakit mana?" tanya Taufan."Rumah Sakit Bangsa.""Oke."Aku merasa agak lega setelah menghubungi Taufan.Sesampainya di rumah sakit, ayahku langsung dibawa ruang UGD. Aku duduk sambil bersandar tak berdaya di tembok. Aku memeluk diriku sendiri, hatiku terasa sangat sakit.Ayah dan ibuku bersusah-payah memb

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-02

Bab terbaru

  • Mencari Selingkuhan Suamiku   Bab 299 – Pertarungan yang Kejam

    Aku menenangkan diri untuk sesaat. Kemudian, aku menyalakan mobil dan perlahan-lahan meninggalkan jalan kecil itu. Dari persimpangan di depan, aku kembali ke jalan utama. Pada saat ini, kemacetan sudah agak mendingan. Aku langsung bergegas pulang ke rumah.Ibuku langsung merasa lega begitu melihatku sudah sampai di rumah. Dia buru-buru mulai memasak makanan. Jarang sekali aku bisa makan bersama mereka di rumah seperti ini.Begitu mendengar jika aku ingin makan di rumah, kedua orang tuaku langsung menunggu kepulanganku. Ibuku mengatakan, makanan yang paling enak adalah makanan yang baru dimasak.Setelah makan malam, aku menelepon Fanny dan bertanya apakah dia sedang ada di rumah. Fanny mengatakan jika dirinya baru saja sampai di rumah. Oleh karena itu, aku mengajak Adele jalan-jalan dan pergi menemui Fanny.Sudah beberapa hari aku tidak bertemu dengan Fanny. Begitu melihatku, Fanny langsung menanyakan tentang Taufan. Aku hanya bisa menggelengkan kepala tanpa daya.Fanny mengatakan, akhi

  • Mencari Selingkuhan Suamiku   Bab 298 – Mati Secara Tidak Wajar

    Entah kenapa, pada saat itu, punggungku terasa dingin dan merinding. Aku merasa ngeri saat memikirkannya. Bayangkan saja, manusia yang masih hidup dan baik-baik saja ditabrak mobil hingga tewas saat dalam perjalanan menemui diriku. Mungkinkah semua ini hanya kebetulan belaka?Selain itu, dia hanya ingin menyampaikan informasi mengenai Taufan kepadaku. Hanya sebuah informasi. Akan tetapi, apakah semua itu harus ditebus dengan mengorbankan nyawanya? Bagaimana mungkin orang yang begitu lembut itu sekarang dibilang sudah meninggal …Semua ini makin membuatku mengerti jika situasinya tidaklah sesederhana itu.Melihat Danny yang buru-buru pergi, makin aku memikirkannya, makin aku merasa jika ada yang tidak beres. Kenapa polisi tidak menanyakan apa pun mengenai Taufan kepadaku? Bukankah itu adalah pertanyaan yang paling penting? Apakah mungkin bagi mereka untuk mengabaikan pertanyaan sepenting itu?Selain itu, jika sudah dipastikan bahwa sopir mobil karavan kecil itu mabuk dan Bastian meningg

  • Mencari Selingkuhan Suamiku   Bab 297 – Petugas Polisi Datang

    Yang datang ke kantorku adalah dua petugas berseragam polisi.Hal ini membuatku agak terkejut dan bingung. Apa yang menyebabkan polisi mendatangiku di kantor?Aku mempersilakan mereka untuk duduk dan menatap mereka. Salah satu dari mereka bertanya kepadaku dengan sangat serius, “Bolehkah aku bertanya padamu? Apa kamu kenal Bastian Luzman?”“Siapa?” Aku agak bingung dan langsung menyangkalnya. “Aku nggak kenal.”Petugas polisi itu langsung menatapku dengan tajam. Jelas, dia tidak percaya dengan jawabanku. Kemudian, dia melirik rekannya dan berkata, “Mana fotonya?”Polisi satunya buru-buru mengeluarkan foto dari tas kerja yang dipegangnya dan menyerahkannya kepadaku. “Perhatikan baik-baik orang yang ada di foto ini.”Aku menerima foto tersebut dengan kedua tanganku dan melihat orang yang ada di foto itu. Dia adalah seorang pria. Wajahnya terlihat cukup tampan. Sepertinya dia adalah seorang mahasiswa yang masih berusia sekitar 20 tahun.Aku menggelengkan kepalaku dan berkata dengan tegas,

  • Mencari Selingkuhan Suamiku   Bab 296 – Panggilan Telepon yang Aneh

    Orang yang meneleponku itu adalah seorang pria asing. Dia memintaku untuk menemuinya seorang diri. Pria itu mengatakan bahwa dia punya informasi mengenai Taufan.Aku menanyakan siapa dirinya. Namun, pria itu langsung menutup teleponnya. Akan tetapi, dia mengirimkan pesan kepadaku, berupa sebuah alamat. Sepertinya, alamat tersebut merupakan lokasi di mana kami akan bertemu nanti.Tanpa berpikir panjang, aku langsung mengambil tasku dan turun ke bawah.Setelah mengatur navigasi, aku langsung menuju ke tempat yang dia sebutkan sebelumnya. Hatiku merasa cemas. Dalam beberapa hari terakhir, inilah pertama kalinya aku mendengar ada seseorang yang memberitahuku bahwa dia memiliki informasi mengenai Taufan.Aku bahkan tidak memikirkan apakah informasinya itu benar atau salah. Sekalipun salah, aku tetap ingin mendengar apa yang ingin dia katakan. Setidaknya, itu lebih baik daripada aku tidak tahu apa-apa.Dalam beberapa hari terakhir, kecelakaan mobil yang menimpa Taufan seakan-akan tidak perna

  • Mencari Selingkuhan Suamiku   Bab 295 – Memulai Perang Secara Terang-terangan

    Hatiku langsung berdebar kencang saat melihat nama yang muncul di layar ponselku adalah nama Luna.“Luna, kalau kamu mau bicara omong kosong, sebaiknya hentikan saja. Aku sedang malas berurusan denganmu.” Aku mengangkat telepon dan langsung berkata kepada Luna. “Informasi mengenai Taufan, kalian mau mengatakannya atau nggak, aku pasti akan tetap mengetahuinya.”“Hahaha … Kak Maya, kayaknya kamu benar-benar cemas.” Luna terlihat aneh saat mengetahui kecemasanku. Sikapnya begitu menyenangkan. “Kayaknya Kakak marah besar.”“Kayaknya kamu lagi nggak ada kerjaan ya?” Setelah berkata seperti itu, aku langsung menutup teleponnya. Aku tahu betul. Makin aku memedulikannya, Luna akan makin menjadi-jadi.Benar saja. Ponsel di tanganku kembali berdering. Aku menahan diri dan baru mengangkatnya setelah berdering beberapa kali. “Jangan menguji kesabaranku.”“Hahaha … Kak Maya, aku cuma ingin memberitahumu kalau dia baik-baik saja. Sungguh.” Nada bicara Luna menyiratkan jika dia bersukacita atas musi

  • Mencari Selingkuhan Suamiku   Bab 294 – Beberapa Mobil Saling Bertabrakan

    Bagai membuka pintu misterius, aku buru-buru melangkahkan kakiku dan masuk ke dalam. Aku memeriksa setiap ruangan yang ada, tetapi tidak ada seorang pun di sana.Sampai-sampai seorang perawat membentakku dengan tegas, “Apa yang kamu lakukan? Ini ruang steril. Bagaimana kalian bisa masuk ke sini? Cepat keluar!”Aku mencengkeramnya dengan satu tanganku. “Kalau begitu, katakan padaku. Di mana orang yang barusan kalian selamatkan? Bagaimana keadaannya?”“Cepat keluar! Orang yang diselamatkan apa? Banyak yang kami selamatkan.” Perawat itu berusaha melepaskan diri dari cengkeramanku dan mendorong kami keluar. “Cepat keluar!”“Pak Taufan. Pak Taufan yang barusan kalian selamatkan. Bagaimana keadaannya?” Aku masih belum mau menyerah.Perawat itu terlihat marah dan langsung mendorongku keluar. “Aku nggak tahu.”Kemudian, pintu dibanting dengan keras sampai berbunyi ‘brak’ dan terdengar suara kunci pintu yang diputar dari dalam.Aku bersandar di dinding dengan putus asa dan agak hilang akal. Aku

  • Mencari Selingkuhan Suamiku   Bab 293 – Hidup dan Mati adalah Harga Mati

    Tatapanku menjadi tegang. Jantungku kembali berdegap kencang. Aku mengulurkan tanganku dan mendorong Luna yang menghalangi di depanku. Luna terhuyung-huyung dan hampir jatuh tersungkur beberapa langkah ke samping. Aku tidak peduli. Aku buru-buru berlari menuju koridor. Namun, para pengawal berpakaian hitam itu tetap saja menghalangiku.Aku melihat dokter sedang menjelaskan sesuatu kepada Cynthia di depan pintu. Akan tetapi, aku sama sekali tidak bisa mendengar apa yang mereka bicarakan.Tidak sampai dua menit, dokter itu sudah berbalik dan kembali masuk ke ruang gawat darurat. Yang bisa kulihat hanyalah sarung tangan yang dikenakannya berlumuran darah yang mengerikan.Mataku tertuju pada Cynthia. Aku melihat Cynthia masih berdiri di tempatnya dengan tatapan kosong. Ekspresinya sangat aneh. Aku tidak tahu apakah yang disampaikan dokter tadi adalah kabar baik ataukah kabar buruk.Cynthia tertegun untuk waktu yang lama, sebelum akhirnya mengatakan sesuatu kepada Fara yang ada di belakangn

  • Mencari Selingkuhan Suamiku   Bab 292 – Tidak Ada Kompromi Sedikit Pun

    Telepon berdering untuk waktu yang lama sebelum akhirnya Danny mengangkatnya. Aku berkata kepada Danny dengan suara bergetar, “Danny … kamu di mana? Tolong selidiki …. Sesuatu terjadi pada Taufan …. Dia mengalami kecelakaan mobil di jalan tol menuju bandara …”“Jangan khawatir, Kak Maya. Aku sudah langsung menyelidikinya begitu mendapat kabar.” Mungkin, karena mendengar suaraku yang tidak jelas, Danny pun menghiburku. “Kakak ada di mana?”“Aku di rumah sakit.” Aku menarik napas dalam-dalam. “Ceritakan hasil penyelidikanmu padaku.”“Itu pasti. Jaga diri Kakak baik-baik. Apa Kak Maya ingin aku menyuruh Shea untuk menemani Kakak di rumah sakit?” tanya Danny kepadaku. Mungkin saja dia merasa jika suasana hatiku sedang tidak baik.“Aku nggak apa-apa,” jawabku cepat-cepat. Kemudian, aku bertanya kepada Danny, “Apa kamu tahu bagaimana kondisi cedera yang dialami Taufan?”Di ujung telepon, Danny terdiam selama beberapa saat. Kemudian, dia berkata, “Menurut para saksi mata … lukanya sangat para

  • Mencari Selingkuhan Suamiku   Bab 291 – Konfrontasi Di Depan Ruang Gawat Darurat

    Wajah Cynthia tampak begitu muram dan menakutkan. Dia duduk jauh di sana sambil menegakkan punggungnya. Matanya menyiratkan aura ganas, yang sama sekali tidak terdapat kehangatan di dalamnya. Mata Cynthia itu membuatku tanpa sadar teringat pada posisi seekor ular sebelum melancarkan serangan pada musuhnya.Kejam, ganas, dan menakutkan.Aku menenangkan diri sebentar. Sebenarnya, saat melihat Cynthia, aku sudah yakin jika orang di dalam ruangan itu pastilah Taufan. Rasa takut yang belum pernah kurasakan sebelumnya memenuhi dadaku. Aku kembali menatap pintu ruang gawat darurat yang tertutup rapat dan berdoa dalam hati agar tidak terjadi apa-apa.“Kenapa? Apa kamu mau membuat keributan dengan datang kemari?” Nada bicara Cynthia begitu dingin. Matanya yang bagaikan elang terus saja menatap wajahku.Aku menarik napas dalam-dalam, menggertakkan gigiku, dan berjalan menghampirinya. Seketika itu juga, aku bisa merasakan apa yang dirasakan orang yang ada dalam ruangan itu. Hal tersebut langsung

DMCA.com Protection Status