Share

86. CANGGUNG (Bagian A)

Menantu Tegas, Ipar Panas, Mertua Lemas

86. CANGGUNG (Bagian A)

POV ELLENA

Aku dan Bang Galuh berpisah dengan Bu asih dan Pak Jarwo di tengah jalan, mereka bergegas pulang karena hari ini salah satu peternakan ayam mereka akan panen dan hendak diangkut langsung oleh pelanggannya.

Sepanjang perjalanan Bang Galuh diam saja dari tadi, tidak banyak bicara dan hanya menyahut seperlunya saja ketika aku bertanya. Dia terlihat tegang, walau di luar kelihatannya tenang.

Aku memaklumi dan langsung ikut diam, membiarkan keheningan merajai. Bagaimanapun aku sadar, kalau ini semua pasti berat untuk Bang Galuh. Tapi, kapan lagi jika tidak dimulai dari sekarang?

Memupuk dendam dalam hati hanya membuat kita merugi, penyakit hati adalah penyakit yang paling mematikan. Sudah memakan kesehatan, penyakit hati juga memakan kewarasan kita.

Dan aku tidak mau suamiku begitu, aku ingin dia berdamai dengan keadaan dan memakan Ibunya.

Tidak terasa kami sudah sampai ke halaman rumah Ibu, pagar yang terbuka dan j
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status