Share

93. KEHANCURAN DUA KELUARGA (Bagian A)

Menantu Tegas, Ipar Panas, Mertua Lemas

93. KEHANCURAN DUA KELUARGA (Bagian A)

"A—apa maksud anda, Dok?"

Usman berucap getir, getar suaranya terdengar di sepanjang lorong yang sepi ini. Dia berusaha tenang di situasi ini, bagaimanapun juga diantara mereka harus ada satu orang yang tetap tenang untuk mengurusi semua nya.

"Apa yang terjadi dengan adik saya?" tanyanya lagi berusaha memastikan. "Dia baik-baik saja kan? Lalu kenapa dokter menyesal? Jangan bercanda, dok!" katanya emosi.

Dia mengusap wajahnya dengan kedua telapak tangannya, Usman berkali-kali mengucapkan istighfar.

"Kami mohon maaf, Pak!" ujar dokter itu dengan wajah yang menyesal. ”Tapi, kami memang harus terpaksa mengucapkan hal ini semua walau dengan hati yang sangat berat, anak yang dikandung Bu Ellena tidak bisa diselamatkan!" ujar Dokter itu dengan nada sendu.

Ajeng dan Mai sontak membolakan mata mereka saat mendengar ucapan dokter muda tersebut. Rohman langsung berdiri dan mendekati sang dokter, dia seolah tak perca
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status