Share

220. HUTANG TERSEMBUNYI (Bagian B)

220. HUTANG TERSEMBUNYI (Bagian B)

Matanya melirik ke arah Mpok Lela, seolah tengah meminta bantuan. Dan Mpok Lela dengan sigap berdehem, aku penasaran dengan apa yang akan mereka sampaikan.

“Begini, Neng… tapi sebelumnya kamu jangan marah, ya?” kata Mpok Lela padaku.

Aku mengangguk dan menunggu apa yang akan mereka sampaikan, rasa penasaran yang besar membuat aku mengangguk menyetujui dan bersiap menerima apapun yang akan mereka katakan.

“Sebenarnya, menantu Wak Nurma itu hutang beberapa potong baju pada Bu Saodah!” ujar Mpok Lela tegas.

HAHHHH?

“Dan dia juga hutang beberapa bungkus rokok, dan juga pulsa di sini!” ujar Mpok Lela lagi.

APAAAA?

“A—apa?”

Kali ini aku yang tergagap, dan tidak bisa berkata-kata. Bagaimana bisa ada kejadian seperti ini? Kak Nuri benar-benar keterlaluan.

“Kapan, Mpok?” tanyaku geram.

Gigiku terkatup rapat, merasa kesal luar biasa saat ini. Aku akan memberikan Kak Nuri pelajaran nanti.

“Dari pertama dia datang ke sini, Neng. Pas Bapak sama Ibu Neng Ellen me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status