Share

224. DI LABRAK (Bagian A )

Menantu Tegas, Ipar Panas, Mertua Lemas

224. DI LABRAK (Bagian A )

“Assalamualaikum! Neng! Neng Ellen!”

Kembali terdengar suara salam, kali ini milik Mpok Lela. Suaranya terdengar amat bersemangat dan juga tidak sabar, yah aku bisa mengerti sin, sembilan ratus ribu lebih hutang milik Kak Nuri dan juga Bang Diky.

Jika diputarkannya lagi untuk modal, maka warungnya akan bertambah isinya. Namun karena kelicikan Kak Nuri serta Bang Diky, uang sebegitu banyaknya terendap lama dan tidak menghasilkan apapun.

“Siapa yang datang, Dek?” tanya Bang Galuh heran.

Dia menghampiri aku yang saat ini sedang berada di sisi lain meja makan, sedangkan Bang Diky dan Kak Nuri terlihat saling berpandangan.

Sebagai orang baru di sini, jelas mereka belum hafal suara orang-orang yang ada di desa ini. Mungkin, jika mereka tahu kalau itu adalah suara Kak Nuri dan juga Wak Saodah, maka mereka akan kabur.

Aku bisa jamin itu!

“Siapa sih, yang di depan?”

Tiba-tiba Wak Nurma muncul di dapur dengan wajah bantal, aku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status