Share

223. PERKARA BAKWAN (Bagian C)

223. PERKARA BAKWAN (Bagian C)

"Kamu kenapa sih, Dek?" tanyanya lembut. "Kamu marah, Abang kasih bakwannya buat kak nuri dan Bang Diky? Toh, ini masih banyak," katanya dengan lebih lembut.

"Kenapa Abang bisa di dapur?" tanyaku lagi, tidak menggubris segala ucapan yang Bang Galuh lontarkan.

Aku bisa mendengar langkah kaki yang hendak menjauh, tanpa berbalik aku langsung menghentikan mereka.

"Stop! Jangan berani kalian pergi dari sini!" kataku menggeram marah.

Langkah kaki Kak Nuri dan Bang Diky terdengar berhenti total, dan aku kembali bertanya pada Bang Galuh.

"Kenapa Abang bisa ada di dapur?" tanyaku lagi.

"Kan, kamu yang suruh, Dek!" kata Bang Galuh heran. "Masak sekarang kamu marah-marah begini? Kenapa sih? Bakwannya nggak gosong, kok," ujar Bang Galuh lagi.

Dia menunjukkan sepiring Bakwan lainnya, yang saat ini tengah ditiriskannya.

"Aku yang suruh? Kapan? Aku aja baru dari warung, Bang. Beli minyak goreng, supaya pas Abang bangun aku bisa goreng bakwannya!" kataku sambil menunjuk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status