Share

184. POV IKA (Ruri pinjam uang) (Bagian C)

184. POV IKA (Ruri pinjam uang) (Bagian C)

"Barusan, Kakak cuma nganter lauk buat kalian makan siang. Soalnya Ibu masak rendang jengkol," kata Ambar sambil mengangsurkan satu buah rantang alumunium, yang langsung diterima Ellen dengan sumringah.

Cih, lebay sekali!

"Ada oseng cumi, dan juga sambal hati ampela," kata Ambar lagi. "Kamu sudah makan?" tanyanya ke arah Ellen.

Adik iparku itu menggeleng pelan, dan Ambar mendelik dramatis. Lucu sekali, padahal dulu mereka itu bermusuhan. Tapi sekarang malah sebegitu dekatnya seperti perangko! Cih!

Melebihi kekompakan aku dan juga Ellena, karena memang akhir-akhir ini aku berusaha menjauhi Ellen. Aku tidak nyaman lagi berpura-pura di depannya.

Aku menjadi pribadi yang cuek dan juga pendiam, tentunya di belakang Bang Usman.

"Kenapa belum makan?" tanya Ambar lagi pada Ellen.

"Nggak apa-apa, Kak. Aku memang belum selera saja," kataku menyahuti.

Galuh berdiri dan memberikan kursinya untuk di tempati oleh Ambar, setelah Bang Usman yang langsung me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status