Share

186. BATAS KESABARAN USMAN (Bagian B)

186. BATAS KESABARAN USMAN (Bagian B)

"Kenapa kalian begini, sih?" ujarnya pelan. "Masih empat hari! Empat hari yang lalu Mbak Mai dan juga Mas Rahman di kuburkan, dan saat ini kalian sudah ribut masalah warisan? Sadar! Itu bukan ranah kalian!" katanya lagi.

Halah, air mata buaya. Padahal Bulek Rosma iu juga pasti merasa kecewa karena tidak mendapatkan hak waris dari Bapak.

"Halah, Ros …."

"CUKUP!"

Ucapan yang hampir dikeluarkan oleh Wak Nurma, dipotong Ellen dengan lantang. Dia menatap kami semua dengan nafas yang memburu, dia terlihat amat berusaha menahan amarahnya.

Dadanya naik turun dan kemudian, "Cukup!" Dia mendesis.

Terlihat amat berbahaya juga mengancam, namun aku sama sekali tidak takut dengannya. Aku adalah istri Abangnya, yang seharusnya mendapatkan lebih banyak ketimbang dia.

"Kenapa kalian meributkan harta orang, hah?!" tanyanya pelan namun tajam.

Orang-orang di sini semua terdiam, Ellena terlihat sangat marah dan juga kecewa. Sudah lama aku tidak melihat amarahnya.

Juju
Chapitre verrouillé
Continuer à lire ce livre sur l'application

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status